Anda di halaman 1dari 3

Yonathan Adhitya Irawan

41100069

REPRODUKSI
A. Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan Leopold ialah suatu teknik untuk pemeriksaan ibu hamil dengan menggunakan
cara perabaan/palpasi yaitu merasakan/meraba bagian yang terdapat di Rahim ibu hamil
dengan menggunakan tangan dalam posisi-posisi tertentu, atau dengan menggunakan tekan
memindahkan bagian bagian tertentu untuk menentukan bagian-bagian tertentu

Leopold I

Tujuan : Untuk menentukan umur kehamilan serta bagian tubuh apa yang terdapat didalam
fundus uteri.

Caranya :

- Kaki klien ditekuk pada lutut serta lipat paha


- Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dan melihat kearah muka klien
- Rahim dibawa ke tengah
- Tinggi fundus uteri ditentukan, ukur dari bagian keras ketemu (symphisis)

Leopold II

Tujuan : Untuk menentukan dimana punggung anak dan dimana letak bagian-bagian kecil.

Caranya :

- Raba bagian kiri dan kanan Rahim jika teraba kecil-kecil dan panjang itu menentukan
tangan dan jari-jari
- Jika teraba lebar dank eras biasanya teraba di bagian abdomen kuadran kiri bawah

Leopold III

Tujuan : Untuk mengetahui apa yang ada pada bagian bawah dan bagian bawah sudah
terpegang oleh PAP (Pintu Atas Panggul) besar.

Caranya :

- Tangan kanan memegang bagian bawah


- Tangan kiri mencoba menekan fundus
- Dibagian bawah Rahim masih bias digoyangkan atau tidak
- Bila belum konvergen tidak perlu leopold IV

Leopold IV

Tujuan : Guna menentukan bagian bawah dalam Rahim dan seberapa masuknya bagian
bawah tersebut ke dalam PAP.

Caranya :

- Tangan konvergen : hanya bagian kecil dari kepala yang turun PAP
- Tangan sejajar II : separuh kepala masuk PAP
- Tangan divergen : Bagian terbesar kepala masuk PAP
B. Antenatal Care
a. Penimbangan Berat Badan : Timbang berat badan setiap kali kunjungan.Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 Kg
perbulan dan Trimester II-III 0,5 Kg perminggu.
b. Ukur Tekanan Darah : Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap
ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal
(120/80 mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi
peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan
dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia dan dapat menyebabkan ancaman
kematian bagi ibu dan janin.
c. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) : Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan
Umur Kehamilan atau tidak
d. Pemberian tablet besi : Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah
rendah) pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin
menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan
pertama sesudah lahir. Tablet besi diberikan minimal 90 tablet selama 3 bulan.
e. Pemberian imunisasi TT : Imunisasi ini diberikan untuk memberikan perlindungan
terhadap ibu dan janin terhadap penyakit tetanus. Pemberian imunisasi TT untuk ibu
hamil diberikan 2 kali.
f. Pemeriksaan Hb : Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr% karena
ditakutkan ibu akan mengalami anemia.
g. Pemeriksaan VDRL
h. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara
i. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
k. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
l. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

C. Seorang perempuan usia 30 tahun, datang ke sebuah puskesmas untuk memulai suatu
metode kontrasepsi.
Status: menikah selama 2 tahun, anak pertama berusia 10 bulan
Tujuan reproduktif dan kebutuhan akan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan dan
merencanakan kehamilan berikutnya setelah anak berusia 5 tahun, karena alasan ekonomi.

1. Riwayat kesehatan dan riwayat reproduksi


- Apakah terdapat penyakit seperti DM, hipertensi, dll?
- Apakah pasien mengkonsumsi obat anti epilepsy dan antibiotic?
- Pastikan pasien tidak hamil dengan menanyakan kapan terakhir kali berhubungan
seksual dan haid terakhir.
- Sudah punya anak berapa? Bagaimana selama kehamilan? Apakah ada masalah?
- Pernah abortus? Kapan? Berapa kali?
- Pernah terkena infeksi?
- Pernah dilakukan pembedahan?
- Sebelumnya sudah pernah pasang kontrasepsi? Kenapa ingin pasang?
2. Riwayat kehamilan ektopik
Riwayat kanker payudara
Anemia
Perdarahan vagina
Miom uterus
Gangguan toleransi glukosa
Pasca keguguran

3. Jenis implant
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.

Efektifitas sangat tinggi kegagalan nya 1-2%

Cara kerja implant: Dengan menebalkan mukus serviks sehingga tidak dapat dilewati
sperma. Progestin menekan FSH dan LH, sehingga ovulasi juga dapat ditekan. Progestin
menyebabkan hipkopisme endometrium sehingga dapat mengganggu proses implantasi.

Efek samping: Amenorrhea, sakit kepala, nyeri perut ringan, acne, perubahan berat badan,
payudara mengeras, perubahan mood, nausea, infeksi, ekspulsi, sakit pada lower abdomen.

Setelah implant dilepas, kesuburan akan segera kembali

4. Apabila terjadi amenorrhea, daily bleeding, ekspulsi, nyeri perut berat

5. Untuk memastikan tidak dalam kondisi hamil

6. Gunakan kondom saat berhubungan seksual.

Anda mungkin juga menyukai