Ranperda kemitraan bidan dan dukun bayi agar ke depan para profesi bidan
maupun dukun bayi akan bersinergi dalam memberikan pertolongan kepada ibu
hamil.
Ini sebagai bentuk meminimalisir angka kematian ibu setiap tahun yang terjadi.
Angka kematian ibu akan ditekan dengan adanya Ranperda ini. Karena Bidan dan
dukun bayi saling bersentuhan dan tidak bisa dipisahkan, sehingga harus diatur
dengan acuan SOP kesehatan.
Di Kabupaten Pohuwato angka kematian ibu dalam kurun waktu tahun 2013
berjumlah 7 orang, kemudian tahun 2014 berjumlah 5 orang dan 2015 berjumlah 5
orang.
Sedangkan kematian bayi pada tahun 2014 berjumlah 26 orang, tahun 2015
berjumlah 16 orang.
Dengan demikian angka kematian ibu dan bayi yang tinggi bisa ditekan dengan
adanya sebuah regulasi sebagai bentuk penyelamatan kepada ibu hamil saat proses
persalinan.
Pelaksanaan
Sosialisasi yang bertujuan menyamakan presepsi dan mendapatkan kesepakatan
serta dukungan dalam pelaksaan kemitraan bidan dan dukun bayi oleh lintas
program dan lintas sector, tokoh agama dan tokoh masyarakat, LSM, TP-PKK
kecamatan, kepala desa, ketua TP-PKK desa, dan bidan didesa
Pembekalan kemitraan bidan dan dukun bayi bertujuan untuk memberikan
pemahaman konsep penyelenggaraan kegiatan kemitraan bidan dengan dukun bayi
kepada seluruh kepala puskesmas dan bidan
Pembekalan dukun bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dukun dalam
melaksanakan deteksi dini bumil dan bayi, cara-cara melaksanakan rujukan dan
penyuluhan serta keterampilan dalam membantu merawat ibu dan bayi dalam masa
nifas
Pengawasan pelaksanaan kebijakan
Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun bayi di
kabupaten Pohuwato dilaksanakan oleh pemerintah daerah oleh dinas kesehatan
dan desa
Pengawasan dan evaluasi oleh dinas kesehatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
kepada puskesmas dan desa yang menyelenggarakn kemitraan bidan dan dukun
bayi
Pengawasan dan evaluasi oleh desa dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
Kesimpulan
Peraturan daerah kabupaten phuwato nomor 1 tahun 2017 tentang kemitraan bidan
dan dukun bayi tergolong dalam kebijakan top down dari pemerintah karena angka
kematian ibu dan bayi merupakan indicator penting pemenuhan target MDGs yang
wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan manusia