Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

PENCEGAHAN KANKER SERVIKS PADA WANITA USIA SUBUR


Dwikha Gustiana1, Yulia Irvani Dewi2, Sofiana Nurchayati3
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau
Email: dwikha.tya@gmail.com

Abstract

This research aims to determine the influence factors of cervical cancer prevention behavior of childbearing woman.
Methodology on this research was a survey design with cross sectional approach. The sample in this research were 99
respondents who live in Rejosari with snowball sampling technique. Measuring instruments used was a questionnaire. The
analysis used was univariate and bivariate analysis using Chi-Square test and Fisher Exact test. The results showed there were
relations between knowledge (ρ=0.045) and social support (ρ=0.000) toward behavior cervical cancer prevention. While age
(ρ=0.306), education (ρ=1.000), and economy (ρ=0.561) there were not the relations toward behavior cervical cancer
prevention. Based on the results of this research, it is recommended for health care institutions especially for public health
center staff to increased a health education of cervical cancer prevention and extend a health promotion target.

Keyword: Cervical cancer, childbearing woman, prevention behavior

PENDAHULUAN berumur antara 17-45 tahun (Medical Record


Kesehatan reproduksi adalah keadaan RSUD Arifin Achmad, 2012).
sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang Pekanbaru merupakan kota yang memiliki
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau penduduk terbanyak di Provinsi Riau dengan
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang
sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya tinggi. Salah satu Kelurahan yang memiliki
(Prawiroharjo, 2008). Salah satu penyakit yang jumlah penduduk terbanyak khususnya WUS
dapat menganggu kesehatan organ reproduksi adalah Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan
wanita adalah kanker serviks yang merupakan Raya dengan jumlah WUS yang telah menikah
kanker yang paling sering menyerang wanita di sebanyak 7.263 jiwa. Menurut data Medical
seluruh dunia (Kemenkes, 2012). Record RSUD Arifin Achmad (2012) terdapat
Kanker merupakan suatu keadaan sel yang sebanyak 17 kasus kanker serviks berasal dari
bersifat abnormal dimana sel-sel pada bagian Kecamatan Tenayan Raya dan 826 kasus infeksi
tubuh tertentu tumbuh diluar kendali dan dapat menular seksual (Dinas Kesehatan Kota, 2013).
menyerang jaringan lain untuk membentuk sel-sel Kejadian infeksi menular seksual dapat
kanker lainnya (Dirjen Pengendalian Penyakit dan meningkatkan resiko kanker serviks, hal ini
Penyehatan Lingkungan, 2009). Hal ini pula yang karena Human Papilloma Virus (HPV) bisa ikut
dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi leher tertularkan bersamaan dengan penyebab penyakit
rahim, yang kemudian dikenal dengan sebutan kelamin lainnya saat terjadi hubungan kelamin
kanker serviks. Dari data World Health (Samadi, 2011).
Organization (WHO) tahun 2010, diketahui Ada beberapa faktor yang dapat
terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor-faktor
serviks baru di dunia dengan angka kematian tersebut terdiri dari faktor eksternal dan faktor
karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per internal. Faktor eksternal dan internal dapat
tahun. mempengaruhi perilaku WUS untuk melakukan
Menurut data Medical Record Rumah Sakit pencegahan kanker serviks. Penelitian yang
Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru dilakukan oleh Murniati (2013) tentang hubungan
tahun 2012, kasus kanker serviks setiap tahunnya pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan perilaku
terjadi peningkatan. Pada tahun 2010 terdapat 113 deteksi dini kanker serviks menggunakan metode
kasus dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan IVA didapatkan hasil ada hubungan antara
menjadi 132 kasus. Data dari poli kebidanan pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan perilaku
berdasarkan pemeriksaan pap smear selama tahun deteksi dini kanker serviks menggunakan metode
2011 didapatkan wanita yang melakukan IVA.
pemeriksaan pap smear terdeteksi kanker serviks

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 1


Penelitian lain yang dilakukan oleh Wahyuni primer seperti setia pada pasangan, menikah pada
(2013) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi usia rata-rata 23 tahun, dan tidak merokok.
perilaku deteksi dini kanker serviks di Kecamatan Namun beberapa perilaku pencegahan lain belum
Ngampel Kabupaten Kendal Jawa Tengah dilakukan oleh WUS seperti berperilaku hidup
didapatkan adanya pengaruh faktor pengetahuan, sehat dengan diet seimbang, olahraga teratur dan
sikap, dukungan suami dan dukungan sebaya melakukan pencegahan sekunder yaitu melakukan
terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks. deteksi dini kanker serviks karena hanya 2 orang
Sementara itu dari faktor usia, pendidikan, saja yang melakukan pemeriksaan kanker serviks
ekonomi, dan keterjangkauan menunjukkan tidak berupa IVA. Dari 2 orang tersebut mengatakan
ada pengaruh terhadap perilaku deteksi dini yang melakukan pemeriksaan IVA atas dukungan dari
dilakukan oleh WUS. teman mereka. Dari penjabaran latar belakang
Strategi dalam pencegahan kanker serviks tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
adalah dengan melakukan pencegahan primer penelitian mengenai faktor-faktor yang
seperti mencegah faktor resiko terjadinya kanker berhubungan dengan perilaku pencegahan pada
serviks dan vaksinasi, dilanjutkan dengan WUS.
melakukan pencegahan sekunder. Pencegahan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
sekunder dengan melakukan skrining pap smear faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
mampu mendeteksi perubahan pada serviks secara pencegahan kanker serviks pada WUS. Hasil
dini sebelum berkembang menjadi kanker penelitian ini dapat digunakan untuk
sehingga dapat disembuhkan dengan segera pengembangan ilmu keperawatan kedepannya
(Andrijono, 2009). Menurut penelitian yang khususnya pada WUS melalui upaya promotif dan
dilakukan Kamaliah (2012) didapatkan hasil preventif, sehingga didapatkan perilaku
bahwa pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan pencegahan yang baik pada WUS.
tradisi wanita usia subur berpengaruh terhadap
pemeriksaan pap smear dalam upaya deteksi dini METODOLOGI PENELITIAN
kanker serviks. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
Di Pekanbaru telah banyak dilakukan desain penelitian survei analitik, yaitu suatu
penyuluhan dan pemeriksaan deteksi dini kanker metode penelitian yang mencoba menggali
serviks oleh beberapa pihak terkait. Lembaga bagaimana fenomena kesehatan itu terjadi, yang
Penyuluhan Kanker Indonesia (LPKI) Provinsi kemudian datanya dianalisis korelasi /hubungan
Riau telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan antar variabel (Notoatmodjo, 2003). Sampel
pencegahan dan deteksi dini kanker serviks pada penelitian berjumlah 99 orang wanita usia subur
bulan Januari 2012 yang bertempat di Perumahan dari 6 RW di Kelurahan Rejosari. Dari 6 RW
Anggrek Mas Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan tersebut kemudian di stratifikasi dan didapatkan
Raya. Pada bulan April 2012 Yayasan Kanker sampel sebanyak 17 dan 16 orang. Selanjutnya
Indonesia (YKI) melakukan kegiatan penyuluhan untuk memilih responden digunakan teknik
kepada masyarakat dan melakukan pelayanan snowball sampling. Alat pengumpul data berupa
deteksi dini melalui pemeriksaan Pap Smear dan kuesioner yang telah diuji validitas dan
IVA. Sementara itu pada bulan Januari 2013 reliabilitasnya. Analisa data yang digunakan yaitu
deteksi dini kanker serviks dilakukan kembali analisa univariat dan analisa bivariat
melalui bakti sosial. Namun ini belum dapat menggunakan uji Chi-Square untuk variabel
menjangkau seluruh wanita yang ada di umur, status ekonomi, pengetahuan dan dukungan
Pekanbaru. sosial. Sementara uji Fisher Exact dengan batas
Berdasarkan studi pendahuluan yang derajat kepercayaan ( = 0.05) digunakan untuk
dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014 melalui variabel pendidikan karena tidak memenuhi syarat
wawancara pada 10 WUS dengan rentang usia uji Chi-Square.
antara 25-35 tahun didapatkan 8 WUS
berpendidikan terakhir SMA dan 2 WUS
berpendidikan terakhir sarjana, 6 dari 10 WUS
tersebut tidak mengetahui mengenai kanker
serviks, sementara 4 WUS lainnya mengetahui
pengertian dan beberapa tanda dan gejalanya saja.
Dalam perilaku pencegahan kanker serviks 10
WUS telah melakukan beberapa pencegahan

