Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS ATOPIK

No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/2
PEMERINTAH DAERAH
PUSKESMAS
KABUPATEN GARUT
DTP BAYONGBONG

H. Elan Suherlan, Amd.Kep,


Ditetapkan Oleh
TTD S.Sos, M.Kes.
Kepala Puskesmas Bayongbong
NIP.196412121985011001

1. Pengertian Dermatitis atopik adalah peradangan kulit berulang dan kronis


dengan disertai gatal, pada umunya pada bayi dan anak disertai
adanya riwayat atopi pada keluarga.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakan diagnosis dan
penatalaksanaan dermatitis atopik.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas tentang Pemberian Layanan Klinis
2. SK Pendelegasian Wewenang
4. Referensi 1. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Kulit dan
Kelamin, 5thEd. Balai Penerbit FKUI.Jakarta. 2007.
2. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrew`s Diseases of
the Skin: Clinical Dermatology. 10thEd. Saunders Elsevier.
Canada. 2000.
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman
Pelayanan Medik. 2011.
5. Prosedur 1. Anamnesis :
- Keluhan utama gatal dapat hilang timbul sepanjang hari,
umumnya lebih hebat pada malam hari.
- Terdapat riwayat sering merasa cemas, frustasi.
- Faktor resiko penderita wanita lebih banyak dibandingkan
pria, riwayat sensitif terhadap wol, bulu kucing, anjing,
ayam, burung.
2. Pemeriksaan Fisik : kulit penderita dermatitis atopik :
- Perabaan kering
- Pucat/redup
- Jari tangan teraba dingin
- Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi,
eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi.
3. Diagnosis differensial :
- Dermatitis seboroik
- Dermatitis numularis
- Scabies
4. Pemeriksaan penunjang :
- Serum IgE,
- skin prick test

1
DERMATITIS ATOPIK
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/2
PEMERINTAH DAERAH
PUSKESMAS
KABUPATEN GARUT
DTP BAYONGBONG

H. Elan Suherlan, Amd.Kep,


Ditetapkan Oleh
TTD S.Sos, M.Kes.
Kepala Puskesmas Bayongbong
NIP.196412121985011001

5. Terapi :
- Modifikasi gaya hidup : menghindari wol/bahan sintetik,
memakai sabun dengan pH netral dan mengandung
pelembab, menghindari pemakaian bahan kimia tambahan,
menghindari stress psikis, menghindari bahan pakaian
tebal/ketat/kotor, menjaga kebersihan daerah popok (bayi),
hindari penggunaan babyoil.
- Farmakoterapi :
- Topical : kortikosteroid topical 2x sehari (desonid krim
0,05% atau fluosinolon asetonidkrim 0,025%) selama 2
minggu. Untuk likenifikasi dan hiperpigmentasi diberikan
golongan betametason valerat krim 0,1% atau mometason
furoat krim 0,1%.
- Oral : antihistamin sedative yaitu hidroksisin 2x1 tablet
selama 2 minggu atau loratadine 1x10 mg/hr selama 2
minggu.
6. Kriteria rujukan :
- Bila diperlukan skin prick test
- Bila gejala tidak membaik dengan pengobatan selama 4
minggu
- Bila kelainan meluas sampai eritroderma
6. Unit Terkait Rawat Inap, BP, PUSTU

7. Dokumen Rekam medis


Terkait

Anda mungkin juga menyukai