Anda di halaman 1dari 33

PANDUAN TEKNIS

PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA DAN SMK PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN PELAJARAN 2015/2016

I. Pengertian Ujian Sekolah


Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional
dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A
8).

II. Dasar Hukum Pelaksanaan Ujian Sekolah


1. Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20/2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Pengeyelenggaraan Ujian Nasional dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan kesetaraan pada
SMP/MTs atau yang sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 53/2015 sebagai pengganti
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 104/2014 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54/2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57/2015 tentang Penilaian
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada
SMP/MTs atau sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat
8. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan N0. 0034/P/BSNP/XII/2015
tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelengaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2015/2016

III. PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH

1. Penyelenggara Ujian Sekolah (US)berdasarkan status akreditasi dan/atau


memiliki kelayakan sebagai penyelenggara Ujian Sekolah ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

0
2. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara Ujian Sekolah
menggabung ke sekolah penyelenggara terdekat yang menggunakan kurikulum
sama;
3. Penggabungan sekolah diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
4. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian
sekolah untuk mata pelajaran kelompok iptek;
5. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian
sekolah dalam bentuk ujian tulis dan ujian praktik;
6. Satuan pendidikan menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian
Sekolah;
7. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kelulusan kriteria nilai minimal
baik pada penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan jasmani, olahraga dan
kesehatan;
8. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kriteria kelulusan peserta didik
dalam mata pelajaran kelompok mata pelajaran iptek menyangkut penetapan
KKM dengan mengacu pada peraturan yang mengatur penyelenggaraan ujian
sekolah;
9. Satuan pendidikan penyelenggara menyusun kriteria persyaratan yang harus
dipenuhi oleh peserta didik untuk mengikuti ujian sekolah;
10. Satuan Pendidikan menentukan bahan ujian berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
bersangkutan;
11. Satuan Pendidikan menyusun soal ujian tulis dan praktik sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran berdasarkan bahan ujian beserta kunci
jawabannya;
12. Satuan Pendidikan menggandakan soal ujian sesuai dengan jumlah peserta
didik yang mengikuti ujian.
13. Satuan Pendidikan menjamin kerahasiaan soal ujian beserta kunci jawabannya.
14. Satuan pendidikan melaksanaan ujian sekolah sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
15. Satuan pendidikan memeriksa pekerjaan ujian sekolah/madrasah.
16. Satuan pendidikan menetapkan nilai hasil ujian dengan mengacu pada kriteria
yang telah ditetapkan.

IV. PESERTA UJIAN SEKOLAH

A. Persyaratan Peserta Ujian Sekolah


1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan dan telah
tedaftar sebagai peserta ujian nasionalberhak mengikuti Ujian Sekolah;
2. Peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai
batas ambang kompetensi (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan
satuan pendidikan, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

1
pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan
3. Peserta didik memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.
4. Peserta ujian sekolah yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti ujian sekolah utama dapat mengikuti ujian sekolah
susulan.
5. Peserta yang belum lulus ujian sekolah pada tahun pelajaran 2012/2013,
2013/2014atau2014/2015 yang akan mengikuti ujian sekolah tahun pelajaran
2015/2016:
a. harus mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah
penyelenggara ujian sekolah;
b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujiansekolahkan atau hanya mata
pelajaran yang nilai ujian sekolah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal Ujian
Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian.

B. Pendaftaran Peserta Ujian Sekolah


1. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah melaksanakan pendataan calon
peserta.
2. Peserta yang tidak lulus ujian sekolahpada tahun pelajaran 2012/2013,
2013/2014atau2014/1015 berhak mengikuti ujian sekolahtahun pelajaran
2015/2016 dengan mendaftar di sekolah asal atau sekolah lain yang ditetapkan
sebagai penyelenggara ujian sekolah.
3. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah mengirimkan data calon
peserta ke Penyelenggara ujian nasional Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara
ujian nasional Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 31Desember
2015.
4. Penyelenggara ujian nasional Tingkat Provinsi mengkoordinasikan pendataan
calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai dengan POS
pendataan peserta yang diterbitkan oleh BSNP.
5. Penyelenggara ujian nasional Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan
mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke sekolah/madrasah.
6. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke
Penyelenggara ujian nasionalTingkat Kabupaten/Kota.
7. Penyelenggara ujian nasional Tingkat Provinsi melakukan:
a. pemutakhiran data;
b. pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);
c. pengiriman DNT ke Penyelenggara ujian sekolah Tingkat Sekolah/Madrasah
melalui Penyelenggara ujian nasional Tingkat Kabupaten/Kota paling
lambat minggu pertama Februari 2016;
8. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah menerbitkan kartu
peserta ujian dan menandatangani serta membubuhkan stempel pada kartu
peserta ujian sekolah yang telah ditempel foto peserta.

2
V. BAHAN UJIAN SEKOLAH
A. Penyusunan Naskah Soal Ujian Sekolah
Penyelenggara ujian sekolahbersama-sama dengan MGMPmenyusun kisi-kisi
dan soal berdasarkan SKL, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi SKL satuan pendidikan, kelompok mata pelajaran dan
mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum
2006dan ataukurikulum 2013 dan Standar Isi (SI) sesuai dengan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006; serta Permendikbud Nomor
64 tahun 2013 termasuk muatan lokal (Bahasa Sunda) sesuai dengan SK
Gubernur No. 434/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Sunda;
2. menentukan SKL irisan dari point (1) tersebut di atas untuk dijadikan
sebagai SKL ujian sekolah tahun pelajaran 2015/2016;
3. menyusun SKL ujian sekolah yang terdiri dari deskripsi SKL dan Indikator
soal;
4. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL ujian sekolah tahun pelajaran
2015/2016 dengan melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas
Pembina. Kisi-kisi soal Ujian Sekolah mencakup; identitas (Kisi-kisi Ujian
Sekolah tahun pelajaran, satuan pendidikan, mata pelajaran, kurikulum
acuan, alokasi waktu, jumlah soal dan penulis) dan uraian yang berupa
table (No, SKL, materi, bahan kelas, indikator soal, bentuk soal dan nomor
soal)
5. melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2015/2016 dengan
melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas pembina;
6. kisi-kisi soal tahun pelajaran 2015/2016 ditetapkan sebagai lampiran POS
Ujian Sekolah tahun pelajaran 2015/2016;
7. menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas, berupa: spesifikasi soal
Ujian Sekolah SMA/SMALB/SMK, Mata Pelajaran, Program Studi, Jumlah
Soal, Bentuk Soal, Bentuk Ujian (praktik/tertulis) dan uraian (SKL, materi,
indikator, nomor soal, rumusan soal dan kunci/pedoman penskoran);
8. melakukan analisis kualitas soal (telaah butir soal) yang mencakup aspek
substansti/materi, konstruksi dan bahasa; Bagi sekolah yang sudah
memiliki bank soal, soal diambil dari bank soal sesuai dengan kisi-kisi soal
Ujian Sekolah;
9. melakukan reviu, revisi dan perakitan naskah soal Ujian Sekolah;
10. menentukan paket-paket naskah soal ujian sekolah dengan
mempertimbangkan kesetaraan antar paket, diatur oleh masing-masing
sekolah minimal 2 paket;
11. mempersiapkan naskah soal untuk ujian utama, ujian susulan dan
cadangan;
12. mengemas naskah ujian sekolahdengan memperhatikan kelayakan kualitas
kemasan.
13. menyimpan naskah ujian sekolahdengan memperhatikan faktor keamanan
dan kerahasiaan.

