Anda di halaman 1dari 14

Dicetak pada tanggal 2018-04-25

Id Doc: 589c885881944dbf0f494734
57

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang secara

sistematis, bertujuan untuk mencari dan menemukan, merumuskan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk tertentu yang lebih

unggul, baru, efisien, produktif, dan bermakna (Putra, 2011:67).

Terdapat lima langkah utama dalam pengembangan produk yaitu analisis

kebutuhan pengembangan produk, perancangan (desain) produk sekaligus pengujian

kelayakan produk, implementasi produk atau pembuatan produk sesuai hasil

rancangan, pengujian atau evaluasi produk dan revisi secara terus menerus. Dalam

implementasi produk, terdapat uji coba dan perbaikan (revisi) jika implementasi

produk tersebut berdampak luas sehingga implementasi produk ini memerlukan

proses yang panjang (Mulyatiningsih, 2011:161).

Model pengembangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah model ADDIE

karena pada model ini sesuai dengan produk yang akan dikembangkan yaitu berupa

media pembelajaran serta dapat digunakan dalam berbagai bentuk pengembangan

produk. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyatiningsih (2011:199) yang

menjelaskan bahwa model ADDIE dalam metode pengembangan dapat digunakan

dalam berbagai macam bentuk pengembangan produk, seperti strategi pembelajaran,

model, metode pembelajaran, media, dan bahan ajar.


Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 58

Analysis

Implementation Evaluation Design


n

Development

Gambar 3.1 Proses pengembangan model ADDIE (Mulyatiningsih, 2012)

3.2 Prosedur Pengembangan

3.2.1 Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis terdiri dari beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses

pengembangan yaitu :

1. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa, yaitu hal yang diidentifikasikan

antara lain pada sekolah mana media tersebut akan digunakan atau

diujicobakan.

2. Analisis Media, yaitu media yang dikembangkan (website) menggunakan

blog. Digunakannya blog karena blog memiliki sifat publik dan komunikatif

antara guru dan siswa dalam berbagi informasi maupun bertukar pikiran

melalui tulisan.
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 59

3.2.2 Tahap Desain (Design)

1. Jadwal pembuatan produk media pembelajaran dimulai dari

penganalisisan produk yang dibuat, pembuatan produk dan pengumpulan

data antara lain pengumpulan materi tentang invertebrata, mengambil foto,

video, hingga penyesuaian materi dalam media pembelajaran yang

dikembangkan dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

2. Diagram alur media pembelajaran invertebrata adalah :


Halaman Awal

Menu Utama

Home Profil Materi Soal

Teks dan Foto Teks dan Foto Teks dan Foto

Tampilan Menu Materi

Porifera Coelentera Platyhelmin Nemathe Annelida Mollusca Echinoder Arthrop


ta thes lmintes mata oda

Definisi Klasifikasi Contoh Vidio Soal

Gambar 3.2 Diagram alur media pembelajaran


Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 60

3.2.3 Tahap Pengembangan (Development)

Tahap pengembangan merupakan proses mewujudkan desain menjadi

produk pengembangan media pembelajaran menggunakan blog. Pembuatan media

pembelajaran pada materi Invertebrata ini memerlukan tim kerja yang terdiri dari

peneliti sebagai pengembangan produk, tim ahli untuk menilai produk yang

dihasilkan, yang terdiri dari validator media dan validator materi. Produk yang telah

dihasilkan divalidasi oleh tim ahli. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013 : 302)

bahwa validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar yang

sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang (tim ahli media dan tim

ahli materi) sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya. Setelah produk

divalidasi oleh tim ahli, dilakukan revisi produk kemudian dilakukan kembali validasi

kedua oleh tim ahli dan direvisi kembali oleh pengembang. Revisi dikatakan selesai

apabila saran-saran dan skor validasi dari tim ahli sudah dianggap baik, setelah itu

baru dilakukan tahap ujicoba atau diimplementasikan ke siswa sebagai responden

ujicoba kelompok kecil sebanyak 6 orang siswa dari 3 kelas dan kelompok besar pada

siswa 1 kelas di SMA Negeri 1 Kota Jambi.

3.2.4 Tahap Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi ini merupakan tahap dimana produk diujicobakan, yang

sebelumnya produk telah divalidasi oleh tim ahli dan direvisi oleh pengembang.

Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui dan mengumpulkan data terhadap kualitas

media berdasarkan hasil validasi dan persepsi siswa. Data tersebut dipergunakan

untuk memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran yang dikembangkan.


Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 61

3.2.5 Tahap Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang

dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi media

pembelajaran diperlukan guna perbaikan media pembelajaran dengan tujuan untuk

melihat kelayakan media (layak atau tidak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran).

3.3 Ujicoba Produk

Setelah media didesain, dikembangkan, serta divalidasi oleh tim ahli, lalu

langkah selanjutnya produk siap untuk diujicobakan kepada siswa sebagai responden

sekaligus sebagai penilai produk. Pengembangan dilakukan pada tahap ujicoba pada

siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi yaitu pada kelompok kecil ditiga kelas X MIA,

dimana masing-masing kelas diambil sebanyak 6 orang siswa dan kelompok besar

pada siswa disatu kelas X MIA

3.3.1 Subjek Ujicoba

Subjek penelitian adalah responden yang dilakukan pada kelompok kecil

dan besar, ditetapkan sebanyak 6 orang untuk kelompok kecil dan semua siswa dalam

1 kelas pada siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Pengambilan subjek

penelitian ini tujuannya adalah untuk melihat kemenarikan media yang telah

dikembangkan. Subjek diambil 6 orang karena menurut Setyosari (2010 : 229)

ujicoba awal yang dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah yang melibatkan 6 sampai 12

dan data hasil angket dikumpulkan dan dianalisis. Oleh karena itu peneliti mengambil

subjek di kelas X MIA diambil sebanyak 6 orang siswa (Setyosari, 2010 : 300).
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 62

3.3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah data

deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data validasi ahli

materi dan ahli media serta ujicoba kelompok kecil (responden), dengan jumlah skor

penilaian dari pengisian angket oleh ahli materi dan ahli media serta responden

mengenai penilaian terhadap media pembelajaran berbasis weblog pada materi

invertebrata. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar validasi berupa saran

perbaikan, tanggapan dan komentar ahli materi dan ahli media pada tahap revisi

produk dan ujicoba kelompok kecil dan kelompok besar berupa tanggapan terhadap

media yang dikembangkan.

3.3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Sugiyono (2010 : 208) mengemukakan bahwa instrumen yang digunakan

dalam memperoleh data pada penelitian ini meliputi :

1. Angket yang diberikan kepada tim ahli yaitu ahli media dan ahli materi

berupa angket terbuka pada tahap validasi. Angket tersebut digunakan untuk

memperoleh data kualitatif berupa saran dan perbaikan, serta data kuantitatif

untuk kelayakan media.

2. Angket untuk siswa sebagai responden. Angket yang digunakan berupa

angket terbuka dan diberikan kepada siswa pada saat ujicoba kelompok kecil

dan besar untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap media

pembelajaran menggunakan weblog pada materi invertebrata.


Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 63

Angket merupakan suatu cara atau teknik untuk mengumpulkan data yang

berisikan sejumlah pertanyaan secara tertulis untuk dijawab. Metode angket

digunakan untuk mengukur indikator program yang berkenaan dengan kriteria

pendidikan, tampilan program, dan kualitas teknis. Angket menggunakan format

respon 5 poin dari skala Likert dimana alternatif responnya adalah sangat baik, baik,

cukup, tidak baik, sangat tidak baik. Penentuan skor skala Likert skor 5 berarti sangat

baik, skor 4 berarti baik, skor 3 berarti cukup, skor 2 berarti tidak baik, dan skor 1

berarti sangat tidak baik Sugiyono (2010) .

Sugiyono (2010) juga mengemukakan beberapa prinsip dalam menulis

angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan

penampilan fisik. Instrumen dibuat untuk menilai produk pengembangan berupa

media pembelajaran, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu kis-kisi yang berisi

aspek –aspek berkaitan dengan media pembelajaran seperti di bawah ini :

a. Angket untuk penilaian ahli materi

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penilaian validator materi


Indikator Deskriptor Item
Aspek Kompetensi Kesesuaian Materi dengan silabus 1
Substansi materi Kesesuaian materi dengan KI dan KD 2
Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran 3
Kemudahan memahami materi yang disajikan dalam media 4
pembelajaran.
Kesesuaian dengan topik pembelajaran 5
Cakupan materi 6
Kejelasan uraiaan materi 7
Sistematika penyajian materi pada media pembelajaran 8
Cakupan materi yang disajikan tidak berlebihan dan praktis 9
Penjabaran materi jelas 10
Cakupan soal 11,12,13
Umpan Balik Muatan tugas latihan memicu motivasi belajar siswa 14
Tingkat kedalaman penjabaran materi sesuai untuk siswa SMA 15
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 64

b. Angket untuk penilaian ahli media

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket penilaian oleh validator media


