Anda di halaman 1dari 17

STANDAR PROSEDUR

PELAYANAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

Tujuan : mencuci tangan merupakan cara efektif mematahkan mata rantai penularan infeksi

Pengertian : mencuci tangan adalah tindakan membersihkkan tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir dengan atau tanpa menggunakan antiseptik dan anti mikroba

Kebijakan : penanganan dan pengendalian sertatidak lanjut masalah infeksi di puskesmas di


laksanakan secara teratur sesuai denagna aturan yang berlaku

Prosedur :

1. Basahi tangan setinggi pergelangan tangan bawah dengan air mengalir


2. Taruh sabun dibagian telapak tangan yang telah basah,buat busa secukupnya tanpa percikan
3. Gerakan cuci tangan terdiri dari gosokan kedua tangan,gosokan tangan kanan diatas
punggung tangan kiri dan sebaliknya,gosok kedua belah telapak tangan dengan jari saling
mengait,gosok kedua ibu jari dengan cara menggenggam dan memutar.gosok pergelangan
tangan
4. Proses berlangsung selama 10-15 detik
5. Bilas kembali dengan air sampai bersih
6. Keringkan tangan dengan handuk atau kertas bersih atau tissue tau handuk katun untuk
sekali pakai
7. Matikan kran
8. Pada cuci tangan aseptik atau bedah diikuti larangan menyentuh permukaan tak steril
EVALUASI GAWAT NAPAS DENGAN
MENGGUNAKAN SKOR DWON

0 1 2

Frekuensi napas <60/menit 60-80 /menit >80 /menit


Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan 02 Sianosis menetap walaupun


dengan 02
Air entri Udara masuk bilateral Penurunan ringan udara Tidak ada udara masuk
balik masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan Dapat didengar tanpa


stetoskop menggunakan alat bantu

EVALUASI GAWAT NAPAS MENGGUNAKAN SKOR DWON

 SKOR <4 Gawat Napas Ringan


 SKOR 4-5 Gawat Napas Sedang
 SKOR >6 Gawat Napas Berat ( pemeriksaan Gas Darah harus dilakukan )
BAGAN PENANGANAN
DEHIDRASI BAYI BARU LAHIR

TANDA TANDA : Mengantuk/ sukar dibangunkan ,mata cekung,konjungtiva kering,bibir dan lidah
kering,turgor berkurang(cubitan pada kulit lambat kembali ).

Katagori :

Dehidrasi ringan :

1. Berat badan turun < 10 % berat badan sebelumnya


2. Kesadaran gelisah
3. Mata cekung
4. bibir dan lidah kering
5. Turgor kurang ( cubitan kulit lambat kembali )

Dehidrasi Berat :

1. Berat badan turun > 10 % dari berat badan sebelumnya


2. Mengantuk atau sukar dibangunkan
3. Mata sangan cekung dan kering
4. Bibir dan lidah kering
5. Turgor jelek ( cubitan kulit sangat lambat kembali )

Penanganan

1. Pertahankan tetap hangat


2. Cegah hiportermi
3. Asi diberikan sesering mungkin
4. Asi diberikan langsung atau ditetekan langsung
5. Rujuk apabila mau mengsihap / ada tanda –tanda infeksi
6. Rujuk bila masih mencret,muntah dan panas
BAGAN PENANGANAN
HIPOTERMI NEONATORUM
TANDA –TANDA : Aktivitas berkurang (letargi),tangisan lemah,kemampuan menghisap lemah,bibir
dan kuku kebiruan ,kaki bayi teraba dingin

KATAGORI

Hipotermi sedang :

1. SUHU AKSILA 32⁰C -36 ⁰C


2. Keringkan bayi dengan handuk hangat
3. Memberikan lingkungan hangat dengancara kontak kulit ke kulit ( metode Kanguru ) atau
bungkus bayi baru lahir dengan kain hangat
4. Kepala bayi di tutup topi
5. Kain yang basah secepatnya diganti denagn yang kering dan hangat
6. Sering disusui
7. Masukan bayi dalam inkubator dengan pemanasan perlahan 0,5 -1 ⁰ c/jam )

Hipotermi Berat :

 Rujuk bayi ke rumah sakit


 Infus dextrose 10 %
BAGAN PENANGANAN INFEKSI / SEPSIS

TANDA TANDA Suhu tubuh panas atau


hipotermi,sesak
napas,merintih,menangis
lemah,atau tidak ada
tangis,mengantuk,susah
minum,fontanel cembung,tali
pusat memerah
Katagori Sepsis Infeksi lokal
Penilaian Tanda –tanda tersebut diatas Biasanya hanya ditemukan:
disertai  Panas
 Kadang-kadang kejang  Tali pusat
 Tali pusta merah/kotor/bau
merah?kotor/bau  Nanah ditelinga
 Kulit ikterik  Bisul/pustula di kulit

Penanganan  Pertahankan tubuh  Berikan injeksi


bayi tetap hangat ( antibiotik
tidak hipotermi )  Berikan antibiotika
 Asi tetap diberikan oral
atau kasih gula  Perawatan infeksi
 Injeksi antibiotik 1 kali  Kontrol kembali 2 hari
ampisilin dan
gentamisin
 Infus untuk mencegah
dehidrasi
 Rujuk rumah sakit
PENANGANAN KEJANG PADA BAYI
HIPOGLIKEMIA PADA NEONATUS

