Konsep Desa Siaga Sehat Jiwa
Konsep Desa Siaga Sehat Jiwa
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
PROPOSAL KEGIATAN
KONSEP DESA SIAGA SEHAT JIWA
MENUJU KECAMATAN BANTUR BEBAS PASUNG 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
dari komunitas ke rumah sakit dan sebaliknya. Pelayanan kesehatan jiwa dimulai di
masyarakat dalam bentuk pelayanan kemandirian individu dan keluarganya, pelayanan oleh
tokoh masyarakat formal dan nonformal diluar sektor kesehatan, pelayanan oleh Puskesmas
dan pelayanan kesehatan utama, pelayanan di tingkat kabupaten/kota dalam bentuk
kunjungan ke masyarakat, pelayanan di rumah sakit umum dalam bentuk unit rawat jalan
dan inap serta pelayanan rumah sakit jiwa.
Masalah kesehatan terutama gangguan jiwa saat ini angka insidennya masih tinggi.
Berdasarkan hasil survey kesehatan mental rumah tangga (SKMRT) tahun 1995
menemukan bahwa 185 dari 1000 penduduk rumah tangga dewasa menunjukkan adanya
gejala gangguan kesehatan jiwa. Hasil SKRT 1995 menunjukkan, gangguan mental
emosional pada usia 15 tahun ke atas adalah 140 per 1.000 penduduk dan 5-14 tahun
sebanyak 104 per 1.000 penduduk (Maramis, 2006).
Masyarakat yang mampu mengatasi masalah kesehatan jiwa tersebut menjadi salah
satu jawaban untuk mencegah timbulnya kejadian gangguan jiwa. Masyarakat diharapkan
mampu merawat anggota keluarga yang sudah sakit ( menderita gangguan jiwa ), dan
mampu mencegah terjadinya gangguan jiwa baru dari masyarakat yang beresiko terjadi
gangguan jiwa. Penanganan yang tepat terhadap penderita gangguan jiwa dan masyarakat
yang beresiko akan dapat menekan terjadinya kejadian gangguan jiwa (CMHN, 2005).
Puskesmas Bantur merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang yang berada di Kecamatan Bantur. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas
Bantur pada tahun 2011 tercatat : 32.469 jiwa yang tersebar di 5 Desa yaitu Desa Bantur,
Wonorejo, Srigonco, Sumberbening, dan Bandungrejo. Dimana desa Bantur terdiri dari 5
dusun, 73 RT, dan jumlah penduduk 11.917. Desa Wonorejo terdiri dari 1 Dusun, 11 RT,
dan jumlah penduduk 1408. Desa Srigonco terdiri 3 Dusun, 39 RT, dan jumlah penduduk
4352. Desa Sumberbening terdiri dari 3 Dusun, 25 RT dan jumlah penduduk 5538. Desa
Bandungrejo terdiri dari 3 Dusun, 54 RT, dan jumlah penduduk 9254 (Puskesmas Bantur,
2011)
Menurut hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa Keperawatan Brawijaya program A
bekerja sama dengan kader kader posyandu mulai bulan Juni – Desember 2012 didapat
data track record pasien gangguan dan pasien resiko. Untuk desa Srigonco jumlah pasien
gangguan jiwa sebanyak 28 orang, desa Sumberbening sebanyak 15 orang, dan desa
Wonorejo sebanyak 5 orang. Sementara untuk dua desa lainnya yaitu desa Bantur dan desa
Bandungrejo masih dalam proses pelaksanaan pada bulan Februari-Maret 2013.
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Perawat CMHN sebagai tenaga kesehatan dengan spesialisasi masalah jiwa yang
bekerja di masyarakat dan bersama masyarakat, harus mempunyai kemampuan melibatkan
peran serta masyarakat; terutama tokoh masyarakat, dengan cara melatih para tokoh
masyarakat untuk menjadi kader kesehatan jiwa. Hal ini diperlukan agar masyarakat dekat
dengan pelayanan kesehatan jiwa sehingga individu yang sehat jiwa tetap sehat, individu
yang berisiko dapat dicegah tidak mengalami gangguan jiwa dan yang mengalami gangguan
jiwa dapat sembuh atau mandiri (minimal 50%) dan dapat dilanjutkan perawatannya oleh
kader kesehatan jiwa.