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 2


HASIL PENELITIAN Tabel 4
Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Perilaku Responden
Tabel 1 terhadap Pencegahan Kanker Serviks
Distribusi Frekuensi Usia, Pendidikan dan No Perilaku pencegahan Jumlah Persentase (%)
Pendapatan Responden 1 Baik 63 63.6
No Karakteristik Frekuensi Persentase 2 Buruk 36 36.4
Responden (%) Total 99 100
1 Umur Hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan
< 20 dan > 35 31 31.3 bahwa mayoritas responden memiliki perilaku
tahun (beresiko) pencegahan baik terhadap kanker serviks
20-35 Tahun sebanyak 63 orang (63.6%).
(tidak beresiko) 68 68.7
2 Pendidikan
Tinggi 96 97.0 Analisis Bivariat
Rendah 3 3.0 Tabel 5
3 Pendapatan Hubungan Umur dan Perilaku Pencegahan
Tinggi 78 78.8 Kanker Serviks Responden
(> UMR)
Rendah 21 21.2 Umur Perilaku Total ρ OR
(< UMR) Pencegahan value (95%
Berdasarkan pada tabel 1 didapatkan bahwa Buruk Baik CI)
mayoritas responden berusia 20-35 tahun Beresiko 9 22 31 0.306 0.62
(29.0%) (71.0%) (0.25-
sebanyak 68 orang (68.7%), dengan pendidikan
Tidak 27 41 68 1.55)
tinggi sebanyak 96 orang (97.0%), dan mayoritas beresiko (39.7%) (60.3%)
memiliki pendapatan > UMR sebanyak 78 orang Total 36 63 99
(78.8%). Tabel 5 menunjukkan hasil responden yang
berusia tidak beresiko (20-35 tahun) memiliki
Tabel 2 perilaku pencegahan baik sebanyak 41 (60.3%).
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Sedangkan responden yang berusia beresiko (< 20
Responden terhadap Pencegahan Kanker Serviks dan > 35 tahun) memiliki pengetahuan yang baik
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%) sebanyak 22 (71.0%). Dilihat dari hasil
1 Tinggi 53 53.5 persentase, jumlah perilaku pencegahan lebih
2 Sedang 17 17.2 tinggi pada responden yang berusia beresiko.
3 Rendah 29 29.3 Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan
Total 99 100 umur terhadap perilaku pencegahan kanker
Tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas serviks (ρ=0.306 > α=0.05). Dari hasil analisis
responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi diperoleh nilai OR=0.62 artinya responden yang
tentang pencegahan kanker serviks sebanyak 53 berumur 20-35 tahun mempunyai peluang 0.62
orang (53.5%). kali berperilaku pencegahan baik terhadap kanker
serviks dibandingkan responden yang berumur <
Tabel 3 20 dan > 35 tahun.
Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Responden
terhadap Pencegahan Kanker Serviks Tabel 6
No Dukungan sosial Jumlah Persentase (%) Hubungan Pendidikan dan Perilaku Pencegahan
1 Baik 51 51.5 Kanker Serviks Responden
2 Buruk 48 48.5
Total 99 100 Pendidikan Perilaku Total ρ OR
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden Pencegahan value (95%
Buruk Baik CI)
yang memiliki dukungan sosial baik mengenai
Rendah 1 2 3 0.87
pencegahan kanker serviks sebanyak 51 orang (33.3%) (66.7%) (0.07-
(51.5%). 1.000
Tinggi 35 61 96 9.96)
(36.5%) (63.5%)
Total 36 63 99
Hasil penelitian didapatkan responden
berpendidikan tinggi memiliki perilaku
pencegahan baik sebanyak 61 (63.5%) dan