3
4) Penyiapan Bahan Ujian Sekolah
a. Mata Pelajaran Ujian Sekolah SMA/SMALB:
1) Program IPA Kurikulum 2006
Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Fisika  
7 Kimia  
8 Biologi  
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jamani, Olahraga dan
11  
Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12  
Komunikasi
13 Keterampilan/ Bahasa Asing  
14 Muatan Lokal  

2) Program IPS kurikulum 2006


Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Geografi  -
7 Ekonomi  -
8 Sosiologi  -
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11  
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12  
Komunikasi
13 Keterampilan/ Bahasa Asing  
14 Muatan Lokal  

4
3) Program Bahasa kurikulum 2006
Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Sastra Indonesia  
7 Bahasa Asing  
8 Antropologi  -
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11  
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12  
Komunikasi
13 Keterampilan  
14 Muatan Lokal  

4) Program IPA kurikulum 2013


Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Fisika  
7 Kimia  
8 Biologi  
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 - 
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12 - 
Komunikasi
13 Keterampilan - 
14 Muatan Lokal - 

5) Program IPS kurikulum 2013


Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  

5
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Geografi  -
7 Ekonomi  -
8 Sosiologi  -
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 - 
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12 - 
Komunikasi
13 Keterampilan - 
14 Muatan Lokal - 

6) Program Bahasa kurikulum 2013


Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  
5 Matematika  -
6 Sastra Indonesia  
7 Bahasa Asing  
8 Antropologi  -
9 Sejarah  -
10 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 - 
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12 - 
Komunikasi
13 Bahasa Asing - 
14 Muatan Lokal - 

Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model dan bentuk Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada
satuan pendidikan

b. Mata Pelajaran Ujian Sekolah SMK


1) Kurikulum 2006

Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama **)  
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Seni Budaya - 
4 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan - 

6
Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
5 Bahasa Indonesia  
6 Bahasa Inggris  -
7 Matematika  -
8 IPA  -
9 IPS  -
10 Fisika  
11 Kimia  
12 Biologi  
13 KKPI - 
14 Kewirausahaan  -
15 Kompetensi Keahlian  -
16 Muatan Lokal (antara lain) :
a. Bahasa Asing Pilihan*)  -
b. Bahasa Sunda *)  -
c. PLH *) - 

2) Kurikulum 2013

Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1  
**)
2 Pendidikan Kewarganegaraan  -
3 Bahasa Indonesia  
4 Bahasa Inggris  -
5 Matematika  -
6 Sejarah Indonesia  -
7 Seni Budaya - 
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
8 - 
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan  -
10 Kompetensi Keahlian  -
11 Mulok (antara lain) :  -
a. Bahasa Asing Pilihan*)  -
b. Bahasa Sunda *)  -
c. PLH *) - 
Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model dan bentuk Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada
satuan pendidikan

c. Penyelenggara ujian sekolah membuat master copy naskah soal dengan


langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyiapan naskah soal ujian mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2)
penyiapan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3)
penyiapan master copy, dan (4) penggandaan naskah soal ujian.

7
2) Perangkat bahan ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko
penilaian, (6) blanko daftar hadir dan (7) blanko berita acara.
3) Penyiapan perangkat naskah soal ujian dilakukan oleh tim penyusun dari
sekolah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah berdasarkan kurikulum
yang digunakan dan kaidah penulisan soal.
4) Tim penyusun perangkat naskah soal memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
 menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
 mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian dan diutamakan
guru yang sudah mengikuti pelalatih di bidang penilaian pendidikan;
 memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun,
dan dapat memegang teguh kerahasiaan.

d. Jumlah butir soal dan alokasi waktu ujian sekolahSMA/SMALB adalah sebagai
berikut:
1) Program IPA Kurikulum 2006

Ujian Tulis Ujian Praktik


No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2 Pendidikan
50 90
- -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Fisika 40 120 ** **
7 Kimia 40 120 ** **
8 Biologi 40 120 ** **
9 Sejarah 40 60 - -
10 Seni Budaya - - ** **
11 Pendidikan Jasmani,
40 60
** **
Olahraga dan Kesehatan
12 Teknologi Informasi dan
50 90
** **
Komunikasi
13 Keterampilan/ Bahasa
50 90
** **
Asing
14 Muatan Lokal (Bahasa
40 60
Daerah dan PLH )

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

2) Program IPS Kurikulum 2006


Ujian Tulis Ujian Praktik
No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2 Pendidikan 50 90 - -

8
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Geografi 50 120 ** **
7 Ekonomi 40 120 ** **
8 Sosiologi 50 120 ** **
9 Sejarah 50 90 - -
10 Seni Budaya - - ** **
Pendidikan Jasmani, 40 60
11 - -
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan 50 90
12 - -
Komunikasi
Keterampilan/ Bahasa 50 90
13 - -
Asing
Muatan Lokal (Bahasa 40 60
14 - -
Daerah)

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

3) Program Bahasa Kurikulum 2006


Ujian Tulis Ujian Praktik
No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2
Pendidikan 50 90 - -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Sastra Indonesia 40 120 ** **
7 Bahasa Asing 50 120 ** **
8 Antropologi 50 120
9 Sejarah 40 60 - -
10 Seni Budaya - - ** **
11
Pendidikan Jasmani, 40 60 ** **
Olahraga dan Kesehatan
12
Teknologi Informasi dan 50 90 ** **
Komunikasi
13
Keterampilan/ Bahasa 50 90 ** **
Asing
Muatan Lokal (Bahasa 40 60
14
Daerah)

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

9
4) Program IPA Kurikulum 2013

Ujian Tulis Ujian Praktik


No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2 Pendidikan
50 90
- -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Fisika 40 120 ** **
7 Kimia 40 120 ** **
8 Biologi 40 120 ** **
9 Sejarah 40 60 - -
10 Seni Budaya - -
11 Pendidikan Jasmani, 40 60
- -
Olahraga dan Kesehatan
12 Teknologi Informasi dan 50 90
- -
Komunikasi
13 Keterampilan/ Bahasa 50 90
- -
Asing
14 Muatan Lokal (Bahasa 40 60
- -
Daerah dan PLH )

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

5) Program IPS Kurikulum 2013


Ujian Tulis Ujian Praktik
No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2
Pendidikan
50 90
- -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Geografi 50 120 ** **
7 Ekonomi 40 120 ** **
8 Sosiologi 50 120 ** **
9 Sejarah 50 90 - -
10 Seni Budaya - - ** **
Pendidikan Jasmani, 40 60
11 - -
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan 50 60
12 - -
Komunikasi
Keterampilan/ Bahasa 50 90
13 - -
Asing
14 Muatan Lokal (Bahasa - - 40 60

10
Daerah)

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

6) Program Bahasa Kurikulum 2013


Ujian Tulis Ujian Praktik
No Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Keterangan
Soal Waktu Soal Waktu
1 Pendidikan Agama 50 90 ** **
2
Pendidikan 50 90 - -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Sastra Indonesia 40 120 ** **
7 Bahasa Asing 50 120 ** **
8 Antropologi 50 120
9 Sejarah 40 60 - -
10 Seni Budaya - - ** **
11
Pendidikan Jasmani, - - ** 40
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan - - 50 90
12
Komunikasi
Keterampilan/ Bahasa - - 50 90
13
Asing
Muatan Lokal (Bahasa - - 40 60
14
Daerah)

* : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda.


** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan
pendidikan

e. Jumlah butir soal dan alokasi waktu ujian sekolahSMK adalah sebagai berikut:
1) SMK Kurikulum 2006

Ujian Teori Ujian Praktik


Alokasi
No Mata Ujian Jumlah Jenis Alokasi Keterangan
Waktu
Butir Soal Tugas Waktu
(menit)
1 Pendidikan Agama **) 50 90 ** **
2 PKn 50 90 - -
3 Seni Budaya - - ** **
Pendidikan Jasmani,
4 - - ** **
Olahraga dan Kesehatan
5 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
6 Bahasa Inggris 50 120 - -
7 Matematika 40 120 - -
90
8 IPA 50 - -

11
90
9 IPS 50 - -
90
10 Fisika 40 ** **
90
11 Kimia 40 ** **
90
12 Biologi 50 ** **
13 KKPI - - ** **
90
14 Kewirausahaan 50 - -
90
15 Kompetensi Keahlian 50 - -
16 Mulok (antara lain) :
90
a. Bahasa Asing Pilihan*) 50 - -
90
b. Bahasa Daerah *) 50 - -
c. PLH *) ** **

Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model, bentuk dan alokasi waktu Ujian Praktik Sekolah diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan

2) SMK Kurikulum 2013

Ujian Teori Ujian Praktik


Jumlah Alokasi
No Mata Ujian Jenis Alokasi Keterangan
Butir Waktu
Tugas Waktu
Soal (menit)
1 Pendidikan Agama **) 50 90 ** **
2 PKn 50 90 - -
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50 120 - -
5 Matematika 40 120 - -
6 Sejarah Indonesia 50 90 - -
7 Seni Budaya - - ** **
Pendidikan Jasmani, Olahraga
8 - - ** **
dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 50 90 - -
10 Kompetensi Keahlian 50 90 - -
11 Mulok (antara lain) :
a. Bahasa Asing Pilihan*) 50 90 - -
b. Bahasa Sunda *) 50 90 - -
c. PLH *) - - ** **

Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model, bentuk dan alokasi waktu Ujian Praktik Sekolah diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan

12
3) Penggandaan Bahan Ujian Sekolah
a. Penggandaan naskah soal US bisa dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Satuan Pendidikan;
b. Pengawasan penggandaan dilakukan oleh Pengawas Pembina Satuan
Pendidikan.

VI. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH


A. Jadwal Ujian Sekolah
1. Ujian Sekolah dilakukan dua kali, yang terdiri atas ujian sekolah Utama dan
ujian sekolah Susulan;
2. Ujian Sekolah Utama maupun Ujian Sekolah Susulan terdiri dari Ujian Tulis dan
Ujian Praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran;
3. Ujian Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
4. Ujian Sekolah dilaksanakan secara serentak;
5. Jadwal Ujian Sekolah (US) Praktik diatur oleh Satuan Pendidikan sebagai
berikut :
a. SMA/SMALB : tanggal 1 s.d. 12 Maret 2016
b. SMK : tanggal 1 s.d. 12 Maret 2016
6. Jadwal Ujian Sekolah (US) Tulis Utama diatur sebagai berikut :
a. SMA/SMALB : tanggal 14 s.d. 19 Maret 2016
b. SMK : tanggal 21 s.d. 28 Maret 2106
7. Jadwal Ujian Sekolah (US) Susulan diatur sebagai berikut :
a. SMA/SMALB : tanggal 21 Maret s.d. 28Maret 2016
b. SMK : tanggal 29 Maret s.d. 2 April 2016
Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan Ujian Sekolah berbasis komputer
(CBT) maka jadwalnya agar disesuaikan.
8. Khusus SMK Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) :
a. Ujian Praktik Kejuruan: 16 Februari s.d. 12 Maret 2016 Ujian Teori Kejuruan
Utama Kamis, 7April 2016 dan Ujian Teori Kejuruan Susulan : Kamis, 14
April 2016
b. Penyetoran Nilai UKK Praktik :
- Dari SMK ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 25
Maret 2016
- Dari Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota ke Panitia UN Tingkat Provinsi
paling lambat tanggal 31 Maret 2016
- Dari Panitia UN Tingkat Provinsi ke Panitia UN Tingkat Tingkat Nasional
paling lambat tanggal 30 April 2016

13
9. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMA/SMALB Tahun Pelajaran 2015/2016
a. Kurikulum 2006
Mata Ujian
No. Hari/Tanggal Jam
Program
Program IPA Program IPS
Bahasa
US Utama
Bahasa Bahasa Bahasa
Senin, 14 Maret 07.30 – 09.30
Indonesia Indonesia Indonesia
2016
1
US Susulan
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Senin, 21 Maret 10.00 – 11.30
Agama Agama Agama
2016
US Utama
Selasa, 15 Maret 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
2016
2
US Susulan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Selasa, 22Maret 10.00 – 11.30 Kewarganegara Kewarganegara Kewarganegara
2016 an an an
US Utama
Rabu, 16 Maret 07.30 – 09.30 Matematika Matematika Matematika
2016
3
US Susulan
Rabu, 23 Maret 10.00 – 11.00 Sejarah Sejarah Sejarah
2016
US Utama
Sastra
Kamis,17 Maret 07.30 – 09.00 Biologi Sosiologi
Indonesia
2016
Pendidikan Pendidikan
Pendidikan Jasmani Jasmani
Jasmani
4 09.30 – 10.30 Olahraga dan Olahraga dan
US Susulan Olahraga dan
Kamis, 24 Maret Kesehatan Kesehatan Kesehatan
2016
Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan Lokal
11.00 – 12.00 (Bahasa (Bahasa (Bahasa
Daerah) Daerah) Daerah)
US Utama
Jum’at,18 Maret 07.30 – 09.30 Kimia Geografi Antropologi
2016
5
US Susulan
Ketrampilan/ Ketrampilan/
Jumat , 25 Maret 10.00 – 11.30 Ketrampilan
Bahasa Asing Bahasa Asing
2016
US Utama
Sabtu, 19 Maret 07.30 – 09.30 Fisika Ekonomi Bahasa Asing
2016
6
US Susulan Teknologi Teknologi Teknologi
Sabtu, 26 Maret 10.00 – 11.30 Informasi dan Informasi dan Informasi dan
2016 Komunikasi Komunikasi Komunikasi

b. Kurikulum 2013
Mata Ujian
No. Hari/Tanggal Jam
Program
Program IPA Program IPS
Bahasa
US Utama
Bahasa Bahasa Bahasa
Senin, 14 Maret 07.30 – 09.30
Indonesia Indonesia Indonesia
2016
1
US Susulan
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Senin, 21 Maret 10.00 – 11.30
Agama Agama Agama
2016

14
US Utama
Selasa, 15 Maret 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
2016
2
US Susulan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Selasa, 22Maret 10.00 – 11.30 Kewarganegara Kewarganegara Kewarganegara
2016 an an an
US Utama
Rabu, 16 Maret 07.30 – 09.30 Matematika Matematika Matematika
2016
3
US Susulan
Rabu, 23 Maret 10.00 – 11.00 Sejarah Sejarah Sejarah
2016
US Utama
Sastra
Kamis,17 Maret 07.30 – 09.00 Biologi Sosiologi
Indonesia
2016
Pendidikan Pendidikan
Pendidikan Jasmani Jasmani
Jasmani
4 09.30 – 10.30 Olahraga dan Olahraga dan
US Susulan Olahraga dan
Kamis, 24 Maret Kesehatan Kesehatan Kesehatan
2016
Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan Lokal
11.00 – 12.00 (Bahasa (Bahasa (Bahasa
Daerah) Daerah) Daerah)
US Utama
Jum’at,18 Maret 07.30 – 09.30 Kimia Geografi Antropologi
2016
5
US Susulan
Ketrampilan/ Ketrampilan/
Jumat , 25 Maret 10.00 – 11.30 Ketrampilan
Bahasa Asing Bahasa Asing
2016
US Utama
Sabtu, 19 Maret 07.30 – 09.30 Fisika Ekonomi Bahasa Asing
2016
6
US Susulan Teknologi Teknologi Teknologi
Sabtu, 26 Maret 10.00 – 11.30 Informasi dan Informasi dan Informasi dan
2016 Komunikasi Komunikasi Komunikasi

15
10. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMK Tahun Pelajaran 2015/2016
a. Kurikulum 2006

No Hari/ Tanggal Jam/ Waktu Mata Ujian Keterangan


Semua
US Utama 07.30 - 09.00 PendidikanAgama Kompetensi
Senin,21 Maret 2016 Keahlian
1 US Susulan
Senin, 28 Maret 2016 Semua
09.30 -11.00 PKn
Kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama 07.30 - 09.30 Matematika Kompetensi
Selasa,22 Maret 2016 Keahlian
2 US Susulan
Selasa, 29 Maret 2016 Semua
10.00 - 11.30 Kewirausahaan
kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama 07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia Kompetensi
Rabu,23 maret 2016 Keahlian
3 US Susulan
Rabu, 30 maret 2016 Semua
10.00 - 11.30 IPS
Kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris kompetensi
Kamis,24 Maret 2016 Keahlian
4 US Susulan Semua
Kompetensi
Kamis, 31 maret 2016 kompetensi
10.00 - 11.30 Kejuruan
Keahlian

Semua
US Utama 07.30 - 09.00 IPA kompetensi
Sabtu,26 Maret 2016 Keahlian
5 US Susulan
Sabtu, 1 April 2016 Mulok (Bahasa Semua
09.30 –11.00
Daerah) Kompetensi
Keahlian
Teknologi
Industri,
Kesehatan dan
Fisika
Pertanian,
Analis Kimia,
US Utama 07.30 - 09.00
Kimia Industri
Senin,28 Maret 2016
6 US Susulan Biologi Pertanian
Senin, 2 April 2016
Bahasa Asing
Pariwisata
Pilihan
Teknologi
Industri,
09.30 –11.00 Kimia
Kesehatan dan
Pertanian

16
b. Kurikulum 2013

No Hari/ Tanggal Jam/ Waktu Mata Pelajaran Keterangan


Semua
US Utama
07.30 - 09.00 PendidikanAgama Kompetensi
Senin,
Keahlian
21Maret 2016
1
US Susulan
Semua
Senin, 28 Maret 2016 09.30 -11.00 PKn
Kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama
07.30 - 09.30 Matematika Kompetensi
Selasa,
Keahlian
22 Maret 2016
2
US Susulan
Prakarya dan Semua
Selasa, 29 Maret 2016 10.00 - 11.30
Kewirausahaan kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama
07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia Kompetensi
Rabu,
Keahlian
23 Maret 2016
3
US Susulan
Semua
Rabu, 30 Maret 2016 10.00 - 11.30 Sejarah Indonesia
Kompetensi
Keahlian
Semua
US Utama 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris kompetensi
Kamis, Keahlian
24 Maret 2016 Semua
4
US Susulan Kompetensi
kompetensi
Kamis, 31 maret 2016 10.00 - 11.30 Kejuruan
Keahlian

US Utama Semua
Mulok (Bahasa
Sabtu, 07.30 - 09.00 kompetensi
Daerah)
26 Maret 2016 Keahlian
5
US Susulan
Bahasa Asing
Jumat, 1 April 2016 09.30 –11.00
Pilihan Pariwisata

B. Ruang Ujian Sekolah


Satuan pendidikan penyelenggara ujian sekolah menetapkan ruang ujian sekolah
dengan persyaratan sebagai berikut:
1. ruang kelas yang digunakan aman dan layak untuk ujian sekolah;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk dua orang
pengawas ujian sekolah;
3. setiap meja diberi nomor peserta ujian sekolah;
4. setiap ruang US disediakan denah tempat duduk peserta ujian sekolah;
5. setiap ruang US disediakan lak/segel untuk amplop LJUS;
6. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian sekolah dikeluarkan
dari ruang ujian sekolah;
7. tempat duduk peserta ujian sekolah diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta ujian sekolah;

17
b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain
minimal 1 (satu) meter;
c. penempatan peserta ujian sekolah sesuai dengan nomor peserta

C. Pengawas Ruang Ujian Sekolah


1. Satuan Pendidikan menetapkan pengawas ruang ujian sekolah di satuan
pendidikan;
2. Pengawas ruang ujian sekolah adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang
diujikan;
3. Pengawas ruang ujian sekolah adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
4. Pengawas ruang ujian sekolah harus menandatangani surat pernyataan bersedia
menjadi pengawas ruang ujian sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai;
5. Pengawas ruang ujian sekolah tidak diperkenankan untuk membawa alat
komusikasi elektronik ke dalam ruang ujian;
6. Penempatan pengawas ruang ujian sekolah dilakukan oleh Penyelenggara ujian
sekolah;
7. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas ruang ujian sekolah;

D. Tata Tertib Pengawas Ruang US


1. Persiapan ujian sekolah
a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang ujian
sekolah telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah;
b. Pengawas ruang ujian sekolah menerima penjelasan dan pengarahan dari
ketua penyelenggara ujian sekolah;
c. Pengawas ruang ujian sekolah menerima bahan ujian sekolah yang berupa
naskah soal ujian sekolah, LJUS, amplop LJUS, daftar hadir, dan berita acara
pelaksanaan ujian sekolah.

