Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METEROLOGI INDUSTRI

MIKROMETER SATUAN INCHI

Nama kelompok :

1. Yusril Gunawan ( F1C017100)


2. Nur Atoyal Umi (F1C017078)
3. M Ikhsan Hadiatama (F1C017072)
4. I Gede Yogi Pratama (F1C017038)

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS TEKNIK
Bab I

A. PENDAHULUAN

Dalam percobaan, pengukuran merupakan salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan.
Mengukur merupakan sesuatu hal yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari berbagai
fenomena yang sedang dipelajari. Selain dalam proses pembelajaran, pengukuran juga kerap kali
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengukuran suatu objek dilakukan menggunakan alat ukur. Setiap alat ukur mempunyai
fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda. Selain fungsinya yang berbeda-beda, setiap alat ukur
juga mempunyai karakteristik dan sklala yang berbeda- beda, serta cara penggunaan dan cara
membaca skala yang berbeda-beda pula.

Salah satu alat ukur dasar adalah mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup merupakan alat
ukur yang biasa digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis,
seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, serta berbagai onderdil kendaraan yang
berukuran kecil. Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer digunakan juga dalam teknik mesin
electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian mikrometer sekrup ?
2. Sebutkan kegunaan mikrometer sekrup ?
3. Sebutkan jenis-jenis mikrometer sekrup ?
4. Apa saja bagian-bagian dan fungsi mikrometer sekrup ?
5. Jelaskan cara menggunakan mikrometer sekrup ?
6. Jelaskan cara mengkalibrasi mikrometer sekrup ?
BAB II

I. Pengertian Mikrometer Sekrup


Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw gauge adalah alat
yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas poros tetap yang berperan
sebagai skala utama dan poros putar yang berperan sebagai skala nonius. Tingkat ketelitian
mikrometer sekrup ini mencapi 0,01 mm dan mampu mengukur ketebalan atau diameter benda
yang sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal panjang benda 25 mm.

II. Kegunaan Mikrometer Sekrup


Fungsi atau kegunaan mikrometer sekrup ada empat, yaitu:
1. Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis seperti lempeng baja,
aluminium bahkan kertas
2. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang sangat kecil seperti diameter
bantalan peluru, kabel, kawat dan sebagainya.
3. Untuk mengukur garis tengah lubang pada suatu benda yang cukup kecil.
4. Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang cukup kecil seperti lubang pada pipa
dan sebagainya.

III. Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup


Macam-macam mikrometer sekrup dibedakan menjadi dua, ayitu berdasarkan jenis skala dan
berdasarkan fungsinya

1. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan jenis skalanya

A. Mikrometer Sekrup Manual

Gambar Mikrometer Sekrup Manual

Mikrometer jenis ini, skalanya terdiri atas skala utama dan skala nonius. Sesuai namanya
peembacaan hasil pengukuran masih manual melalui serangkaian perhitungan dari hasil skala
utama dan nonius.
B. Mikrometer Sekrup Digital

Gambar Mikrometer Sekrup Digital

Skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer ini
langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan.

2. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan fungsinya

A. Mikrometer Luar

Gambar Mikrometer Luar

Mikrometer luar adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu
benda.

B. Mikrometer Dalam

Gambar Mikrometer Dalam

Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter suatu
lubang.
C. Mikrometer Kedalaman

Gambar Mikrometer Kedalaman

Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
lubang

IV. Bagian-Bagian dan Fungsi Mikrometer Sekrup


Berikut ini gambar bagian-bagian mikrometer sekrup

Gambar Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup

Fungsi bagian-bagian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Frame (bingkai)
Frame ini menyerupai bentuk huruf C atau U. frame ini terbuat dari bahan logam
tahan panas dengan desain yang cukup tebal dan kuat bertujuan untuk meminimalisir
terjadinya pemuaian panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.
Selain itu, frame ini juga dilapisi dengan lapisan plastik guna menghindari terjadinya
transfer panas dari tangan pengukur terhadap logam saat pengukuran
2. Anvil (poros tetap)
Poros tetap berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur.
3. Spindle (poros gerak)
Poros gerak merupakan sebuah silinder logam yang dapat digerakkan maju-mundur,
menjau atau mendekati poros tetap.
4. Lock Nut (pengunci)
Pengunci berfungsi untuk menahan poros gerak agar tidak bergerak saat proses
pengukuran suatu benda.
5. Sleeve
Merupakan batang logam tempat terletaknya skala utama (dalam satuan mm)
6. Thimble
Merupakan batang logam yang dapat diputar, berukuran lebih besar dari sleeve dan
merupakan tempat terletaknya skala nonius atau skala putar (dalam satuan mm)
7. Ratchet
Berfungsi untuk mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan
cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suatu bunyi ketukan logam (tik).
Untuk memastika ujung poros gerak telah menempel sempurna dengan benda maka
ratchet dapat diputar sebanyak 2-3 putaran.

V. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Adapun langkah – langkah untuk menggunakan mikrometer sekrup adalah :

1. Memutar bidal (pemutar) berlawananarah dengan arah jarum jam sehinggga ruang antara
kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur.
2. Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
3. Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang akan diukur
terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
4. Memutar pemutar kecil(roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala nonius pada
pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.
5. Membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.

