Anda di halaman 1dari 6

PA = Tekanan Alveoli

Pa = Tekanan Arteri
Pbr = Tekanan Brain
MAC = Minimal Alveolar Concentration
Konsentrasi minimal di alveolar yang dapat menidurkan 50% penderita
Kadar minimal di alveolar yang dapat menghilangkan stimulus nyeri

Jenis Obat-obat Anestesi Inhalasi


Berbentuk gas : N2O
Berbentuk cair dan mudah menguap :
a. Halothane (Fluothane®)
b. Enflurane (Ethrane®)
c. Isoflurane (Forane®, Aerrane®)
d. Sevoflurane (SEVOrane® )
e. Desflurane (Suprane® )
f. Ether
g. Ethyl Chlorida

N2O (Anelgetik Murni)


1. SIFAT FISIK
a. Gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
b. Tidak iritatif
c. Stabil, tidak bereaksi dengan soda lime
d. Tidak mudah terbakar/meledak
e. Disimpan dalam tabung biru
f. N2O harus diberi bersama Oksigen

2. FARMAKOLOGI
a. Absorbsi cepat ke seluruh jaringan tubuh dan rongga – rongga
b. Dikeluarkan terutama melalui paru – paru
c. Sebagian kecil melalui kulit, urine, sal.cerna
d. Harus dengan O2 (30%, 50%, 70%) ; tanpa O2 pasien mati
e. Dapat menyebabkan Diffusion Hypoxia
f. Hipoksia Difusi adalah Hipoksia yang disebabkan pemakaian N2O yang tidak
menggunakan O2 atau << 20 – 30%
Terapi : Gunakan O2 (100%) beberapa menit post operatif

3. SSP
a. Efek analgetik (++) dan hipnotik sedikit
b. Sering dikombinasi dengan narkotik dan sedatif
c. Dapat mempengaruhi CSF dan TIK (Tekanan Intra Kranial)

4. CARDIOVASCULAR
a. Tidak berpengaruh pada TD, HR
b. Dapat menekan kontraktilitas jantung (cardiac depressant)
5. RESPIRASI
a. Tidak banyak dipengaruhi
b. Sensitivitas laring & trachea
c. Sekresi Kelenjar Ludah (-)

6. SISTEM LAIN
a. Saluran cerna, kencing, endokrin tidak ditemui efek farmakologik yang berarti
Relaksasi otot (-)
b. Dapat berdifusi ke rongga tubuh ; Pleura, usus, peritoneum, ruang telinga tengah

Halothane (FluothaneR)
1. SIFAT FISIK
a. Cairan tidak berwarna, bau enak, manis
b. Tidak merangsang & mengiritasi
c. Tidak mudah meledak/terbakar
d. Tidak bereaksi dengan soda lime
e. Mudah terurai oleh cahaya (disimpan dalam botol gelap)
f. MAC = 0,87% , Konsentrasi 0,87% di alveoli 50% penderita sudah tidur

2. FARMAKOLOGIK
a. Obat anestesi yang potent
b. Overdosis berakibat gagal nafas & sirkulasi
c. Dosis Untuk :
i. Induksi = 2 – 4%
ii. Maintenance = 0,5 – 2%
iii. Kombinasi N2O = 0,5%

3. SSP
a. Dapat mendepresi Korteks serebri & Medulla
b. Induksi cepat & lancar dan jarang batuk–batuk
c. Hipnotik & pemulihan cepat
d. Analgetik kurang
e. Peningkatan CBF & TIK à bila > 0,5%

4. CARDIOVASCULAR
a. Vasodilatasi
b. Depresi otot jantung
c. Bradikardi karena aktifitas vagus meningkat
d. Aritmia karena peningkatan kepekaan otot jantung terhadap katekolamin : endogen
& eksogen

5. RESPIRASI
a. Tidak iritasi sehimgga induksi mudah dicapai
b. Stadium permulaan akan cepat & dangkal ; Stadium lebih dalam bias berakibat gagal
nafas
c. Menghambat sekresi kelenjar ludah & bronkus
d. Menekan reflex laryng & pharyng
e. Dapat meningkatkan compliance paru & bronkodilator
Efektif pada : Asma bronkiale, Emfisema, Bronchiectasi

6. EFEK HEPATOTOKSIK
a. Frekwensi kecil (1 : 10.000)
b. Dapat terjadi halothane hepatitis
c. Predisposisi : Sensitif terhadap halothane bila pemakaian berulang dalam waktu
singkat (6 minggu)

7. SISTEM OTOT
a. Relaksasi otot kurang/ringan

8. METABOLISME & EKSKRESI


a. Dimetabolisme di hepar
b. Ekskresi melalui Paru (sebagian besar) & Urine (sebagian kecil)
c. Menggigil sering terjadi paska anestesi karena Vasodilatasi -> panas keluarà ->
hipotermi -> menggigil

Enflurane (Ethrane)
1. SIFAT FISIK
a. Bentuk cair, mudah menguap, bau enak
b. MAC = 1,68 %
c. Tidak bereaksi dengan soda lime

