Anda di halaman 1dari 7

1.

PENGERTIAN KECERDASAN BUATAN ( ARTIFICIAL INTELLIGENCE )


Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu
“Artificial Intelligence”. Jika diartikan “Artificial” memiliki makna “buatan”, sedangkan
“Intelligence” adalah kata sifat yang memiliki makna “cerdas”. Jadi Artificial Intelligence
(AI) merupakan suatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Kecerdasan diciptakan menjadi
sebuah algoritma dan dimasukkan ke dalam mesin (komputer) sehingga mesin memiliki
kemampuan untuk melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia, kepandaian atau
ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pengertian lain dari kecerdasan buatan adalah bagian ilmu komputer yang membuat agar
mesin komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada
awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan manusia.
Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan
untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.
Secara awam kecerdasan buatan diterjemahkan sebagai sebuah sistem saraf, atau sensor atau
otak yang diciptakan oleh sebuah mesin. Sebenarnya kecerdasan buatan merujuk kepada mesin
yang mampu untuk berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak komputer modern dan
pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial
Intelligent : Jika komputer tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui
terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.

Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini
karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman Pengetahuan diperoleh dari belajar.
Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih
mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namu bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia
juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang mereka miliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik,
manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan
masalah dengan baik. Demikian pula dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa
bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan
masalah dengan baik.
Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus
diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk itu AI akan mencoba
untuk memberikan beberapa metoda untuk membekali komputer dengan kedua komponen
tersebut agar komputer bisa menjadi mesin pintar.

2. KONSEP KECERDASAN BUATAN


Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-
apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital
mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin
penghitung mekanis yang dapat diprogram. Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead
menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter
Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas ” pada 1943 yang
meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja
ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK):
sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan
catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan ” pada
konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan
bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk
mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah
chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan
pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program
berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan
Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf
sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe
mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan
inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar
pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk
mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.

3. LINGKUP UTAMA KECERDASAN BUATAN ( ARTIFICIAL INTELLIGENCE )

1. Sustem pakar. Komputer digunakan sebagai saran untuk menyimpan pengetahuan para
pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan masalah
dengan meniru keahlian yang dimiliki para pakar
2. Pengolahan bahasa alami. Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user mampu
berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
3. Pengenalan ucapan. Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia mampu
berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
4. Robotika dan Sistem sensor
5. Computer vision, mencoba untuk dapat mengintrepetasikan gambar atau objek-objek
tampak melalui komputer
6. Intelligent Computer aid Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat
melatih dan mengajar

4. PERBEDAAN KEUNTUNGAN KECERDASAN BUATAN DENGAN KECERDASAN ALAMI

 Keuntungan Kecerdasan Buatan :

1. Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat


mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa.
Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program
tidak mengubahnya.
2. Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer
pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama.
Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap.
Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan
tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu
komputer ke komputer lain
3. Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan
layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan harus
mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka
waktu yang sangat lama.
4. Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan
busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami
senantiasa berubah-ubah.
5. Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer
dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari
sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan
kecerdasan alami
7. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan
kecerdasan alami.

 Keuntungan kecerdasan alami:

1. Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat


melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah
pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun
2. Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara
langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input
simbolik
3. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan
sangat terbatas.

5. SECARA GARIS BESAR AL (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) TERBAGI DALAM 2 FAHAM


PEMIKIR YAITU :
1. AI Konvensional (CI)
Kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang diklasifiksikan sebagai
pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai
AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial
Intelligence).
Metoda-metodanya meliputi: Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk
mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang
diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi
tersebut. Petimbangan berdasar kasus Jaringan Bayesian
AI berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem AI secara manual

2. Kecerdasan komputasional (Computational Intelligence)


Melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter
seperti dalam sistem koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan
diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak.
Metoda-metoda pokoknya meliputi: Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola
yang sangat kuat
Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara
meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.
Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti
populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih
baik.

Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya algoritma genetik)
dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut)
Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok
ini. Aturan inferensi pakar dapat dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari
pembelajaran statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan
disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan dalam
proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan kecerdasan manusia
melalui teknologi.

