Anda di halaman 1dari 2

Contact lens-related polymicrobial keratitis from Pantoea agglomerans

and Escherichia vulneris.

Tujuan :

• Melaporkan sebuah kasus polymicrobial keratitis yang disebabkan oleh Panotea


Aglomerrans, Eschericia Vulneris, dan Staphylococcus koagulase negatif pada pasien yang
membersihkan extended wear contact lenses dengan air keran selama 2 minggu.

Metode:

• Penelitian ini menggunakan metode case report

Hasil:

• Seorang pasien mengeluhkan nyeri dan mata merah setelah menggunakan kontak lensa yang
sama selama 2 minggu. Pasien mengaku melepas lensa pada malam hari dan membersihkan
lensa dengan air keran sebelum dipasang kembali pada pagi hari. Pada pemeriksaan
ditemukan ulkus kornea parasentral berukuran 2.5 mm pada mata kiri. Pada pemeriksaan
kultur bakteri dari corneal scrapping menunjukkan hasil positif terhadap bakteri P.
Aglomerrans, E. Vulneris, dan Staphylococcus koagulase negatif

Kesimpulan

• Telah dilaporkan sebuah kasus perdana keratitis yang disebabkan oleh bakteri P. Aglomerrans
dan E. Vulneris yang dihubungkan dengan pemakaian kontak lensa. Kedua strain tersebut
respon terhadap semua antibiotik yang diuji.

Metode:

 Sebuah tinjauan grafik retrospektif dilakukan setelah kultur bakteri diidentifikasi dari
departemen mikrobiologi. Data yang relevan tentang hasil klinis dan mikrobiologi elah
dilaporkan. Pasien sudah tidak di follow up, sehingga informed consent untuk
mempublikasikan informasi identitas pribadi belum diperoleh. Untuk alasan ini, informasi
identitas pribadi tidak dimasukkan dalam lapor ini.

Hasil:

Seorang pasien tanpa riwayat penyakit mata masa lalu mengeluhkan fotofobia, sakit, merah, mata kiri
yang bengkak tertutup rapat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah menggunakan
kontak lensa selama 15 tahun. Pasien mengaku dalam 2 minggu sebelum timbul manifestasi klinis,
pasien tersebut melepas lensa kontak dan membersihkannya degan air keran.

Pada pemeriksaan, visus pasien adalah 20/30 OD dan 20/25 O/S. Pada pemeriksaan dengan
menggunakan slitlamp, mata kanan pasien normal. Pada mata kiri menunjukkan 1+ diffuse
conjunctival injection dan 2.5mm round paracentral corneal epithelial defect inferiotemporal to the
visual axis involving 20% of the stroma.

Diskusi:

Suboptimal contact lens hygiene is a pervasive problem more than 50% of users have slept in their
contacts or used expired or improper disinfectant solutions; 35% have washed their contacts in tap
water [6]. Contamination of a lens case can occur rapidly, within two weeks [7].
Use of the same contact lens case for more than 6 months is associated with a significantly increased
risk of moderate to severe infectious keratitis [8]. Biodiversity studies report the isolation of P.
agglomerans in the microbiota of various plants and insects [9]. P. agglomerans is isolated very rarely
as part of the normal human flora, but has been reported as part of the microbiota of the healthy
conjunctiva [10].
The Pantoea identified by deep sequencing were not speciated further, but this genus contains
pathogenic species which have been reported to cause infection in other tissues, including
endophthalmitis [11].

Thus, case reports and case series are currently used to guide antibiotic choices when P. agglomerans
is suspected. The largest series and review of ocular infection of P. agglomerans involved patients
with endophthalmitis and demonstrated that P. agglomerans showed 50% resistance to ampicillin,
38% resistance to cefazolin, 22% resistance to ceftazidime and 0% resistance to tobramycin [11]. The
use of tobramycin was a safe choice in this patient due to no documented resistance in prior ocular
infections.

Kebersihan lensa kontak yang tepat sangat penting untuk mencegah keratitis. Peneliti telah
melaporkan kasus dua patogen langka yang menyebabkan keratitis bakteri yang akan membantu
memandu pilihan antibiotik untuk kasus di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai