Anda di halaman 1dari 2

Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Cairo 1994,

mengamanatkan bahwa ”Remaja berhak atas informasi dan pelayanan Kesehatan Reproduksi, agar
mereka dapat menentukan keputusan yang lebih baik dan sehat dalam kehidupannya”. Kesehatan
Reproduksi Remaja adalah ”Suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini, tidak hanya semata-mata berarti
bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan, namun sehat secara mental serta sosio-kultural”.
Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan bagian dari Kesehatan, dimana WHO
mendefinisikan kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial dan sempurna
dan bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan. Terdapat tiga (3) alasan, mengapa remaja
Pedukuhan Kedungpring perlu diperhatikan yaitu :
1. Belum adanya komunitas yang memperhatikan kesehatan reproduksi remaja.
2. Remaja merupakan masa yang labil dilihat dari perkembangan fisik maupun psikologis, dan
banyak remaja yang tidak dapat melewati masa remajanya dengan baik.
3. Remaja merupakan generasi penerus bangsa, sehingga kualitas remaja saat ini, sangat
mempengaruhi kualitas generasi mendatang dan masa depan bangsa. Oleh karena itu remaja
perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa
kedepan.
Salah satu hal penting yang mempengaruhi kualitas remaja adalah ”Kondisi kesehatan yang
didalamnya termasuk kesehatan reproduksi”. Karena kesehatan reproduksi yang buruk, akan
menyebabkan rendahnya kualitas generasi muda, dan akan mengakibatkan rendahnya indeks
sumber daya manusia pada masa yang akan datang, yang selanjutnya akan menghambat
pembangunan. Sebaliknya bila kesehatan reproduksi remaja yang baik, akan memberikan kontribusi
positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan hidupnya.
Oleh karena itu, remaja Pedukuhan Kedungpring perlu dipersiapkan melalui program
kesehatan reproduksi remaja untuk membantu remaja dalam mengambil keputusan sehingga
mampu menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab. Pengetahuan remaja
yang rendah tentang masalah kesehatan reproduksi, akan mengakibatkan remaja terjerumus dalam
berbagai masalah, antara lain sebagai berikut.
1. Remaja sering terlibat dalam narkoba dan melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2. Hal tersebut akan berakibat pada kehamilan tidak diinginkan (KTD), penyakit menular
seksual (PMS) sampai pada HIV/AIDS.
3. Semua akibat diatas akan menimbulkan dampak sosial ikutan yang sangat berat, dan akan
merusak masa depan bagi diri sang remaja itu sendiri.
Untuk itu program PIKKRR sangat penting untuk diperhatikan oleh semua pihak, mulai dari
lingkup keluarga, masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan demikian remaja dapat mengetahui
masalah kesehatan reproduksi sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai