Anda di halaman 1dari 5

PRODUKSI HPT BULAN APRIL - JUNI 2018

BULAN DALAM TOTAL LUAR TOTAL


G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 P P P
ENONG ASEP NANO
April 64560 47110 80640 - 70840 20995 70145 353990 178430 41385 41050 223685
Mei 66475 66800 97100 5460 72150 17120 62310 387730 115285 18925 14645 148855
Juni 57585 55460 83775 26420 67400 14830 62705 369895 123285 2010 3955 129250

DISTRIBUSI HPT BULAN APRIL - JUNI 2018


BULAN K.UTAMA REARING LELANG SUKHOI TOTAL
A B C
April 19785 117140 67285 87490 86730 155755 533735
Mei 20235 126565 65160 74375 99115 177855 563305
Juni 17255 105240 64345 76110 88745 154540 506415

DISTRIBUSI KONSENTRAT BULAN APRIL - JUNI 2018


BULA KANDANG A KANDANG B KANDANG C REARING LELA PEJAN SUKHOI
N PEDET LAKT B1 B2 B3 C1 C2 R1 R2 R3 NG TAN GARA S1 S2 S3
ASI SI
April 1200 2320 6120 3120 3120 2680 3360 4560 8760 4320 2920 2520 1920 4720 4720 4720
Mei 1280 3280 7280 3720 3720 2640 3600 6040 10280 6480 3800 2440 2480 7520 5480 4840
Juni 1240 4280 5880 3280 3120 2520 3360 5800 9920 7760 3640 2440 2480 7520 5480 4840
1. Dedak Padi
Dedak padi diperoleh dari penggilingan padi menjadi beras. Banyaknya dedak padi yang dihasilkan tergantung pada cara pengolahan.
Sebanyak 14,4% dedak kasar, 26,99% dedak halus, 3% bekatul dan 1-17% menir dapat dihasilkan dari berat gabah kering. Dedak padi cukup
disenangi ternak. Pemakaian dedak padi dalam ransum ternak umumnya sampai 25% dari campuran konsentrat. Walaupun tidak mengandung
zat antinutrisi, pembatasan dilakukan karena pemakaian dedak padi dalam jumlah besar dapat menyebabkan susahnya pengosongan saluran
pencernaan karena sifat pencahar pada dedak. Selain itu, pemakain dedak padi dalam jumlah besar dalam campuran konsentrat dapat
memungkinkan ransum mudah tengik selama penyimpanan. Dedak padi yang berkualitas baik mempunyai protein rata-rata dalam bahan kering
adalah 12,4%, lemak 13,6% dan serat kasar 11,6%. Dedak padi menyediakan protein yang lebih berkualitas dibandingkan dengan jagung.
Dedak padi kaya akan thiamin dan niasin.

2. Pollard (Dedak Gandum - Triticum sativum lank)


Pollard merupakan limbah dari penggilingan gandum menjadi terigu. Angka konversi pollard dari bahan baku sekitar 25-26%. Pollard
merupakan pakan yang populer dan penting pada pakan ternak, karena palatabilitasnya cukup tinggi.Pollard tidak mempunyai antinutrisi, tetapi
penggunaan pollard perlu dibatasi mengingat adanya sifat pencahar. Karena adanya sifat pencahar, maka pollard akan bernilai apabila diberikan
pada ternak yang baru atau setelah melahirkan. Pollard juga akan bernilai sangat baik apabila diberikan pada ternak-ternak dara. Pemberian
pollard biasanya dicampur dengan butiran dan dengan pakan kaya protein seperti bungkil-bungkilan. Pollard mempunyai nilai yang tinggi ketika
dipakai lebih dari 1/4 bagian konsentrat. Pollard kaya akan phospor (P) Ferrum (Fe) tetapi miskin akan Kalsium (Ca). Pollard mengandung
1.29% P tetapi hanya mengandung 0,13% Ca. Bagian terbesar dari P ada dalam bentuk phitin phospor. Pollard tidak mengandung vitamin A atau
vitamin, tetapi kaya akan niacin dan thiamin.
3. Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan limbah dari industri minyak biji kedelai. Bungkil ini sangat disukai oleh ternak. Namun penggunaanya perlu
diperhatikan karena zat penghambat trypsin mungkin masih tersisa pada bungkil kedelai yang diproduksi dengan pemakaian suhu yang
rendah.Kandungan Kalsium pada Bungkil kedelai agak rendah (0,27%). Kandungan phospor lebih rendah dibandingkan dengan bungkil biji
kapasyaitu rata-rata 0,63%. Seperti biji kedelai, bungkil kedelai tidak menyediakan carotin dan vitamin D. Bungkil kedelai tidak kaya riboflavin
tetapi kandungannya lebih tinggi dibandingkan dengan jagung dan butiran lainnya. Kandungan niacin tidak tinggi. Kandungan thiamin bungkil
kedelai sama dengan butiran lainnya.