Cara kerja mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:


Pada bagian Sleeve terdapat skal utama yang berisi angka 1,2,3,4 dst (bagian atas) dan
angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak antar 2 skala terkecil skala utama adalah 0,
5 mm. Sedangkan pada bagian Thimble terdapat skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan
5). Jika thimble diputar satu kali putan penuh (maju atau mundur) maka skala utama akan
bertambah 0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 = 0,01 mm, artinya
jarak antara 2 skala terkecil skala nonius adalah 0,01 mm.
Contoh penggunaan : Micrometer Inch (0 – 1 inch), dari Gambar dibawah ini dapat kita
simpulkan sebagai berikut :
Pada Skala Utama, dapat kita lihat bahwa : 1 inch terbagi dalam 40 bagian Skala Utama.
Maka : 1 Bagian Skala Utama adalah 1/40 inch = 0,025 inch.

Pada Skala Tabung, tiap tabung diputar 1 putaran, bergeser 1 strip pada Skala Utamanya. Jadi
: 1 putaran tabung (25 bagian) = 0,025 inch. Maka : 1 bagian Skala Tabung =0,025 inch/25 =
0,001 inch.

Contoh Soal :
A. Dari hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan micrometer 1/1000 inch
(0 – 1″) didapatkan :

Skala Utama = 13 bagian, dan Skala Tabung = 16 bagian.


Maka : (13 x 0,025″) + (16 x 0,001″) = 0,325 ” + 0,016 ” = 0,341 inch

B. Dari hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan micrometer 1/1000 inch
(0 – 1″) didapatkan :

Skala Utama = 22 bagian, dan Skala Tabung = 16 bagian.


Maka : (22 x 0,025″) + (16 x 0,001″) = 0,550 ” + 0,016 ” = 0,566 inch
C. Dari hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan micrometer 1/1000 inch
(0 – 1″) didapatkan :

Skala Utama = 7 bagian, dan Skala Tabung = 3 bagian.


Maka : (7 x 0,025″) + (3 x 0,001″) = 0,175 ” + 0,003 ” = 0,178 inch

Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan
ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk
mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan
batang-batang slot. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasi berikut :

Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-
lapisan, blok-blok dan batang-batang.

Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari
lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan
dari langkah-langkah dan slot-slot.

Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu
fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai
menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis
sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara
memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.

VI. Cara Mengkalibrasi Mikrometer Sekrup

Kalibrasi merupakan prosesverifikasi bahwa suatu akurasi (alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan (standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

(Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di


dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran.
ISO 9000 dan (ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.

Kalibrasi diperlukan untuk:

1. Perangkat baru
2. Suatu perangkat setiap waktu tertentu
3. Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
4. Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
5. Ketika hasil pengamatan dipertanyakan

Pada umumnya, kalibrasi merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi
dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu.. Contohnyatermometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau
koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui (konstanta kalibrasi), sehingga termometer
tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.

Di beberapa negara termasuk Indonesia, terdapat direktorat metrologi yang memiliki


standar pengukuran (dalam SI dan satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai
acuan bagi perangkat yang dikalibrasi. (Direktorat metrologi juga mendukung infrastuktur
metrologi di suatu negara dengan membangun rantai pengukuran dari standar tingkat
tinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan.
Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan “traceable uncertainity” untuk menentukan
tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan analisis ketidakpastian. Setelah
digunakan dalam jangka waktu yang lama mikrometer perlu dikalibrasi untuk mendapatkan
tingkat kecermatan sesuai dengan standarnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi mikrometer adalah sebagai berikut :

1. Menggerakan silinder putar poros harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi
goyangan karena ausnya ulir utama.
2. Kedudukan nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus menunjukkan
nol.
3. Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor).
4. Kebenaran dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang
benar.
5. Bagian – bagian seperti gigigelincir dan pengunci poros ukur harus berfungsi dengan
baik.
6. Adapun syarat-syarat kalibrasi adalah sebagai berikut :
7. Kalibrasi dilakukan dalam suhu 200C±10C dan kelembaban relatif 55 % ± 10 %
8. Untuk pemeriksaan digunakanoptical flat atau optical parallel dengan kerataan kurang
dari 0,1 µm.
9. Untuk pemeriksaan kesejajaran digunakan optical parallel dengan kerataan kurang dari
0,1 µm dan kesejajaran kurang dari 0,2 µm, dan gauge block kelas 0 atau kelas 1
(ISO3650) atau yang setara.
10. Untuk pengukuran kesalahan penunjukan digunakan balok ukur kelas 0 atau kelas 1
(ISO3650) atau yang setara.

Adapun prosedur-prosedur dalam pengkalibrasian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran kerataan muka mikrometer luar dan mikrometer kepala


2. Meletakkan sebuah optical flat pada permukaan ukur. Kemudian menghitung banyaknya
interferensi merah yang timbul dari cahaya putih pada permukaan kontak muka ukur.
Satu garis merah dapat diasumsikan sama dengan 0,3 µm.
3. Melakukan pemeriksaan kerataan pada kedua muka ukur.
4. Pengukuran kesejajaran muka ukur mikrometer luar
5. Menggunakan Optical Parallel
6. Meletakkan sebuah Optical Parallel atau gabungan sebuah balok ukur yang diapit dua
Optical Parallel pada muka ukur tetap sedemikian sehingga pola interferensi menjadi
satu warna saja atau timbul pola kurva tetutup.
7. Memutar ratchet hingga muka ukur spindle merapat pada permukaaan optical flat.
8. Menghitung banyaknya garis interferensi merah yang timbul dari cahaya puih pada
permukaan kontak muka ukur spindle.
9. Melakukan pemeriksaan di atas sedikitnya pada empat nilai ukur masing-masing terpaut
104 putaran spindle.
10. Menggunakan balok ukur
11. Meletakkan sebuah balok ukur di tengah kedua muka ukur dan memutar ratchet dan
melakukan pembacaan. Lalu melakukan hal yang sama dengan posisi balok ukur di
empat tepi muka ukur.
12. Menghitung selisih pembacaan yang terbesar.

Anda mungkin juga menyukai