Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PROGRAM KERJA

NAMA
NO DESKRIPSI SASARAN OUTPUT
KEGIATAN
1. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
lokal terkait
urgensi
pengurangan
Kegiatan ini sampah plastik
merupakan untuk mencapai
serangkaian kegiatan Masyarakat keberlanjutan
Kampanye workshop edukasi Lokal ekoiwisata
Edukasi untuk memberi (Primary berbasis alam
Gerakan Diet pemahaman school dan 2. Menjadi
1 Plastik dan mendalam terkait Dewasa), inisiator
Gerakan Ayo urgensi pengurangan UMKM dan aktivitas
Makan Di sampah plastik, Pengelola pariwisata
Tempat terutama untuk daerah Pariwisata dengan jumlah
pariwisata pesisir. Wakatobi sampah yang
) minim
3. Pemasangan
poster-poster
diet plastik di
berbagai sisi
strategis lokasi
parawisata
Wakatobi
Kegiatan ini 1. Meningkatnya
merupakan aksi nyata kesadaran akan
dan implementasi dari Masyarakat pentingnya
workshop nomor 1. Lokal keberlanjutan
Gerakan Diet Selain itu, dengan (Primary lingkungan hidup
Plastik dan bantuan donatur dari school dan laut untuk
2 Gerakan Ayo mekanisme Dewasa), keseimbangan
Bawa Tumblr crowdfunding, kita juga UMKM dan hidup sejak dini
Sendiri akan mengakomodasi Pengelola 2. Terciptanya
mereka dengan Pariwisata generasi muda
mengganti plastik Wakatobi untuk menjadi
(sedotan plastic pribadi yang
(terutama), kresek lebih aware
plastik dll) dengan terhadap isu
bahan yang ramah lingkungan hidup
lingkungan seperti 3. Mengurangi
sedotan stainless, sampah plastic di
kantung katun dll. laut dengan
Rencana Crowdfundig : SIGNIFIKAN dan
1. Stakeholder visit realistis
untuk sponsor
2. Situs KitaBisa
3. Door to Door ke
donator
potensial
4. Kerjasama
dengan Social
Influencer di
Instagram

Untuk detail program, penulis telah menyiapkan proposal program yang dilampirkan di lembar
selanjutnya :
ARDO RAMDHANI’S
PROJECT//////
Bagian 1: Pendahuluan

Salah satu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development


Goals) yang telah dicanangkan oleh United Nation sejak tahun 2015 adalah tercapainya pelestarian
dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan
berkelanjutan pada tahun 2025. Untuk mecapai tujuan tersebut, salah satu usaha dan parameter
yang diajukan adalah berkurangnya sampah plastik terapung dan terkelolanya pencemaran laut
dengan baik. Plastik memang bukan permasalah baru. Klise memang, tetapi, produksi sampah
plastik tetap dalam jumlah yang signifikan konstan atau meningkat. Faktanya, Indonesia
merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap pencemaran sampah plastik di lautan.

Telah diestimasi, setidaknya 12,7 juta ton metrik plastik dapat masuk ke laut tiap tahun
(Jambeck et al., 2015). Makroplastik akan terakumulasi secara kasat mata dan teringesti oleh
organisme laut seperti penyu hijau (Chelonia mydas) (Bond dan Jennifer, 2013). Taukah anda,
bahwa spesies ini merupakan spesies dengan kategori Endangered (terancam) menurut IUCN
sejak tahun 2004. Tren populasi penyu hijau, terutama di Indonesia yang terus menurun terjadi
secara signifikan, terutama setelah secara masif sampah plastik ternyata berkontribusi terhadap
peningkatan jumlah kematian spesies ini. Tidak hanya makroplastik, di lautan Indonesia yang
secara kasat mata tidak ada masalah, juga memiliki kandungan mikroplastik dengan kelimpahan
yang sangat tinggi. Mikroplastik ini tentu lebih berbahaya karena akan teringesti oleh hewan laut
dalam jumlah yang jauh lebih banyak dan dapat menyebabkan kematian organisme laut (Doyle et
al., 2011). Berdasarkan kasus-kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkan
oleh limbah plastik tidak sesederhana yang kita bayangkan. Kematian hewan-hewan laut tersebut
yang menurut beberapa orang tidak penting hanyalah secuil permasalahan yang akan muncul.
Bukan tidak mungkin permasalahan ebih kompleks yang akan memperngaruhi manusia dari aspek
kesehatan dan sosial-budaya ikut terpengaruh apabila hal ini terus-menerus terjadi secara
konsisten.

Berdasarkan kasus-kasus diatas, project yang saya ajukan dalam program pengabdian ini
berbasis grassroot solution, yaitu project yang berjalan berdasarkan hasil identifikasi
permasalahan yang ada disana. Wakatobi sebagai situs parawisata merupakan salah tempat yang
dapat berkontribusi terhadap kehadiran sampah plastik di lautan. Padahal, lautan merupakan basis
utama dan daya tarik pariwisata di wakatobi selain parawisata rural berbasis budaya disana. Untuk
menjaga keberlanjutan parawisata di sana dan menjaga lingkungan hidup di Wakatobi, saya
mengajukan untuk implementasi program diet plastik dan subtitusi plastik dengan bahan lain yang
lebih ramah lingkungan. Sasaran project ini adalah seluruh masyarakat lokal pengelola dan umkm
yang terdapat di tepat wisata Wakatobi.

