ABSTRAK
Masalah keselamatan pasien atau patient safety merupakan isu global yang paling penting saat ini
dimana banyak tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Keselamatan pasien rumah
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
assesment risiko. Salah satu resiko yang mungkin timbul dalam keselamatan pasien adalah pasien
jatuh (fall).Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimen
dengan racangan cross sectional, dilakukan pada 64 responden dengan tehnik proportionate Stratifed
Random Sampling.Hasil analisis statistik dengan uji Spearman, di dapatkan nilai p value = 0,025
dengan ά = 0,05 (5%) maka apabila p value < 0,05 Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan standart prosedur
operasional menurunkan resiko jatuh di ruang dewasa RS Panti Wilasa Citarum
Semarang.Pengetahuan yang baik dan jenjang pendidikan yang tingi sangat berhubungan dengan
tingkat kepatuhan kerja perawat dalam menjalankan tugas sebagai perawat.
ABTRACT
Patient safety is the most important global isuue recently, since there are many patients’
charges for patients’ medical errors. The hospital patients’ safety is a system, in which the
hospital makes the patients’ treatmen server, including assesment risk. One of the risk which
many appear in patients’ safety is patients’ falling. This research uses non-experimental
quantitative with cross sectional sampling design. It’s done toward 55 respondents with
propotionale stratified random sampling. The analisys result is p value 0.05 , so it is
concluded that there is a connection between nurses knowledge and nurses’ obidience toward
the application of standart procedure operational since it lowers the risk of falling down in the
adult medical room of Pantiwilasa Citarum Hospital Semarang. Good knowledge and high
education is connected significantly with nurses’ obedience level is working as nurses
Tabel 5.5
Hubungan Pengetahuan Dengan kepatuhan perawat Terhadap
Penerapan Standart Prosedur Operasional Menurunkan
Resiko Jatuh di ruang dewasa
RS Panti Wilasa Citarum
Semarang
n = 55
Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh data variabel (76,4%), responden dengan pengetahuan
pengetahuan nilai medianya 7,00, nilai tidak baik yaitu 13 responden (23,6%).
tertinggi yaitu 9 dan nilai terendah 2. Data
variabel kepatuhan nilai median 30,00, nilai Hasil penelitian menyatakan bahwa
tertinggi 39 dan nilai terendah 15. Berdasarkan sebagian besar pengetahuan perawat baik
hasil analisis statistik dengan uji Spearman, di dengan hasil 42 responden, (76,4%).
dapatkan nilai p value = 0,025 dengan ά = 0,05 Pengetahuan adalah suatu proses dengan
(5%) dan nilai Rho ,302 maka apabila p value menggunakan pancaindra yang dilakukan
< 0,05 Ha diterima, sehingga dapat dikatakan seseorang terhadap objek tertentu dapat
bahwa ada hubungan yang antara pengetahuan menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan
dengan kepatuhan perawat terhadap penerapan (Hidayat, 2007, hlm.78).
standart prosedur operasional menurunkan Pengetahuan di pengaruhi beberapa faktor
resiko jatuh di ruang dewasa RS Panti Wilasa yaitu, umur, pendidikan, pengalaman, sosial
Citarum Semarang dengan arah korelasi positif budaya, lingkungan, informasi.
dan berkekuatan lemah.
Penelitian yang dilakukan oleh Nanang
Interpretasi dan Hasil Penelitian Yulianto Prabowo dan Azizah Khoiriyati
pada tahun 2014, hubungan antara tingkat
1. Analisa Univariat pengetahuan perawat terhadap pelaksanaan
a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan pengkajian resiko jatuh menggunakan skala
Berdasarkan hasil penelitian yang di Morse di RS PKU Muhammadiyah
lakukan oleh peneliti diperoleh bahwa dari Yogyakarta, dengan hasil 22 perawat yang
55 responden, responden dengan memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 17
pengetahuan baik yaitu 42 responden diantaranya tidak melaksanakan dan 5
Tingkat pengetahuan yang baik akan Penelitian yang di lakukan oleh Suparna,
mempengaruhi tingkat kepatuhan perawat Evaluasi penerapan patient safety risiko
dalam melakukan semua tindakan jatuh berdasarkan SOP aspek yang
keperawatan dari pengkajian sampai dilaksanakan 100% yaitu penulisan pada
evaluasi, jika pengetahuan perawat kurang dokumentasi, sedangkan 50% pengkajian
maka akan mempengaruhi pelayanan risiko jatuh, aspek pada pemasangan tanda
terhadap pasien rawat jalan atau rawat inap. risiko jatuh, didapat keterlaksanaannya
hanya 51% .
b. Distribusi Frekuensi Kepatuhan
Berdasarkan hasil penelitian yang di Menurut Depkes (2006) keselamatan pasien
lakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa rumah sakit adalah suatu sistem di mana
dari 55 responden, responden dengan patuh rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
yaitu 42 responden (76,4%), responden aman. Salah satu tujuan penting dari
dengan kepatuhan, tidak patuh yaitu 13 penerapan sistem keselamatan pasien di
responden (23,6%). rumah sakit adalah mencegah dan
Hasil yang di lakukan dalam penelitian ini mengurangi terjadinya incident
dari 55 responden, 40 perawat patuh dalam Keselamatan Pasien (IKP) dalam pelayanan
menjalankan SOP menurunkan resko jatuh, kesehatan. IKP adalah setiap kejadian atau
Kepatuhan adalah tingkat seseorang dalam situasi yang dapat mengakibatkan atau
melaksanakan suatu aturan dalam dan berpotensi mengakibatkan cidera yang
perilaku yang disarankan (Bart,2004,hlm 66 seharusnya tidak terjadi. IKP ini meliputi
dalam Elizabeth 2012). kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian
Jatuh merupakan suatu kejadian yang nyaris cidera (KNC), kejadian potensial
dilaporkan penderita atau saksi mata, yang cedera (KPC), kejadian centinel (KKP-RS
melihat kejadian mengakibatkan seseorang 2007).
mendadak terbaring/terduduk di lantai /
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo,