Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR PENGESAHAN

NomorPercobaan : 02 / Lab. Dasar Telekomunikasi / TK-5B / LTK-2/2017


Judul : AM MODULATOR DAN AM DEMODULATOR
NamaPraktikan : NISA TAMARA TARIGAN

NIM : 1505062019

Kelas/Kelompok : TK-5B/III (TIGA)

Nama Kelompok : 1.Jesica Napitupulu

2.Jukni Fahma Simanullang

3.Sondang Chronika

4.Sri Purnama

5. Yogi Vranta

Tanggal Percobaan :

Tanggal Penyerahan : 20 Desember 2017

Instruktur : 1. Ir.Indra Yani,MT


2. Ir.Rina A., M.T.

1
DAFTAR ISI

1. LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. 1


2.DAFTAR ISI ....................................................................................... 2
3.AM MODULATOR………………………………………………... 3
I.TUJUAN ...................................................................................................... 3

II.PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

III.PERALATAN PRAKTIKUM .................................................................. 7

IV.PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM ....................................................... 8

V.HASIL PERCOBAAN ............................................................................... 10

4.AM DEMODULATOR…………………………………………… .

I.TUJUAN ...................................................................................................... 3

II.PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

III.PERALATAN PRAKTIKUM .................................................................. 7

IV.PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM ....................................................... 8

V.HASIL PERCOBAAN ............................................................................... 10

5.ANALISA DATA .................................................................................................. 14

6.KESIMPULAN ..................................................................................................... 16

2
3. AM MODULATOR

I. TUJUAN

a. Memahami prinsip modulasi amplitudo


b. Mengimplementasikan sebuah modulator amplitudo menggunakan dioda
c. Mengimplementasikan sebuah modulator amplitudo menggunakan product
detector

II. PENDAHULUAN

Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation, AM)adalah proses


menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa
sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan
(tegangan) sinyal informasi. Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa
diubah-ubah secara proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi,
sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi.

Bentuk Sinyal Modulasi Amplitudo (AM)

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan


matematisnya:

Sinyal pemodulasi, untuk memudahkan analisa, diasumsikan sebagai gelombang sinusoidal


juga, dengan persamaan matematisnya:

dimana,

3
Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa
ωc = 2π fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
Em = amplituda maksimum sinyal pemodulasi
ωm = 2π fm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi
Sinyal AM, yakni sinyal hasil proses modulasi amplituda, diturunkan dari :

menjadi,

sehingga index modulasi (m) :

index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal
pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi AM
akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi
tidak maksimal.

Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa


termodulasi lebih dari 100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya modulasi
yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai index modulasi (m).
Pengaruh indeks modulasi terhadap proses modulasi sinyal pembawa dapat di pahami dari
gambar berikut:

Pengaruh Indeks Modulasi

Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi amplituda
menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM dapat
digambarkan sebagai berikut:

4
Spektrum Sinyal AM

Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplituda memerlukan bandwidth 2x bandwidth sinyal
pemodulasi (= 2fm). Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam persamaan matematik
sebagai berikut :

dimana Pc adalah daya sinyal pembawa

adalah daya total sideband (LSB +USB)

Dari persamaan -persamaan tersebut di atas dapat kita diketahui bahwa lebar pita
frekuensi (band width) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua kali
frekuensi sinyal informasi.

