PENDAHULUAN
pesat terlebih pada masa globalisasi, hal ini menyebabkan timbulnya laju
perusahaan untuk lebih tanggap terhadap perubahan pasar yang sangat cepat
menganalisis peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Pada
industri yang satu dengan yang lain semakin ketat. Untuk mengatasi hal
tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi
merek yang tepat pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini
konsumen.
1
Kemajuan dalam bidang teknologi menjadikan merek suatu produk
tidak hanya bertujuan sebagai daya tarik untuk konsumen, tetapi digunakan
sebagai alat untuk meningkatkan daya saing. Fungsi merek yang telah
mempunyai peran yang sangat penting dalam menarik minat konsumen akan
konsumen dan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat beli
konsumen.
melalui upaya periklanan pada media massa televisi. Iklan pada media
bahkan iklan televisi membantu membuat pilihan yang terbaik saat berbelanja
televisi nasional, iklan dapat menjangkau khalayak luas secara cepat. Perlu
2
diingat berbagai keunggulan yang dimiliki media iklan televisi tidak serta-
minat beli konsumen karena ada berbagai aspek yang dapat mengurangi
efektivitas iklan pada media televisi. Baru-baru ini dalam riset periklanan
terutama pada jaringan televisi nasional dan pergeseran pola konsumsi media
membuang miliaran budget yang dikeluarkan untuk iklan yang tidak ditonton.
merancang pesan iklan yang menarik bagi target khalayak, karena pesan iklan
menarik juga dapat menimbulkan sikap suka terhadap iklan yang mana dapat
Pesan iklan yang efektif selain harus menarik perhatian dan disukai oleh
khalayak, pesan iklan harus pula dirancang agar mudah dipahami oleh target
3
iklan berbeda-beda. Sebuah teori persuasi mencoba menjelaskan bagaimana
namun hal ini tergantung dengan relevansi pesan, dan jika kemampuan yang
dimiliki cukup maka pesan akan diproses dengan kondisi keterlibatan tinggi
atau keterlibatan rendah, jika keterlibatan konsumen tinggi maka sikap dapat
rendah maka sikap dapat berubah melalui rute periferal menuju persuasi.
Berdasarkan teori tersebut maka agar pesan iklan efektif maka pesan iklan
yang dibuat harus dapat menarik perhatian, disukai, mudah dipahami, dan
Pesan iklan yang efektif juga harus dapat menimbulkan asosiasi postif
terhadap merek yang diiklankan. Mengingat bahwa persaingan kini ada pada
level konsumen, maka hal-hal yang terkait dengan merek dalam benak
konsumen menjadi sangat penting. Salah satunya ialah asosiasi merek (brand
merek dalam benak konsumen. Dalam situasi persaingan yang ketat sebagian
4
menimbulkan asosiasi yang positif dan membentuk citra merek (brand image)
yang kuat bagi produk. Berbagai asosiasi merek yang membentuk citra merek
ini lah yang dapat menjadi basis pembeda yang unggul. Bagi konsumen
satunya aspek yang dapat berpengaruh terhadap konsumen. Ada aspek lain
(Sumarwan, 2011:321).
dalam keputusan pembelian suatu merek produk. Sebuah produk yang dibeli
dan merek yang dipilih oleh konsumen dapat merupakan pengaruh signifikan
5
dari kelompok referensi (Bearden dan Etzel, 1982:192).
suatu persaingan yang menuntut lebih baik dalam peningkatan kinerja, serta
akan dipilih, tidak terkecuali perusahaan yang bergerak dalam industri rokok
walaupun banyak pengkonsumsi rokok di tanah air dan itu adalah suatu
suatu perusahaan tanpa disertai kualitas serta mutu dari produk yang
ditawarkan.
melainkan juga pada merek sendiri. Kualitas suatu produk sudah menjadi
standar yang dapat dengan mudah ditiru atau dimiliki oleh siapapun termasuk
para pesaing, sementara sutu-satunya atribut yang sulit ditiru adalah merek
A Mild dapat menjadi pilihan utama bagi para konsumen yang senantiasa
mengkonsumsi rokok Mild atau rokok yang sehat, dimana kandungan nikotin
dan tar nya yang rendah. dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan
ini dapat dilihat total penjualan rokok sampoerna A Mild pada PT. HM
6
Tabel 1.1
Total penjualan Rokok Sampoerna A Mild
Cabang Pariaman
Persentase
Tahun Total Penjualan
kenaikan
2010 7557 -
2011 7352 -2,71%
2012 6585 -10,43%
2013 8640 31,20%
2014 8437 -2,34%
2015 11170 32,39%
Sumber : www.swa.co.id.2015
Sampoerna untuk produk rokok Sampoerna A Mild pada tahun 2010 sampai
dengan tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 terjadi penurunan penjualan,
sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kenaikan volume
penjualan.