2. Pelaksanaan ujian sekolah


a. Pengawas ruang ujian sekolah masuk ke dalam ruang ujian sekolahminimal 20
menit sebelum waktu pelaksanaan untuk:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) meminta peserta ujian sekolah untuk memasuki ruang ujian sekolah
dengan menunjukkan kartu peserta ujian sekolah dan menempati tempat
duduk sesuai nomor yang telah ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta ujian sekolah tidak membawa
tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan
sebagainya ke dalam ruang ujian sekolah kecuali alat tulis yang akan
dipergunakan dan abakus untuk peserta ujian nasional tunanetra;
4) membacakan tata tertib ujian sekolah;
5) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;
6) membagikan LJUS kepada peserta dan memandu serta memeriksa
pengisian identitas peserta ujian sekolah (nomor ujian, nama, tanggal lahir,
dan tanda tangan);
7) memastikan peserta ujian sekolah telah mengisi identitas dengan benar;
8) setelah seluruh peserta ujian sekolah selesai mengisi identitas, pengawas
ruang ujian sekolah membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan

18
ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan
tertutup rapat, disaksikan oleh peserta ujian;
9) membagikan naskah soal secara acak kepada peserta US untuk setiap
mata pelajaran;
10) membagikan naskah soal ujian sekolah dengan cara meletakkan di atas
meja peserta ujian sekolah dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian
sekolah tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu
ujian sekolah dimulai;
11) Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang ujian sekolah:
a) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk mengecek kelengkapan
dan kesesuaian soal;
b) mempersilakan pesertaujian sekolahUS untuk mulai mengerjakan soal;
c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.
b. Kelebihan naskah soal ujian sekolah selama ujian berlangsung tetap disimpan
di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan.
c. Selama ujian sekolah berlangsung, pengawas ruang ujian sekolah wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta
3) melarang orang memasuki ruang ujian sekolah selain peserta ujian.
d. Pengawas ruang ujian sekolah dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan
bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian
sekolah yang diujikan.
e. Lima menit sebelum waktu ujian sekolah selesai, pengawas ruang ujian
sekolah memberi peringatan kepada peserta ujian sekolah bahwa waktu
tinggal lima menit.
f. Setelah waktu ujian sekolah selesai, pengawas ruang ujian sekolah:
1) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta ujian sekolah meletakkan naskah soal dan LJUS di
atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJUS dan naskah soal ujian sekolah;
4) menghitung jumlah LJUS sama dengan jumlah peserta ujian sekolah;
5) mempersilakan peserta ujian sekolah meninggalkan ruang ujian;
6) menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUS disertai dengan satu lembar daftar
hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan
dilem serta ditandatangani oleh pengawas ruang ujian sekolah di dalam
ruang ujian;
g. Pengawas Ruang ujian sekolah menyerahkan amplop LJUS yang sudah di lem
dan ditandatangani, serta naskah soal ujian sekolah kepada Penyelenggara
ujian sekolah Tingkat Sekolah/Madrasah disertai dengan satu lembar daftar
hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan ujian sekolah.

E. Tata Tertib Peserta Ujian Sekolah


1. Peserta ujian sekolah memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan,
yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian sekolah dimulai.
2. Peserta ujian sekolah yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti
ujian sekolah setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara ujian sekolah
Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

19
3. Peserta ujian sekolah dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan
kalkulator
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping pengawas.
5. Peserta ujian sekolah membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta ujian sekolah mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta ujian sekolah mengisi identitas pada LJUS secara lengkap dan benar.
8. Peserta ujian sekolah yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas
pada LJUS dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian sekolah dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu
9. Peserta ujian sekolah mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian.
10. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah hanya dapat
meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian
sekolah.
11. Peserta ujian sekolah yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
12. Peserta ujian sekolah yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti ujian sekolah pada mata pelajaran yang terkait.
13. Peserta ujian sekolah yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian
sekolah berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
berakhirnya waktu ujian.
14. Peserta ujian sekolah berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya
waktu ujian.
15. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian sekolah dan LJUS keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

VII. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN SEKOLAH

A. Pengumpulan Hasil Ujian


1. Ketua Penyelenggara Sekolah mengumpulkan amplop LJUS yang telah
dilem/dilak oleh pengawas ruang ujian sekolah;
2. Ketua Penyelenggara Sekolah menyimpan amplop LJUS dalam lemari dan
ruangan yang aman dan disegel;

B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan LJUS dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Sekolah selesai;
2. Pemeriksaan dilaksanakan secara serempak untuk semua mata pelajaran dan
dikoordinir oleh Ketua Penyelenggara Ujian Sekolah;
3. Pemeriksaan LJUS dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata nilai
dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir Ujian Sekolah. Jika terjadi

20
perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor > 2,00, diperlukan korektor
ketiga dan rata-rata nilai dari ketiganya dijadikan nilai akhir;
4. Pemeriksaan LJUS bisa dilakukan dengan mesin pemindai bagi sekolah
penyelenggara yang mampu;
5. Nilai Ujian Sekolah dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal
ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
6. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
7. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan antara Nilai Ujian Tulis dan
Ujian Praktik dengan pembobotan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
8. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.

C. Pengolahan Hasil Ujian dan Penilaian Pendidik


1. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Agama yang merupakan bagian
dari Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia sebagai berikut:
a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidikan;
b. Nilai Sekolah aspek kognitif menggabungkan Nilai Ujian Sekolah
Pendidikan Agama dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;
c. Nilai Ujian Sekolah diperoleh dari penggabungan Nilai Ujian Tulis (UT)
dengan Nilai Ujian Praktik (UP) dengan pembobotan 50% UT : 50% UP;
d. Nilai Sekolah aspek afektif akhlak mulia diperoleh dari hasil pengamatan
pendidik mata pelajaran pendidikan agama, pendidik mata pelajaran lain
dan konselor;
e. Aspek akhlak mulia terdiri dari aspek-aspek pengamalan agama seperti
kedisiplinan (D), kebersihan (B), tanggung jawab (T), sopan santun (S),
hubungan social (H), kejujuran (J), dan pelaksanaan ibadah ritual (I);
f. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir
setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak
mulia

Format Pengolahan Nilai Agama dan Akhlak Mulia

Nilai Ujian
No Nilai Rapor Akhlak Mulia
No Nama Sekolah NS NA Keter
Peserta
1 2 3 4 5 R UT UP R D B T S H J I R

2. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang


merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan
Kepribadian sebagai berikut:
a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidikan;
b. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;

21
c. Penilaian akhir aspek afektif Kepribadian mecakup dua komponen yaitu
aspek kepribadian dan aspek prilaku berkepribadian diperoleh dari
pengamatan aspek kerpibadian (tanggungjawab (T), percaya diri (P), saling
menghargai (H), bersikap santun (S) dan kompetitif (K)) dan aspek prilaku
berkepribadian (terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mematuhi tata
aturan sosial, memanfaatkan lingkungan secara produktif, mengembagkan
diri secara optimal, memanfaatkan fasilitas teknologi informasi,
memberdayakan diri dengan belajar, gemar membaca dan menulis,
menjaga kesehatan jasmani dan menghargai karya-karya estetika);
d. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir
setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran

Format Pengolahan Nilai Kewarganegaraan dan Kepribadian

Nilai Rapor Nilai Prilaku


No Nilai Kepribadian
No Nama Ujian Berkepri Ket
Peserta Sekolah
1 2 3 4 5 R Sekolah T P H S K R badian

3. Pengolahan nilai mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi


sebagai berikut:
a. Nilai sekolah diperoleh dari penggabungan nilai ujian sekolah dengan
pembobotan 30% dan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan
bobot 70%;
b. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan nilai Ujian Tulis dan Ujian
Praktik dengan pembobotan mata pelajaran bahasa 50% : 50%; mata
pelajaran IPA 50% : 50% dan mata pelajaran Ketrampilan 30% : 70%
c. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan dari
ujian sekolah;

Format Pengolahan Nilai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Nilai
Nilai Rapor
No Nilai Rapor Kognitif Ujian Nilai
No Nama Praktik Keter
Peserta Sekolah Sekolah
1 2 3 4 5 R 3 4 5 R T P R

4. Pengolahan nilai mata Seni Budaya serta Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai
bagian dari kelompok pelajaran kelompok mata pelajaran estetika sebagai
berikut:
a. Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran estetika mencakup Mata
Pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Indonesia (aspek sastra) dilakukan dengan
mempertimbangkan penilaian pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku peserta
didik;
b. Penilaian akhir mata pelajaran Seni Budaya mencakup aspek kompetensi
apresiasi (A) dan kreasi/rekreasi (K) seni (seni rupa, musik, tari atau teater);

22
c. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata
Pelajaran Seni Budaya dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;
d. Penilaian akhir mata pelajaran Sastra Indonesia mencakup aspek kompetensi
mendengarkan (D), berbicara (B), membaca (C), dan menulis (T) sastra;
e. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata
Pelajaran Sastra Indonesia dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
praktik semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%.
Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Seni Budaya

Nilai
No Nilai Rapor Ujian Nilai
No Nama Keter
Peserta Sekolah Sekolah
1 2 3 4 5 R A K R

Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Nilai Ujian
No Nilai Rapor Praktik Nilai
No Nama Sekolah Keter
Peserta Sekolah
1 2 3 4 5 R D B C T R

5. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatansebagai bagian dari kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan
kesehatan sebagai berikut:
a. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik;
b. Kompetensi psikomotor yang mencakup kesegaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan(J), kelincahan (L), dan koordinasi (K).
c. Kompetensi kognitif mencakup aplikasi teknik dan taktik, pengetahuan tentang
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
d. Kompetensi afektif mencakup sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis. Kompetensi afektif yang berkaitan
dengan perilaku hidup sehat menjadi catatan khusus dan digunakan sebagai
bahan pertimbangan kelulusan.
e. Nilai akhir Kognitif dan Psikomotorik mencakup:
1) Rata-rata Nilai kognitif pendidikan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 2 (dua);
2) Rata-rata penilaian kognitif perilaku hidup sehat semester 1, 2, 3, 4, dan 5
diberi bobot 1 (satu); Sehubungan pada nilai rapor hanya ada satu nilai
kognitif, maka poin (1) dan (2) cukup satu poin diberi bobot 3;
3) Nilai Ujian Akhir aspek kognitif diberi bobot 2 (dua);
4) Rata-rata Nilai psikomotorik semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 3 (tiga);
dan
5) Rata-rata penilaian psikomotor Ujian Akhir diberi bobot 6 (enam);

23
f. Nilai akhir aspek Afektif diperoleh dari rata-rata nilai afektif semester 1, 2, 3, 4,
dan 5 dan afektif selama ujian akhir.

Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga


dan Kesehatan

Nilai Psikomotorik Nilai Nilai Ujian


No Nilai Kognitif (3)
No Nama (3) Ujian Praktik (6) Keter
Peserta
1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R Tulis (2) J L K R

VI. KRITERIA KELULUSAN MINIMAL BAIK

1. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia untuk aspek kognitif sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan aspek afektif minimal baik;
2. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian sebagai berikut:
a. Peserta didik dinyatakan ’tidak lulus’ apabila hanya ada satu di antara ketiga
komponen (aspek kognitif pendidikan kewarganegaraan dengan nilai sekolah,
aspek afektif kepribadian dan aspek afektif prilaku berkepribadian) termaksud
bernilai minimal baik;
b. Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’baik’ apabila nilai sekolah lulus dan
paling tidak satu di antara dua komponen lainnya memperoleh nilai minimal
baik;
c. Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’sangat baik’ apabila nilai sekolah lulus
dengan nilai sangat baik dan dua komponen lainnya memperoleh nilai sangat
baik atau baik;
d. Nilai minimal baik pada Nilai sekolah sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran estetika, nilai akhir
yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan itulah yang disebut nilai ‘baik’;
4. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatanuntuk Nilai Akhir aspek kognitif dan psikomotorik minimal
7,50 (tujuh koma lima puluh) dan aspek afektif minimal ‘baik’;

Tabel Kriteria Kululusan Nilai Minimal Baik

Kelompok Mata Kriteria


No Mata Pelajaran Aspek
Pelajaran Kelulusan
Agama dan Kognitif
1 Pendidikan Agama
Akhlak Mulia Afektif Baik
Kognitif
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan Pendidikan
2 Afektif Kepribadian Baik
dan Kepribadian Kewarganegaraan
Afektif Prilaku
Baik
Berkepribadian
Psikomotorik
3 Estetika Seni Budaya
Afektif Baik

24
Psikomotorik
Sastra Indonesia
Afektif Baik
Pendidikan Pendidikan Jasmani Kognitif dan
7,50
4 Jasmani Olahraga Olahraga dan Psikomotorik
dan Kesehatan Kesehatan Afektif Baik

VII. KRITERIA KELULUSAN UJIAN SEKOLAH

1. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila peserta didik telah memenuhi
kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan
Nilai S;
2. Nilai S diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 1,2,3, 4, dan semester 5 untuk SMK dengan pembobotan 30% (tiga
puluh persen) untuk nilai ujian sekolah dan 70% (tujuh puluh persen) untuk nilai
rata-rata rapor;
3. Nilai S diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 3, 4, dan semester 5 untuk SMA/SMALBdengan pembobotan 30% (tiga
puluh persen) untuk nilai ujian sekolah dan 70% (tujuh puluh persen) untuk nilai
rata-rata rapor.

Tabel Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah

Mata Pelajaran Kriteria Kelulusan (KK)


No Keterangan
Kelompok IPTEK IPA IPS BHS
KK Program IPA dan IPS
1. Bahasa Indonesia
sama. Bahasa berbeda.
2. Bahasa Inggris KK setiap program sama.
KK setiap program
3. Matematika
berbeda.
4. Fisika - -
5. Kimia - -
6. Biologi - -
7. Geografi - -
8. Ekonomi - -
9. Sosiologi - -
10. Sastra Indonesia - -
11. Bahasa Asing - -
12. Antropologi - -
KK setiap program
13. Sejarah
berbeda.
14. Seni Budaya KK setiap program sama.
Pendidikan Jasmani KK setiap program sama.
15.
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan KK setiap program sama.
16.
Komunikasi
Ketrampilan / bahasa
Keterampilan/ Bahasa asing untuk program IPA
17.
Asing dan IPS. Ketrampilan
untuk bahasa.
18. Muatan Lokal KK setiap program sama.