III. PERALATAN PRAKTIKUM

1. Modul KL-92001

2. Modul KL-93002

3. Osiloskop

5
IV. PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM

Percobaan 3-1 Modulator Amplitudo

1) Siapkanrangkaian modulator AM padaModul KL-93002. Hubungkan J1 dan J3


untukmenset R8 = 1kΩ dan R9 = 6,8
2) Hubungkangelombang sinus 1KHz, 250 mVp-p keinptu audio (I/P2), dangelombang
sinus 100 kHz, 250 mVp-p ke input carrier (I/P1)
3) Hubungkan input vertikalosiloskopke output AM (O/P). Amati bentukgelombang
output danubah-ubah VR1 agar indeksmodulasimenjadi 50%. Catathasilnya di Tabel 3-2
4) Denganmenggunakan spectrum analyzer , amatidancatatspektrumsinyal output
padatabel 3-2
5) Denganmenggunakanhasilpercobaan di atasdanpersamaan (3-4),
hitungdancatatpersentasemodulasidansinyal output padatabel 3-2 .
6) Denganmenggunakanosiloskop, amatisinyal output jikaamplitudosinyal audio
diubahmenjadi 200mVp-p dan 150 mVp-p, catathasilnya di Tabel 3-2.
7) Ulangilangkah 4 dan 5.
8) Hubungkansebuahgelombang sinus 1 kHz, 150 mVp-p ke input (I/P2)
dansebuahgelombang sinus 100 kHz, 300 mVp-p ke input carrier (I/P1).
9) Denganmenggunakanosiloskop, amatisinyal AM pada terminal output (O/P)
dancatathasilnyapadaTabel 3-3.
10) Denganmenggunakan spectrum analyzer, amatidancatatspektrumsinyal output
padaTabel 3-3.
11) Denganmenggunakanhasilpercobaan di atasdanpersamaan (3-4),
hitungdancatatpersentasemodulasidarisinyal output padaTabel 3-3.
12) Ulangilangkah 9 sampai 11 untukamplitudosinyal carrier 200mVp-p dan 300 mVpp.
13) Hubungkansebuahgelombang sinus 3kHz,150mVp-p ke input (I/P2),
dansebuahgelombang sinus 100kHz, 250mVp-p ke input carrier (I/P1).
14) Denganmenggunakanosiloskop, amatisinyal AM pada terminal output (O/P)
dancatathasilnyapadatabel 3-4.
15) Denganmenggunakan spectrum analyzer amatidancatat spectrum sinyal output
padaTabel 3-4.
16) Denganmenggunakanhasilpercobandiatasdanpersamaan (3-4)
hitungdancatatpersentasemodulasidarisinyal output padatabel 3-4.

6
17) Ulangilangkah 14 sampai 16 untukfrekuensi audio 2kHzdan 1kHz.
18) Hubungkansebuahgelombang sinus 2kHz, 150mVp-p ke input (I/P2)
dansebuahgelombang sinus 500kHz, 250mVp-p ke input carrier
19) Denganmenggunakanosiloskopamatisinyal AM pada terminal output(O/P)
dancatathasilnyapadatabel 3-5.
20) Denganmenggunakan spectrum analyzer amatidancatat spectrum sinyal output
padatabel 3-5.
21) Denganmenggunakanhasilpercobaandiatasdanpersamaan (3-4),
hitungdancatatpersentasemodulasidarisinyal output padatabel 3-5.

7
V. HASIL PERCOBAAN

Tabel 1

Vc 500 Vp-p , f = 100 kHz, fm = 1 kHz

Audio Amplitudo Output Wavefrom dan signal spectrum

500 mV

400 mV

300 mV

8
Tabel 2

Vc 300 Vp-p , f = 100 kHz, fm = 1 kHz

Audio Amplitudo Output Wavefrom

300 mV

400 mV

500 mV

9
Tabel 3

VC = 250 Mv p-p, Vm = 150 mVp-p, fc = 100 KHz

Audio Frequency Output Wavefrom

3 KHz

2 KHz

1 KHz

10
Tabel 4

Vc 3 Vp-p , Vm= 2Vp-p , fc = 2kHz

Carrier Frequency Output Wavefrom

500 KHz

1 MHz

2 MHz

11
4. AM DEMODULATOR

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengerti prinsip dari demodulasi amplitude.


2. Mempraktekkan demodulator amplitude dengan diode.
3. Mempraktekkan demodulator amplitude dengan product detector.

II. DASAR TEORI


Proses demodulasi merupakan kebalikan dari proses modulasi . seperti yang telah diketahui
pada bagian ketiga, sinyal AM merupakan sinyal modulasi frekuensi tinggi amplitude carrier
yang bergabung dengan frekuensi rendah audio untuk transmisi . untuk memulihkan kembali
sinyal pada penerimaa, perlu dipisahkan sinyl audio dari sinyal AM. Proses pemisahan sinyal
modulasi dari sinyal termodulasi dinamakan demodulasi atau deteksi . ini ditunjukkan pada
gambar 4-1. Secara umum, detector dapat dikategorikan ke dalam dua jenis : detector sinkron
dan asinkron. Kita akan membahas dua jenis dari detector AM ini dalam sisa dari bagian ini .

