Anda di halaman 1dari 3

KONSERVASI DAN REHABILITASI SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN

Tugas Resume

Tambunan Hans Berkat (CFA 216 011)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM


DAN LINGKUNGAN (PSAL)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2017
PENGERTIAN DAN TUJUAN
KONSERVASI TANAH DAN AIR

Konservasi tanah adalah usaha untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan


tanah yang disebabkan oleh erosi. Sedangkan konservasi air sendiri adalah
penggunaan air seefisien dan seefektif mungkin untuk pengairan pertanian maupun
persawahan agar tidak terjadi banjir dan dapat terus digunakan meskipun kemarau
panjang datang. Konservasi tanah dan air memiliki hubungan yang sangat erat
karena setiap perlakuan ataupun metode yang diberikan kepada sebidang tanah
juga akan mempengaruhi konservasi air itu sendiri.

Metode-metode konservasi Tanah dan Air


Metode konservasi tanah dan air dibagi menjadi tiga metode yaitu :

Metode Vegetatif
Metode vegetative adalah suatu cara pengolahan tanah miring dengan
memanfaatkan tanaman atau biasa disebut tanaman pagar sebagai sarana
konservasi tanah. Tanaman pagar ini nanti berfungsi untuk mencegah erosi,
memperbaiki struktur tanah, menambah bahan organik tanah, mencegah pencucian
unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperature tanah.

Metode Mekanik
Metode mekanik adalah cara pengolahan lahan tegalan (tanah darat) dengan
menggunakan sarana fisik berupa tanah, batu sebagai sarana konservasinya.
Metode ini bertujuan untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi
bahaya terkikisnya lapisan tanah serta menampung dan mengalirkan aliran air
permukaan.

Metode Kimia
Metode kimia adalah cara pengolahan lahan dengan menggunakan bahan-
bahan kimia seperti pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap
tanah yang berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah agar tanah tetap resisten
terhadap erosi serta dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman semusim pada tanah
liat yang berat.
Konservasi tanah dan air sangat lah erat hubungannya. Karena apabila setiap
perlakuan pada sebidang tanah akan dapat mempengaruhi tata pengelolaan airnya.
Ada beberapa contoh penerapan/aplikasi konservasi tanah dan air di beberapa
tempat pertanian maupun persawahan contohnya yaitu di daerah Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Petani didaerah ini menggunakan metode
mekanik sebagai sarana konservasi tanah dan air pada lahan persawahan yaitu
dengan membuat alur mengikuti kontur tanah pada sepanjang lereng-lereng hingga
membentuk penahan dari tanah yang menyerupai tangga lebar sebagai penahan
aliran air dan erosi yaitu terasering atau yang biasa disebut sebagai sengkedan.
Pembuatan terasering atau sengkedan ini sangat ampuh untuk mengatasi terjadinya
longsor ataupun erosi ketika musim hujan datang. Air yang mengalir akan dengan
sendirinya tertahan oleh penahan yang terbuat dari tanah. Terasering ini sangat
cocok untuk wilayah pegunungan atau lereng-lereng pegunungan.

Anda mungkin juga menyukai