Bagian 2: Tujuan Project

Pengelolaan sampah plastik untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan parawisata di
Wakatobi adalah lingkup kerja dengan aspek yang luas yang membutuhkan sumber daya dan
waktu yang cukup. Project ini dilakukan
dengan tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup dalam
sektor parawisata berbasis alam.
2. Mendorong masyarakat lokal serta pengelola parawisata di Wakatobi dalam melakukan
projet diet plastik
3. Mengurangi penggunaan jumlah plastik dan ketergantungan masyarakat terhadap jumlah
plastik yang digunakan (opsional)

Bagian 3: Objektif

 Spesifik:
Sebelum project dilakukan, survey inisial akan dilakukan untuk memperoleh data berupa
jumlah sampah plastik yang dihasilkan tiap harinya. Survey ini akan dilakukan dengan
mengambil sampel dari masyarakat lokal atau pengelola yang menyediakan plastik untuk
pengunjung Wakatobi. Setelah informasi estimasi jumlah sampah plastik yang diproduksi
per harinya, maka dilakukan kampanya diet plastik. Kampanye diet plastik akan dilakukan
dalam bentuk presentasi edukasi tentang urgensi melaksanakan diet plastik untuk
keberlanjutan lingkungan hidup dan sektor pariwisata di Wakatobi. Kampanye ini
merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan project nomor 1 dan 2 dan
wajib dilakukan. Selanjutnya untuk mencapai tujuan 3, masyarakat yang telah melalui
serangkaian kampanye edukasi akan diakomodasi dengan starter kit untuk melaksanakan
program diet plastik. Pengadaan starter kit ini diperoleh dari hasil kerja sama dengan pihak
pengelola ataupun dari pencarian donasi atau sponsorship. Starter kit yang diberikan
disesuaikan dengan masyarakat lokal dan pengelola penyedia plastik di wakatobi.
1. Starter kit berupa sedotan stainless/bambu untuk penyedia sedotan plastik seperti
restoran, resort dan kantin di Wakatobi
2. Starter kit berupa goodie bag kain untuk toko souvenir atau bersamaan diberikan saat
pembelian tiket masuk tempat wisata Wakatobi.

 Terukur:
Berikut adalah parameter dan indikator suksesnya tujuan yang akan dicapai dalam tiap
project
1. Tujuan 1 dan 2: Jumlah peserta dalam kampanye edukasi dengan rentang waktu yang
diberikan dalam project ini, minimal 50% dari total masyarakat lokal atau pengelola
Wakatobi
2. Tujuan 3: Dicapai dengan survey lanjutan pasca project dimana survey ini bertujuan
untuk mengevaluasi dan memonitor jumlah sampah plastik yang diproduksi per harinya
setelah project ini berjalan. Monitoring pasca project akan dilakukan dan bekerja sama
dengan pihak pengelola lingkungan hidup di Wakatobi.

 Dapat Dicapai:
Project ini dapat dicapai, khususnya untuk tujuan nomor 3 apabila mendapat support
berupa bantuan pengadaan starter kit dari donasi atau sponsorship serta dukungan total dari
pihak pariwisata Wakatobi.
 Relevan:
Project ini dijalankan untuk mengatasi permasalahan yang ada terkait pengelolaan limbah
plastik yang kurang baik di tiap lokasi wisata. Aktivitas yang dilakukan akan berkontribusi
untuk mengurangi jumlah sampah plastik di daerah wisata Wakatobi.
 Dibatasi Waktu:
Tabel 1. Timeline kegiatan

Aktivitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Preparasi awal
Kampanye Diet
Plastik
Dokumentasi dan
Evaluasi

Bagian 3: Rencana Aksi

Aktivitas Deskripsi Kontributor


Tim akan melaksanakan semua kebutuhan
project, termasuk survey awal, persiapan
material, kontak dengan pembicara (apabila
dibutuhkan) kerjasama dan pencarian donasi dan
sponsorship. Jika memungkinkan, pencarian
Preparasi Awal sponsorhip dan donatur dilakukan juga sebelum Seluruh anggota TIM
hari H pelaksanaan project di Wakatobi.
Pencarian donatur dilakukan secara personal dan
melalui publikasi di situs KitaBisa.com.
Persiapan awal ini juga sudah di finalisasi jadwal
dan konten project yang akan berjalan
Kampanye ini dilakukan dengan material
presentasi yang disusun oleh tim dan juga Seluruh anggota TIM,
Kampanye Diet Plastik bermuatan tentang urgensi project untuk Masyarakat Lokal dan
dilakukan tehadap keberlanjutan lingkungan Pengelola Wakatobi
hidup serta sektor pariwisata di Wakatobi
Starter kit yang diperoleh diberikan kepada
Pemberian Starter Kit sasaran yang telah di list sejak awal. Starter kit Seluruh anggota TIM,
(Apabila ini akan digunakan sebagai subtituen plastik Masyarakat Lokal dan
Memungkinkan) yang berfungsi meminimalisir produksi sampah Pengelola Wakatobi
plastik di daerah pariwisata Wakatobi
Dokumentasi diperlukan untuk laporan akhir dan
digunakan apabila ada project mendatang.
Dokumentasi dan Seluruh anggota TIM dan
Evaluasi jalannya pogram ini dilakukan minimal
Evaluasi Pengelola Wakatobi.
sebanyak 2 kali. Setelah acara pengabdian
berakhir dan beberapa bulan setelah project
berjalan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa efektif project ini berkontribusi dalam
mengurangi jumlah sampah plastik per harinya
di daerah wisata Wakatobi

Anda mungkin juga menyukai