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 3


responden yang berpendidikan rendah memiliki tinggi memiliki perilaku pencegahan yang baik.
perilaku pencegahan baik sebanyak 2 (66.7%). Sementara responden yang memiliki pengetahuan
Persentase perilaku pencegahan lebih tinggi pada rendah sebanyak 21 (72.4%) responden memiliki
responden yang berpendidikan rendah yaitu perilaku pencegahan yang baik. Hasil dari
66.7%. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada persentase menunjukkan nilai perilaku
hubungan pendidikan terhadap perilaku pencegahan yang lebih tinggi pada responden
pencegahan kanker serviks (ρ=1.000 > α=0.05). dengan tingkat pengetahuan sedang sebesar
Hasil analisis diperoleh nilai OR=0.87 artinya 82.4%. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan
responden yang berpendidikan tinggi memiliki pengetahuan terhadap perilaku pencegahan kanker
peluang untuk berperilaku pencegahan baik serviks (ρ=0.045 < α=0.05). Hasil analisis
sebesar 0.87 kali dibandingkan responden yang menunjukkan responden yang memiliki
berpendidikan rendah. pengetahuan tinggi berpeluang 2.34 kali untuk
melakukan perilaku pencegahan yang baik
Tabel 7 dibandingkan responden yang berpengetahuan
Hubungan Status Ekonomi dan Perilaku rendah. Responden yang berpengetahuan tinggi
Pencegahan Kanker Serviks Responden juga berpeluang 4.16 kali untuk melakukan
perilaku pencegahan yang baik dibandingkan
Status Perilaku Total ρ OR
Ekonomi Pencegahan value (95% responden yang berpengetahuan sedang.
Buruk Baik CI)
Rendah 6 15 21 0.64 Tabel 9
(28.6%) (71.4%) (0.22- Hubungan Dukungan Sosial dan Perilaku
0.561
Tinggi 30 48 78 1.83) Pencegahan Kanker Serviks Responden
(38.5%) (61.5%)
Total 36 63 99 Dukungan Perilaku Total ρ OR
Hasil penelitian didapatkan bahwa responden Sosial Pencegahan value (95%
Buruk Baik CI)
yang memiliki pendapatan tinggi (> UMR)
Buruk 29 19 48 9.59
sebanyak 48 (61.5%) memiliki perilaku (60.4%) (39.6%) (3.58-
pencegahan yang baik. Dilihat dari hasil 0.000
Baik 7 44 51 25.6)
persentase, responden yang memiliki pendapatan (13.7%) (86.3%)
rendah (< UMR) memiliki perilaku pencegahan Total 36 63 99
lebih tinggi dari responden yang memiliki Hasil penelitian didapatkan bahwa responden
pendapatan tinggi yaitu sebanyak 71.4%. Hasil yang memiliki dukungan sosial baik melakukan
uji statistik didapatkan tidak ada hubungan status perilaku pencegahan kanker serviks yang baik
ekonomi terhadap perilaku pencegahan kanker sebanyak 44 (86.3%). Sedangkan responden yang
serviks (ρ=0.561 > α=0.05). Dari hasil analisis memiliki dukungan sosial buruk sebanyak 19
didapatkan nilai OR=0.64 artinya responden yang (39.6%) memiliki perilaku pencegahan terhadap
memiliki pendapatan tinggi berpeluang melakukan kanker serviks yang baik. Dengan demikian secara
perilaku pencegahan baik 0.64 kali dibandingkan persentase responden yang memiliki dukungan
responden yang berpendapatan rendah. sosial baik mampu dengan baik pula melakukan
pencegahan terhadap kanker serviks. Hasil uji
Tabel 8 statistik didapatkan ada hubungan dukungan sosial
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku terhadap perilaku pencegahan kanker serviks
Pencegahan Kanker Serviks Responden (ρ=0.000 < α=0.05). Dari nilai OR dapat
disimpulkan bahwa responden yang memiliki
Pengetahuan Perilaku Total ρ OR
Pencegahan value (95%
dukungan sosial baik berpeluang melakukan
Buruk Baik CI) melakukan perilaku pencegahan baik 9.59 kali
Rendah 8 21 29 2.34 dibandingkan responden yang memiliki dukungan
(27.6%) (72.4%) (0.88- sosial buruk.
Sedang 3 14 17 6.22)
0.045
(17.6%) (82.4%) 4.16
(1.07-
PEMBAHASAN
Tinggi 25 28 53
(47.2%) (52.8%) 16.2) Univariat
Total 36 63 99 1. Karakteristik responden
Hasil penelitian didapatkan sebanyak 28 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
(52.8%) responden dengan tingkat pengetahuan sebagian besar responden berusia tidak
beresiko (20-35 tahun) yaitu berjumlah 68
JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 4
orang (68.7%). Pada usia 20-35 tahun wanita adanya tekanan ataupun stres akan cenderung
berada pada usia produktif. Di usia ini wanita lebih sehat (Sarafino, 2004).
lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar 4. Perilaku pencegahan responden
