4. Onggok
Onggok merupakan limbah pabrik tapioka dan gula. Angka konversi ubi kayu menjadi onggok berkisar antara 60-65%. Sebagai sumber
energi,onggok lebih rendah dibandingkan dengan jagung dan ubi kayu akan tetapi lebih tinggi daripada dedak. Walaupun komposisi tepung ubi
kayulebih tinggi dari pada dedak. Walaupun komposisi ubi kayu lebih tinggi daripada onggok. Penggunanan onggok dalam ransum ruminansia
yaitu 40% dari ransum.
Corn Gluten Feed (CGF) adalah limah terbesar dari proses corn wet-milling. Corn wet-milling adalah suatu proses perendaman biji jagung
dengan air dan asam sulfur, digiling, dipisahkan unsur-unsurnya, diurnikan dan menghasilkan produk utama yaitu starch (tepung pati). Corn
gluten feed mempunyai 80% energi dari jagung. Corn gluten feed adalah bahan makanan yang baik sekali karena merupakan sumber protein
sekitar 20%-25%, rendah pati (sekitar 20%), tinggi daya cerna seratnya dan kandungan minyak yang rendah.
6. Kopra
Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena
merupaan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Untuk membuat kopra yang baik diperlukan kelapa yang telah berumur sekitar
300 hari dan memiliki berat sekitar 3-4 kg. Kopra yang baik adalah yang mempunyai kandungan air sekitar 6%-7% agar tidak mudah terserang
organisme pengganggu. Terdapat 2 kualitas kopra, yaitu highgrade copra dan mixed copra. Proses pembuatan kopra dapat dilakukan dengan cara
pengerigan yaitu penjemuran matahari, penjemuran bertudung plastik, pengasapan dan pengovenan.
7. Sawit
8. Molasses
Molasses atau tetes bisa diberikan pada ternak secara langsung setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam
amino. keuntungan tetes untuk pakan ternak adalah kadar karbohidratnya tinggi (48-60% sebagai gula), kadar mineral dan rasanya disukai
ternak. Tetes juga mengandung vitamin B kompleks dan unsur mikro yang dibutuhkan ternak seperti cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan
dan seng. Kelemahannya adalah kadar kaliumnya yang tinggi dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi terlalu banyak. Tetes dapat digunakan
pada ruminansia sebesar 15%.
B. Hijauan
Bahan pakan alami untuk ternak ruminansia adalah hijauan baik berupa rumput-rumputan maupun leguminosa. Sebagian hijauan
terutama leguminosa juga bisa diberikan pada ternak monogastrik (unggas) dalam jumlah tertentu setelah mengalami pengolahan sebelumnya.
Tanaman hijauan makanan ternak yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Tanaman hijauan makanan ternak yang
tidak dibudidayakan seperti rumput lapang, padang rumput alami, semak dan pohon-pohonan, 2. Tanaman hijauan makanan ternak yang sengaja
dibudidayakan baik secara permanen ataupun kontemporer. Padang rumput alami umumnya mencakup berbagai jenis/species atau campuran dari
hanya beberapa/sedikit jenis saja.
Di negara yang bermusim dingin (temperate) rumput-rumputan mulai tumbuh pada saat suhu tanah mencapai 4-6 derajat Celcius (musim bunga)
yang mencapai puncak pertumbuhannya pada saat musim panas. Sedangkan di negara tropis karena suhu tanah cukup panas rumput-rumputan
bisa tumbuh sepanjang tahun. Karena hanya terbagi musim hujan dan kemarau, biasanya puncak produksinya terjadi