6. TUJUAN KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) MENURUT WINSTON &


PRENDERGAST [1984]
1.Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2.Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3.Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)

7. KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) DALAM ROBOTIKA


Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang
dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat
relatif, karena tergantung dari sisi mana sesorang memandang.
Para filsuf diketahui telah mulai ribuan tahun yang lalu mencoba untuk memahami dua
pertanyaan mendasar: bagaimanakah pikiran manusia itu bekerja, dan, dapatkah yang bukan-
manusia itu berpikir? (Negnevitsky, 2004). Hingga sekarang, tak satupun mampu menjawab
dengan tepat dua pertanyaan ini. Pernyataan cerdas yang pada dasarnya digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir manusia selalu menjadi perbincangan menarik karena yang
melakukan penilaian cerdas atau tidak adalah juga manusia. Sementara itu, manusia tetap
bercita-cita untuk menularkan kecerdasan manusia kepada mesin.

Dalam literatur, orang pertama yang dianggap sebagai pionir dalam mengembangkan mesin
cerdas (intelligence machine) adalah Alan Turing, sorang matematikawan asal Inggris yang
memulai karir saintifiknya di awal tahun 1930-an. Di tahun 1937 ia menulis paper tentang konsep
mesin universal (universal machine). Kemudian, selama perang dunia ke-2 ia dikenal sebagai
pemain kunci dalam penciptaan Enigma, sebuah mesin encoding milik militer Jerman. Setelah
perang, Turing membuat automatic computing engine. Ia dikenal juga sebagai pencipta pertama
program komputer untuk bermain catur, yang kemudian program ini dikembangkan dan
dimainkan di komputer milik Manchester University. Karya-karyanya ini, yang kemudian dikenal
sebagai Turing Machine, dewasa ini masih dapat ditemukan aplikasi-aplikasinya. Beberapa
tulisannya yang berkaitan dengan prediksi perkembangan komputer di masa datang akhirnya juga
ada yang terbukti. Misalnya tentang ramalannya bahwa di tahun 2000-an komputer akan mampu
melakukan percakapan dengan manusia. Meski tidak ditemukan dalam paper-papernya tentang
istilah resmi : artificial intelligence, namun para peneliti di bidang ini sepakat untuk menobatkan
Turing sebagai orang pertama yang mengembangkan kecerdasan buatan.

Secara saintifik, istilah kecerdasan buatan untuk selanjutnya disebut sebagai AI (artificial
intelligence) pertama kali diperkenalkan oleh Warren McCulloch, seorang filsuf dan ahli perobatan
dari Columbia University, dan Walter Pitts, seorang matematikawan muda pada tahun 1943,
(Negnevitsky, 2004). Mereka mengajukan suatu teori tentang jaringan saraf tiruan (artificial
neural network, ANN) untuk selanjutnya disebut sebagai ANN � bahwa setiap neuron dapat
dipostulasikan dalam dua keadaan biner, yaitu ON dan OFF. Mereka mencoba menstimulasi model
neuron ini secara teori dan eksperimen di laboratorium. Dari percobaan, telah didemonstrasikan
bahwa model jaringan saraf yang mereka ajukan mempunyai kemiripan dengan mesin Turing, dan
setiap fungsi perhitungan dapat dapat diselesaikan melalui jaringan neuron yang mereka
modelkan.
Kendati mereka meraih sukses dalam pembuktian aplikasinya, pada akhirnya melalui eksperimen
lanjut diketahui bahwa model ON-OFF pada ANN yang mereka ajukan adalah kurang tepat.
Kenyataannya, neuron memiliki karakteristik yang sangat nonlinear yang tidak hanya memiliki
keadaan ON-OFF saja dalam aktifitasnya. Walau demikian, McCulloch akhirnya dikenal sebagai
orang kedua setelah Turing yang gigih mendalami bidang kecerdasan buatan dan rekayasa mesin
cerdas. Perkembangan ANN sempat mengalami masa redup pada tahun 1970-an. Baru kemudian
pada pertengahan 1980-an ide ini kembali banyak dikaji oleh para peneliti.

Sementara itu, metoda lain dalam AI yang sama terkenalnya dengan ANN adalah Fuzzy Logic (FL)
untuk selanjutnya ditulis sebagai FL. Kalau ANN didisain berdasarkan kajian cara otak biologis
manusia bekerja (dari dalam), maka FL justru merupakan representasi dari cara berfikir manusia
yang nampak dari sisi luar. Jika ANN dibuat berdasarkan model biologis teoritis, maka FL dibuat
berdasarkan model pragmatis praktis. FL adalah representasi logika berpikir manusia yang
tertuang dalam bentuk kata-kata.
Kajian saintifik pertama tentang logika berfikir manusia ini dipublikasikan oleh Lukazewicz,
seorang filsuf, sekitar tahun 1930-an. Ia mengajukan beberapa representasi matematik tentang
kekaburan (fuzziness) logika ketika manusia mengungkapkan atau menyatakan penilaian terhadap
tinggi, tua dan panas (tall, old, & hot). Jika logika klasik hanya menyatakan 1 atau 0, ya atau
tidak, maka ia mencoba mengembangkan pernyataan ini dengan menambahkan faktor
kepercayaan (truth value) di antara 0 dan 1.
Di tahun 1965, Lotfi Zadeh, seorang profesor di University of California, Berkeley US,
mempublikasikan papernya yang terkenal, Fuzzy Setsï. Penelitian-penelitian tentang FL dan fuzzy
system dalam AI yang berkembang dewasa ini hampir selalu menyebutkan paper Zadeh itulah
sebagai basis pijakannya. Ia mampu menjabarkan FL dengan pernyataan matematik dan visual
yang relatif mudah untuk dipahami. Karena basis kajian FL ini kental berkaitan dengan sistem
kontrol (Zadeh adalah profesor di bidang teknik elektro) maka pernyataan matematiknya banyak
dikembangkan dalam konteks pemrograman komputer.

Metoda AI lain yang juga berkembang adalah algorithma genetik (genetic algorithm, GA) untuk
selanjutnya disebut sebagai GA. Dalam pemrograman komputer, aplikasi GA ini dikenal sebagai
pemrograman berbasis teori evolusi (evolutionary computation, EC) untuk selanjutnya disebut
sebagai EC. Konsep EC ini dipublikasikan pertama kali oleh Holland (1975). Ia mengajukan konsep
pemrograman berbasis GA yang diilhami oleh teori Darwin. Intinya, alam (nature), seperti
manusia, memiliki kemampuan adaptasi dan pembelajaran alami tanpa perlu dinyatakan: apa
yang harus dilakukan. Dengan kata lain, alam memilih kromosom yang baik secara buta alami.
Seperti pada ANN, kajian GA juga pernah mengalami masa vakum sebelum akhirnya banyak
peneliti memfokuskan kembali perhatiannya pada teori EC.
GA pada dasarnya terdiri dari dua macam mekanisme, yaitu encoding dan evaluation. Davis
(1991) mempublikasikan papernya yang berisi tentang beberapa metoda encoding. Dari berbagai
literatur diketahui bahwa tidak ada metoda encoding yang mampu menyelesaikan semua
permasalahan dengan sama baiknya. Namun demikian, banyak peneliti yang menggunakan
metoda bit string dalam kajian-kajian EC dewasa ini.
7. SEBUAH ANCAMAN (KECERDASAN BUATAN) ?
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi
bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman. Walau pun menyadari bahwa
kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja
mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba
mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat berpikir seperti
manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia, manusia ingin
mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-
keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan
frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan
komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak
mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.
Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki
kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena
bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda mengunjungi
sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang wanita yang
sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan mampu
bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff wanita
beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan 100%
online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan, kecepatan dan
akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang konsistensinya tidak bisa
akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia.
Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer
yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada di
industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat dipakai
untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya tabrakan.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif
tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan
integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia
kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan
dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting
pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas
dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk
mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah
pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan
pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah
menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah
kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-
obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga
mengkonstruksinya.

8. BEBERAPA PROGRAM KECERDASAN BUATAN (1956 – 1966)


•Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, dapat membuktikan teorema-teorema
matematika
•Sad Sam (Robert K Lindsay – 1960), dapat mengetahui kalimat sederhana yang ditulis dalam
bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban berdasarkan fakta yang didengar dalam sebuah
percakapan
•ELIZA diprogram Joseph Weizenbaum (1967), mampu memberi terapi terhadap pasien dengan
memberikan beberapa pertanyaan
•Chatbot sebaiknya jangan terlalu serius menanggapi lawan bicara didunia maya. Siapa tahu
kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus diprogram untuk chatting. Chatbot
merupakan program khusus dalam komputer yang berfungsi sebagai penjawab sapaan di ruang
chatting. Di masa mendatang, program serupa ini menjadi kembangan dari artificial intelligent (AI)
alias kecerdasan buatan. Jabberwacky, sebuah chatbot yang tinggal di dalam hard disk komputer.
Ia mampu menggunakan kata-kata pelesetan, humor, kadang juga kata makian, bahkan juga
menjadi pembicara yang konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin
banyak ia bercakap dengan para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya. Chatbot
jenius ini adalah temuan Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal Inggris.

Baca juga artikel dibawah ini :

1. Pendahuluan (Pengertian dan Tujuan Kecerdasan Buatan)


2. Pencarian Ruang Keadaan
3. Teknik Pencarian Heuristik
4. Representasi

Anda mungkin juga menyukai