Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PANCA KESEHATAN JANTUNG


Di Ruang 5 CVCU RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Disusun sebagai Salah Satu Tugas Departemen Medikal

Oleh :

Maryanti NIM 170070301111036


Rivalesa Rizqi Ramania NIM 170070301111065
Andhika Susila Widjaya NIM 170070301111064

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PANCA KESEHATAN JANTUNG


Di Ruang 5 CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

PKRS

RSUD dr. Saiful Anwar


MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TANDA BAHAYA NIFAS

di Ruang 5 CVCU RSUD dr. Saiful Anwar Malang


Tanggal 5 Juli 2018

Oleh:

Maryanti NIM 170070301111036


Rivalesa Rizqi Ramania NIM 170070301111065
Andhika Susila Widjaya NIM 170070301111064

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Panca Kesehatan Jantung


Sasaran : Keluarga pasien
Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juli 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Pertemuan IPJT RSUD dr. Saiful Anwar Malang

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami tentang Panca Kesehatan Jantung termasuk
konsep dasar penyakit jantung.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien mampu:
a. Menyebutkan Panca Kesehatan Jantung
b. Menyebutkan konsep dasar serangan jantung (Penyakit Jantung
Koroner/PJK)

3. Proses Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan Metode Media


Kegiatan peserta
Pendahuluan 5 1. Memberi Salam Menjawab
menit 2. Menjelaskan salam,
cakupan materi Mendengarkan
dan berkenalan dan
3. Menjelaskan memperhatikan
tujuan diberikan
penyuluhan
tentang Panca
Kesehatan
Jantung
Penyajian 15 1. Menyebutkan Mendengarkan ceramah LCD
menit Konsep dasar dan dan
serangan jantung memperhatikan
2. Menyebutkan
Hubungan Panca
Kesehatan
Jantung terhadap
usaha
mengurangi
kegawatdaruratan
penyakit jantung

Penutup 10 Menutup
menit pertemuan Diskusi
a. Memberikan Menjawab Ceramah,
pertanyaan Tanya,
kepada pesrta Jawab
b. Meminta klien Menjawab
atau salah satu
keluarga untuk
mereview
materi yang
telah
disampaikan
c. Membuka sesi
tanya jawab jika Bertanya
masih ada yang
kurang jelas
d. Menyimpulkan
materi yang
diberikan Memperhatikan
e. Mahasiswa
mengucapkan
terima kasih Menjawab
f. Salam penutup
Menjawab
salam

4. Metode
 Ceramah
 Diskusi/Tanya –Jawab
5. Media
 LCD
6. Kriteria
 Evaluasi Proses
o Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan
o Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan
 Evaluasi Hasil
80% dari jumlah peserta yang hadir mampu memberikan pendapat & 60%
dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan tepat.

7. Materi (Terlampir)
TINJAUAN PUSTAKA
“PANCA KESEHATAN JANTUNG”

Menurut data dari WHO tahun 2005, sejumlah 17,5 juta (30%) dari 58 juta
kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Dari seluruh angka
tersebut, penyebab kematian terbagi menjadi serangan jantung (7,6 juta orang),
stroke (5,7 juta orang), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah (4,2 juta orang). Menurut prediksi WHO, jumlah ini akan terus
meningkat sampai tahun 2030, diperkirakan 23, 6 juta orang di dunia akan
meninggal akibat penyakit kardivaskuler.

Hari Jantung Sedunia yang diperingati tiap tanggal 29 September, pada tahun
lalu Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengadakan serangkaian acara di
beberapa kota di Indonesia untuk mengingatkan tentang menjaga kesehatan
jantung dan pembuluh darah. YJI mulai mengkampanyekan Panca Usaha
Jantung Sehat yang disingkat SEHAT, yakni:

Seimbangkan gizi
Seimbangkan gizi artinya tidak terpengaruh diet-diet yang sedang populer tanpa
pengawasan ahli gizi atau dokter. Menurut dr. Siska Suridanda Danny, SpJP (K),
Deputy Head of Communication Information and Education Department YJI, diet
justru berpotensi merusak tubuh.

“Dari sudut pandang kedokteran, sesuatu yang tidak seimbang cenderung


harmful. Diet mungkin bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak bagus
untuk regenerasi sel,” ungkap dr. Siska dalam jumpa pers YJI di Jakarta, 14
September. Diet biasanya mengurangi asupan makanan tertentu atau tidak
mengonsumsinya sama sekali. Maka Anda perlu berkonsultasi dengan ahlinya
agar kebutuhan tubuh akan nutrisi tetap terjaga.

