0
2. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara Ujian Sekolah
menggabung ke sekolah penyelenggara terdekat yang menggunakan kurikulum
sama;
3. Penggabungan sekolah diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
4. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian
sekolah untuk mata pelajaran kelompok iptek;
5. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian
sekolah dalam bentuk ujian tulis dan ujian praktik;
6. Satuan pendidikan menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian
Sekolah;
7. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kelulusan kriteria nilai minimal
baik pada penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan jasmani, olahraga dan
kesehatan;
8. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kriteria kelulusan peserta didik
dalam mata pelajaran kelompok mata pelajaran iptek menyangkut penetapan
KKM dengan mengacu pada peraturan yang mengatur penyelenggaraan ujian
sekolah;
9. Satuan pendidikan penyelenggara menyusun kriteria persyaratan yang harus
dipenuhi oleh peserta didik untuk mengikuti ujian sekolah;
10. Satuan Pendidikan menentukan bahan ujian berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
bersangkutan;
11. Satuan Pendidikan menyusun soal ujian tulis dan praktik sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran berdasarkan bahan ujian beserta kunci
jawabannya;
12. Satuan Pendidikan menggandakan soal ujian sesuai dengan jumlah peserta
didik yang mengikuti ujian.
13. Satuan Pendidikan menjamin kerahasiaan soal ujian beserta kunci jawabannya.
14. Satuan pendidikan melaksanaan ujian sekolah sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
15. Satuan pendidikan memeriksa pekerjaan ujian sekolah/madrasah.
16. Satuan pendidikan menetapkan nilai hasil ujian dengan mengacu pada kriteria
yang telah ditetapkan.
1
pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan
3. Peserta didik memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.
4. Peserta ujian sekolah yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti ujian sekolah utama dapat mengikuti ujian sekolah
susulan.
5. Peserta yang belum lulus ujian sekolah pada tahun pelajaran 2012/2013,
2013/2014atau2014/2015 yang akan mengikuti ujian sekolah tahun pelajaran
2015/2016:
a. harus mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah
penyelenggara ujian sekolah;
b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujiansekolahkan atau hanya mata
pelajaran yang nilai ujian sekolah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal Ujian
Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian.
2
V. BAHAN UJIAN SEKOLAH
A. Penyusunan Naskah Soal Ujian Sekolah
Penyelenggara ujian sekolahbersama-sama dengan MGMPmenyusun kisi-kisi
dan soal berdasarkan SKL, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi SKL satuan pendidikan, kelompok mata pelajaran dan
mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum
2006dan ataukurikulum 2013 dan Standar Isi (SI) sesuai dengan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006; serta Permendikbud Nomor
64 tahun 2013 termasuk muatan lokal (Bahasa Sunda) sesuai dengan SK
Gubernur No. 434/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Sunda;
2. menentukan SKL irisan dari point (1) tersebut di atas untuk dijadikan
sebagai SKL ujian sekolah tahun pelajaran 2015/2016;
3. menyusun SKL ujian sekolah yang terdiri dari deskripsi SKL dan Indikator
soal;
4. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL ujian sekolah tahun pelajaran
2015/2016 dengan melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas
Pembina. Kisi-kisi soal Ujian Sekolah mencakup; identitas (Kisi-kisi Ujian
Sekolah tahun pelajaran, satuan pendidikan, mata pelajaran, kurikulum
acuan, alokasi waktu, jumlah soal dan penulis) dan uraian yang berupa
table (No, SKL, materi, bahan kelas, indikator soal, bentuk soal dan nomor
soal)
5. melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2015/2016 dengan
melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas pembina;
6. kisi-kisi soal tahun pelajaran 2015/2016 ditetapkan sebagai lampiran POS
Ujian Sekolah tahun pelajaran 2015/2016;
7. menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas, berupa: spesifikasi soal
Ujian Sekolah SMA/SMALB/SMK, Mata Pelajaran, Program Studi, Jumlah
Soal, Bentuk Soal, Bentuk Ujian (praktik/tertulis) dan uraian (SKL, materi,
indikator, nomor soal, rumusan soal dan kunci/pedoman penskoran);
8. melakukan analisis kualitas soal (telaah butir soal) yang mencakup aspek
substansti/materi, konstruksi dan bahasa; Bagi sekolah yang sudah
memiliki bank soal, soal diambil dari bank soal sesuai dengan kisi-kisi soal
Ujian Sekolah;
9. melakukan reviu, revisi dan perakitan naskah soal Ujian Sekolah;
10. menentukan paket-paket naskah soal ujian sekolah dengan
mempertimbangkan kesetaraan antar paket, diatur oleh masing-masing
sekolah minimal 2 paket;
11. mempersiapkan naskah soal untuk ujian utama, ujian susulan dan
cadangan;
12. mengemas naskah ujian sekolahdengan memperhatikan kelayakan kualitas
kemasan.
