PENGOLAHAN HASIL
Pembersihan
Pembersihan buah dilakukan dengan meletakkan buah dibawah air
mengalir hingga tercuci semua kotoran atau debu yang menempel. Apabila
terdapat sisa-sisa pestisida pada bagian kulit buah, maka dilakukan penyikatan.
Hasil pencucian kemudian ditiriskan dengan diletakkan pada kontainer plastik
hingga kering.
60
Proses produksi
Proses produksi produk olahan apel Kusuma Agrowisata dimulai dengan
memisahkan antara daging buah dengan sari buah. Hasil pemisahan tersebut
kemudian diolah menjadi berbagai jenis produk, seperti jenang, sari buah, cuka
buah dan cider. Keseluruhan proses produksi tersebut dijalankan dengan mesin-
mesin dan diawasi oleh seorang supervisor. Berikut ini proses produksi beberapa
produk olahan apel Kusuma Agrowisata:
1) Jenang Apel
Jenang atau dodol merupakan salah satu penganan khas Indonesia.
Rasanya yang manis dan enak membuat panganan ini menjadi banyak digemari.
Bahan baku utama dalam proses pembuatan jenang apel ini merupakan bubur
buah apel yang didapat dari proses pemisahan antara sari buah dengan daging
buah apel.
Bahan
Baku Pembuangan Biji Pencucian Buah
(Apel)
atau cara mekanis lain. Adapun proses pembuatan sari buah apel di Kusuma
Agrowisata adalah sebagai berikut:
Bahan cair /
jus apel Receiver Tank Mixing Tank
Heating Tank
kriteria rasa manis, tingkat kehomogenan bahan dilihat dari ada tidaknya bahan
asing dari produk sari apel, sedangkan Quality control terhadap warna sari apel
dilakukan terhadap tingkat kejernihan dari sari apel. Menurut Pujimulyani (2009)
sari buah yang keruh mengandung komponen sel dalam suspensi koloid dengan
sejumlah hancuran jaringan. Hal ini mungkin juga mengandung bahan berminyak
dan pigmen karotenoid yang berasal dari kulit buah.
3) Cuka Apel
Cuka apel merupakan produk yang masih baru yang dihasilkan oleh
Kusuma Agrowisata. Produk cuka apel merupakan salah satu produk yang
dihasilkan melalui tahap fermentasi. Fermentasi dapat diartikan secara sederhana
sebagai proses pemecahan gula menjadi alkohol dan CO2. Menurut Harningsih
(2008) fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas dari mikroorganisme
penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Reaksi dalam proses
fermentasi adalah sebagai berikut: C2H5OH + O2 CH3COOH (asam
asetat/cuka) + H2O
Reaksi di atas dibantu oleh keberadaan mikroorganisme Acetobacter aceti
yang dapat mengubah etanol menjadi asam asetat. Reaksi tersebut merupakan
reaksi dasar pada pembuatan cuka. Berikut proses pembuatan cuka apel :
Penyaringan Pemanasan
Labeling Pasteurisasi
Sari apel yang akan difermentasi dicampur terlebih dahulu dengan bahan
lain, yaitu gula pasir. Gula pasir berfungsi dalam perombakan oleh bakteri yang
akan menghasilkan asam cuka (Harningsih et al., 2008). Lamanya waktu
fermentasi menyebabkan habisnya gula akibat perombakan oleh bakteri.
Fermentasi yang terus berlanjut setelah gula habis, menyebabkan bakteri
manghasilkan sebuah asam cuka.
Waktu fermentasi untuk proses produksi cuka apel adalah selama kurang
lebih tiga bulan. Kriteria cuka yang dihasilkan oleh Kusuma Agrowisata memiliki
pH brix dengan nilai 11-12. Pengecekan terhadap nilai pH brix terus dilakukan
selama proses produksi. Apabila telah tercapai maka proses fermentasi dihentikan.
4) Cider Apel
Cider merupakan produk lainnya yang dihasilkan Kusuma Agrowisata
dengan proses yang hampir sama dengan produk cuka apel. Perbedaannya adalah
dari lamanya proses fermentasi. Lama fermentasi untuk pembuatan cider adalah
satu bulan.
Kadar gula, pH dan kadar alkohol terus dicek selama proses fermentasi
agar didapat produk dengan kadar alkohol yang sesuai. Apabila kadar alkohol
telah tercapai, proses fermentasi dihentikan. Penghentian proses fermentasi
dilakukan dengan cara melakukan pemanasan ulang dengan suhu 100 oC sehingga
bakteri fermentasi mati. Matinya bakteri fermentasi berarti berhentinya proses
fermentasi. Cider yang telah jadi kemudian disimpan dalam tangki kedap udara
selama satu bulan. Tujuannya adalah untuk proses penjernihan serta
pembentukkan aroma. Semakin lama proses penyimpanan, semakin bagus hasil
cider yang akan didapatkan. Hal tersebut dikarenakan warnanya yang akan
semakin jernih dan aromanya lebih terbentuk.
Pengemasan
Produk-produk olahan apel Kusuma Agrowisata dikemas secara menarik
dengan tujuan mendapat perhatian dari konsumen (Gambar 18). Setiap kemasan
diberi stiker “Kusuma Agrowisata” sebagai nama dagang produk-produk Kusuma
Agrowisata. Macam-macam kemasan disajikan pada Tabel 16.
64
Jenis Produk
Penyimpanan
Produk olahan apel Kusuma Agrowisata disimpan dalam ruang
penyimpanan tanpa perlakuan suhu maupun RH tertentu sebelum akhirnya dikirim
ke pasar. Penyimpanan dilakukan dengan menumpuk produk dengan
65