selalu dalam kondisi prima dan bugar agar Hasil dari penelitian didapatkan mayoritas
terhindar dari berbagai macam penyakit responden memiliki perilaku pencegahan baik
khususnya untuk persiapan masa tua nantinya. terhadap kanker serviks 63.6%. Hasil penelitian
Hasil penelitian didapatkan responden paling ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
banyak berpendidikan tinggi sebanyak 96 oleh Efrida (2013) sebanyak 62.9% memiliki
orang (97.0%). Pendidikan mempengaruhi perilaku pencegahan kanker serviks yang baik.
proses belajar, makin tinggi pendidikan Notoatmodjo (2005), mengatakan perilaku
seseorang makin mudah orang tersebut untuk adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
menerima informasi (Wawan, 2010). atau makhluk hidup yang bersangkutan. Setiap
Hasil penelitian didapatkan mayoritas WUS perlu melakukan perilaku pencegahan
responden memiliki pendapatan tinggi (> terhadap kanker serviks, karena pada usia
UMR) sebanyak 78 orang (78.8%). Kanker tersebut dapat beresiko terjadi kanker serviks.
serviks banyak dijumpai pada golongan sosial Perilaku terbentuk di dalam diri seseorang dari
ekonomi rendah yang berkaitan dengan gizi dua faktor utama yaitu stimulus dan respon
dan imunitas, pada sosial ekonomi rendah (Notoatmodjo, 2005). Dimana stimulus
umumnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan faktor dari luar diri seseorang
kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh (faktor eksternal), dan respon merupakan faktor
(Nuranna, 2008). dari dalam diri seseorang (faktor internal).
2. Pengetahuan responden Faktor eksternal dan internal inilah yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah mempengaruhi seseorang untuk berperilaku
dilakukan terhadap 99 orang responden terhadap pencegahan kanker serviks.
menunjukkan bahwa pengetahuan responden
tentang pencegahan kanker serviks adalah Bivariat
tinggi yaitu sebanyak 53.5%. Hasil penelitian 1. Hubungan umur terhadap perilaku pencegahan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan kanker serviks
oleh Komalasari (2012) didapatkan sebanyak Pada penelitian yang dilakukan Darayati &
52.0% responden memiliki pengetahuan yang Sumawati (2011) didapatkan wanita yang
tinggi mengenai pencegahan kanker serviks. paling banyak terkena kanker serviks adalah
Sebagian besar pengetahuan seseorang kelompok umur 41-65 tahun. Meningkatnya
diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), resiko kanker serviks pada usia ini merupakan
dan indera penglihatan (mata). Pengetahuan gabungan dari meningkatnya dan bertambah
seseorang terhadap objek mempunyai intesitas lamanya waktu pemaparan terhadap karsinogen
atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, serta makin melemahnya kekebalan tubuh
2005). akibat usia. Pada usia tersebut terjadi pula
3. Dukungan sosial responden perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim.
Dukungan sosial pada wanita usia subur Oleh sebab itu sebaiknya pencegahan telah
dapat bersumber dari pasangan, keluarga, dilakukan dibawah usia tersebut.
teman dan tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil Hasil penelitian didapatkan tidak ada
penelitian didapatkan responden mendapat hubungan umur terhadap perilaku pencegahan
dukungan sosial sebanyak 51.5%. Hasil kanker serviks (ρ=0.306). Hasil penelitian ini
penelitian ini sesuai dengan penelitian Wahyuni sesuai dengan penelitian Yuliwati (2012)
(2013) sebanyak 81.25% responden dimana tidak ada hubungan yang signifikan
mendapatkan dukungan suami yang baik dan antara umur dengan deteksi dini kanker serviks.
72.5% mendapat dukungan yang baik dari Hal ini bisa dikaitkan dengan kerentanan
teman sebaya. Pengaruh sebuah dukungan terhadap penyakit. Pada penelitian ini
sosial yang dijelaskan dalam model main effect didapatkan mayoritas responden berumur 20-35
hypothesis menunjukkan bahwa dukungan tahun sehingga merasa belum rentan terhadap
sosial dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kanker serviks. Secara psikologis seseorang
psikologis individu dengan ataupun tanpa akan banyak melakukan tindakan pencegahan
tekanan, dengan kata lain seseorang yang karena merasa lebih rentan terhadap penyakit
menerima dukungan sosial dengan atau tanpa (Sarafino, 2004).