13. menyimpan naskah ujian sekolahdengan memperhatikan faktor keamanan
dan kerahasiaan.
3
4) Penyiapan Bahan Ujian Sekolah
a. Mata Pelajaran Ujian Sekolah SMA/SMALB:
1) Program IPA Kurikulum 2006
Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama
2 Pendidikan Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia
4 Bahasa Inggris
5 Matematika -
6 Fisika
7 Kimia
8 Biologi
9 Sejarah -
10 Seni Budaya -
Pendidikan Jamani, Olahraga dan
11
Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12
Komunikasi
13 Keterampilan/ Bahasa Asing
14 Muatan Lokal
4
3) Program Bahasa kurikulum 2006
Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Ujian Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama
2 Pendidikan Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia
4 Bahasa Inggris
5 Matematika -
6 Sastra Indonesia
7 Bahasa Asing
8 Antropologi -
9 Sejarah -
10 Seni Budaya -
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12
Komunikasi
13 Keterampilan
14 Muatan Lokal
5
4 Bahasa Inggris
5 Matematika -
6 Geografi -
7 Ekonomi -
8 Sosiologi -
9 Sejarah -
10 Seni Budaya -
Pendidikan Jasmani, Olahraga
11 -
dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan
12 -
Komunikasi
13 Keterampilan -
14 Muatan Lokal -
Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model dan bentuk Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada
satuan pendidikan
Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
1 Pendidikan Agama **)
2 Pendidikan Kewarganegaraan -
3 Seni Budaya -
4 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan -
6
Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
5 Bahasa Indonesia
6 Bahasa Inggris -
7 Matematika -
8 IPA -
9 IPS -
10 Fisika
11 Kimia
12 Biologi
13 KKPI -
14 Kewirausahaan -
15 Kompetensi Keahlian -
16 Muatan Lokal (antara lain) :
a. Bahasa Asing Pilihan*) -
b. Bahasa Sunda *) -
c. PLH *) -
2) Kurikulum 2013
Ujian
No Mata Pelajaran Keterangan
Tulis Praktik
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1
**)
2 Pendidikan Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia
4 Bahasa Inggris -
5 Matematika -
6 Sejarah Indonesia -
7 Seni Budaya -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
8 -
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan -
10 Kompetensi Keahlian -
11 Mulok (antara lain) : -
a. Bahasa Asing Pilihan*) -
b. Bahasa Sunda *) -
c. PLH *) -
Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model dan bentuk Ujian Praktik Sekolah diserahkan sepenuhnya kepada
satuan pendidikan
7
2) Perangkat bahan ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko
penilaian, (6) blanko daftar hadir dan (7) blanko berita acara.
3) Penyiapan perangkat naskah soal ujian dilakukan oleh tim penyusun dari
sekolah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah berdasarkan kurikulum
yang digunakan dan kaidah penulisan soal.
4) Tim penyusun perangkat naskah soal memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian dan diutamakan
guru yang sudah mengikuti pelalatih di bidang penilaian pendidikan;
memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun,
dan dapat memegang teguh kerahasiaan.
d. Jumlah butir soal dan alokasi waktu ujian sekolahSMA/SMALB adalah sebagai
berikut:
1) Program IPA Kurikulum 2006
8
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 50 120 ** **
4 Bahasa Inggris 50* 120* ** **
5 Matematika 40 120 - -
6 Geografi 50 120 ** **
7 Ekonomi 40 120 ** **
8 Sosiologi 50 120 ** **
9 Sejarah 50 90 - -
10 Seni Budaya - - ** **
Pendidikan Jasmani, 40 60
11 - -
Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi dan 50 90
12 - -
Komunikasi
Keterampilan/ Bahasa 50 90
13 - -
Asing
Muatan Lokal (Bahasa 40 60
14 - -
Daerah)
9
4) Program IPA Kurikulum 2013
10
Daerah)
e. Jumlah butir soal dan alokasi waktu ujian sekolahSMK adalah sebagai berikut:
1) SMK Kurikulum 2006
11
90
9 IPS 50 - -
90
10 Fisika 40 ** **
90
11 Kimia 40 ** **
90
12 Biologi 50 ** **
13 KKPI - - ** **
90
14 Kewirausahaan 50 - -
90
15 Kompetensi Keahlian 50 - -
16 Mulok (antara lain) :
90
a. Bahasa Asing Pilihan*) 50 - -
90
b. Bahasa Daerah *) 50 - -
c. PLH *) ** **
Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model, bentuk dan alokasi waktu Ujian Praktik Sekolah diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan
Catatan :
*) dipilih sesuai dengan Mulok yang diberikan di satuan pendidikan
**) Model, bentuk dan alokasi waktu Ujian Praktik Sekolah diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan
12
3) Penggandaan Bahan Ujian Sekolah
a. Penggandaan naskah soal US bisa dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Satuan Pendidikan;
b. Pengawasan penggandaan dilakukan oleh Pengawas Pembina Satuan
Pendidikan.