Dioda detektor

Karena sinyal modulasi AM merupakan sinyal dimana carrier bergabung dengan modulasi
amplitude, demodulator digunakan untuk memisahkan sinyal modulasi asli dari sinyal AM .

Blok diagram dari diode detector , ditunjukkan paada gambar 4-2 merupakan jenis detector
asinkron. Sinyal AM termodulasi termasuk kedalam dua setengah positif dan setengah negatif
gelombang pembungkus berlaku pada input rectifier. Sinyal output rectiffier merupakan
pembungkus setengah positif ditambah tegangan DC dan diberikan ke low pass filter dimana
output sinyal modulasi asli dengan tegangan Dc. Kemudian modulasi sinyal akan dipulihkan
kembali dengan perbaikan tegangan DC.

Gambar 4-3 menujukkan gambar praktikum rangkaian diode detector . komponen-


komponennya 𝑅1, 𝑅2 , 𝑅3 ,𝑅4 ,𝑈1 , dan 𝑈2 merupakan dua aliran amplifier invert yang
tersambung untuk menyeimbangkan penguat yang tepat untuk sinyal AM. Sinyal AM
amplifier merupakan tegangan searah dari 𝐷1 dioda dan kemudian diberikan ke dalam input
pada rangkaian loww pass filter oleh 𝐶2 ,𝐶3 , dan 𝑅5 . Sinyal output pada low pass filter

12
merupakan pembungkis setengah positif dengan tegangan DC. Kapasitor 𝐶4 , digunakan untuk
melewatkan komponen AC sewaktu terhalang komponen DC.

Product Detector

Demodulasi untuk sinyal AM dapat juga disempurnakan dengan menyocokkan pembahasan


modulator sebelumnya . demikian halnya demodulator yang dinamakan detector sinkron atau
produk detector . gambar 4-4 memberikan rangkaian internal MC 1496 modulator seimbang.
Lihat pembahasan pada bagian ketig untuk lebih lengkapnya . jika 𝑋𝐴𝑀 (t) menggambarkan
sinyal AM dan 𝑋𝑐 (t) pada carrier diterangkan oleh

Rumus (4-1 & 4-2 )

𝑿𝑎𝑚 (t) = 𝑉𝑑𝑐 [1 + m cos (2ᴨ𝑓𝑚 𝑡] [ Vc cos (2ᴨ𝑓𝑐 𝑡)

Rumus (4-1 & 4-2)

XAM (t) = VDC [1+m cos (2𝜋fm t)] [Vc cos (2𝜋fc t)] (4-1)

XC(t) = Vc cos (2𝜋fc t) (4-2)

Jika dua sinyal tersambung pada input modulator balance, kemudian output pada
demodulator balance akan menjadi :

Rumus (4-3)

Xout (t) = k Xc (t) x XAM(t)

= kVDCVc 2 [1+m cos (2𝜋fm t)] [Vc cos (2𝜋fc t)]

𝑘𝑉𝐷𝐶 𝑉𝑐 2 𝑘𝑉𝐷𝐶 𝑉𝑐 2 𝑘𝑉𝐷𝐶 𝑉𝑐 2


= + mcos (2𝜋fmt) + [1+mcos (2𝜋fmt)] cos [2(2𝜋fc t)] (4-3)
2 2 2

Dimana k adalah penguat modulator balance. Rumus pertama pada bagian kanan dari Eq (4-
3) menggambarkan tegangan DC, rumus kedua merupakan sinyal modulasi dan rumus ketiga
merupakan orde kedua sinyal harmoni. Untuk memulihkan kembali sinyal modulasi,
intelegent harus dipisahkan dari sinyal AM xout(t).

13
Gambar 4 -4 MC 1496 Rangkaian Internal

Gambar 4-5 menunjukkan rangkaian product detektor. VR1 mengontrol input pada sinyal
carier. Sinyal output dari MC 1496 pin 12 digambarkan pada Eq (4-2). Low pass filter
dibangun dari C7, C8, dan C9 digunakan untuk memperbaiki rumus ketiga, dimana orde kedua
sinyal harmoni pada sinyal AM termodulasi. Rumus pertama pada Eq (4-3) merupakan
tegangan DC yang dihalangi oleh kapasitor C10. Sinyal output amplitudo termodulasi dapat
diberikan pada:

Rumus (4-4)

𝑘𝑉𝐷𝐶 𝑉𝑐 2
Xout (t) = mcos (2𝜋fmt)
2

Eq (4-4) menggambarkan sinyal audio. Dengan kata lain, produk detector telah memisahkan
sinyal audio dari sinyal AM.

