Anda di halaman 1dari 11

PEDIATRIC HYPERTENSION

A. DEFINITION
Jika pada orang dewasa, hypertension didefinisikan sebagai BP ≥140/90 mmHg, tanpa
memperhatikan ukuran tubuh, jenis kelamin dan usia.
Hypertension pada anak-anak adalah kondisi ketika rata-rata systolic blood pressure (SBP)
dan/atau diastolic blood pressure (DSP) ≥ 95 percentile for age, sex, and height on ≥ 3
occasions.
- Prehypertension:
a. anak-anak (chlidren <12 yo))rata-rata SBP atau DSP ≥ 90 percentile dan <95
percentile (90 percentile ≤ average SBP/DSP<95 percentile).
b. Adolscent(≥ 12 yo) BP antara 120/80 mmHg dan 95 percentile
- Hypertension
Stage 1:BP-nya antara 95-99 percentile+5 mmHg
Stage 2: BP-nya >99 percentile+5 mmhg
B. ETIOLOGI AND PATHOPHYSIOLOGY
Blood pressure dipengaruhi oleh cardiac output dan peripheral vascular resistance. Ketika
kedua nya naik maka akan menyebabkan BP naik, ketika salah satunya naik tapi satunya turun
maka BP nya tidak akan naik.
Etiology Hypertension ada 2:
1. Primary (jika penyebabnya tidak diketahui) dan
2. secondary (jika disebabkan karena penyakit lain).
Pada infant dan younger children hipertensi yang paling sering adalah secondary
hypertension. Penyakit pada childhood ada yg bisa menyebabkan chronic hypertension dan
ada juga yg menyebabkan acute/intermittent hypertension.
Secondary hypertension pada children paling sering disebabkan karena renal abnormalities;
cardiovascular disease atau endocrinopathies.

Penyakit ginjal yang paling sering menyebabkan hipertensi pada anak (90%) adalah Renal
(chronic glomerulonephritis, reflux or obstructive nephropathy, hemolytic uremic syndrome,
polycystic or dysplastic renal diseases), or renovascular hypertension.
 Renal parencyhal disease dan renal artery stenosis  retensi air dan sodium 
peningkatan renin secretion.
 Beberapa endocrinopathies juga bisa menyebabkan hypertension : thyroid(systolic
hypertension, tachycardia), parathyroid(hypercalcemia peningkatan vascular
tone hypertension), dan adrenal glands(krn ada peningkatan mineralocorticoid).
Drug abuse, therapeutic agent dan toxin juga bisa menyebabkan hipertensi. Cocaine
menyebabkan peningkatan BP dan menyebabkan kejang dan intracranial hemorrhage.
Phencyclidine menyebabkan transient hypertension. Sympathomimetic agent yang
digunakan sebagai nasal decongestant, appetite suppressants, dan stimulants for attention
deficit disorder menyebabkan peripheral vasoconstriction dan menstimulasi kerja jantung.
Primary hypertension pada anak-anak dan dewasa biasanya terjadi pada orang yang
overweight, riwayat hipertensi di keluarga, dan biasanya memilki BP sedikit di atas 95
percentile for age.
C. CLINICAL MANIFESTATION
Anak-anak dan dewasa dengan primary hypertension biasanya asymptomatic; peningkatan
BP biasanya mild dan terdeteksi saat pemeriksaan rutin. anak-anak biasaya obese.
Anak dengan secondary hypertension biasanya mengalami kenaikan BP dari mild ke severe.
Clinical manifestasinya berasal dari underlying disease yang menyebabkan hipertensi itu,
misalnya gangguan pertumbuhan pada anak yang mengalami chronic kidney disease.
Other markers of target organ damage that have been demonstrated in hypertensive children
include increased carotid intima-media thickness, hypertensive retinopathy, and
microalbuminuria.