Enyahkan rokok
Tak bisa dipungkiri, Indonesia adalah negara dengan angka perokok tertinggi
kelima di dunia. Menurut dr. Siska, rokok mengandung zat-zat yang dapat
mempersempit pembuluh darah. Hal ini yang menyebabkan sumbatan aliran
darah dan berpotensi membuat perokok memiliki risiko menderita penyakit
kardiovaskuler lebih tinggi dari yang tidak merokok.

Perokok juga biasanya tidak menyadari pentingnya gaya hidup sehat dan
pemeriksaan dini terkait tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.

Hadapi dan atasi stres


Saat stres tubuh melepaskan hormon adrenalin yang membuat tubuh bereaksi
fight (terjaga). Ketika memasuki aliran darah, hormon adrenalin akan
merangsang jantung untuk berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras,
membuat kewaspadaan meningkat, meningkatkan aliran darah ke otot,
meningkatkan metabolisme gula, dan membuat perubahan lain guna
mempersiapkan tubuh menghadapi keadaan darurat.

Selain itu, hormon adrenalin juga berfungsi mengirimkan sinyal antar sel-sel saraf
dan mampu meningkatkan memori jangka panjang pada manusia. “Jika tubuh
terus melepaskan hormon adrenalin, maka akan memberi beban bagi jantung
dan pembuluh darah bekerja lebih berat dari biasanya. Apalagi jika seseorang
juga memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), jantungnya akan semakin terpacu
setiap kali menghadapi masalah,” jelas dr. Siska.

Itu sebabnya manajemen stres perlu mendapat perhatian untuk menjaga


kesehatan jantung dan menghindari penyakit kardiovaskuler.

Awasi tekanan darah


Sita Satar, salah satu pengurus Yayasan Jantung Indonesia mengalami stroke
meski rajin olahraga yoga bikram setiap hari. Setelah dilakukan pemeriksaan, ia
mengalami stroke karena tekanan darahnya tinggi. “Selama ini saya merasa
sehat dan tidak pernah memeriksa tekanan darah saya. Lalu saat bangun tidur,
tiba-tiba seluruh tubuh saya tidak bisa digerakkan. Itu sebabnya sekarang saya
berbagi di acara-acara YJI mengenai pentingnya memeriksa tekanan darah,
kolesterol, dan gula darah,” ungkap Sita.

Teratur berolahraga
Dokter Siska menyarankan agar kita berolahraga 150 menit per minggu yang
bisa dibagi dalam tujuh hari. Jika kita berolahraga 50 menit sehati, berarti kita
hanya perlu olahraga selama tiga hari dalam satu minggu. Atau dengan 30 menit
sehari kita bisa memenuhi standar olahraga lima hari dalam seminggu. Durasi ini
bisa kita atur sendiri tetapi tidak disarankan langsung 150 menit dalam satu hari
karena akan membuat tubuh kaget dan jantung bekerja lebih berat. (YJI, 2017)

“KONSEP DASAR SERANGAN JANTUNG”

1. Definisi
Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju
ke jantung terhambat. Ini adalah kondisi medis darurat yang biasanya
disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol,
dan unsur lainnya. Gangguan aliran darah ke jantung tersebut bisa merusak
atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal. Dalam dunia
medis, serangan jantung disebut juga sebagai infark miokard.
2. Etiologi
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung
koroner. Penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh
darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner).
Sumbatan ini disebabkan oleh timbunan kolesterol berupa plak yang
menempel di dinding pembuluh darah.
Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah.
Akhirnya, penggumpalan darah ini akan menghambat pasokan darah dan
oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya
menyebabkan terjadinya serangan jantung. (Sylvia, 2006)
3. Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner,
antara lain:
 Merokok (risiko meningkat hingga 2-4 kali dibanding faktor risiko lainnya)
 Diabetes.
 Kolesterol tinggi.
 Tekanan darah tinggi.
 Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak.
 Berat badan berlebih atau obesitas.
(Pusdiknakes, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia


Press.

Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah dalam
Kemandirian Pembangunan Kesehatan Menuju Rakyat Sehat dan
Negara Kuat. Available from : http : // www.google.co.id.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai