b.
c.
d.
Klasifikasi Kennedy
Metode klasifikasi yang secara luas digunakan pada lengkung gigi edentulous sebagian
dikemukakan oleh Dr. Edward Kennedy, 1925. Sistem klasifikasi ini disusun menjadi empat
kategori utama, Kelas I sampai Kelas IV. Urutan numerik tersebut didasarkan sebagian dari
frekuensi dari peristiwa, dengan lengkung Kelas I merupakan yang paling sering ditemui, dan
lengkng Kelas IV yang paling jarang ditemui.
1. Kelas I Kennedy (Bilateral-Free End Saddle)
Lokasi area edentulous bilateral di posterior. Biasanya terletak di sebelah distal dari sisa
gigi asli yaitu pada gigi posterior M1 dan M2
2. Kelas II Kennedy (Unilateral-Free End Saddle)
Lokasi area edentulous unilateral di posterior. Terletak di sebelah distal gigi asli. Hampir
sama dengan kelas 1 namum edentulous hanya pada satu sisi lengkung rahang.
3. Kelas III Kennedy (Bounded Saddle)
Lokasi area edentulous unilateral di satu sisi rahang. Daerah yang tidak bergigi dibatasi
oleh sisa gigi asli, baik pada mesial maupun di distal. Daerah edentulous tidak melewati
midline.
4. Kelas IV Kennedy (Anterior Saddle)
Satu lokasi edentulous bilateral di anterior. Edentulous space melewati midline dan
berada di sebelah distal maupun mesial dari sisa gigi asli.
Modification Spaces
Setiap klasifikasi Kennedy, kecuali kelas I merupakan area edentulous tunggal. Pada
kenyataannya, area tambahan dapat terjadi di lengkung gigi tersebut. Apabila selain diastem yang
sudah masuk ke dalam klasifikasi utama masih ada diastem lain, maka diastem itu dimasukkan
ke dalam modifikasi. Penamaan modifikasi didasarkan oleh berapa jumlah area kehilangan gigi,
bukan oleh berapa jumlah gigi yang hilang.
posterior
area
single
bilateral
menentukan
klasifikasi.
(Ilustrasinya
Carr, Alan B; Brown, David T. McCrackens Removable Partial Prosthodontics 12th ed, 2011.
Elsevier Mosby, St.Louis Missouri.