Untuk dapat mendata keluarga sehat jiwa, risiko masalah psikososial dan gangguan
jiwa diperlukan bantuan kader kesehatan jiwa. Dengan cara ini diharapkan seluruh masalah
kesehatan jiwa dapat diselesaikan. Strategi yang digunakan adalah Desa Siaga Sehat Jiwa
dengan memberdayakan kader kesehatan jiwa. Kader kesehatan jiwa berperan penting di
masyarakat karena kader dapat membantu masyarakat mencapai kesehatan mental yang
optimal melalui penggerakan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
mental serta pemantauan kondisi kesehatan penderita gangguan jiwa di lingkungannya.
Penderita gangguan jiwa sebenarnya tidak serta merta kehilangan produktifitasnya.
Apabila mendapatkan perawatan dengan baik, penderita gangguan jiwa tersebut dapat
menjalankan kegiatan sehari hari dan berpenghasilan ( produktif ) seperti anggota
masyarakat yang lain. Hal tersebut berbeda apabila penderita tersebut tidak mendapatkan
perawatan yang memadai sehingga harus dirawat di Rumah Sakit dan kelhilangan
produktifitasnya. Kegiatan kesehatan jiwa masyarakat ( keswamas ) merupakan kegiatan
yang tepat untuk dapat memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat tersebut dapat
merawat penderita gangguan jiwa tetap berada di masyakarat tanpa kehilangan
produktifitasnya.
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, sekiranya perlu penatalaksanaan
lebih lanjut terkait masalah kesehatan jiwa di Kecamatan Bantur khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Bantur, karena hal ini terkait juga dengan proses rujukan pasien ke Rumah
Sakit Jiwa Lawang, Program Pengawasan Minum Obat Pasien, dan Poli Jiwa yang masih
dalam tahapan perencanaan lebih lanjut. Oleh karena itu program Desa Siaga Sehat Jiwa
patut untuk diajukan sebagai salah satu program Puskesmas di wilayah kerja Kecamatan
Bantur.
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Indikator proses
Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif upaya yang
dilaksanakan di suatu desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga yaitu
frekuensi pertemuan Forum Masyarakat Desa, berfungsi/tidaknya Poskesdes,
berfungsi/tidaknya UKBM yang ada, berfungsi/tidaknya sistem kegawatdaruratan
dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana; berfungsi/ tidaknya sistem
surveilans berbasis masyarakat
4. Indikator dampak
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dan
hasil kegiatan di desa dalama rangka pengembangan desa Siaga yaitu jumlah
penduduk yang menderita sakit, jumlah penduduk yang menderita gangguan jiwa
(Depkes RI, 2006)
1. Visi
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya Kecamatan
Sehat 2010. Kecamatan sehat 2010 merupakan gambaran kesehatan
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan yang ditandai lingkungan sehat dengan penduduknya yang perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Desa Siaga Sehat Jiwa yang merupakan suatu pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa komunitas yang mempunyai visi ”memelihara kesehatan jiwa
masyarakat dan mengoptimalkan kemampuan hidup pasien gangguan jiwa yang
ada di masyarakat sesuai dengan kemampuannya dengan memberdayakan
keluarga dan masyarakat”.
2. Misi pelayanan
Misi pelayanan keperawatan kesehatan di Desa Siaga Sehat Jiwa adalah
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai masyarakat
sehat jiwa melalui pengembangan program CMHN dan pembentukan kader
kesehatan jiwa.
3. Strategi pelayanan
Untuk mencapai visi dan misi desa siaga sehat jiwa maka strategi yang disiapkan
adalah penyusunan dan pelaksanaan beberapa program/kegiatan kesehatan jiwa
(CMHN) di desa siaga sehat jiwa. Fokus utama program CMHN di desa siaga
adalah
a. Kegiatan perawat CMHN.
1) Pendidikan kesehatan jiwa bagi kelompok masyarakat yang sehat :
Keluarga dengan bayi
Keluarga dengan kanak-kanak
Keluarga dengan usia pra sekolah
Keluarga dengan usia sekolah
Keluarga dengan remaja
Keluarga dengan dewasa muda
Keluarga dengan dewasa
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Latihan 1
c. Pelaporan
1) Kader mencatat nama seluruh keluarga yang tinggal di wilayahnya
2) Kader mencatat data – data keluarga yang mempunyai risiko masalah
psikososial
3) Kader mencatat data – data keluarga yang mengalami gangguan jiwa
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
b. Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang disebabkan oleh rusaknya
fungsi jiwa (ingatan, pikiran, penilaian/persepsi, komunikasi, aktivitas, motivasi,
belajar) sehingga menyebabkan adanya hambatan dalam melakukan fungsi sosial
(interaksi/bergaul). Penyebab gangguan jiwa adalah ketidakmampuan seseorang
beradaptasi dengan masalah. Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan
dimana saja. Perilaku yang menunjukkan seseorang mengalami gangguan jiwa
adalah sangat beragam (lihat table 2).
