NIM : 1505062019
3.Sondang Chronika
4.Sri Purnama
5. Yogi Vranta
Tanggal Percobaan :
1
DAFTAR ISI
II.PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
4.AM DEMODULATOR…………………………………………… .
I.TUJUAN ...................................................................................................... 3
II.PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
6.KESIMPULAN ..................................................................................................... 16
2
3. AM MODULATOR
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
dimana,
3
Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa
ωc = 2π fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
Em = amplituda maksimum sinyal pemodulasi
ωm = 2π fm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi
Sinyal AM, yakni sinyal hasil proses modulasi amplituda, diturunkan dari :
menjadi,
index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal
pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi AM
akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi
tidak maksimal.
Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi amplituda
menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM dapat
digambarkan sebagai berikut:
4
Spektrum Sinyal AM
Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplituda memerlukan bandwidth 2x bandwidth sinyal
pemodulasi (= 2fm). Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam persamaan matematik
sebagai berikut :
Dari persamaan -persamaan tersebut di atas dapat kita diketahui bahwa lebar pita
frekuensi (band width) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua kali
frekuensi sinyal informasi.
1. Modul KL-92001
2. Modul KL-93002
3. Osiloskop
5
IV. PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM
6
17) Ulangilangkah 14 sampai 16 untukfrekuensi audio 2kHzdan 1kHz.
18) Hubungkansebuahgelombang sinus 2kHz, 150mVp-p ke input (I/P2)
dansebuahgelombang sinus 500kHz, 250mVp-p ke input carrier
19) Denganmenggunakanosiloskopamatisinyal AM pada terminal output(O/P)
dancatathasilnyapadatabel 3-5.
20) Denganmenggunakan spectrum analyzer amatidancatat spectrum sinyal output
padatabel 3-5.
21) Denganmenggunakanhasilpercobaandiatasdanpersamaan (3-4),
hitungdancatatpersentasemodulasidarisinyal output padatabel 3-5.
7
V. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1
500 mV
400 mV
300 mV
8
Tabel 2
300 mV
400 mV
500 mV
9
Tabel 3
3 KHz
2 KHz
1 KHz
10
Tabel 4
500 KHz
1 MHz
2 MHz
11
4. AM DEMODULATOR
I. TUJUAN PERCOBAAN
Dioda detektor
Karena sinyal modulasi AM merupakan sinyal dimana carrier bergabung dengan modulasi
amplitude, demodulator digunakan untuk memisahkan sinyal modulasi asli dari sinyal AM .
Blok diagram dari diode detector , ditunjukkan paada gambar 4-2 merupakan jenis detector
asinkron. Sinyal AM termodulasi termasuk kedalam dua setengah positif dan setengah negatif
gelombang pembungkus berlaku pada input rectifier. Sinyal output rectiffier merupakan
pembungkus setengah positif ditambah tegangan DC dan diberikan ke low pass filter dimana
output sinyal modulasi asli dengan tegangan Dc. Kemudian modulasi sinyal akan dipulihkan
kembali dengan perbaikan tegangan DC.
12
merupakan pembungkis setengah positif dengan tegangan DC. Kapasitor 𝐶4 , digunakan untuk
melewatkan komponen AC sewaktu terhalang komponen DC.
Product Detector
XAM (t) = VDC [1+m cos (2𝜋fm t)] [Vc cos (2𝜋fc t)] (4-1)
Jika dua sinyal tersambung pada input modulator balance, kemudian output pada
demodulator balance akan menjadi :
Rumus (4-3)
Dimana k adalah penguat modulator balance. Rumus pertama pada bagian kanan dari Eq (4-
3) menggambarkan tegangan DC, rumus kedua merupakan sinyal modulasi dan rumus ketiga
merupakan orde kedua sinyal harmoni. Untuk memulihkan kembali sinyal modulasi,
intelegent harus dipisahkan dari sinyal AM xout(t).
13
Gambar 4 -4 MC 1496 Rangkaian Internal
Gambar 4-5 menunjukkan rangkaian product detektor. VR1 mengontrol input pada sinyal
carier. Sinyal output dari MC 1496 pin 12 digambarkan pada Eq (4-2). Low pass filter
dibangun dari C7, C8, dan C9 digunakan untuk memperbaiki rumus ketiga, dimana orde kedua
sinyal harmoni pada sinyal AM termodulasi. Rumus pertama pada Eq (4-3) merupakan
tegangan DC yang dihalangi oleh kapasitor C10. Sinyal output amplitudo termodulasi dapat
diberikan pada:
Rumus (4-4)
𝑘𝑉𝐷𝐶 𝑉𝑐 2
Xout (t) = mcos (2𝜋fmt)
2
Eq (4-4) menggambarkan sinyal audio. Dengan kata lain, produk detector telah memisahkan
sinyal audio dari sinyal AM.
Dari pembahasan diatas, kita dapat disimpulkan bahwa diode detector merupakan detector
asinkron yang memiliki rangkaian sederhana namun kualitas buruk. Produk detector
14
merupakan detector sinkron ang memiliki kualitas bagus namun rangkaian lebih rumit dan
sinyal carier sangat harus disinkronkan dengan sinyal AM.
1. Modul KL-92001
2. Modul KL-93002
3. Osiloskop
4. Spectrum Analyze
15
Percobaan 4-2 produk detector
1. Sumbersinyal AM padapercobaaninidari output modulator AM yang
dikerjakanpadabagian 3 (rangkaianpadagambar 3-4).
2. Set sinyal input padademodulator AM untuk carrier 250 mVp-p, 500KHzgelombang
sinus, dansinyal audio 150 mVp-p, 3KHz gelombang sinus.
3. Atur VR1 modulator AMuntukmendapatkan50% modulasi.
4. Sambungkan output modulator AM kesinyal input AM (1/P2) dariproduk detector
ditempatkanpadamodul KL-93002 dansambungkanpada carrier yang samake input
carrier (1/P1).
5. Sambungkanbagian vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombang output
padaproduk detector, dancatathasilnyapada table 4-3.
6. Ubahfrekuensi audio 2KHzdan 1KHz, danulanglangkah 5.
7. Atur carrier ke 250 mVp-p, 1 MHz gelombang sinus, dan audio ke 150 mVp-p, 2KHz
gelombang sinus.
8. Atur VR1 dari modulator AMuntukmendapatkan 50 % modulasi.
9. Gantibagian vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombangproduk
detector, dancatathasilnyapada table 4-4.
10. Ubah carrier frekuensiuntuk 1.5MHz dan 2MHz danulangilangkah 9.
16
IV. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 200kHz
3 KHz
2 KHz
1 KHz
17
Tabel 2
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 300kHz
3 KHz
2 KHz
1 KHz
18
Tabel 3
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 500kHz, m = 50%
3 KHz
2 KHz
1 KHz
19
Tabel 4
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 2 kHz, m = 50 %
1 MHz
1,5 MHz
2 MHz
20