13
9. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMA/SMALB Tahun Pelajaran 2015/2016
a. Kurikulum 2006
Mata Ujian
No. Hari/Tanggal Jam
Program
Program IPA Program IPS
Bahasa
US Utama
Bahasa Bahasa Bahasa
Senin, 14 Maret 07.30 – 09.30
Indonesia Indonesia Indonesia
2016
1
US Susulan
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Senin, 21 Maret 10.00 – 11.30
Agama Agama Agama
2016
US Utama
Selasa, 15 Maret 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
2016
2
US Susulan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Selasa, 22Maret 10.00 – 11.30 Kewarganegara Kewarganegara Kewarganegara
2016 an an an
US Utama
Rabu, 16 Maret 07.30 – 09.30 Matematika Matematika Matematika
2016
3
US Susulan
Rabu, 23 Maret 10.00 – 11.00 Sejarah Sejarah Sejarah
2016
US Utama
Sastra
Kamis,17 Maret 07.30 – 09.00 Biologi Sosiologi
Indonesia
2016
Pendidikan Pendidikan
Pendidikan Jasmani Jasmani
Jasmani
4 09.30 – 10.30 Olahraga dan Olahraga dan
US Susulan Olahraga dan
Kamis, 24 Maret Kesehatan Kesehatan Kesehatan
2016
Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan Lokal
11.00 – 12.00 (Bahasa (Bahasa (Bahasa
Daerah) Daerah) Daerah)
US Utama
Jum’at,18 Maret 07.30 – 09.30 Kimia Geografi Antropologi
2016
5
US Susulan
Ketrampilan/ Ketrampilan/
Jumat , 25 Maret 10.00 – 11.30 Ketrampilan
Bahasa Asing Bahasa Asing
2016
US Utama
Sabtu, 19 Maret 07.30 – 09.30 Fisika Ekonomi Bahasa Asing
2016
6
US Susulan Teknologi Teknologi Teknologi
Sabtu, 26 Maret 10.00 – 11.30 Informasi dan Informasi dan Informasi dan
2016 Komunikasi Komunikasi Komunikasi
b. Kurikulum 2013
Mata Ujian
No. Hari/Tanggal Jam
Program
Program IPA Program IPS
Bahasa
US Utama
Bahasa Bahasa Bahasa
Senin, 14 Maret 07.30 – 09.30
Indonesia Indonesia Indonesia
2016
1
US Susulan
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Senin, 21 Maret 10.00 – 11.30
Agama Agama Agama
2016
14
US Utama
Selasa, 15 Maret 07.30 – 09.30 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
2016
2
US Susulan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Selasa, 22Maret 10.00 – 11.30 Kewarganegara Kewarganegara Kewarganegara
2016 an an an
US Utama
Rabu, 16 Maret 07.30 – 09.30 Matematika Matematika Matematika
2016
3
US Susulan
Rabu, 23 Maret 10.00 – 11.00 Sejarah Sejarah Sejarah
2016
US Utama
Sastra
Kamis,17 Maret 07.30 – 09.00 Biologi Sosiologi
Indonesia
2016
Pendidikan Pendidikan
Pendidikan Jasmani Jasmani
Jasmani
4 09.30 – 10.30 Olahraga dan Olahraga dan
US Susulan Olahraga dan
Kamis, 24 Maret Kesehatan Kesehatan Kesehatan
2016
Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan Lokal
11.00 – 12.00 (Bahasa (Bahasa (Bahasa
Daerah) Daerah) Daerah)
US Utama
Jum’at,18 Maret 07.30 – 09.30 Kimia Geografi Antropologi
2016
5
US Susulan
Ketrampilan/ Ketrampilan/
Jumat , 25 Maret 10.00 – 11.30 Ketrampilan
Bahasa Asing Bahasa Asing
2016
US Utama
Sabtu, 19 Maret 07.30 – 09.30 Fisika Ekonomi Bahasa Asing
2016
6
US Susulan Teknologi Teknologi Teknologi
Sabtu, 26 Maret 10.00 – 11.30 Informasi dan Informasi dan Informasi dan
2016 Komunikasi Komunikasi Komunikasi
15
10. Jadwal Pelaksanaan Ujian Sekolah SMK Tahun Pelajaran 2015/2016
a. Kurikulum 2006
Semua
US Utama 07.30 - 09.00 IPA kompetensi
Sabtu,26 Maret 2016 Keahlian
5 US Susulan
Sabtu, 1 April 2016 Mulok (Bahasa Semua
09.30 –11.00
Daerah) Kompetensi
Keahlian
Teknologi
Industri,
Kesehatan dan
Fisika
Pertanian,
Analis Kimia,
US Utama 07.30 - 09.00
Kimia Industri
Senin,28 Maret 2016
6 US Susulan Biologi Pertanian
Senin, 2 April 2016
Bahasa Asing
Pariwisata
Pilihan
Teknologi
Industri,
09.30 –11.00 Kimia
Kesehatan dan
Pertanian
16
b. Kurikulum 2013
US Utama Semua
Mulok (Bahasa
Sabtu, 07.30 - 09.00 kompetensi
Daerah)
26 Maret 2016 Keahlian
5
US Susulan
Bahasa Asing
Jumat, 1 April 2016 09.30 –11.00
Pilihan Pariwisata
17
b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain
minimal 1 (satu) meter;
c. penempatan peserta ujian sekolah sesuai dengan nomor peserta
18
ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan
tertutup rapat, disaksikan oleh peserta ujian;
9) membagikan naskah soal secara acak kepada peserta US untuk setiap
mata pelajaran;
10) membagikan naskah soal ujian sekolah dengan cara meletakkan di atas
meja peserta ujian sekolah dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian
sekolah tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu
ujian sekolah dimulai;
11) Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang ujian sekolah:
a) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk mengecek kelengkapan
dan kesesuaian soal;
b) mempersilakan pesertaujian sekolahUS untuk mulai mengerjakan soal;
c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.
b. Kelebihan naskah soal ujian sekolah selama ujian berlangsung tetap disimpan
di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan.
c. Selama ujian sekolah berlangsung, pengawas ruang ujian sekolah wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta
3) melarang orang memasuki ruang ujian sekolah selain peserta ujian.
d. Pengawas ruang ujian sekolah dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan
bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian
sekolah yang diujikan.
e. Lima menit sebelum waktu ujian sekolah selesai, pengawas ruang ujian
sekolah memberi peringatan kepada peserta ujian sekolah bahwa waktu
tinggal lima menit.
f. Setelah waktu ujian sekolah selesai, pengawas ruang ujian sekolah:
1) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta ujian sekolah meletakkan naskah soal dan LJUS di
atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJUS dan naskah soal ujian sekolah;
4) menghitung jumlah LJUS sama dengan jumlah peserta ujian sekolah;
5) mempersilakan peserta ujian sekolah meninggalkan ruang ujian;
6) menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUS disertai dengan satu lembar daftar
hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan
dilem serta ditandatangani oleh pengawas ruang ujian sekolah di dalam
ruang ujian;
g. Pengawas Ruang ujian sekolah menyerahkan amplop LJUS yang sudah di lem
dan ditandatangani, serta naskah soal ujian sekolah kepada Penyelenggara
ujian sekolah Tingkat Sekolah/Madrasah disertai dengan satu lembar daftar
hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan ujian sekolah.
19
3. Peserta ujian sekolah dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan
kalkulator
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping pengawas.
5. Peserta ujian sekolah membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta ujian sekolah mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta ujian sekolah mengisi identitas pada LJUS secara lengkap dan benar.
8. Peserta ujian sekolah yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas
pada LJUS dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian sekolah dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu
9. Peserta ujian sekolah mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian.
10. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah hanya dapat
meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian
sekolah.
11. Peserta ujian sekolah yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal.
12. Peserta ujian sekolah yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti ujian sekolah pada mata pelajaran yang terkait.
13. Peserta ujian sekolah yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian
sekolah berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
berakhirnya waktu ujian.
14. Peserta ujian sekolah berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya
waktu ujian.
15. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian sekolah dan LJUS keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan LJUS dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Sekolah selesai;
2. Pemeriksaan dilaksanakan secara serempak untuk semua mata pelajaran dan
dikoordinir oleh Ketua Penyelenggara Ujian Sekolah;
3. Pemeriksaan LJUS dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata nilai
dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir Ujian Sekolah. Jika terjadi
20
perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor > 2,00, diperlukan korektor
ketiga dan rata-rata nilai dari ketiganya dijadikan nilai akhir;
4. Pemeriksaan LJUS bisa dilakukan dengan mesin pemindai bagi sekolah
penyelenggara yang mampu;
5. Nilai Ujian Sekolah dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal
ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
6. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
7. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan antara Nilai Ujian Tulis dan
Ujian Praktik dengan pembobotan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
8. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.
Nilai Ujian
No Nilai Rapor Akhlak Mulia
No Nama Sekolah NS NA Keter
Peserta
1 2 3 4 5 R UT UP R D B T S H J I R
21
c. Penilaian akhir aspek afektif Kepribadian mecakup dua komponen yaitu
aspek kepribadian dan aspek prilaku berkepribadian diperoleh dari
pengamatan aspek kerpibadian (tanggungjawab (T), percaya diri (P), saling
menghargai (H), bersikap santun (S) dan kompetitif (K)) dan aspek prilaku
berkepribadian (terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mematuhi tata
aturan sosial, memanfaatkan lingkungan secara produktif, mengembagkan
diri secara optimal, memanfaatkan fasilitas teknologi informasi,
memberdayakan diri dengan belajar, gemar membaca dan menulis,
menjaga kesehatan jasmani dan menghargai karya-karya estetika);
d. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir
setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran
Nilai
Nilai Rapor
No Nilai Rapor Kognitif Ujian Nilai
No Nama Praktik Keter
Peserta Sekolah Sekolah
1 2 3 4 5 R 3 4 5 R T P R
4. Pengolahan nilai mata Seni Budaya serta Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai
bagian dari kelompok pelajaran kelompok mata pelajaran estetika sebagai
berikut:
a. Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran estetika mencakup Mata
Pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Indonesia (aspek sastra) dilakukan dengan
mempertimbangkan penilaian pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku peserta
didik;
b. Penilaian akhir mata pelajaran Seni Budaya mencakup aspek kompetensi
apresiasi (A) dan kreasi/rekreasi (K) seni (seni rupa, musik, tari atau teater);
22
c. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata
Pelajaran Seni Budaya dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%;
d. Penilaian akhir mata pelajaran Sastra Indonesia mencakup aspek kompetensi
mendengarkan (D), berbicara (B), membaca (C), dan menulis (T) sastra;
e. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata
Pelajaran Sastra Indonesia dengan bobot 30% dengan rata-rata nilai rapor
praktik semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 70%.
Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Seni Budaya
Nilai
No Nilai Rapor Ujian Nilai
No Nama Keter
Peserta Sekolah Sekolah
1 2 3 4 5 R A K R
Nilai Ujian
No Nilai Rapor Praktik Nilai
No Nama Sekolah Keter
Peserta Sekolah
1 2 3 4 5 R D B C T R
23
f. Nilai akhir aspek Afektif diperoleh dari rata-rata nilai afektif semester 1, 2, 3, 4,
dan 5 dan afektif selama ujian akhir.
1. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia untuk aspek kognitif sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan aspek afektif minimal baik;
2. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian sebagai berikut:
a. Peserta didik dinyatakan ’tidak lulus’ apabila hanya ada satu di antara ketiga
komponen (aspek kognitif pendidikan kewarganegaraan dengan nilai sekolah,
aspek afektif kepribadian dan aspek afektif prilaku berkepribadian) termaksud
bernilai minimal baik;
b. Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’baik’ apabila nilai sekolah lulus dan
paling tidak satu di antara dua komponen lainnya memperoleh nilai minimal
baik;
c. Peserta didik dinyatakan lulus dengan ’sangat baik’ apabila nilai sekolah lulus
dengan nilai sangat baik dan dua komponen lainnya memperoleh nilai sangat
baik atau baik;
d. Nilai minimal baik pada Nilai sekolah sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran estetika, nilai akhir
yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan itulah yang disebut nilai ‘baik’;
4. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatanuntuk Nilai Akhir aspek kognitif dan psikomotorik minimal
7,50 (tujuh koma lima puluh) dan aspek afektif minimal ‘baik’;
24
Psikomotorik
Sastra Indonesia
Afektif Baik
Pendidikan Pendidikan Jasmani Kognitif dan
7,50
4 Jasmani Olahraga Olahraga dan Psikomotorik
dan Kesehatan Kesehatan Afektif Baik
1. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila peserta didik telah memenuhi
kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan
Nilai S;
2. Nilai S diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 1,2,3, 4, dan semester 5 untuk SMK dengan pembobotan 30% (tiga
puluh persen) untuk nilai ujian sekolah dan 70% (tujuh puluh persen) untuk nilai
rata-rata rapor;
3. Nilai S diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor
semester 3, 4, dan semester 5 untuk SMA/SMALBdengan pembobotan 30% (tiga
puluh persen) untuk nilai ujian sekolah dan 70% (tujuh puluh persen) untuk nilai
rata-rata rapor.
25
VIII. PELAPORAN UJIAN SEKOLAH
1. Pendidik melakukan analisis kuantitas soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektifitas Pengecoh.
2. Pendidik mengoleksi soal dalam bank soal yang memenuhi hasil analisis kualitas
dan analisis kuantitas soal. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, tidak
diperkenankan mengoreksi butir soal yang tingkat kesukarannya lebih besar dari
0,8
3. Nilai sekolah semua mata pelajaran dilaporkan dari satuan pendidikan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat 16 April 2016;
4. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran dan semua sekolah tingkat
Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Pendidikan Propinsi paling lambat 23 April
2016;
5. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran, semua sekolah dan
Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Pendidikan Propinsi ke BSNP paling lambat
tanggal 30 April 2016;
6. Satuan Pendidikan melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS US,
Pelaksanaan Ujian Sekolah, Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut paling
lambat satu minggu setelah pengumukan kelulusan.
IX. KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
1. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
c. lulus Ujian Sekolah (US); dan
d. lulus Ujian Nasional (UN).
2. Kelulusan peserta UN Pendidikan Kesetaraan dari satuan pendidikan Program
Paket Program Paket C, dan Program Paket Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan
tutor dan pamong pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan
mempertimbangkan nilai akhir (NA) dan akhlak mulia.
X. KELULUSAN UJIAN NASIONAL
1. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolahSMA/SMALB dan SMK apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai S/M.
2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4,dan 5 untuk
SMA/SMALB dan SMAK dengan pembobotan 30% untuknilai ujian sekolah dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2 dan3 untuk
peserta yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) dandapat
menyelesaikan program kurang dari tiga tahun.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk SMK dengan pembobotan 30% untuk nilai ujian sekoilah dan 70% untuk
nilai rata-rata rapor.
d. Nilai sekolah yang dikirimkan ke Pelaksanaujian sekolah Tingkat Pusat
harusdiverifikasi oleh Pelaksana ujian nasional Tingkat Kabupaten/Kota dan
TingkatProvinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Pelaksana
UNPusat.
26
3. Kelulusan peserta didik dari ujian nasional ditentukan berdasarkan Nilai Akhir.
4. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai UjianTeori
Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian PraktikKeahlian Kejuruan
dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;
5. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai
sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan NilaiN, dengan
pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara
nasional dan 60% untuk Nilai ujian nasional.
6. Pembulatan nilai gabungan nilai sekolah dan nilai rapor dinyatakan dalambentuk
dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabiladesimal
kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
8. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir(NA) dari
seluruh mata pelajaran yang diujikan mencapai paling rendah5,5 (lima koma lima),
dan NA setiap mata pelajaran paling rendah 4,0(empat koma nol).
9. Peserta ujian nasional Pendidikan Kesetaraan dinyatakan lulus apabila memiliki
rata-rata Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata pelajaran yang diujikan
mencapaipaling rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA setiap mata pelajaran
palingrendah 4,0 (empat koma nol).
10. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuanpendidikan
melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusansebagaimana dimaksud
pada Bab VII.
