NOMOR : 46/PER/RS/I/2014
TENTANG
PANDUAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT
MENIMBANG : a. Bahwa Sumber Daya Insani yang memiliki kualifikasi sesuai dengan
standar, kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive terhadap perubahan
akan menjadi competitive advantage bagi rumah sakit.
b. Bahwa karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsur rumah
sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan.
c. Bahwa perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu
agar hasil perencanaan dapat mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.
d. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka RS menyusun perencanaan kebutuhan
tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.
e. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang profesional di unit Perinatal
Risiko Tinggi diperlukan kebijakan tentang Penatalaksanaan Perinatal Risiko Tinggi di Rumah
Sakit
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA :Paduan Pola Ketenagaan Rumah Sakit
sebagaimana terlampir
KEDUA :Panduan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dan dilakukan
evaluasi setiap tahunnya
KETIGA :Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan
perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT
Direktur Utama
Tembusan Yth :
1. Seluruh unit kerja
2. Arsip
POLA KETENAGAAN
RUMAH SAKIT
1. PENDAHULUAN
Salah satu kunci keberhasilan pelayanan rumah sakit adalah kemampuan merencanakan
ketersediaan tenaga (Sumber Daya Insani ) sebagai unsure utama dalam pemberian
pelayanan. Sumber Daya Insani yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar,
kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive terhadap perubahan
akan menjadi competitive advantage bagi rumah sakit.
Oleh karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsure rumah
sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah sakit dapat
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan. Perencanaan
kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu agar hasil
perencanaan dapat mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka RS menyusun perencanaan
kebutuhan tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.
2. TUJUAN
- Memberikan panduan penghitungan kebutuhan tenaga (SDI) di masing-masing unit
kerja
- Memberikan panduan bagi pejabat structural dan fungsional untuk menyusun
kebutuhan tenaga
3. SASARAN
- Seluruh unit kerja wajib menyusun pola ketenagaan
- Perencanaan kebutuhan ketenagaan dihitung berdasarkan pola ketenagaan
- Realisasi ketenagaan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diatur dalam
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RS.