Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PELAYANAN GIZI DI PUSKESMAS

A. Pelayanan gizi di dalam gedung


1. Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari upaya promotif, preventif, dan
kuratif serta rehabilitative baaik rawat jalan dan rawat inap yang dilakukan di dalam
Puskesmas Udanawu. Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari dua jenis
pelayanan yaitu pelayanan gizi rawat jalan daan pelayanan gizi rawat inap. Berikut
adalah uraian mengenai pelayanan gizi di rawat jalan dan rawat inap.
a. Pelayanan gizi rawat jalan
Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi:
1) Pengkajian gizi
a) Data antropometri
Pengukuran antropometri dapat dilakukan dengan berbagai cara meliputi
pengukuran tinggi badan/ panjang badan dan berat badan, lingkar lengan
atas, lingkar kepala.
b) Data pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelaianan klinis yang
berhubungan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda
klinis meliputi kekurangan gizi atau kelebihan gizi seperti rambut, otot, kulit,
baggy paants, penumpukan lemak dibagian tubuh tertentu.
c) Data riwayat gizi
(1) Pengkajian riwayat gi
d) Data hasil pemeriksaan laboratorium.
2) Penetuan status gizi
Diagonosis gizi spesifik untuk masalah gizi yang bersifat sementara sesuai
dengan respon pasien.
3) Pelaksanaan Intervensi gizi
Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
mengubah prilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan
individu
a) Penentuan jenis diet sesuai dengan kebutuhan gizi individual.
b) Edukasi gizi
c) Konseling gizi
4) Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk emngetahui tingkat kemajuan,
keberhasilan pelaksanaan intervensi gizi pada pasien/ klien
Hal-hal yang perlu dimonitoring dan dievaluasi dalam pelaksanaan asuhan gizi
antara lain:
a) Perkembangan data antropometri
b) Perkembangan data hasil pemeriksaan laboratorium yang terkait dengan
gizi
c) Perkembangan data fisik/ klinis
d) Perkembangan data asupan makan
e) Perkembangan diagnosis gizi
f) Perkembagan perilaku dan sikap

b. Pelayanan gizi rawat inap


Intervensi gizi pada pelayanan gizi rawat inap mencakup penyelenggaraan
pemberian makan pasien, pemantauan asupan makanan, konseling gizi dan
pergantian jenis diet apabila diperlukan pelayanan gizi rawat inap merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi:
1) Pengkajian gizi
Kategori data pengkajian gizi meliputi:
a) Data antropometri
b) Data pemeriksaan fisik/ klinis
c) Data riwayat gizi
d) Data hasil pemeriksaan laboratorium
2) Penetuan diagnosis gizi
Intervensi gizi dalam rangka pelayanan gizi rawat inap meliputi:
a) Penentuan jenis diet sesuai dengan kebutuhan gizi individual.
b) Konseling gizi
c) Penyelenggaraan makanan
Gambar 1. Alur Penyelenggaraan Makanan di Puskesmas Udanawu

1. Perencanaan 2. Pemesanan 3. Warung melakukan


menu Makanan pasien persiapan dan
ke warung pengolahan makanan

4. Petugas jaga 4. Warung mengirim


mendistribusikan makanan pasien ke
makanan ke ruangan Puskesmas

3) Interrvensi gizi meliputi pelayanan makanan, pemantauan asupan, perubahan


diet dan konseling.
4) Monitoring dan evaluasi.

B. Pelayanan gizi diluar gedung


1. Kegiatan Pelayanan Gizi Luar Gedung
Secara utuh kegiatan pelayanan gizi luar gedung tidak sepenuhnya dilakukan hanya
diluar gedung, melainkan tahap perencanaan dilakukan di dalam gedung. Kegiatan
pelayanan gizi diluar gedung ditekankan kea rah promotif daan preventif serta
sasarannya adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Udanawu. Beberapa
kegiatan pelayanan gizi di luar gedung dalam rangka upaya perbaikan gizi yang
dilaksanakan oleh Puskesmas antara lain:
a. Edukasi Gizi/ Pendidikan gizi
1) Tujuan edukasi gizi adalah mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dan sesuai dengan masalah gizi.
2) Sasaranya adalah kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Udanawu.
3) Lokasi edukasi antara lain : posyandu, institusi pendidikan, kelas ibu,
kelompok pendukung asi, dll
4) Funsi tenaga gizi Puskesmas dalam edukasi gizi disesuaikan dengan situasi
dan kondisi serta berkoordinasi dengan tim penyuluh di Puskesmas misalnya
tenaga Promkes, antara lain:
a) Merencanakan kegiatan edukasi di wilayah kerja Puskesmas Udanawu
b) Merencanakan materi edukasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
c) Memberikan pembinaan kepada kader agar mampu melakukan pendidikan
gizi di Posyandu dan masyarakat luas.
d) Memberikan edukasi secara langsung di UKBM, institusi pendidikan dan
pertemuan-pertemuan lainnya.
e) Menyusun laporan pelaksanaan pendidikan gizi di wilayah kerja
Puskesmas.
b. Sosialisasi asi eksklusif dan PMBA
a) Tujuan sosialisasi ASI eksklusif dan PMBa adalah:
1) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perrilaku keluarga sehingga bayi
baru lahir segera diberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan meneruskans
ASI eksklusif samapai baayi berusia 6 bulan.
2) Sejak usia 6 bulan disamping meneruskasn ASI mulai diperkenalkan
Makanan Pendamping ASI (MPASI).
3) Meneruskan ASI dan MPASI sesuai kelompok umur sampai usia 24 bulan.
b) Sasaran sosialisasi adalah kader posyandu, ibu hamil dan atau keluarga dan
ibu yang mempunyai anak usia 0-24 bulan.
c) Lokasi sosialisasi di kantor desa
d) Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalam konseling ini disesuaikan dengan situasi
dan kondisi antara lain.
1) Makanan sehat selama hail
2) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
3) Asi eksklusif
4) Makanan Pendamping ASI kepada bayi usia 6 bulan dan terus memberikan
ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih
5) Makanan sehat ibu menyusui
e) Membuat laporan bulanan pelaksanaan sosialisasi di wilayah kerja
Puskesmas.