XI. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
1. Pemantauandan evaluasiUjian Sekolah (US) dilakukan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Pengawas Satuan Pendidikan;
2. Pelaporan Ujian Sekolah (US) dilakukan oleh Satuan Pendidikan ke Dinas
PendidikanKabupaten/Kota, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melanjutkan
laporan ke tingkat yang lebih atas sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
XII. BIAYA PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
1. Biaya untuk pelaksanan ujian sekolah menjadi tanggung jawab
Kabupaten/Kotamelalui dana APBD dan satuan pendidikan melalui RKAS;
2. Pelaksanaan US Tingkat Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan yang dibiayai oleh
APBDKabupaten/Kota dan RKAS disesuaikan dengan kebutuhan setempat .
XIII. PROSEDUR TINDAK LANJUT
Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran
dalam pelaksanaan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2015/2016 sebagaiberikut.
1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis dan/atau lisan yangmemuat:
a. Identitas diri pelapor
b. Bentuk pelanggaran
c. Tempat pelanggaran
d. Waktu pelanggaran
e. Pelaku pelanggaran
f. Bukti pelanggaran
g. Saksi pelanggaran
2. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:
27
1) Meminjam alat tulis dari peserta ujian
2) Tidak membawa kartu ujian
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian
2) membawa HP di meja kerja peserta ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) Membawa contekan ke ruang ujian
2) Kerjasama dengan peserta ujian
3) Menyontek atau menggunakan kunci jawaban
3. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang Ujian
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggukonsentrasi
peserta ujian
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengankartu
identitas
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) tidak mengelem amplop LJUS di ruang ujian
2) memeriksa dan menyusun LJUS tidak di ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) memberi contekan
2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal
3) menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian
4) mengganti dan mengisi LJUS
4. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b. Inspektorat Kabupaten/Kota
c. Dinas Pendidikan Provinsi.
5. Bentuk investigasi
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkara
b. Analisis pola jawaban per daerah (Kabupaten/Kota).
6. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Pelaksana ujian nasional Tingkat Pusat untuk
ditindaklanjuti
7. Rekomendasi
Rekomendasi tindaklanjut pelanggaran berat disampaikan kepada
MenteriPendidikan dan Kebudayaan.
8. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.
9. Pelaksanaan Keputusan
Pelaksana ujian nasional Tingkat Pusat melaksanakan keputusan Menteri.
XIV. SANKSI
1. Peserta ujian sekolah yang melanggar tata tertib seperti dalam Bab XI ayat 2
akandiberi sanksi oleh pengawas ruang ujian sekolah maupun pengawas
satuanpendidikan sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksidiberi
peringatan tertulis
b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksipembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan
28
c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan sanksidikeluarkan
dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus
2. Pengawas ruang US yang melanggar tata tertib akan diberikan peringatanoleh
pengawas satuan pendidikan. Apabila pengawas ruangujian nasional
tidakmengindahkan peringatan tersebut, maka yang bersangkutan akandikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengansanksi
dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian
b. pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas ruangdengan
sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian dandiberi sanksi sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan
3. Sekolah Pelaksana US yang melanggarketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
4. Pengawas satuan pendidikan yang melanggar ketentuan POS diberi sanksisesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
5. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.
XV. KEJADIAN LUAR BIASA
1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan ujian
sekolah,maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyatakan kondisi darurat atau
krisis.
2. Dalam kondisi darurat atau krisis sebagaimana dimaksud pada ayat 1,Kepala Dinas
Pendidikan/Kota membentuk tim khusus untuk menangani peristiwa tersebut.
3. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada nomor 1 di atas meliputi bencanaalam,
huru hara, perang, dan peristiwa lain di luar kendali penyelenggara ujian sekolah.
XVI. PENUTUP
Program dan pedoman Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
tahun Pelajaran 2015/2016ini merupakan dasar acuan bagi Panitia Ujian dan
dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pihak yang memerlukan tentang
pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Panduan Teknis ini diharapkan akan memberikan kemudahan bagi panitia
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dalam melaksanakan kegiatan kepanitian.
Kerjasama semua fihak dalam kegiatan ini sangat membantu kelancaran,
ketertiban dan terlaksananya kegiatan ini.
Dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT mudah-mudahan pelaksanaan
kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional tahun pelajaran 2015/2016 dapat
berjalan dengan lancar dan menghasilkan lulusan dengan kualitas terbaik.