Indikator Deskriptor Item
Penampilan Media Tampilan media pembelajaran menarik 1
Tulisan yang digunakan dalam media pembelajaran 2,3
Kombinasi warna pada media pembelajaran 4
Bahasa yang digunakan pada media komunikatif 5
Tampilan dan ukuran foto sesuai
Keterangan foto pada media sesuai dan mudah 7
dipahami
Animasi yang digunakan sesuai dan menarik 8
Tata letak penyajian materi sesuai dan jelas 9
Kombinasi warna background dengan isi media 10
pembelajaran
Daya tarik penyajian media pembelajaran 11
Tampilan soal 12
Bagian penutup pada media pembelajaran menarik 13,14,
Keterpaduan Media 15
Produk yang disajikan pada media pembelajaran 6
sebagai sumber belajar alternatif sudah memadai

c. Angket penilaian siswa

 Angket penilaian kelompok kecil

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket penilaian siswa (Kelompok kecil)

No Indikator Item
1. Tampilan media 1,3,12
2. Tampilan materi 2,4,5,6,7,11
3. Kemudahan penggunaan media 8,9,10
Jumlah butir soal 12
Kunstandi dan Sutjipto (2013 : 149).

 Angket penilaian kelompok besar

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket penilaian siswa (Kelompok besar)

No Indikator Item
1. Tampilan media 1,3
2. Tampilan materi 2,4,5,6,7,11,12
3. Kemudahan penggunaan media 8,9,10
4. Respon siswa 13,14,15
Jumlah butir soal 15
Kustandi dan Sutjipto (2013:149)
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 65

 Angket penilaian guru mata pelajaran biologi

Tabel 3.5 Kisi-kisi angket penilaian guru mata pelajaran biologi

No Indikator Item
1. Tampilan materi 1,3,4,5,6,7,12
2. Tampilan media 2,8,13
3. Kemudahan penggunaan media 9,10,11,14,15
Jumlah butir soal 15

3.3.4 Teknik Analisis Data

Jenis data yang akan diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi, yang

terdiri dari tim ahli media dan tim ahli materi, serta responden (siswa dan guru)

dan pada saat ujicoba berupa isian angket yang berisikan saran dan tanggapan

dalam perbaikan media pada materi invertebrata. Tanggapan, saran, dan masukan

dari ahli tersebut dianalisis untuk perbaikan produk. Data kuantitatif diperoleh

dari tim ahli dan juga siswa (responden) mengenai penilaian terhadap media yang

dibuat. Data yang didapat dari tim ahli dalam bentuk angket analisis dan diolah

secara deskriptif menjadi data interval dengan menggunakan skala Likert. Skala

Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

presepsi siswa baik secara individual maupun kelompok. Skala ukur ini

ditempatkan berdampingan dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah

direncanakan dengan tujuan agar responden lebih mudah mengecek maupun

memberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan pertimbangan mereka.

Data kuantitatif yang diperoleh berupa penilaian terhadap pengembangan

produk yang diperoleh dari angket respon siswa, dianalisis dan diolah secara
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 66

deskriptif menjadi data interval menggunakan skala Likert. Skor maksmimal data

sikap bagi suatu unit analisis adalah jumlah item dalam skala sikap dikalikan 5

diberi symbol 5k, sedangkan skor minimalnya adalah jumlah item dalam skala

sikap dikalikan 1 diberi symbol k. Jadi rentang skor teoritik skala sikap adalah k-

5k (Djaali dan Muljono, 2008 : 105).

Penelitian ini menggunakan pernyataan sikap positif dengan skor yang

diberikan yaitu 1 = sangat tidak baik, 2 = tidak baik, 3 = cukup, 4 = baik, 5 =

sangat baik. Skor yang diperoleh kemudian dipresentasikan untuk melihat

keefektifan media, kesesuaian media dan kemenarikan materi dalam

pembelajaran. Deskriptor diberikan pada tim validasi ahli media, ahli materi,

respon guru, dan siswa (pada kelompok besar) masing-masing sebanyak 15 item

sedangkan untuk siswa kelompok kecil sebanyak 12 item. Sehingga untuk ahli

materi dan media secara teoritik akan memperoleh skor minimal 15 dan maksimal

75, dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 1 (ahli media / materi) = 15

Skor maksimal : 5 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 1 (ahli media / materi) = 75