(Keliat dkk, 2011)
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Tabel 2
Perilaku yang menunjukkan tanda gangguan jiwa
NO CIRI PERILAKU
1 Sedih berkepanjangan dalam waktu lama
2 Kemampuan melakukan kegiatan sehari – hari (kebersihan, makan,
minum, aktivitas) berkurang
3 Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas)
4 Marah – marah tanpa sebab
5 Bicara atau tertawa sendiri
6 Mengamuk
7 Menyendiri
8 Tidak mau bergaul
9 Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri
10 Mengatakan atau mencoba bunuh diri
1. Identifikasi apakah ada tetangga bp/ibu yang mempunyai perilaku seperti tertulis
pada tabel 1 dan 2 ?
2. Bagaimana cara bp/ibu menilai perilaku seseorang yang termasuk sehat jiwa,
berisiko mengalami masalah psikososial dan gangguan jiwa
3. Perlihatkan cara bp/ibu dalam mendeteksi adanya masalah psikososial atau
gangguan jiwa
4. Sebagai kader apa yang dapat bp/ibu lakukan untuk menolong mereka?
c. Sehat Jiwa
Keluarga yang sehat jiwa adalah keluarga yang anggota keluarganya tidak
ada gangguan jiwa atau risiko masalah psikososial.
Semua hasil deteksi dimasukkan dalam buku deteksi keluarga, kemudian
dimasukkan di buku penyuluhan, dimana kelompok sehat jiwa dibagi dalam
kelompok, demikian pula risiko dan gangguan jiwa.
(Keliat dkk, 2011)
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
b. Pelaksanaan
1) Mengingatkan peserta untuk mengikuti penyuluhan
2) Mengumpulkan peserta penyuluhan
3) Mendampingi perawat CMHN yang memberikan penyuluhan
4) Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Pelaporan
1) Membuat laporan topik/judul penyuluhan dan kehadiran peserta (lihat buku
pegangan kader : penyuluhan kesehatan jiwa)
(Keliat dkk, 2011)
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Latihan 2
Latihan
2.15 Pendokumentasian
Pengertian
Pendokumentasian adalah menuliskan seluruh tindakan yang dilakukan kader
(deteksi, penggerakkan, kunjungan rumah dan rujukan kasus) dengan menggunakan
panduan pelaporan yang tersedia (buku pegangan kader kesehatan jiwa).
Tujuan
Melalui pendokumentasian yang dilakukan kader, diharapkan perkembangan kondisi
kesehatan pasien dan keluarga serta seluruh kegiatan yang telah dilakukan di desa
siaga sehat jiwa tercatat dengan baik
Bentuk dokumentasi
Bentuk dokumentasi laporan kader adalah :
Buku pegangan kader : deteksi keluarga
Buku pegangan kader : penyuluhan kesehatan jiwa
Buku pegangan kader : supervisi pasien gangguan jiwa
Surat rujukan
(Keliat dkk, 2011)
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
BAB 3
KERANGKA KEGIATAN
Perawat CMHN
Pelatihan
Kompetensi Kader
Sehat Jiwa (Deteksi
1. Terbentuknya kader Dini, TAK,
sehat jiwa per posyandu Pendkes, Rujukan,
yang memiliki skill Dokumentasi
terlatih di bidang
kesehatan jiwa : Buku pegangan
2. Setiap dusun memiliki kader : deteksi
Kegiatan Kader keluarga
kader kesehatan jiwa
Kesehatan Jiwa dengan rasio 1 kader Buku pegangan
terhadap 15-20 keluarga kader :
yang ada disekitar penyuluhan
tempat tinggalnya kesehatan jiwa
3. Seluruh keluarga di Buku pegangan
Desa Siaga Sehat Jiwa kader : supervisi
memiliki kader pasien
kesehatan jiwa gangguan jiwa
Surat rujukan
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
BAB 4
RENCANA KEGIATAN
(Desa) - Presepti
Mengambil data deteksi dini keluarga sehat
jiwa yang sudah disebar di kader per
posyandu di kedua dusun (desa Bantur dan
Bandungrejo)
Mengolah data deteksi dini keluarga sehat
jiwa yang sudah diisi kader per posyandu
Desa - Presepti
Validasi data pasien gangguan jiwa dan resiko di
3 desa (Srigonco, Sumberbening, Wonorejo)
secara door to door
