Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Retardasi mental adalah keadaan taraf perkembangan kecerdasan

dibawah normal sejak lahir atau masa anak-anak., biasanya terdapat

perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, Retardasi mental

mengacu kepada kerata-rataan yang signifikan, fungsi intelektual umum yang

mengandung keadaan yang mengalami kekurangan pada kemampuan

beradaptasi dan terns berlanjut selama proses pertumbuhan. Proses pertumbuhan

berakhir sekitar pada umur 18 tahun (Dalami, dkk., 2013). Anak retardasi mental

ini memiliki keterbatasan secara mental atau psikologis.

Menurut WHO jumlah anak dengan retardasi mental di dunia sebanyak

……………. Prevalensi anak retardasi mental di Indonesia dari populasi umum

sekitar 1-3%. Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1,5:1. Sekitar 85% dari seluruh

kasus merupakan kasus ringan (Yudhasmara, 2013). Di Jawa Timur anak dengan

retardasi mental sebanyak 720 anak. Di Kabupaten Kediri Jawa Timur diketahui

jumlah anak dengan retardasi mental sebanyak 37 anak Berdasarkan hasil studi

pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kabupaten Kediri Jawa Timur

diketahui anak dengan retardasi mental sebanyak 10 anak. Di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Pare Kabupaten Kekdiri sementara ditemukan sebanyak 5 anak di

Desa Pare. Sementara di di SLB Darma Wanita Pare sebanyak 37 anak. Hal ini

memberikan gambaran bahwa angka kejadian anak retardasi mental masih

tergolong tinggi.

1
2

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya retardasi mental.

Faktor penyebab retardasi mental erat kaitannya dengan keadaan sosial,

ekonomi dan kesehatan serta sumber yang tersedia untuk pendidikan,

perkembangan dan kesempatan kerja dari suatu masyarakat. Oleh karena itu

angka kejadian retardasi mental lebih tinggi pada Negara yang kurang mempunyai

program imunisasi massa, gizi dan sanitasi yang buruk, lingkungan yang kurang

aman, dan pelayanan kesehatan yang kurang pada wanita hamil dan anak-anak.

Etiologi dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu penyebab prenatal, perinatal

dam postnatal. Pengaruh prenatal terhadap perkembangan embrio mulai sejak

masa menentukan yaitu pada saat ibu belum menyadari bahwa ia hamil. Faktor

genetik dan lingkungan pada umumnya menjadi penyebab prenatal utama

terjadinya retardasi mental. Penyebab perinatal dam postnatal utama adalah

encephalopathy sebagai akibat dari luka pada fetus yang menyebabkan

abnormalitas neurologik yang selanjutnya menimbulkan masalah perkembangan.

Penyebab lain seperti hypoxia pada saat persalinan dan herpes simplek

encephalitis juga dapat menimbulkan kerusakan sistem syaraf karena sistem

syaraf pusat mudah terinfeksi pada awal kehidupan (Dalami, dkk., 2013).

Dampak dari retardasi mental ini adalah beban psikologis yang ditanggung

keluarga cukup besar dan beban perawatan juga harus lebih maksimal.

Mengingat beratnya beban keluarga maupun masyarakat yang harus

ditanggung dalam penatalaksanaan retardasi mental, maka pencegahan yang

efektif merupakan pilihan terbaik. Selain itu sebaiknya orang tua tetap menjalin

komunikasi dengan anak. Mendidik anak dalam segala hal meskipun sifatnya

sederhana sangat diperlukan. Pada anak retardasi mental membutuhkan


3

komunikasi yang sederhana dan berulang-ulang agar mampu mengikuti apa yang

kita ajarkan kepada mereka. Jadi inti komunikasi yang diperlukan adalah

komunikasi dari orang tua yang sifatnya sederhana, mudah diikuti dan berulang-

ulang.

Berdasarkan kajian pada latar belakang masalah di atas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul penelitian:

"Hubungan Pertalian Darah, Sosial Ekonomi, Lingkungan, Riwayat Prenatal,

Natal, Postnatal dengan Kejadian Retardasi Mental di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka peneliti tertarik

untuk melaksanakan penelitian dengan merumuskan masalahnya sebagai berikut :

”Adakah hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan, riwayat prenatal,

natal, postnatal dengan kejadian retardasi mental di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri ?


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan,

riwayat prenatal, natal, postnatal dengan kejadian retardasi mental di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Menganalisis hubungan pertalian darah dengan kejadian retardasi mental di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten

Kediri.
4

2. Menganalisis hubungan sosial ekonomi dengan kejadian retardasi mental di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten

Kediri.
3. Menganalisis hubungan lingkungan dengan kejadian retardasi mental di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten

Kediri.
4. Menganalisis hubungan riwayat prenatal dengan kejadian retardasi mental di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten

Kediri.
5. Menganalisis hubungan natal dengan kejadian retardasi mental di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri.


6. Menganalisis hubungan postnatal dengan kejadian retardasi mental di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri.


7. Menganalisis hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan, riwayat

prenatal, natal, postnatal dengan kejadian retardasi mental di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Pare, Bendo dan Sidorejo Kabupaten Kediri.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Responden/Orang Tua
Orang tua diharapkan mendapat tambahan pengetahuan tentang adanya

hubungan hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan, riwayat

prenatal, natal, postnatal dengan kejadian retardasi mental.


1.4.2 Bagi Lahan Penelitian
Dapat menambah informasi tentang hubungan hubungan pertalian darah,

sosial ekonomi, lingkungan, riwayat prenatal, natal, postnatal dengan kejadian

retardasi mental.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan informasi dalam proses belajar mengajar, terutama

tentang hubungan hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan, riwayat


5

prenatal, natal, postnatal dengan kejadian retardasi mental untuk disampaikan

kepada peserta didik.


1.4.4 Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan peneliti tentang

hubungan pertalian darah, sosial ekonomi, lingkungan, riwayat prenatal, natal,

postnatal dengan kejadian retardasi mental. Hasil ini selanjutnya dapat

diaplikasikan pada saat bekerja di lahan.


1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan

pertimbangan di dalam analisis data serta dimanfaatkan sebagai penelitian

relevan.

Anda mungkin juga menyukai