Kategori kriteria : 5

Rentang nilai : 75 – 15 = 12
5

Tabel 3.6 Kategori tingkat validasi ahli media

No Skala Nilai Skor Tingkat Validasi


1 1 15-27 Sangat tidak baik
2 2 28-40 Tidak baik
3 3 41-53 Cukup
4 4 54-66 Baik
5 5 67-79 Sangat baik
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 67

Tabel 3.7 Kategori tingkat validasi ahli materi

No Skala Nilai Skor Tingkat Validasi


1 1 15-27 Sangat tidak baik
2 2 28-40 Tidak baik
3 3 41-53 Cukup
4 4 54-66 Baik
5 5 67-79 Sangat baik

Deskriptor yang diberikan pada responden siswa kelompok kecil sebanyak 12

item pernyataan, dengan jumlah responden 6 orang sehingga untuk angket respon

siswa secara teoritik akan memperoleh skor minimal 72 dan maksimal 360,

dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Skor minimum : 1 x 12 (deskriptor yang dinilai) x 6 (responden) = 72

Skor maksimum : 5 x 12 (deskriptor yang dinilai) x 6 (responden) = 360

Kategori kriteria :5

Rentang nilai : 360 – 72 = 57,6


5

Tabel 3.8 Kategori tingkat respon siswa kelompok kecil


No Skala Nilai Skor Tingkat Validasi
1 1 72-129,6 Sangat tidak baik
2 2 130,6-188,3 Tidak baik
3 3 189,2-246,8 Cukup
4 4 245,8-303,4 Baik
5 5 304,4-362 Sangat baik
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 68

Deskriptor yang diberikan pada responden siswa kelompok besar sebanyak 15

item pernyataan, dengan jumlah responden 25 orang sehingga untuk angket

respon siswa kelompok besar secara teoritik akan memperoleh skor minimal 125

dan maksimal 1875, dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 25 (responden)

= 125

Skor maksimum : 5 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 25 (responden)

= 1875

Kategori kriteria :5

Rentang nilai : 1875 – 125 = 350


5

Tabel 3.9 Kategori tingkat respon siswa kelompok besar


No Skala Nilai Skor Tingkat Validasi
1 1 125-475 Sangat tidak baik
2 2 476-826 Tidak baik
3 3 827-1177 Cukup
4 4 1178-1528 Baik
5 5 1529-1879 Sangat baik

Deskriptor yang diberikan pada responden guru mata pelajaran biologi

sebanyak 15 item pernyataan, dengan jumlah responden 4 orang sehingga untuk

angketnya secara teoritik akan memperoleh skor minimal 60 dan maksimal 300,

dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 4 (responden) = 60

Skor maksimum : 5 x 15 (deskriptor yang dinilai) x 4 (responden) = 300

Kategori kriteria :5
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 69

Rentang nilai : 300-60= 48


5

Tabel 3.10 Kategori tingkat respon guru mata pelajaran biologi


No Skala Nilai Skor Tingkat Validasi
1 1 60-108 Sangat tidak baik
2 2 109-157 Tidak baik
3 3 158-206 Cukup
4 4 207-255 Baik
5 5 256-304 Sangat baik

Menurut Sudijono (2014:80) cara menghitung nilai rata-rata dari keseluruhan

tingkat respon siswa dipakai rumus :

Mx = ∑x
N

dimana :

Mx = Rata-rata kategori tingkat respon siswa

∑x = Jumlah kategori tingkat respon siswa

N = Jumlah siswa

Untuk menghitung persentasi siswa yang memberikan tanggapan sesuai

dengan kriteria tertentu yaitu dengan rumus :

RS = F x 100 %
N

dimana :

RS = Persentase respon siswa dengan kriteria tertentu

F = Rata-rata jumlah skor hasil uji coba

N = Rata-rata jumlah skor maksimal


Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 70

Menurut Riduwan (2010 : 41) jika persentase respon siswa dengan kriteria

tertentu didapat, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan kategori skor

respon siswa atau tanggapan yang diberikan siswa terhadap suatu kriteria. Skala

penilaian kualifikasi produk secara keseluruhan dapat ditampilkan pada tabel 3.7

berikut :

Tabel 3.11 Skala penilaian kualifikasi produk


No Skala Nilai (%) Tingkat Validasi
1 0-20 Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak Menarik
2 21-40 Tidak Baik/Tidak Menarik
3 41-60 Sedang/Cukup
4 61-80 Baik/Menarik
5 81-100 Sangat Baik/Sangat Menarik
(Riduwan, 2010 : 41)

Anda mungkin juga menyukai