29
JADWAL TENTATIF
KEGIATAN UJIAN SEKOLAHSMA/SMALB/SMK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
30
Pemeliharaan data pra pencetakan
2 1- 9 Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
DNT/KPU
3 Propinsi mencetak DNT 10 - 12Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Propinsi mendistribusikan DNT ke
4 14 Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota mendistribuskan DNT ke Kepala Dinas
5 14Pebruari 2016
sekolah Kab/kota
6 Propinsi mencetak KPU 21- 26Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Propinsi mendistribusikan KPU ke
7 27Pebruari 2016 SIM (Pokja) Dikmenti
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota mendistribuskan KPU ke Kepala Dinas
8 14 Februari 2016
sekolah Kab/kota
D PENYUSUNAN BAHAN US
mengidentifikasi SKL satuan pendidikan,
1 kelompok mata pelajaran dan mata 25 Januari 2016 Kepala Sekolah
pelajaran
menentukan SKL irisan dari keempat
2 dokumen tersebut untuk dijadikan sebagai 25 Januari 2016 Kepala Sekolah
SKL US tahun pelajaran 2013/2014
menyusun SKL US yang terdiri dari
3 25 - 27 Januari 2016 Kepala Sekolah
deskripsi SKL dan Indikator soal
menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL 29 Jan – 1 Februari
4 Kepala Sekolah
US tahun pelajaran 2013/2014 2016
melakukan validasi kisi-kisi soal tahun
pelajaran 2013/2014 dengan melibatkan
5 2 Februari 2016 Kepala Sekolah
guru, MGMP sekolah, dan pengawas
pembina;
menyusun spesifikasi soal yang memuat
6 3 - 7 Februari 2016 Kepala Sekolah
identitas dan uraian;
melakukan analisis kualitas soal (telaah
7 butir soal) yang mencakup aspek 8 – 10 Februari 2016 Kepala Sekolah
substansti/materi, konstruksi dan bahasa;
melakukan reviu, revisi dan perakitan
8 12 – 15 Februari 2016 Kepala Sekolah
naskah soal Ujian Sekolah;
menentukan paket-paket naskah soal US
9 dengan mempertimbangkan kesetaraan 16 Februari 2016 Kepala Sekolah
antar paket;
Menentukan naskah soal untuk ujian
10 utama, ujian susulan dan cadangan untuk 19 Februari 2016 Kepala Sekolah
siap cetak;
11 Pencetakan dan pengemasan naskah US; 26 Feb – 3 Maret 2016 Kepala Sekolah
Menyimpan naskah US dengan
12 memperhatikan faktor keamanan dan 26 Feb – 10 Maret 2016 Kepala Sekolah
kerahasiaan.
31
E PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
1 Jadwal Ujian Sekolah (US) Praktik
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 1 s.d. 12 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 7 s.d. 12 Maret 2016
2 Jadwal Ujian Sekolah (US) Tulis Utama
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 14 s.d. 19 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 21 s.d. 28 Maret 2016
3 Jadwal Ujian Sekolah (US) Susulan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/MA/SMA/MA
a. 21 s.d. 26 Maret 2016
/SMALB/SMK/MAKLB
b. SMK/MAK 29Maret– 2April2016
4 Khusus SMK: Jadwal Ujian Praktik 16Peb. – 31Maret 2016
Kepala Sekolah
Kejuruan
F PEMERIKSAAN UJIAN SEKOLAH 28 - 31 Maret 2016 Kepala Sekolah
G PENGOLAHAN NILAI UJIAN SEKOLAH 28 - 31 Maret 2016 Kepala Sekolah
H LAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH
Pendidik melakukan analisis kuantitas
soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya
1 30 – 30 Maret 2016 Kepala Sekolah
Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Efektifitas Pengecoh.
Pendidik mengoleksi soal dalam bank
soal yang memenuhi hasil analisis
kualitas dan analisis kuantitas soal. Untuk
2 26 – 30 Maret 2016 Kepala Sekolah
meningkatkan kualitas lulusan, tidak
diperkenankan mengoleksi butir soal yang
tingkat kesukarannya lebih besar dari 0,8
Nilai sekolah semua mata pelajaran
3 dilaporkan dari satuan pendidikan ke 16 April 2016 Kepala Sekolah
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
Rekapitulasi nilai sekolah semua mata
pelajaran dan semua sekolah tingkat Kepala Dinas
4 23 April 2016
Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Kabupaten/Kota
Propinsi;
Rekapitulasi nilai sekolah semua mata
pelajaran, semua sekolah dan Kepala Dinas
5 30 April 2016
Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Propinsi
Propinsi Jawa Barat ke BSNP;
Satuan Pendidikan melaporkan
pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS
US, Pelaksanaan Ujian Sekolah,
6 27 Mei 2016 Kepala Sekolah
Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak
Lanjut ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
32