Laporan Pendahuluan Abortus Imminens
Laporan Pendahuluan Abortus Imminens
SKEMA PERBEDAAN
DUGAAN MAL
MEDICAL ERROR KECELAKAAN MEDIS
PRAKTEK
I. Medical Error dianggap sebagai hasil negatif yang dapat dicegah timbulnya (BrennanT.)
Di dalam artikel oleh Liang, B.A didefinisikan suatu ketidakberhasilan untuk
menyelesaikan suatu tindakan yang terencana atau penggunaan suatu rencana yang
keliru untuk mencapai suatu tujuan, tetapi tidak termasuk tindakan yang dilakukan
dengan sengaja atau tindakan sembarangan sehingga mencelakakan pasien- telah
dianggap sebagai penyebab utama sampai terjadinya kecelakaan pasien.
Medical Error mempunyai 2 komponen :
1. Unsur manusia
2. Sistem.
Penelitian menunjukkan bahwa walaupun medical error mungkin ada terkait unsur manusia
di dalamnya, namun jarang sekali hal ini seluruhnya dapat dipersalahkan kepada pelakuk
manusianya saja. Umumnya terjadinya medical error disebabkan oleh suatu kegagalan pola
sistem yang memberi peluang , sehingga memungkinkan terjadinya suatu error.
Medical Error sebagai suatu kekeliruan suatu peristiwa yang tidak diduga terjadinya,
atau tidak dikehendaki dalam pemberian pelayanana medis yang dapat mengakibatkan atau
tidak sampai mengakibatkan luka terhadap pasien.
Medical error dapat dibedakan sebagai akibat dari tindakan medis yang dilakukan:
Kedua istilah ini dapat dikatakan sama artinya: “peristiwa negatif”. Istilah ini menunjukkan terjadinya
peristiwa yang berakibat negatif terhadap pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Atau juga
sehabis dilakukan operasi terhadapya dan sudah pulang, tetapi telah harus kembali lagi. Atau pasien
sesudah kembali ke ruangan tiba-tiba keadaannya mendadak memburuk atau timbul sesuatu yang
bersifat negatif.
Contoh: pemakaian pompa infus tersebut tidak ada menjamin adanya aliran bebas (free
flow) dari cairan intravena/medisasi kepada pasien. Tambahan bisa terjadi pula
kesalahan pemberian konsentrasi obat atau penyetelan infusion pump
Sentinel Events adalah suatu peristiwa tak terduga yang menyangkut kematian, akibat fisik atau
psikologis berat, atau resiko terhadap timbulnya luka serius terutama menyangkut kehilangan
anggota tubuh atau fungsinya. Istilah “atau resiko terhadap timbulnya” termasuk proses variasi
dimana suatu pengulangan tindakan kemungkinan besar akan mengandung resiko terjadinya suatu
hasil negatif.
Dinamakan sentinel karena sudah memberi tanda akan kehaarusan dilakukan penyelidikan atau
respons.
Peristiwa tersebut harus dilaporkan kepada badan yang khusus diberi wewenang untuk melakukan
penyelidikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Contoh:
- Kematian sebagai akibat dari kesalahan obat atau kesalahan tindakan lain
- Peristiwa pasien bunuh diri di dalam suatu ruangan yang diawasi terus-menerus
selama 24 jam
- Operasi pasien yang salah atau operasi anggota tubuh yang keliru
- Reaksi tranfusi darah, dll
III. Kelalaian (Negligence) adalah ketentuan legal yang terdiri atas 3 unsur:
1. Terdapat hubungan antara dokter dan pasien
2. Dokter telah melanggar kewajibanya karena tidak memenuhi standar pemberian pelayanan
3. Pelanggaran ini telah menyebabkan pasien menderita kerugian (harm) yang sebenarnya
dapat dibayangkan dan secara wajar dapat dicegah.
5. Lalai tidak memberikan surat rujukan (tidak bertanya lagi kepada pasien)
Di dalam kasus Coles, seorang pasien dengan ibu jari hancur telah datang meminta
pertolongan di rumah sakit daerah. Perawat yang menerima menganjurkan agar pasien
pergi ke rumah sakit umum untuk memperoleh suntikan tetanus profilaksis. Namun pasien
tersebut justru pergi ke dokter umum. Dokter tersebut menganggap bahwa pasien sudah di
rumah sakit tentunya sudah diberikan tetanus profilaksis, sehingga tidak disuntikkan kepada
pasien.
IV. Medical Judgment kadang juga dipakai istilah medical error. Menurut dojtrin ini seseorang profesi
medis yang telah mengikuti standar profesi yang dipakai secara umum tidak dapat dianggap lalai
atau bertanggungjawab apabila keputusan yang diaambil ternyata telah keliru.
Doktrin error in judgment ini berkaitan dengan pemstian beberapa unsur yang berkaitan dengan
konsep malpraktek:
1. Doktrin menekankan syarat fundamental bahwa sebelum seorang dokter dapat dianggap
bertanggungjawab maka penggugat harus membuktikan bahwa sikap tindak dokter itu lalai.
Bahwa tindakannya tidak sesuai dengan standar profesi yang berlaku.
2. Doktrin ini menekankan kembali bahwa tanpa terdapatnya bukti-bukti kelalaian dokter tidak
dapat dianggap bertanggungjawab semata-mata karena suatu akibat yang tidak
menyenangkan timbul dari terapi yang diberikannya
3. Doktrin ini memastikan adanya ketentuan “respectable minority rule”yang memberi hak dan
melindungi seorang dokter untuk memilih antara beberapa strategi,walaupun kemudian
yang dipilih ituternyata kurang menguntungkan. Ini bukanlah suatu error in judgment.
Kasus yang tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum adalah hanya kasus yang
bersifat “Non negligent error in judgment, bearti tidak semua kasus “error injudgment”dapat
dibebaskan tetapi yang dilakukan tanpa adanya unsur kelalaian atau non negligent.
V. Medical Blunder
Adalah suatu tindakan medis yang bersifat buruk, bodoh dan dilakukan sembarangan dan
menimbulkan akibat negatif (negative output, adverse event, sentinel event.pada umumnya
kesalahan itu tidak dapat atau sukar diperbaiki pula.
Jika dilihat dari sudut cara dilakukan dan akibatnya, maka medical blunder termasuk kesalah kasar
yang sangat berat.
Daftar Pustaka:
Guwandi,J. 2005. Medical Error dan Hukum Medis. Balai Penerbit FKUI. Jakarta