2. CARDIOVASCULAR
a. Relatif stabil
b. Anestesi dalam : TD menurun karena depresi miokardium
c. Aritmia jarang : penambahan adrenalin lebih aman

3. SSP
a. Anestesi potent
b. Konsentrasi > 3–3,5%
c. Cerebral Blood Flow
d. Cepat induksi & cepat bangun dibandingkan Halothan & Ether
Kontraindikasi pada penderita epilepsi

4. RESPIRASI
a. Tidak menyebabkan sekresi kelenjar ludah & bronkus

5. OTOT
a. Relaksasi sedang (relaksan sedikit)
b. Meningkatkan aktivitas relaksan otot non depolarisasi
c. Konsentrasi < 0,5–0,8% : aman untuk sectio caesaria tanpa Atoni uterus
d. Tidak nefrotoxic & hepatotoxic
e. Konsentrasi lebih besar bias terjadi relaksasi uterus
Isoflurane (Forane®, Aerrane®)
Isomer dari enflurane
SIFAT FISIK
a. Efek samping minimal
b. Induksi & masa pulih cepat : baik untuk rawat jalan
c. Harga mahal
d. MAC = 1,15 %
e. Depresi terhadap jantung minimal : baik untuk operasi jantung
f. Tidak banyak pengaruh terhadap CBF & TIK : baik untuk operasi otak
g. Tidak hepatotoxic & nefrotoxic
h. Efek relaksasi baik, potensial dengan relaksan lain
i. Tidak mempengaruhi relaksasi uterus
j. Tidak dirangsang adrenalin endogen & eksogen

SEVOFLURANE (SEVOrane®)
SIFAT FISIK
a. Onset & recovery cepat
b. Tidak merangsang baik untuk bayi & anak
c. Tidak sensitif terhadap katekolamin pada myocard
d. Dapat dipengaruhi soda limeà dan tidak toxic
e. Interaksi & potensiasi dengan relaksan otot
f. Harga jauh lebih mahal
g. Baik untuk induksi anestesi
h. Baik untuk operasi otak

Desflurane (Suprane®)
SIFAT FISIK
a. Cepat masuk & cepat keluar
b. Konsentrasi berlebih bisa berakibat bisa apnoe
c. Bisa tachycardi & Tekanan darah tinggi
d. Potensiasi dengan relaksan otot
e. Stabil pada cahaya & suhu ; 15–300C
f. CBF lebih baik daripada isoflurane
g. Perlu Vaporizer khusus titik didihnya
h. Baik untuk operasi otak & anak

Ethyl Chlorida
1. SIFAT FISIK
a. Bisa untuk anestesi lokal atau spray
b. Cairan tidak berwarna, bau eter
c. Mudah terbakar dengan konsentrasi 4–14%
d. Tidak boleh dengan soda lime karena bias terjadi reduksi
e. Ekskresi melalui paru
f. Batas keamanan sempit
g. Sebagai induksi pada pemakaian Ether open drop
Note : sering dipakai pada ekstraksi gigi
2. CARDIOVASCULAR
a. Dapat mendepresi otot jantung
b. Dengan adrenalin : iritabilitas
c. Otot jantung : aritmia

3. RESPIRASI
a. Respirasi mula-mula dirangsang , akhir apnoe
b. Sering mual muntah, paska anestesi
c. Cepat induksi & pemulihan

Ether (Diethyl Ether)


1. SIFAT FISIK
a. Tidak berwarna, mudah menguap
b. Bau khas (merangsang)
c. MAC = 1,92
d. Mudah terbakar/meledak
e. Dapat terurai dgn udara bebas à harus tertutup

2. CARDIOVASCULAR
a. Jarang terjadi aritmia, aman pd pemakaian adrenalin

3. RESPIRASI
a. Frekwensi mula-mula timggi lama-lama apnoe
b. Sekresi kelenjar ludah meningkat
c. Iritatif berakibat batuk & spasme
d. Efek hipersekresi
e. Mual, muntah untuk penggunaan premed
f. Lama bangun : cepat hentikan mesinnya
g. Selesai pemberian Ether supaya tidak apnoe berikan Oksigen!

4. SSP
a. TIK meninggkat karena terjadi dilatasi pada otak
b. Kadang kejang (klonus eter) apabila penggunaandangkal
c. Rangsang sentral : simpatis, katekolamin release, TD naik, HR naik
hati-hati pada hipertensi
d. Glikogenolisis meningakt : hati-hati pada DM

5. GI TRACT
a. Sering mual, muntah
b. Menekan sekresi empedu & garam

6. OTOT
a. Relaksasi otot sangat baik karena mempunyai TRIAS ANESTESI
Hipnotik, Analgetik, Relaksan
7. KELEMAHAN ETER
a. Bau tidak enak
b. Mual, muntah
c. Hipersekresi
d. Mudah meledak/terbakar

8. KEUNTUNGAN ETER
a. Mudah dibawa kemana-mana, murah
b. Bisa dengan alat sederhana
c. Batas keamanan yang lebar
d. Bisa tanpa Oksigen

Anda mungkin juga menyukai