Fraktur
Fraktur
TINJAUAN PUSTAKA
2. Fraktur mandibula dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan
rumah tangga, mabuk dan perkelahian. Menurut survey di District of Columbia Hospital,
dari 540 kasus fraktur, 69% kasus terjadi akibat kekerasan fisik (perkelahian), 27% akibat
kecelakaan lalu lintas, 12% akibat kecelakaan kerja, 2% akibat kecelakaan saat olahraga
dan 4% karena sebab patologi.( Fonseca RJ. Oral and Maxillofacial Trauma. 4th ed. Elsevier
Saunders. 2013)
Simple/Closed Fracture: disebut juga fraktur tertutup oleh karena kulit di sekeliling
fraktur sehat dan tidak sobek.
Compound/Open Fracture: kulit disekitar fraktur sobek sehingga fragmen tulang
berhubungan dengan dunia luar (bone expose) dan berpotensi untuk menjadi
infeksi. Fraktur terbuka dapat berhubungan dengan ruangan di tubuh yang tidak
steril seperti rongga mulut.
Complicated Fracture: fraktur dengan kerusakan signifikan terhadap jaringan lunak
atau struktur sekitarnya
2.3.4 Klasifikasi berdasarkan regio anatomi yang terlibat (Dingman & Natvig)
Condylar process: regio superior dari sigmoid notch hingga batas posterior mandibular
Coronoid: regio superior dari sigmoid notch hingga batas anterior mandibular
Ramus: regio superior dari sudut mandibular dan inferior dari sudut yang dibentuk oleh
dua garis yang membentuk apeks pada sigmoid notch
Angle: regio triangular dibatasi oleh batas anterior otot masseter dan garis oblik dari
regio M3 hingga perlekatan posterosuperior dari otot masseter
Body: regio yang dibatasi oleh parasimfisis di anterior dan sudut mandibula di posterior
Symphisis/ Parasymphysis: regio anterior dari mandibular yang dibatasi oleh distal gigi
caninus pada posterior. True symphysis fracture adalah fraktur linear yang berada pada
midline mandibular. Fraktur lainnya pada regio ini disebut fraktur parasimfisis
Alveolar process: regio mandibular yang pada normalnya terdapat gigi geligi
1. Angulasi fraktur dan tekanan dari otot yang menarik pada sisi proksimal dan distal
fraktur
Favorable: garis fraktur dan otot penarik menahan pergerakan fraktur
(displacement minimal atau tidak terjadi sama sekali)
Unfavorable: tarikan otot menyebabkan pergerakan segmen fraktur (terjadi
displacement)
3. Fonseca RJ. Oral and Maxillofacial Trauma. 4th ed. Elsevier Saunders. 2013.