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 5


Umur tidak bisa dijadikan patokan untuk memiliki status ekonomi rendah juga memiliki
seseorang melakukan pencegahan kanker perilaku pencegahan yang baik.
serviks. Hal ini dapat disebabkan karena 4. Hubungan pengetahuan terhadap perilaku
ketidaktahuan, tidak ada keluhan ataupun pencegahan kanker serviks
menganggap pencegahan kanker serviks belum Meningkatnya pengetahuan juga dapat
diperlukan (Dalimartha, 2004). mengubah perilaku masyarakat dari yang
2. Hubungan pendidikan terhadap perilaku negatif menjadi positif, selain itu pengetahuan
pencegahan kanker serviks juga membentuk kepercayaan (Wawan, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan ada
tidak ada hubungan pendidikan terhadap hubungan pengetahuan terhadap perilaku
perilaku pencegahan kanker serviks (ρ=1.000). pencegahan kanker serviks (ρ=0.045). Hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Darnindro penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
(2006) di rumah susun Klender Jakarta tentang yang dilakukan oleh Yuliwati (2012); Murniati
pengetahuan, sikap, perilaku wanita yang sudah (2013); dan Wahyuni (2013) dimana terdapat
menikah mengenai pap smear dan faktor-faktor hubungan pengetahuan terhadap deteksi dini
yang berhubungan, menyatakan bahwa kanker serviks.
pendidikan tidak mempunyai hubungan secara Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan
bermakna dengan pap smear. Darnindro Penyehatan Lingkungan (2009) perilaku
menyatakan perilaku pencegahan seseorang pencegahan kanker serviks adalah menghindari
tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh tingkat faktor resiko lain yang dapat memicu terjadinya
pendidikan namun lebih dipengaruhi oleh kanker seperti paparan asap rokok,
paparan informasi yang dimilikinya. menindaklanjuti hasil pemeriksaan pap smear
Penelitian Octavia (2009) menunjukkan dan IVA dengan hasil positif dan meningkatkan
bahwa tidak ada hubungan pendidikan terhadap daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
pemeriksaan pap smear, rendahnya partisipasi makanan dengan gizi seimbang dan banyak
masyarakat dalam melakukan tindakan mengandung vitamin C, A dan asam folat.
pemeriksaan pap smear di Indonesia banyak Dalam melakukan perilaku pencegahan
disebabkan oleh kurangnya tingkat dibutuhkan pengetahuan mengenai faktor
kewaspadaan masyarakat terhadap kanker resiko yang harus dihindari dan pemeriksaan
serviks serta informasi mengenai cara deteksi dini serta peningkatan asupan nutrisi.
pencegahan dan deteksi dininya. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
3. Hubungan status ekonomi terhadap perilaku lebih langgeng daripada yang tidak didasari
pencegahan kanker serviks pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Hidayat (2007) keadaan sosial 5. Hubungan dukungan sosial terhadap
ekonomi mempengaruhi proses perubahan pencegahan kanker serviks
status kesehatan karena akan mempengaruhi Berdasarkan penelitian didapatkan ada
pemikiran atau keyakinan sehingga dapat hubungan dukungan sosial terhadap perilaku
menimbulkan perubahan dalam perilaku pencegahan kanker serviks (ρ=0.000).
kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Dukungan sosial pada wanita usia subur dapat
Pukkala, Malila, & Hakama (2010) yang bersumber dari pasangan, keluarga, teman dan
mempelajari kejadian kanker serviks menurut tenaga kesehatan. Hasil penelitian tersebut
status sosial selama beberapa tahun didapatkan sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
hasil bahwa angka kejadian kanker serviks Wahyuni (2013) dimana terdapat hubungan
lebih besar dua kali lipat pada wanita yang antara dukungan suami dan dukungan teman
memiliki kelas sosial rendah. sebaya terhadap perilaku deteksi dini kanker
Pada penelitian ini didapatkan tidak ada serviks.
hubungan status ekonomi terhadap perilaku Bentuk dukungan sosial diantaranya adalah
pencegahan kanker serviks (ρ=0.561). Hasil dukungan emosional, dukungan penghargaan,
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dukungan instrumental, dukungan informasi
dilakukan oleh Wahyuni (2013) dimana tidak dan dukungan kelompok. Menurut penelitian
ada hubungan status ekonomi terhadap perilaku Sarini (2011) didapatkan adanya hubungan
deteksi dini kanker serviks. Pada hasil dukungan suami terhadap pemeriksaan pap
penelitian ditemukan bahwa responden yang smear sehingga informasi mengenai kanker
serviks dan pemeriksaan deteksi dini kanker

