Anda di halaman 1dari 14

drg. Panca Okti Tantina, Sp. Pros.

Pembina IV A
NIP : 196410201993012001
TUJUAN PEMBUATAN KLASIFIKASI ( PENGGOLONGAN ) :

 Adlh utk memungkinkan dokter gigi berkomunikasi sejelas


mungkin, tentang keadaan rongga mulut yg akan dibuatkan GT.
 Klasifikasi yg baik akan membantu pengelompokkan gigi yg
hilang termasuk kombinasinya , serta variasi-variasi yg jmlhnya
tak terbatas & terjadi krn adanya gigi yg dicabut.

KEUNTUNGAN ADANYA KLASIFIKASI :

 Membantu mempelajari dasar-dasar atau prinsip pembuatan


desain GTSL.
 Klasifikasi yg paling banyak digunakan adlh yg
dibuat oleh Kennedy, Cummer & Baylin.
 Klasifikasi lain yg pernah dikemukakan : Beckett,
Godfrey, Swenson, Friedman, Wilson, Skinner,
Applegate, Avant, Miller.
 Klasifikasi Kennedy merupakan metode yg paling
banyak digunakan pd saat sekarang ini.
1. Dapat memberi gambaran dr daerah edentulous yg
tidak bergigi atau yg telah dicabut.
2. Memungkinkan perbedaan antara GTSL yg di
dukung gigi / yg didukung gigi & jaringan mukosa
/ yg didukung jaringan mukosa.
3. Dapat memberi petunjuk utk desain GTSL yg akan
dipakai / dibuat.
4. Mudah dimengerti secara umum
KELAS I : Bilateral Free End Saddle.
 Yi daerah yg tak bergigi terletak di sebelah posterior ( di

sebelah distal ) dr sisa gigi asli & bilateral ( kiri & kanan ).
KELAS II : Unilateral Free End Sadde.
 Yi daerah yg tdk bergigi di sebelah posterior ( di sebelah

distal ) dr sisa gigi asli & unilateral ( pd satu sisi saja ).


KELAS III : Bounded Saddle.
 Yi daerah yg tdk bergigi dibatasi o/ sisa gigi asli, baik

disebelah anterior, maupun di sebelah posterior.


KELAS IV : Anterior Saddle.
 Yi daerah yg tdk bergigi terletak di sebelah anterior ( di

sebelah mesial ) dr sisa gigi asli & melewati garis median


(median line) rahang.
1. Bila masih ada gigi yg akan dicabut, maka klasifikasi akan
ditentukan sesudah gigi tsb dicabut.
2. Bila gigi M3 hilang & tdk diganti, maka gigi tsb tdk
diperhitungkan dlm klasifikasi.
3. Bila gigi M3 ada, & dipakai sebagai gigi penjangkaran, maka gigi
ini diperhitungkan dlm klasifikasi.
4. Bila gigi M2 hilang, & tdk akan diganti, maka gigi tsb tdk
diperhitungkan dlm klasifikasi.
5. Klasifikasi selalu ditentukan menurut diastema yg paling
posterior / kelas yg paling rendah.
6. Diatema yg lain selain diastema utama, dimasukkan dlm
modifikasi & dihitung menurut jmlh diastema.
7. Luas / panj diastema tdk mempengaruhi klasifikasi, & yg
dihitung hanya jmlh & posisi diastema.
8. Kelas IV tdk mempunyai modiifikasi.
 KELAS I = KELAS I KENNEDY , Rehabilitasi Prostodontik ;
pembuatan GTSL dgn desain bilateral & perluasan basis distal
/ free end saddle.
 KELAS II = KELAS II KENNEDY , Rehabilitasi Prostodontik ;
pembuatan GTSL dgn desain bilateral & perluasan basis distal
/ free end saddle.
 KELAS III = KELAS III KENNEDY , Rehabilitasi Prostodontik ;
GTSL dukungan gigi / Paradental dgn desain bilateral.
 KELAS IV = KELAS IV KENNEDY , Rehabilitasi Prostodontik ;
◦ GTC, bila gigi tetangga masih kuat.
◦ GTSL dgn desain bilateral & dukungan gigi / jaringan / kombinasi.
 KELAS V : daerah tak bergigi paradental dimana gigi asli
anterior tdk dapat dipakai sebagai gigi penahan / tak mampu
menahan daya kunyah. Kasus ini banyak dijumpai pd RA, krn
gigi Caninus yg dicabut krn malposisi / terjadi kecelakaan.
 Rehabilitasi Prostodontik ;
◦ GTSL dgn desain bilateral & prinsip free end saddle tetapi di bagian
anterior.
 KELAS VI = daerah tak bergigi paradental dgn kedua gigi
tetangga asli dapat dipakai sebagai gigi penahan.
 Rehabilitasi Prostodontik ;
◦ GTC
◦ GTSL Dukungan gigi / Paradental & desian Unilateral ( Protesa Saddle )

Anda mungkin juga menyukai