NAMA KELOMPOK 3
1. DELVA FITTO M.
2. ALDO APRIL SYAHPUTRA
3. M. YUDO PRATAMA
4. M. ILHAM RAJAB
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke
jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
PPKN yang diamanatkan oleh Guru Pengajar. Makalah ini kami buat berdasarkan buku
penunjang yang miliki dan untuk mempermudahnya kami juga menyertai berhubungan dengan
kemajuan kedepan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya
baik dalam cara penulisan maupun dalam isi. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan Hubungan
Pancasila dan UUD 1945.
A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila adalah
nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa ini.
Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan
masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan
pembawaan serta watek orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia
mempunyai ciri sendiri,yang merupakan kepribadianya. Dengan nilai-nilai tersebut
rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah kehidupan ini untuk mengarahkan
dan mempedomi dalam kegiatan kehidupanya bermasyarakat. Demikianlah mereka
melaksanakan kehidupan yang diyakini kebenaranya. Itulah pandangan hidupnya,karena
keyakinan yang telah mendarah daging itulah maka pancasila dijadikan dasar negara
serta ideologi negara.
Itulah kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945 melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Untuk mewujudkan masyarakat
pancasila,diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma,aturan-aturan atau
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara
Indonesia.Hukum yang dimaksud adalah UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di
Negara kita. Dengan ditulisnya makalah ini kami berharap dapat sedikit membantu
memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari pancasila adalah untuk mempelajari
pancasila yang benar. Mempelajari pancasila yang benar, yakni yang dapat di
pertanggung jawabkan baik secara yuridis, konstitusional, maupun secara objektif –
ilmiah. Secara yuridis – konstitusional artinya kerana pancasila adalah dasar negara yang
di pergunakan sebagai dasar mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan negara. Oleh
karena itu setiap orang boleh memberikan pengertian atau tapsiran menurut pendapat
sendiri. Secara objektif – ilmiah artinya karena pancasila adalah suatu paham filsafat,
suatu philoshofical way of thingkin atau philoshophical sistem sehingga uraian harus
logis dan diterima oleh akal sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila?
2. Apakah hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI tahun 1945?
3. Bagaimana penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NKRI tahun 1945?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila
2. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI tahun 1945
3. Untuk mengetahui penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NKRI tahun 1945
D. Manfaat
1. Mengetahui pengertian Pancasila
2. Mengetahui hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NKRI tahun 1945
3. Mengetahui dan menambah wawasan mengenai Pancasila didalam batang tubuh UUD
NKRI tahun 1945
LANDASAN TEORI
A. Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan
Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang
untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu
prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya
tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para
pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan secara sederhana namun
mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.
B. Landasan Kultural
D. Landasan Filosofis
A. Pengertian Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita,
Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit
pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan
buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti
“Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti
“Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:
1. Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No.
XX/MPRS/1966 dan ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No.
IX/MPR/1978. merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan.
Berdasarkan hakikat Pembukaan UUD 1945 sebagai norma dasar negara yang
intinya adalah Pancasila seagai dasar filsafat negara maka Pancasila pada hakikatnya
merupakan suatu Cita Hukum (Rechtsidee), yang menguasai hukum dasar tertulis
maupun hukum dasar tidak tertulis.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD
1945 sebagai pokok kaidah negara yang fubdamental, maka sebenarnya secara
material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara
fundamental tersebut tidak lain adalah pancasila.
Hubungan Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung
pengertian Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 merupakan penyebab keberadaan
batang tubuh UUD NKRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis berarti
Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NKRI
tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila
tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah, menjadi hukum positif.
4. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adali
dan beradab”.
Pokok pikiiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD NKRI
tahun 1945 yang menegaskan suatu tujuan atau sutu cita-cita yang hendak dicapai.
Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan dan aturan-aturan yang harus
dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau cita-cita dapat dicapai dengan
berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa
pokok pikiran keadilan sosial merupakan tujuan negara yang didasarkan pada
kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan Pebukaan UUD NKRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung
pengertian Pembukaan UUD NKRI tahun 1945 merupakan penyebab keberadaan
batang tubuh UUD NKRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis berarti
Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NKRI
tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila
tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah, menjadi hukum positif.
B. Saran