Dari pembahasan diatas, kita dapat disimpulkan bahwa diode detector merupakan detector
asinkron yang memiliki rangkaian sederhana namun kualitas buruk. Produk detector

14
merupakan detector sinkron ang memiliki kualitas bagus namun rangkaian lebih rumit dan
sinyal carier sangat harus disinkronkan dengan sinyal AM.

III. PERALATAN DAN KOMPONEN

1. Modul KL-92001
2. Modul KL-93002
3. Osiloskop
4. Spectrum Analyze

IV. LANGKAH PERCOBAAN

 Praktikum 4-1 dioda detector


1. Sumber sinyal AM pada percobaan ini dari output modulator AM yang dikerjakan
pada bagian 3 (rangkaian pada gambar 3-4).
2. Set sinyal input pada modulator AMuntuk carrier 250 mVp-p, 200KHz gelombang
sinus, dansinyal audio 150 mVp-p, 3KHz gelombang sinus.
3. Atur VR1 modulator AM untukmendapatkan amplitude maksimumpadasinyal output.
4. Sambungkan output sinyal AM ke input I/P dari diode detector.
5. Sambungkanbidang vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombang
amplifier dan diode detector, dancatathasilnya.
6. Ubahfrekuensi audio 2KHzdan 1KHz, danulangilangkah 5.
7. Aturfrekuensi carrier 250 mvp-p, 300KHz gelombang sinus, dan audio ke 250 mVp-p,
3KHz gelombang sinus.
8. Atur VR1 dari modulator AM untukmendapatkan amplitude maksimumdarisinyal
output AM.
9. Set bagian vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombang output dari
amplifier dan diode detector dancatathasilpada table 4-2.
10. Ubahfrekuensi radio untuk2KHzdan 1KHz, danulangilangkah 9.

15
 Percobaan 4-2 produk detector
1. Sumbersinyal AM padapercobaaninidari output modulator AM yang
dikerjakanpadabagian 3 (rangkaianpadagambar 3-4).
2. Set sinyal input padademodulator AM untuk carrier 250 mVp-p, 500KHzgelombang
sinus, dansinyal audio 150 mVp-p, 3KHz gelombang sinus.
3. Atur VR1 modulator AMuntukmendapatkan50% modulasi.
4. Sambungkan output modulator AM kesinyal input AM (1/P2) dariproduk detector
ditempatkanpadamodul KL-93002 dansambungkanpada carrier yang samake input
carrier (1/P1).
5. Sambungkanbagian vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombang output
padaproduk detector, dancatathasilnyapada table 4-3.
6. Ubahfrekuensi audio 2KHzdan 1KHz, danulanglangkah 5.
7. Atur carrier ke 250 mVp-p, 1 MHz gelombang sinus, dan audio ke 150 mVp-p, 2KHz
gelombang sinus.
8. Atur VR1 dari modulator AMuntukmendapatkan 50 % modulasi.
9. Gantibagian vertical input ke DC coupling danamatibentukgelombangproduk
detector, dancatathasilnyapada table 4-4.
10. Ubah carrier frekuensiuntuk 1.5MHz dan 2MHz danulangilangkah 9.

16
IV. HASIL PERCOBAAN

Tabel 1
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 200kHz

Audio Frequency Input Wavefrom Dan Output Wavefrom

3 KHz

2 KHz

1 KHz

17
Tabel 2
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 300kHz

Carrier Frequency Input Wavefrom Dan Output Wavefrom

3 KHz

2 KHz

1 KHz

18
Tabel 3
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 500kHz, m = 50%

Audio Frequency Input Wavefrom Dan Outuput Wavefrom

3 KHz

2 KHz

1 KHz

19
Tabel 4
Vc = 1,5 Vp-p , Vm= 1Vp-p , fc = 2 kHz, m = 50 %

Carrier Frequency Input Wavefrom Dan Output Wavefrom

1 MHz

1,5 MHz

2 MHz

20

Anda mungkin juga menyukai