Large intestine memiliki fungsi untuk absorpsi wáter dan elektrolyte dan membentuk
feces. Large intestine terdiri dari cecum yang berhubungan dengan ileocecal valve
dan appendix, ascending, transverse, descending dan sigmoid colon dan rectum.
Bagian mucosa nya hanya memiliki sedikit villi. Large intestine memiliki diameter
lebih besar dibanding dengan small intestine yaitu sekitar 6 -7 cm. Dan dinding colon
di kelilingi oleh large sacs yang disebut dengan haustra.
1. Mucosa
Large intestine di penetrasi oleh tubular intestinal glands yang di dalamnya terdapat
goblet dan absorptive cell dan dengan beberapa small number enteroendocrine cell.
Columnar absorptive cell (colonocyte) memiliki irregular microvilli dan dilatasi
intercelular spaces yang aktif untuk absorption. Goblet cell menghasilkan lubrican di
sepanjang colon dan rectum
• Sel absorptive atau colonocytes: memiliki banyak mikrovili dan intracellular
space yang besar untuk penyerapan cairan.
• Sel goblet: memproduksi mukus untuk melapisi kolon dan rectum
• Sel punca (stem cells) terletak pada 1/3 bawah setiap sel
2. Submucosa
Pada lapisan submucosa terdapat MALT yang berhubungan dengan adanya bakteri .
Di appendix sendiri sedikit atau tidak memiliki fungsi absortif tapi dia memiliki
komponen MALT.
3. Muscularis
Colon memiliki lapisan longitudinal dan circular layer tapi berbeda dari small intestin,
yaitu colon memiliki tenia coli yang merupakan yang merupakan fiber outer layer
yang memisahkan lobitudinal bands. Bagian intraperitoneal portion colon dilapisi oleh
serosa yang memilki karakteristik kecil dan protuberances of adipose tissue.
Bagian distal GI tract adalah anal canal , 3 – 4 cm panjang. Pada bagian rectoanal
junction lapisan simple columnar mulai diganti ole lapisan stratified squamous
eputhelium . Mucosa dan submucosa dibentuk oleh beberapa longitudinal folds (anal
column). Pada bagian amina propia dan submucosa terdapat sinuses of rectal
venous plexus. Dengan circular layer anus terdapat rectum muscularis (internal anal
sphincter ) Dan proses defecationmelibatkan oluntary muscle yaitu external anal
sphincter.
Lapisan mukosa dari saluran pencernaan, pernafasan, kemih dan reproduksi
merupakan saluran yang sering terinfeksi karena terpapar dengan lingkungan luar.
Sebagai bentuk perlindungan, terdapat kumpulan limfosit besar dan menyatu, sel
plasma penghasil IgA, APC, nodul limfoid pada jaringan ikat.
MALT terdapat pada tonsil, Peyer patches di GIT, dan di appendix. Di appendix,
hampir seluruh bagian dari mukosa (lamina propia dan submukosa) terisi dengan
jaringan limfoid. Pada lumennya terdapat flora bakteri usus besar.
HISTOPATOLOGI