GD < 47 MG/DL

GD ≤ 25 mg/dl Gd > 25 – 47 mg/dl


Hipoglikemia berat Hipoglikemia sedang

Koreksi secara iv bolus dextrose 10 %


Nutrisi oral atau enteral segera ASI/ PASi
2ml/gr IVFD dektrose 10 %minimal
Maksimal 100 ml/kg/hari atau hari pertama
60 ml/kg/hari dengan GIR 6 – 8
bila ada konta indikasi minum oral atau
Mg/kg/menit oral tetap di berikan
enteral
bila tidak ada kontra indikasi
koneksi secara iv bolus dektros 10 % 2
ml/kg IVFD dektrose 10 % minimal 60
ml/kg/hari/hari pertama dengan GIR 6-8
GD ulang ( 30 menit –
mg/kg /menit
1 jam )

GD ulang 1 jam

GD < 47 mg/dl

GD < 36 mg /dl GD 36 – 47 mg/dl

Dektrose cara
 Volume sampe maksimal
Oral ASI atau PASI yang
100 ml/kg/bb/hari ( hari
dilarutkan dengan dektrose 5 %
pertama )
 Atau konsentrasi vena
perifer maks 12,5 % GD ulang 1 jam
umbilikal dapat mencapai
25 %
GD 36 – 47 mg /dl

GD ≥ 47 mg/dl

Ulang GD tiap 2- 4 jam 15 menit sebelum jadwal minum berikut,sampe 2


kali berturut – turut normal
Hitung glukosa indek Rate atau GIR 6 – 8 mg/kg /menit untuk mencapai gula darah maksimal,dapat dinaikan
sampai 10- 15 mg / kg /menit
Bila dibutuhkan lebih 15 mg/kg/menit pertimbangkan obat obatan glukagon, kortikosteroid konsul
Bila ditemukan hasil GD 36 - <47 mg/dl 2 kali berturut –turut ,berikan IVDR dektrose 10 % sebagai tambahann
asupan per oral .
HYPOGLIKEMIA (GDS < 45 MG/DL )
 INFUSE DEX 10 %
 BILA ADA GEJALA :BOLUS DEX 10 % 2 ML/KGBB
 GDS ULANG 6 JAM,PERTAHANKAN GDS > 50 MG/DL

KEJANG
 KOSONGKAN LAMBUNG
 OKSIGEN NASAL 1-2 L/MNT
 LABORATORIUM :GDS,SERUM ELEKTROLIT
 OBAT :
1. PHENOBARBITAL (SIBITAL ) INJ.IV 20 MG/KGBB BOLEH DIULANG 2 KALI DENGAN JARAK 30
MENIT,DENGAN DOSIS 10 MG/KGBB
2. PHENITOIN BILA KEJANG TAK BERHENTI /BERULANG DOSIS 20 MG/KGBB+NACL 0,9 % 15
ML IV DALAM 30 MENIT
 IVFD RUMATAN
 ANTIBIOTIK SESUAI SEPSIS
1. AMPICICLIN INJ.200MG/KGBB/ 2 DOSIS ATAU INJ.CEFALOSPHORIN DOSIS 200MG/KGBB
2. GENTAMICIN 20 MG/KGBB/ 2 DOSIS
 MONITORING KESADARAN,SUHU,RR,HR,UBUN-UBUN,BAKA,BAB
 FAKTOR RISIKO
1. IBU MENGGUNAKAN DIURETIKA,OXYTOKSIN
2. ASFIKSIA DAN GAWAT NAPAS
3. BMK

APNOE/GAWAT NAPAS
 GAWAT NAPAS UNTUK BAYI PREMATURE
 AMINOPHILIN 6 MG/KGBB IV DIIKUTI 2 MG/KGBB/ 3-4 DOSIS SELAMA 7 HARI
 THEOPHYLIN ORAL 5MG/KGBB DIIKUTI 2MG/KGBB/3 DOSIS SELAMA 7 HARI
SEGI PRAKTIS PENATALAKSANAAN BBL

PERAWATAN UMUM
 HANAGATKAN
 POSISISKAN
 BERSIHKAN JALAN NAPAS
 KERRINGKAN
 NILAI WARNA KULIT,TANGIS,HR,SUHU
 LABORATORIUM : DARAH LENGKAP,GOLONGAN DARAH

PERAWATAN KHUSUS
A. BBLR ( BBLR < 2500 GRAM )
1. POSISIKAN,BERSIHKAN JALAN NAPAS
2. KERINGKAN,RANGSANG TAKSTIL
3. LAMPU PEMANAS, INKUBATOR
4. NILAI ;WARNA KULIT , TAMGIS, SUHU,HR
5. LABORATORIUM : DARAH LEMGKAP,GOLONGAN DARAH
6. OBSERVASI >6 JAM
B. BMK ( BBL > 4000 GRAM )
1. HANGATKAN
2. POSISIKAN,BERSIHKAN JALAN NAPAS
3. KERINGKAN
4. NILAI ;WARNA KULIT , TAMGIS, SUHU,HR
5. LABORATORIUM : DARAH LEMGKAP,GOLONGAN DARAH
6. OBSERVASI >6 JAM

Anda mungkin juga menyukai