tingkat persaingan yang relatif tinggi antara produsen rokok atau kategori
pertama yang membuat rokok jenis baru yaitu rokok sampoerna A Mild bagi
mereka yang perokok yang ingin tetap sehat, mild dapat diartikan ringan
dalam hal ini ringan kandungan tar serta nikotinnya. Keberhasilan PT. HM
karena para pesaing (Class Mild, LA Light, Star Mild, X Mild, dan U Mild)
mengeluarkan produk yang sama, produk rokok yang memiliki kandungan tar
7
penciptaan atau pemberian merek yang tepat pada produk yang dihasilkan
oleh perusahaan. Hal ini dilakukan perusahaan untuk mendapatkan citra atau
persepsi positif dari konsumen. Citra merek merupakan asset yang dapat
yang terkait dengan produk dalam merek tersebut. Selain itu juga dapat
melalui iklan dan penggunaan media yang akan menjangkau pasar sasaran.
A Mild.
8
3. Seberapa besar pengaruh iklan rokok Sampoerna A Mild dan persepsi
skripsi dalam rangka memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana ekonomi
Sampoerna A Mild.
9
pembelian konsumen.
angkat.
1. Bagi Perusahaan
3. Pihak Lain
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Iklan
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar
11
Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan sebutan I’lan
(Widyatama, 2005:13-14).
non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang
sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang
12
kegiatan periklanan. Melalui iklan perusahaan dapat menarik
cetak dan audio visual. Sedangkan semua pesan yang bukan pesan
non verbal visual, non verbal auditif, dan non verbal non visual.
Sebaliknya, bila tidak ada Komunikator, maka tidak aka ada pesan
13
iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan
bahkan negara.
lini atas (above the line) dan media lini bawah (bellow the line).
14
demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang
membayar
dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan. Jadi alat
15
tepat dan apa yang dituangkan dalam pesan iklan tersebut mampu
(Widyatama, 2005:147).
16
periode waktu tertentu.
1) Informative Advertising
2) Persuasive Advertising
3) Reminder Advertising
17
fungsinya untuk mengingatkan konsumen untuk menggunakan
produk tersebut.
4) Comparison Advertising
dengan merek lain dalam sebuah kelas produk. Dalam hal ini
5) Reinforcement Advertising
maupun pelanggan.
produk.
18
Langkah awal menyusun strategi periklanan yang efektif,
Dimana tujuan dari peiklanan itu bisa beraneka warna, namun dapat di
permintaan produk.
19
3. Mengingatkan kembali konsumen akan keberadaan produk di
Kleinsteuber, 2002).
1) Menciptakan kesadaran
2) Tindakan pemacu
3) Mempertahankan minat
20
2.1.4 Media Periklanan
sangat dibutuhkan, jadi jangan sampai iklan yang kita buat atau kita
kita percuma. Menurut Lee (2007: 225) pemilihan media yang tepat
ini adalah tabel dari berbagai media iklan beserta kelebihan dan
kekurangannya.
21
berpindah antar audiens.
Radio Di terima dengan baik di Hanya berupa suara;
daerah lokal, pemilihan
terlalu cepat; konsumen
demografis dan geografis yang
yang terbagi bagi;
tinggi; murah kurang mendapat
perhatian.
Iklan Fleksibel; dapat diulang; Khalayak tidak selektif,
outdoor murah; persaingan iklan yang kreatifitas terbatas.
rendah; selektivitas posisional
yang baik.
Sumber: Kotler dan Amstrong, Principles of Marketing, 2010
et al, 2010).
22
2.1.6 Dimensi Iklan
Dimensi Indikator
Pesan yang disampaikan dalam iklan
Attention Frekuensi penayangan iklan
Visualisasi iklan
Efektivitas media yang digunakan
Persepsi konsumen mengenai produk setelah iklan
Interest
ditampilkan
Kejelasan pesan
Perolehan informasi dari iklan
Desire Minat konsumen akan iklan
Kepercayaan konsumen akan produk
Keyakinan untuk membeli produk
Action Kecenderungan akan melakukan pembelian
Keseuaian produk berdasarkan iklan
Sumber: Tjetjep Djatnika, 2007
2.2 Persepsi
23
mengenal dan memahami orang lain sebagai interpretasi dari informasi
pancaindera, suatu arti yang dikuatkan pada informasi yang diterima melalui
pancaindera.
mengenal dan memahami orang lain. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat
4. Kemampuan fisik
aktual dan minat beli. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang
24
benar–benar dilakukan oleh konsumen, maka minat beli adalah niat
benaknya itu.
25
dan menyimpan informasi ini untuk digunakan di masa yang akan
yang paling di sukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
26
Seorang konsumen tidak dengan sendirinya memiliki
keputusan.
emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang
membeli produk.
produk preferensinya.
27
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut
lima urutan tahap dalam proses pembelian sebuah produk. Namun urutan itu
muncul ke tingkat yang tinggi untuk menjadi dorongan suatu kebutuhan juga
search). Dalam hal ini konsumen akan berusaha untuk mencari lebih banyak
28
pada kekuatan dorongan, jumlah informasi yang telah dipunyai,
informasi tersebut.
alternatif ini calon pembeli melakukan evaluasi atas produk yang mungkin
atau tidak membeli. Jika keputusan membeli, maka perlu ditetapkan toko
mana, akan dibeli berapa, jumlah uang yang tersedia, merek apa, buatan
individu. Hal ini sangat dipengaruhi oleh apakah ia merasa puas atau tidak
dengan barang yang dibelinya. Jika pembeli merasa puas, maka ada
pembeli merasa tidak puas, maka kemungkinan besar akan sangat berhati-hati
untuk masa yang akan datang dan mungkin merubah sikap terhadap merek
29
atau toko dimana ia pernah berbelanja.
1. Peran pembelian
mempengaruhi keputusan.
akan membeli.
30
produk atau jasa tertentu.
2. Perilaku pembelian
banyak peserta.
31
dalam perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila
mengekspresikan diri.
menyenangkan.
32
Dalam situasi itu, konsumen sering melakukan peralihan merek.
merek lain karena bosan atau ingin mencari rasa yang berbeda.
karena ketidakpuasan.
jasa yang diinginkan dimana untuk memperoleh produk atau jasa tersebut
pembelian.
yaitu:
1. Iklan
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar
(Durianto, 2003).
33
tujuannya yaitu menunjang keberhasilan pemasaran suatu produk
konsumen baru
2. Persepsi
melalui pancaindera.
teknologi yang sangat cepat ini, kualitas bukan lagi menjadi komoditas
yang bisa dibanggakan karena setiap pelaku bisnis pasti bisa membuat
34
mempersepsikan, memandang, dan merasakan bahwa produk yang
Iklan (X1)
2.7 Hipotesis
Dari uraian diatas maka dapat diambil suatu hipotesis yang masih
lain:
35
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang diambil dari sampel pada
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
dasarnya penelitian ini dilakukan dengan cara pengolahan data yang sudah
verifikatif adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk menguji teori dan
36
penelitian akan mencoba menghasilkan informasi ilmiah baru, yakni suatu
Sugiono, (2005).
kesimpulannya.
”Variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
ditarik kesimpulannya.
37
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
terdiri dari
kuesioner.
38
1.3 Populasi dan Sampel
1.3.1 Populasi
1.3.2 Sampel
sebagai berikut :
Dimana :
n =Jumlah Sampel
N =Jumlah Populasi
sebesar 10%
39
1.3.3 Teknik Sampling
sampel.
40
Untuk memperoleh data tersebut, penulis menggunakan cara serbagai
berikut :
sebagainya.
Pada penelitian ini sumber data yang digunakan menjadi dua bagian
yaitu :
1. Data primer
41
responden terhadap Pengaruh iklan Rokok Sampoerna A Mild dan
bersangkutan.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang telah tersedia dari perusahaan yang berupa buku
Kemudian dari alternatif tersebut jawaban tersebut diproses dan diolah untuk
perhitungan statistik.
42
1.6.1 Uji Validitas
(skor total) serta korelasi yang tinggi pula menunjukan bahwa item
Moment.
43
dan Y (Proses Keputusan pembelian Konsumen).
44
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
i
45
DAFTAR PUSTAKA
Durianto, Sugiarto, Widjaja dan supraktikno. Invasi Paar dengan Iklan yang
Efektif. Gramedia Utama. Jakarta.
Engel, James F. Roger, D. Blacwell. and Minsard, Paul W. 1994. Alih Bahasa
Budiyanto. Perilaku Konsumen. Jakarta: Bainarupa Aksara
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Alih bahasa
Benyamin Molan, Edisi dua belas. Jakarta, Penerbit : PT. INDEKS.
Pedmo, S., dan E. Djatmiko, 1991. Tembakau Kajian Sosial Ekonom. Yogyakarta
: Aditya Media
Supranto, J.2003. Metode Riset Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Umar, Husein.2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta :
Rajawali Pers.
46
PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
ANDRI SAPUTRA
1210612012026
47