25
VIII. PELAPORAN UJIAN SEKOLAH

1. Pendidik melakukan analisis kuantitas soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektifitas Pengecoh.
2. Pendidik mengoleksi soal dalam bank soal yang memenuhi hasil analisis kualitas
dan analisis kuantitas soal. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, tidak
diperkenankan mengoreksi butir soal yang tingkat kesukarannya lebih besar dari
0,8
3. Nilai sekolah semua mata pelajaran dilaporkan dari satuan pendidikan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat 16 April 2016;
4. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran dan semua sekolah tingkat
Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Pendidikan Propinsi paling lambat 23 April
2016;
5. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran, semua sekolah dan
Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Pendidikan Propinsi ke BSNP paling lambat
tanggal 30 April 2016;
6. Satuan Pendidikan melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS US,
Pelaksanaan Ujian Sekolah, Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut paling
lambat satu minggu setelah pengumukan kelulusan.
IX. KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
1. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
c. lulus Ujian Sekolah (US); dan
d. lulus Ujian Nasional (UN).
2. Kelulusan peserta UN Pendidikan Kesetaraan dari satuan pendidikan Program
Paket Program Paket C, dan Program Paket Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan
tutor dan pamong pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan
mempertimbangkan nilai akhir (NA) dan akhlak mulia.
X. KELULUSAN UJIAN NASIONAL
1. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolahSMA/SMALB dan SMK apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai S/M.
2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4,dan 5 untuk
SMA/SMALB dan SMAK dengan pembobotan 30% untuknilai ujian sekolah dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2 dan3 untuk
peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dandapat
menyelesaikan program kurang dari tiga tahun.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk SMK dengan pembobotan 30% untuk nilai ujian sekoilah dan 70% untuk
nilai rata-rata rapor.
d. Nilai sekolah yang dikirimkan ke Pelaksanaujian sekolah Tingkat Pusat
harusdiverifikasi oleh Pelaksana ujian nasional Tingkat Kabupaten/Kota dan
TingkatProvinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Pelaksana
UNPusat.

26
3. Kelulusan peserta didik dari ujian nasional ditentukan berdasarkan Nilai Akhir.
4. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai UjianTeori
Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian PraktikKeahlian Kejuruan
dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;
5. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai
sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan NilaiN, dengan
pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara
nasional dan 60% untuk Nilai ujian nasional.
6. Pembulatan nilai gabungan nilai sekolah dan nilai rapor dinyatakan dalambentuk
dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabiladesimal
kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
8. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir(NA) dari
seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah5,5 (lima koma lima),
dan NA setiap mata pelajaran paling rendah 4,0(empat koma nol).
9. Peserta ujian nasional Pendidikan Kesetaraan dinyatakan lulus apabila memiliki
rata-rata Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan
mencapaipaling rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA setiap mata pelajaran
palingrendah 4,0 (empat koma nol).
10. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuanpendidikan
melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusansebagaimana dimaksud
pada Bab VII.
XI. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
1. Pemantauandan evaluasiUjian Sekolah (US) dilakukan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Pengawas Satuan Pendidikan;
2. Pelaporan Ujian Sekolah (US) dilakukan oleh Satuan Pendidikan ke Dinas
PendidikanKabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melanjutkan
laporan ke tingkat yang lebih atas sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
XII. BIAYA PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
1. Biaya untuk pelaksanan ujian sekolah menjadi tanggung jawab
Kabupaten/Kotamelalui dana APBD dan satuan pendidikan melalui RKAS;
2. Pelaksanaan US Tingkat Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan yang dibiayai oleh
APBDKabupaten/Kota dan RKAS disesuaikan dengan kebutuhan setempat .
XIII. PROSEDUR TINDAK LANJUT
Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran
dalam pelaksanaan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2015/2016 sebagaiberikut.
1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis dan/atau lisan yangmemuat:
a. Identitas diri pelapor
b. Bentuk pelanggaran
c. Tempat pelanggaran
d. Waktu pelanggaran
e. Pelaku pelanggaran
f. Bukti pelanggaran
g. Saksi pelanggaran
2. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:

27
1) Meminjam alat tulis dari peserta ujian
2) Tidak membawa kartu ujian
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian
2) membawa HP di meja kerja peserta ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) Membawa contekan ke ruang ujian
2) Kerjasama dengan peserta ujian
3) Menyontek atau menggunakan kunci jawaban
3. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang Ujian
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggukonsentrasi
peserta ujian
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengankartu
identitas
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) tidak mengelem amplop LJUS di ruang ujian
2) memeriksa dan menyusun LJUS tidak di ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) memberi contekan
2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal
3) menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian
4) mengganti dan mengisi LJUS
4. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b. Inspektorat Kabupaten/Kota
c. Dinas Pendidikan Provinsi.
5. Bentuk investigasi
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkara
b. Analisis pola jawaban per daerah (Kabupaten/Kota).
6. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Pelaksana ujian nasional Tingkat Pusat untuk
ditindaklanjuti
7. Rekomendasi
Rekomendasi tindaklanjut pelanggaran berat disampaikan kepada
MenteriPendidikan dan Kebudayaan.
8. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.
9. Pelaksanaan Keputusan
Pelaksana ujian nasional Tingkat Pusat melaksanakan keputusan Menteri.
XIV. SANKSI
1. Peserta ujian sekolah yang melanggar tata tertib seperti dalam Bab XI ayat 2
akandiberi sanksi oleh pengawas ruang ujian sekolah maupun pengawas
satuanpendidikan sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksidiberi
peringatan tertulis
b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksipembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan

28
c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksidikeluarkan
dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus
2. Pengawas ruang US yang melanggar tata tertib akan diberikan peringatanoleh
pengawas satuan pendidikan. Apabila pengawas ruangujian nasional
tidakmengindahkan peringatan tersebut, maka yang bersangkutan akandikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengansanksi
dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian
b. pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas ruangdengan
sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian dandiberi sanksi sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan
3. Sekolah Pelaksana US yang melanggarketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
4. Pengawas satuan pendidikan yang melanggar ketentuan POS diberi sanksisesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
5. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.
XV. KEJADIAN LUAR BIASA
1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan ujian
sekolah,maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyatakan kondisi darurat atau
krisis.
2. Dalam kondisi darurat atau krisis sebagaimana dimaksud pada ayat 1,Kepala Dinas
Pendidikan/Kota membentuk tim khusus untuk menangani peristiwa tersebut.
3. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada nomor 1 di atas meliputi bencanaalam,
huru hara, perang, dan peristiwa lain di luar kendali penyelenggara ujian sekolah.
XVI. PENUTUP
Program dan pedoman Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
tahun Pelajaran 2015/2016ini merupakan dasar acuan bagi Panitia Ujian dan
dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pihak yang memerlukan tentang
pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Panduan Teknis ini diharapkan akan memberikan kemudahan bagi panitia
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dalam melaksanakan kegiatan kepanitian.
Kerjasama semua fihak dalam kegiatan ini sangat membantu kelancaran,
ketertiban dan terlaksananya kegiatan ini.
Dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT mudah-mudahan pelaksanaan
kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional tahun pelajaran 2015/2016 dapat
berjalan dengan lancar dan menghasilkan lulusan dengan kualitas terbaik.

Bandung, Januari 2016


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,

DR. H. ASEP HILMAN, M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP.19630111 198803 1 016

29
JADWAL TENTATIF
KEGIATAN UJIAN SEKOLAHSMA/SMALB/SMK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No Uraian Kegiatan Tanggal Penanggungjawab


A. Pendataan CPUN Online
Sosialisasi pendataan ke propinsi dan
1 28-30 November 2015 Puspendik
kabupaten/kota
SIM (Pokja)
Sosialisasi pendataan di propinsi dan
2 1-15 Desember 2015 Dikmenti/
kabupaten/kota
Pokja Kab/Kota
Penyiapan, entry data melalui software
offline dan upload data via situs
3 1- 31 Desember 2015 Kepala Sekolah
pendatataan online CPUN oleh petugas
Sekolah
Akses entry/edit data via situs pendataan
4 31 Desember 2015 SIM (Pokja) Dikmenti
online sekolah ditutup
SIM (Pokja)
Propinsi/Kab/Kota mengkoordinasikan
5 1- 31 Desember 2015 Dikmenti/
entry data CPUN di sekolah
Pokja Kab/Kota
1 Des 2013 – 21 Jan
6 Pemeliharaan data oleh Kab/Kota Pokja Kab/Kota
2015
SIM (Pokja)
Pemeliharaan data oleh Kab/Kota selesai
7 21 Januari 2015 Dikmenti/
(akses Kab/Kota ditutup)
Pokja Kab/Kota
SIM (Pokja)
1 Des 2012 – 8 April
8 Pemeliharaan data oleh Provinsi Dikmenti/
2015
Pokja Kab/Kota
SIM (Pokja)
Pemeliharaan data oleh propinsi selesai
9 8 April 2015 Dikmenti/
(akses provinsi ditutup)
Pokja Kab/Kota
10 PTN mendownload data 9 April 2015 Perguruan Tinggi
11 Pemeliharaan data oleh PTN 9 – 16 April 2015 Perguruan Tinggi
B. PENCETAKAN DNS
Kepala Dinas
1 Pencetakan DNS di Kab/Kota 1 – 10 Januari 2016
Kab/kota
Kab/Kota mendistribusikan DNS ke Kepala Dinas
2 11 Januari 2016
sekolah Kab/kota
3 Koreksi/Validasi DNS di Sekolah 11 – 15 Januari 2016 Kepala Sekolah
Sekolah mengirim DNS tervalidasi ke
4 15 Januari 2016 Kepala Sekolah
Kab/kota
Kab/Kota mengedit data CPUN semua
5 15 – 20 Januari 2016 Pokja Kab/Kota
sekolah via situs online
Kab/Kota mencetak DNS final
6 20 Januari 2016 Pokja Kab/Kota
ditandatangani Kepala Dinas
Kab/Kota mengirimkan hasil Cetakan
7 31 Januari 2016 Pokja Kab/Kota
DNS Final ke Provinsi
C. PENCETAKAN DNT DAN KPU
1 Propinsi memproses Nomor Peserta UN 9Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti

30
Pemeliharaan data pra pencetakan
2 1- 9 Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
DNT/KPU
3 Propinsi mencetak DNT 10 - 12Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Propinsi mendistribusikan DNT ke
4 14 Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota mendistribuskan DNT ke Kepala Dinas
5 14Pebruari 2016
sekolah Kab/kota
6 Propinsi mencetak KPU 21- 26Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Propinsi mendistribusikan KPU ke
7 27Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota mendistribuskan KPU ke Kepala Dinas
8 14 Februari 2016
sekolah Kab/kota
D PENYUSUNAN BAHAN US
mengidentifikasi SKL satuan pendidikan,
1 kelompok mata pelajaran dan mata 25 Januari 2016 Kepala Sekolah
pelajaran
menentukan SKL irisan dari keempat
2 dokumen tersebut untuk dijadikan sebagai 25 Januari 2016 Kepala Sekolah
SKL US tahun pelajaran 2013/2014
menyusun SKL US yang terdiri dari
3 25 - 27 Januari 2016 Kepala Sekolah
deskripsi SKL dan Indikator soal
menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL 29 Jan – 1 Februari
4 Kepala Sekolah
US tahun pelajaran 2013/2014 2016
melakukan validasi kisi-kisi soal tahun
pelajaran 2013/2014 dengan melibatkan
5 2 Februari 2016 Kepala Sekolah
guru, MGMP sekolah, dan pengawas
pembina;
menyusun spesifikasi soal yang memuat
6 3 - 7 Februari 2016 Kepala Sekolah
identitas dan uraian;
melakukan analisis kualitas soal (telaah
7 butir soal) yang mencakup aspek 8 – 10 Februari 2016 Kepala Sekolah
substansti/materi, konstruksi dan bahasa;
melakukan reviu, revisi dan perakitan
8 12 – 15 Februari 2016 Kepala Sekolah
naskah soal Ujian Sekolah;
menentukan paket-paket naskah soal US
9 dengan mempertimbangkan kesetaraan 16 Februari 2016 Kepala Sekolah
antar paket;
Menentukan naskah soal untuk ujian
10 utama, ujian susulan dan cadangan untuk 19 Februari 2016 Kepala Sekolah
siap cetak;
11 Pencetakan dan pengemasan naskah US; 26 Feb – 3 Maret 2016 Kepala Sekolah
Menyimpan naskah US dengan
12 memperhatikan faktor keamanan dan 26 Feb – 10 Maret 2016 Kepala Sekolah
kerahasiaan.

31
E PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
1 Jadwal Ujian Sekolah (US) Praktik
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 1 s.d. 12 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 7 s.d. 12 Maret 2016
2 Jadwal Ujian Sekolah (US) Tulis Utama
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 14 s.d. 19 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 21 s.d. 28 Maret 2016
3 Jadwal Ujian Sekolah (US) Susulan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 21 s.d. 26 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 29Maret– 2April2016
4 Khusus SMK: Jadwal Ujian Praktik 16Peb. – 31Maret 2016
Kepala Sekolah
Kejuruan
F PEMERIKSAAN UJIAN SEKOLAH 28 - 31 Maret 2016 Kepala Sekolah
G PENGOLAHAN NILAI UJIAN SEKOLAH 28 - 31 Maret 2016 Kepala Sekolah
H LAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH
Pendidik melakukan analisis kuantitas
soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya
1 30 – 30 Maret 2016 Kepala Sekolah
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Efektifitas Pengecoh.
Pendidik mengoleksi soal dalam bank
soal yang memenuhi hasil analisis
kualitas dan analisis kuantitas soal. Untuk
2 26 – 30 Maret 2016 Kepala Sekolah
meningkatkan kualitas lulusan, tidak
diperkenankan mengoleksi butir soal yang
tingkat kesukarannya lebih besar dari 0,8
Nilai sekolah semua mata pelajaran
3 dilaporkan dari satuan pendidikan ke 16 April 2016 Kepala Sekolah
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
Rekapitulasi nilai sekolah semua mata
pelajaran dan semua sekolah tingkat Kepala Dinas
4 23 April 2016
Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Kabupaten/Kota
Propinsi;
Rekapitulasi nilai sekolah semua mata
pelajaran, semua sekolah dan Kepala Dinas
5 30 April 2016
Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Propinsi
Propinsi Jawa Barat ke BSNP;
Satuan Pendidikan melaporkan
pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS
US, Pelaksanaan Ujian Sekolah,
6 27 Mei 2016 Kepala Sekolah
Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak
Lanjut ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.

32

Anda mungkin juga menyukai