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 6


serviks tidak hanya wanita yang menjadi fokus mempengaruhi perilaku pencegahan seperti sikap,
utama, namun pria juga merupakan sasaran motivasi, pengalaman dan fasilitas kesehatan.
yang sangat potensial. Menurut penelitian
Sakanti (2007), Wanita yang diingatkan oleh 1. Dwikha Gustiana. Mahasiswa Program Studi
petugas kesehatan untuk melakukan Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
pemeriksaan kesehatan cenderung memiliki 2. Yulia Irvani Dewi, M.Kep, Sp.Mat. Dosen
keinginan yang kuat untuk melaksanakan Departemen Keperawatan Maternitas Program
pemeriksaan tersebut. Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
3. Ns. Sofiana Nurchayati, M.Kep. Dosen
KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Keperawatan Medikal Bedah
Setelah dilakukan penelitian tentang faktor- Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
faktor yang berhubungan dengan perilaku Riau.
pencegahan kanker serviks pada wanita usia
subur, diketahui bahwa mayoritas responden
berusia 20-35 tahun (68.7%), berpendidikan tinggi DAFTAR PUSTAKA
(97.0%), dan berpendapatan tinggi (78.8%).
Mayoritas responden juga memiliki pengetahuan Andrijono. (2009). Kanker serviks. Jakarta: Divisi
tinggi tentang pencegahan kanker serviks (53.5%), Onkologi Departemen Obstetri-Ginekologi
memiliki dukungan sosial baik (51.5%), dan Fakultas Kedokteran Universitas
memiliki perilaku pencegahan baik terhadap Indonesia.
kanker serviks (63.6%). Dalimartha, S. (2004). Deteksi dini kanker dan
Hasil analisa bivariat menunjukkan variabel simplisia anti kanker. Jakarta: Penebar
yang berhubungan terhadap perilaku pencegahan Swadaya.
kanker serviks adalah variabel pengetahuan Darayati, M. D., & Sumawati, N. M. (2011).
(ρ=0.045) dan dukungan sosial (ρ=0.000). Hubungan umur dengan kejadian ca
Sedangkan variabel umur (ρ=0.306), pendidikan serviks di laboratorium patologi anatomi
(ρ=1.000), status ekonomi (ρ=0.561) RSUP Sanglah. Diperoleh tanggal 04 Juli
menunjukkan tidak ada hubungan dengan perilaku 2014 dari http://triatma-mapindo.ac.id.
pencegahan kanker serviks. Darnindro, N. (2006). Pengetahuan sikap perilaku
Peneliti berharap masyarakat khususnya perempuan yang sudah menikah mengenai
wanita usia subur dapat meningkatkan perilaku pap smear dan faktor-faktor yang
pencegahan kanker serviks dengan mencari berhubungan di rumah susun klender
berbagai macam informasi dan melakukan jakarta 2006. Diperoleh tanggal 04 Juli
pencegahan secara terus-menerus. Masyarakat 2014 dari http://repository.ui.ac.id.
yang telah melakukan pencegahan kanker serviks Dinas Kesehatan Kota. (2013). Data statistik
disarankan untuk memberikan dukungan pada infeksi menular seksual. Pekanbaru:
wanita disekelilingnya untuk melakukan perilaku Dinkes kota.
pencegahan kanker serviks. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Peneliti berharap perawat Puskesmas/ Lingkungan. (2009). Buku saku
komunitas dapat meningkatkan kegiatan pencegahan kanker leher rahim dan
pendidikan kesehatan tentang pencegahan kanker kenker payudara. Jakarta: Depkes RI.
serviks melalui penyuluhan di acara-acara Efrida, M. (2013). Hubungan pengetahuan dan
masyarakat. Pihak Puskesmas disarankan untuk minat remaja putri dengan pencegahan
memperluas sasaran promosi kesehatan, tidak kanker serviks di Madrasah Aliyah Negeri
hanya kepada ibu saja, namun juga kepada suami Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
atau ayah agar nantinya juga mendukung istri atau Diperoleh tanggal 04 Juli 2014 dari
anak perempuannya untuk melakukan pencegahan http://stmikubudiyah.ac.id
terhadap kanker serviks. Hidayat, A. A. (2007b). Pengantar konsep dasar
Pada peneliti selanjutnya dapat untuk keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
melanjutkan penelitian ini dengan metode Kamaliah. (2011). Pengaruh pengetahuan, sikap,
observasi langsung untuk mendapatkan hasil yang kepercayaan dan tradisi wanita usia subur
maksimal, jumlah sampel yang lebih banyak serta (WUS) terhadap pemeriksaan pap smear
menghubungkan faktor-faktor lain yang dalam upaya deteksi dini kanker serviks di
rsud dr. Pirngadi medan Tahun 2011.