4. Onggok
Onggok merupakan limbah pabrik tapioka dan gula. Angka konversi ubi kayu menjadi onggok berkisar antara 60-65%. Sebagai sumber
energi,onggok lebih rendah dibandingkan dengan jagung dan ubi kayu akan tetapi lebih tinggi daripada dedak. Walaupun komposisi tepung ubi
kayulebih tinggi dari pada dedak. Walaupun komposisi ubi kayu lebih tinggi daripada onggok. Penggunanan onggok dalam ransum ruminansia
yaitu 40% dari ransum.

5. CGF (Corn Gluten Feed)

Corn Gluten Feed (CGF) adalah limah terbesar dari proses corn wet-milling. Corn wet-milling adalah suatu proses perendaman biji jagung
dengan air dan asam sulfur, digiling, dipisahkan unsur-unsurnya, diurnikan dan menghasilkan produk utama yaitu starch (tepung pati). Corn
gluten feed mempunyai 80% energi dari jagung. Corn gluten feed adalah bahan makanan yang baik sekali karena merupakan sumber protein
sekitar 20%-25%, rendah pati (sekitar 20%), tinggi daya cerna seratnya dan kandungan minyak yang rendah.
6. Kopra

Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena
merupaan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Untuk membuat kopra yang baik diperlukan kelapa yang telah berumur sekitar
300 hari dan memiliki berat sekitar 3-4 kg. Kopra yang baik adalah yang mempunyai kandungan air sekitar 6%-7% agar tidak mudah terserang
organisme pengganggu. Terdapat 2 kualitas kopra, yaitu highgrade copra dan mixed copra. Proses pembuatan kopra dapat dilakukan dengan cara
pengerigan yaitu penjemuran matahari, penjemuran bertudung plastik, pengasapan dan pengovenan.

7. Sawit

8. Molasses
Molasses atau tetes bisa diberikan pada ternak secara langsung setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam
amino. keuntungan tetes untuk pakan ternak adalah kadar karbohidratnya tinggi (48-60% sebagai gula), kadar mineral dan rasanya disukai
ternak. Tetes juga mengandung vitamin B kompleks dan unsur mikro yang dibutuhkan ternak seperti cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan
dan seng. Kelemahannya adalah kadar kaliumnya yang tinggi dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi terlalu banyak. Tetes dapat digunakan
pada ruminansia sebesar 15%.

B. Hijauan
Bahan pakan alami untuk ternak ruminansia adalah hijauan baik berupa rumput-rumputan maupun leguminosa. Sebagian hijauan
terutama leguminosa juga bisa diberikan pada ternak monogastrik (unggas) dalam jumlah tertentu setelah mengalami pengolahan sebelumnya.
Tanaman hijauan makanan ternak yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Tanaman hijauan makanan ternak yang
tidak dibudidayakan seperti rumput lapang, padang rumput alami, semak dan pohon-pohonan, 2. Tanaman hijauan makanan ternak yang sengaja
dibudidayakan baik secara permanen ataupun kontemporer. Padang rumput alami umumnya mencakup berbagai jenis/species atau campuran dari
hanya beberapa/sedikit jenis saja.

Di negara yang bermusim dingin (temperate) rumput-rumputan mulai tumbuh pada saat suhu tanah mencapai 4-6 derajat Celcius (musim bunga)
yang mencapai puncak pertumbuhannya pada saat musim panas. Sedangkan di negara tropis karena suhu tanah cukup panas rumput-rumputan
bisa tumbuh sepanjang tahun. Karena hanya terbagi musim hujan dan kemarau, biasanya puncak produksinya terjadi

Anda mungkin juga menyukai