Id Doc: 589c885881944dbf0f494734
57
BAB III
METODE PENELITIAN
rancangan, pengujian atau evaluasi produk dan revisi secara terus menerus. Dalam
implementasi produk, terdapat uji coba dan perbaikan (revisi) jika implementasi
Model pengembangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah model ADDIE
karena pada model ini sesuai dengan produk yang akan dikembangkan yaitu berupa
Analysis
Development
Tahap analisis terdiri dari beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengembangan yaitu :
antara lain pada sekolah mana media tersebut akan digunakan atau
diujicobakan.
blog. Digunakannya blog karena blog memiliki sifat publik dan komunikatif
antara guru dan siswa dalam berbagi informasi maupun bertukar pikiran
melalui tulisan.
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 59
Menu Utama
pembelajaran pada materi Invertebrata ini memerlukan tim kerja yang terdiri dari
peneliti sebagai pengembangan produk, tim ahli untuk menilai produk yang
dihasilkan, yang terdiri dari validator media dan validator materi. Produk yang telah
dihasilkan divalidasi oleh tim ahli. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013 : 302)
bahwa validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar yang
sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang (tim ahli media dan tim
ahli materi) sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya. Setelah produk
divalidasi oleh tim ahli, dilakukan revisi produk kemudian dilakukan kembali validasi
kedua oleh tim ahli dan direvisi kembali oleh pengembang. Revisi dikatakan selesai
apabila saran-saran dan skor validasi dari tim ahli sudah dianggap baik, setelah itu
ujicoba kelompok kecil sebanyak 6 orang siswa dari 3 kelas dan kelompok besar pada
sebelumnya produk telah divalidasi oleh tim ahli dan direvisi oleh pengembang.
Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui dan mengumpulkan data terhadap kualitas
media berdasarkan hasil validasi dan persepsi siswa. Data tersebut dipergunakan
dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi media
melihat kelayakan media (layak atau tidak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran).
Setelah media didesain, dikembangkan, serta divalidasi oleh tim ahli, lalu
langkah selanjutnya produk siap untuk diujicobakan kepada siswa sebagai responden
sekaligus sebagai penilai produk. Pengembangan dilakukan pada tahap ujicoba pada
siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi yaitu pada kelompok kecil ditiga kelas X MIA,
dimana masing-masing kelas diambil sebanyak 6 orang siswa dan kelompok besar
dan besar, ditetapkan sebanyak 6 orang untuk kelompok kecil dan semua siswa dalam
1 kelas pada siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Pengambilan subjek
penelitian ini tujuannya adalah untuk melihat kemenarikan media yang telah
ujicoba awal yang dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah yang melibatkan 6 sampai 12
dan data hasil angket dikumpulkan dan dianalisis. Oleh karena itu peneliti mengambil
subjek di kelas X MIA diambil sebanyak 6 orang siswa (Setyosari, 2010 : 300).
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 62
Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah data
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data validasi ahli
materi dan ahli media serta ujicoba kelompok kecil (responden), dengan jumlah skor
penilaian dari pengisian angket oleh ahli materi dan ahli media serta responden
invertebrata. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar validasi berupa saran
perbaikan, tanggapan dan komentar ahli materi dan ahli media pada tahap revisi
produk dan ujicoba kelompok kecil dan kelompok besar berupa tanggapan terhadap
1. Angket yang diberikan kepada tim ahli yaitu ahli media dan ahli materi
berupa angket terbuka pada tahap validasi. Angket tersebut digunakan untuk
memperoleh data kualitatif berupa saran dan perbaikan, serta data kuantitatif
angket terbuka dan diberikan kepada siswa pada saat ujicoba kelompok kecil
dan besar untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap media
Angket merupakan suatu cara atau teknik untuk mengumpulkan data yang
respon 5 poin dari skala Likert dimana alternatif responnya adalah sangat baik, baik,
cukup, tidak baik, sangat tidak baik. Penentuan skor skala Likert skor 5 berarti sangat
baik, skor 4 berarti baik, skor 3 berarti cukup, skor 2 berarti tidak baik, dan skor 1
angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan
media pembelajaran, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu kis-kisi yang berisi
No Indikator Item
1. Tampilan media 1,3,12
2. Tampilan materi 2,4,5,6,7,11
3. Kemudahan penggunaan media 8,9,10
Jumlah butir soal 12
Kunstandi dan Sutjipto (2013 : 149).
No Indikator Item
1. Tampilan media 1,3
2. Tampilan materi 2,4,5,6,7,11,12
3. Kemudahan penggunaan media 8,9,10
4. Respon siswa 13,14,15
Jumlah butir soal 15
Kustandi dan Sutjipto (2013:149)
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 65
No Indikator Item
1. Tampilan materi 1,3,4,5,6,7,12
2. Tampilan media 2,8,13
3. Kemudahan penggunaan media 9,10,11,14,15
Jumlah butir soal 15
Jenis data yang akan diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tim validasi, yang
terdiri dari tim ahli media dan tim ahli materi, serta responden (siswa dan guru)
dan pada saat ujicoba berupa isian angket yang berisikan saran dan tanggapan
dalam perbaikan media pada materi invertebrata. Tanggapan, saran, dan masukan
dari ahli tersebut dianalisis untuk perbaikan produk. Data kuantitatif diperoleh
dari tim ahli dan juga siswa (responden) mengenai penilaian terhadap media yang
dibuat. Data yang didapat dari tim ahli dalam bentuk angket analisis dan diolah
secara deskriptif menjadi data interval dengan menggunakan skala Likert. Skala
Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
presepsi siswa baik secara individual maupun kelompok. Skala ukur ini
produk yang diperoleh dari angket respon siswa, dianalisis dan diolah secara
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 66
deskriptif menjadi data interval menggunakan skala Likert. Skor maksmimal data
sikap bagi suatu unit analisis adalah jumlah item dalam skala sikap dikalikan 5
diberi symbol 5k, sedangkan skor minimalnya adalah jumlah item dalam skala
sikap dikalikan 1 diberi symbol k. Jadi rentang skor teoritik skala sikap adalah k-
pembelajaran. Deskriptor diberikan pada tim validasi ahli media, ahli materi,
respon guru, dan siswa (pada kelompok besar) masing-masing sebanyak 15 item
sedangkan untuk siswa kelompok kecil sebanyak 12 item. Sehingga untuk ahli
materi dan media secara teoritik akan memperoleh skor minimal 15 dan maksimal
Kategori kriteria : 5
Rentang nilai : 75 – 15 = 12
5
item pernyataan, dengan jumlah responden 6 orang sehingga untuk angket respon
siswa secara teoritik akan memperoleh skor minimal 72 dan maksimal 360,
Kategori kriteria :5
respon siswa kelompok besar secara teoritik akan memperoleh skor minimal 125
dan maksimal 1875, dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
= 125
= 1875
Kategori kriteria :5
angketnya secara teoritik akan memperoleh skor minimal 60 dan maksimal 300,
Kategori kriteria :5
Dicetak pada tanggal 2018-04-25
Id Doc: 589c885881944dbf0f494734 69
Mx = ∑x
N
dimana :
N = Jumlah siswa
RS = F x 100 %
N
dimana :
Menurut Riduwan (2010 : 41) jika persentase respon siswa dengan kriteria
respon siswa atau tanggapan yang diberikan siswa terhadap suatu kriteria. Skala
penilaian kualifikasi produk secara keseluruhan dapat ditampilkan pada tabel 3.7
berikut :