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 7


Diperoleh tanggal 06 Desember 2014 dari Sarini, N. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan
http://repository.usu.ac.id. dengan pemeriksaan pap smear pada
Kemenkes. (2012). Gerakan perempuan melawan wanita usia subur di Desa Pacung.
kanker serviks. Diperoleh tanggal 25 Diperoleh tanggal 04 Juli 2014 dari
November 2013 dari www.depkes.go.id. http://repository.ui.ac.id.
Komalasari, K. W. (2012). Tingkat pengetahuan Wahyuni, S. (2013). Faktor-faktor yang
mahasiswa fakultas kedokteranUniversitas mempengaruhi perilaku deteksi dini
Diponegoro angkatan 2011 terhadap kanker serviks di kecamatan ngampel
pencegahan kanker leher rahim. Diperoleh Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
tanggal 04 Juli 2014 dari Diperoleh tanggal 16 Desember 2013 dari
http://eprints.undip.ac.id. https://bem.unimus.ac.id.
Medical Record RSUD Arifin Achmad. (2012). Wawan, A., & Dewi. (2010). Teori dan
Data kanker serviks. Pekanbaru: RSUD pengukuran pengetahuan dan perilaku
Arifin Achmad. manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Murniati. (2013). Hubungan pengetahuan dan World Health Organization. (2010). Human
tingkat ekonomi dengan perilaku deteksi papillovirus and related cancer in
dini kanker serviks menggunakan metode Indonesia. (3thed). Diperoleh tanggal 20
IVA. Jurnal delima harapan. Diperoleh Desember 2014 dari
tanggal 04 Juli 2014 dari www.who.int/hpvcentre.
http://akbidharapanmulya.ac.id. Yuliwati. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi penelitian dengan perilaku WUS dalam deteksi dini
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. kanker lehar rahim metode IVA di
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan teori Wilayah Puskesmas Prembun 2012.
dan aplikasi. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Diperoleh tanggal 04 Juli 2014 dari
Nuranna, L. (2008). Skrining kanker leher rahim http://repository.ui.ac.id.
dengan merode inspeksi visual asam asetat
(IVA). Diperoleh tanggal 27 Desember
2013 dari http://buk.depkes.go.id.
Octavia, C. (2009). Gambaran pengetahuan ibu
mengenai pemeriksaan pap smear di
kelurahan petisah tengah tahun 2009.
Diperoleh tanggal 04 Juli 2014 dari
http://repository.usu.ac.id.
Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kandungan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pukkala, E., Malila, N., & Hakama, M. (2010).
Socioeconomic differences in incidence of
cervical cancer in Finland by cell type.
Acta Oncologica, 49(2), 180-184.
Diperoleh tanggal 03 Desember 2014 dari
http://informahealthcare.com.

Sakanti, A. (2007). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan perilaku pemeriksaan
pap smear pada wanita usia subur di
Puskesmas Kecamatan Makasar tahun
2007. Diperoleh tanggal 04 Juli 2014 dari
http://repository.ui.ac.id.
Samadi, H. P. (2011). Yes, i know everything
about kanker serviks!. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sarafino, E. P. (2004). Health psychology,
biopsychosocial interaction. New York:
Jhon Wiley & Sons, Inc.

JOM PSIK VOL.1 NO.2 OKTOBER 2014 8

Anda mungkin juga menyukai