Puskesmas - Presepti
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas
dengan gangguan psikososial dan gangguan
jiwa
(Desa) - Prsepti
1. Deteksi keluarga dengan metode door to door
2. Perencanaan Strategi Asuhan Keperawatan
3. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas
(Desa) - Presepti
Mengambil data deteksi dini keluarga sehat
jiwa yang sudah disebar di kader per
posyandu di kedua dusun (desa Bantur dan
Bandungrejo)
Mengolah data deteksi dini keluarga sehat
jiwa yang sudah diisi kader per posyandu
(Desa dan Puskesmas) Presepti
Supervisi dari pihak kampus terkait program Preseptor akademik
komunitas jiwa serta asuhan keperawatan jiwa Preseptor klinik
pasien kelolaan
Minggu 4 Puskesmas - Presepti
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas
dengan gangguan psikososial dan gangguan
jiwa
(Desa) - Presepti
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas
Follow up dan melanjutkan kegiatan yang sudah Presepti
dilakukan kelompok sebelumnya di 3 desa
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
c. Materi pelatihan
Secara garis besar materi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas
b. Konsep desa siaga sehat jiwa
c. Deteksi masalah – masalah psikososial dan gangguan jiwa
d. Kunjungan rumah untuk pasien mandiri
e. Pendokumentasian/pelaporan
(Rincian materi ada pada buku pegangan kader : materi pelatihan)
d. Metode pelatihan
Beberapa metode yang dapat saudara gunakan saat melakukanpelatihan kader;
sesuai dengan tujuan adalah sebagai berikut :
h. Ceramah interaktif
Penyampaian materi diberikan secara lisan/verbal oleh pelatih. Metode ini efektif
jika menggunakan alat bantu yang tepat seperti transparansi, slide, video.
Ceramah interaktif dilakukan untuk memotivasi peserta pelatihan terlibat aktif
mengikuti materi yang disampaikan dengan cara menyampaikan pendapatnya.
Awal ceramah adalah pembukaan 10 – 15 menit kemudian penyampaian
informasi yang diikuti dengan diskusi dan tanya jawab.
i. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok dilakukan bila materi yang dipelajari perlu dibahas lebih
mendalam atau dipraktekkan. Dalam diskusi kelompok perlu dipilih ketua dan
sekretaris kelompok yang akan memimpin diskusi. Hasil diskusi dicatat dan
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
e. Evaluasi
a. Fokus : Gabungan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif
b. Metode : Pre dan post tes (soal tertulis)
Penampilan kinerja (performance)
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
1. Buatlah rancangan pembelajaran (SAP) untuk salah satu materi yang saudara
pilih untuk disampaikan pada pelatihan
2. Diskusikan hasil rancangan pembelajaran saudara dengan teman kelompok
dan fasilitator
BAB 5
PENUTUP
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Lampiran :
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bantur pada tahun 2011 tercataT 32.469
jiwa. Jumlah penduduk tahun 2011 tersebar di desa-desa sebagai berikut :
1. Bantur 5 73 11.917
2. Wonorejo 1 11 1.408
3. Srigonco 3 39 4.352
4. Sumberbening 3 25 5.538
5. Bandungrejo 3 54 9.254
1. DESA SRIGONCO
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
1600
1400
1200 Klasifikasi
Sehat
1000
800 Klasifikasi
Resiko
600
400 Klasifikasi
Gangguan
200 Jiwa
0
2. DESA SUMBERBENING
7%
0% 0%
93%
Sehat Resiko/Psikososial
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTUR
Jln. Raya Bantur No. 2203 Telp. ( 0341 )841113 Kode Pos 65179
Sehat
2
369 2
11 Resiko/Psikos
4863 5 osial/Penyakit
kronis
2 Gangguan
Jiwa
N=52
3. DESA WONOREJO
Sehat
Risiko / Psikososial
Gangguan Jiwa
1287