D. DIAGNOSIS

Evaluasi pada anak yang mengalami chronic


hypertension harus mencakup penyebabnya,
comorbidities(hyperlipidemia dan glucose intolerance)
dan screening target organ damage (e.g: LVH).

Evaluasi untuk underlying cause nya tergantung dari


tipe hipertensi yang di-suspect. Jika di duga secondary
hipertension maka ikuti bagan (figure 445-3).

HT: family history for early cardiovascular events dan


parameter pertumbuhannya
PE: di periksa BP pada 4 extremities untuk mendeteksi
coarctation (thoracic atau abdominal) of the aorta.

Jika anaknya di diagnosis hypertension, maka harus di


evaluasi untuk mendeteksi kerusakan ginjal,
evaluasinya meliputi urinalysis, electrolytes, BUN,
creatinine, CBC, urine culture, renal ultrasound.
E. PREVENTION

Population approaches to prevention of primary hypertension include a reduction in obesity,


reduced sodium intake, and an increase in physical activity through school and community-
based programs.

E. TREATMENT
 Terapi utama untuk anak dengan asymptomactic mild hypertension tanpa bukti
adanya target organ damage adalah lifestyle modification dengan perubahan pola
makan dan olahraga terartur. Penuruan berat badan merupakan
 Untuk diet-nya ( untuk semua anak yg hipertensi): meningkatkan konsumsi buah sega,
sayur segar, serat dan makanan tidak ber lemak (non fat) dan mengurangi sodium
intake.
 Untuk olahraganya: regular aerobic physical activity minimal 30-60 menit pada hampir
sepanjang hari dan pengurangan aktivitas menetap kurang dari 2 jam per hari
dianjurkan.
 Indication untuk pharmacologic therapy : symptomatic hypertension, secondary
hypertension, hypertensive target organ damage, diabetes (tipe 1 dan 2).
 Ketika diberikan antihypertensive medication, maka di mulai dulu dari single agent at
low dose. Dosisnya bisa dinaikkan sampai targte BP-nya tercukupi.
 Obat yang bisa digunakkan pada anak-anak: ACE inhibitors, angiotensin receptor
blocker, β-blockers, Ca-channel blockers, diuretic
 Goal therapy: BP<95th percentile, kecuali jika ada chronic kidney disease, diabetes
atau target organ damage maka goal-nya adalah BP<90th percentile.
 ACE inhibitors or angiotensin receptor blockers should be used for children with
diabetes and microalbuminuria or proteinuric renal disease.
 b- blockers or calcium channel blockers should be considered for hypertensive
children with migraine headaches
DRUGS
HYPERTENSION
Definition

 A condition in which the pressure inside blood vessels, created by the force of blood
pushing against the walls of blood vessels, is raised. The higher the pressure, the
harder a heart must beat. (WHO)
Classification

 WHO/ISH

 Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of


High Blood Pressure:
o The classification “prehypertension” recognizes this relationship and signals
the need for increased education of health care professionals and the public
to reduce BP levels and prevent the development of hypertension in the
general population.
 Primary hypertension: has no clear cause and is thought to be linked to genetics, poor
diet, lack of exercise and obesity.
 Secondary hypertension: high blood pressure caused by other medical conditions.
Etiologies

 Biological:
o Abnormality in kidney fluid and salt balances.
o Renin-Angiotensin-Aldosterone System.
o Sympathetic nervous system activity.
o Changes in blood vessels’ structure and function.
 Genetic.
 Environmental:
o Unhealthy lifestyle.
o Overweight and obesity.
o Medicines.
General Pathology

 The fundamental pathology associated with hypertension is based on structural


changes in the terminal radicals of the arterial tree, namely the small muscular arteries
and arterioles.
o Repetitive mechanical stress may cause changes in all layers of the vessel wall,
particularly the media layer, causing thickened muscle layer and narrowing of
the lumen.
o Narrowing of the lumen increases peripheral resistance, thus increasing the
pressure.

Anda mungkin juga menyukai