c. Pengelolaan pemantauan pertumbuhan di Posyandu


1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi balita menggunakan
KMS atau buku KIA.
2) Sasaran kegiatan ini adalah kader Posyandu
3) Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di Posyandu
4) Fungsi tenaga gizi Puskesmas anatara lain:
a) Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di wilayah kerja
Puskesmas.
b) Memberikan pembinaan kepada kader Posyandu agar mampu melakukan
pemantauan pertumbuhan di Posyandu.
c) Melakukan penimbangan
d) Membina kader dalam menyiapkan SKDN dan pelaporan.
e) Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di wilayah kerja
Puskesmas.

d. Pengelolaan pemberian kapsul vitamin A


1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan
pemberian vitamin A melalui pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan sehingga kegiatan pencegahan kekurangan vitamin A dapat
berjalan dengan baik.
2) Sasaran kegiatan ini antara lain bayi, balita dan ibu nifas.
3) Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di Posyandu.
4) Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalam pengelolaan manajemen pemberian
vitamin A:
a) Merencanakan kebutuhan vitamin A untuk bayi 6-11 bulan, anak usia 12-59
bulan, dan ibu nifas setiap tahun.
b) Memantau kegiatan pemberian vitamin A di wilayah kerja Puskesmas yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan lain.
c) Menyusun laporan pelaksanaan distribusi vitamin A di wilayah kerja
Puskesmas.

e. Pengelolaan pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil


1) Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keberhasilan pemberian TTD untuk
kelompok masyarakat yang rawan menderita anemia gizi besi yaitu ibu hamil.
2) Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil.
3) Lokasi ditempat praktek bidan, Puskesmas dan jejaringnya.
4) Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalaam pengelolaan manajemen pemberian
TTD antara lain:
a) Merencanakan kebutuhan TTD untuk kelompok sasaran selama satu
tahun.
b) Memantau kegiatan pemberian TTD oleh bidan di wilayah kerja
Puskesmas.
c) Menyusun laporan pelaksanaan distribusi TTD di wilayah kerja Puskesmas.

f. Edukasi dalam rangka pencegahan anemia pada remaja putrid.


1) Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keberhasilan program pencegahan
anemia gizi besi pada kelompok sasaran.
2) Sasaran kegiatan ini adalaah remaja putrid, WUS
3) Lokasi pelaksanaan kegiatan ini di UKS.
4) Fungsi tenaga giziPuskesmas dalam pengelolaan manajemen pemberian TTD
antara lain:
a) Memberikan pendidikan gizi agar remaja putrid dan WUS mengonsumsi
TTD secara mandiri.
b) Apabila di suatu daerah prevalensi anemia ibu hamil > 20% maka tenaga
gizi Puskesmas merencanakan kebutuhan TTD untuk remaja putrid dan
WUS dan melakukan pemberian TTD kepada kelompok sasaran.
c) Memantau kegiatan pemberian TTD oleh bidan di wilayah kerja Puskesmas
d) Menyusun laporan pelaksanaan distribusi TTD di wilayah kerja
Puskesmas.

g. Pengelolaan pemberian MPASI dan PMT Pemulihan


1) MPASI pabrikan
MPASI pabrikan adalah MPASI yang diproduksi oleh pabrik dalam rangka
untuk penggulangan masalah gizi. Dengan sasarn balita usia 6-24 bulan
miskin
2) PMT Pemulihan
a) Sasaran : balita gizi buruk, ibu hamil KEK
b) PMT pemulihan untuk balita gizi kurang adalah makanan ringan padat gizi
dengan kandungan 350-400 klaori energy dan protein 10-15 gram protein.
c) PMT pemulihan bumil KEK diberikan dalam bentuk makanan padat gizi
dengan kandungan 500kalori energi dan 15 gram protein.
d) Lama pemberian PMT pemulihan untuk balita dan ibu hamil KEK adalah 90
hari makan anak dan 90 hari makan bumil.
3) Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalam manajemen pemberian MPASI dan PMT
bumil KEK antara lain:
a) Merencanakan kebutuhan MPASI dan PMT Pemulihan untuk sasaran
selama 1 tahun.
b) Memantau kegiatan pemberian MPASI dan PMT pemulihan di wilayah
kerja Puskesmas.
c) Menyusun laporan pelaksanaan distribusi MPASI dan PMT pemulihan di
wilayah kerja Puskesmas.

h. Surveilens gizi
Kegiatan surveilan gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang
dilakukan secara tersu menerus, penyajian serta disemenasi
1) Tujuan :
a) Tersedianya informais berkala dan terus menerus tentang besaran
masalah gizi yang berkembang an di masyarakat.
b) Tersedianya informasi yang dapat dogunakan untuk mengetahui penyebab
masalah gizi dan factor-faktor terlkait.
c) Tersedianya informasi kecenderungan masalah gizi di suatu daerah.

2) Lingkup data surveilan gizi antara lain


a) Data status gizi
b) Data konsumsi makanan
c) Data cakupan program gizi
3) Contih kegaiatn dalan surveilen gizi antara lain:
a) Pemantauan Status Gizi
b) Pemantauan wilayah setempat
c) Pemantauan konsumsi garam beriodium di rumah tangga

i. Pembinaan Gizi di Institusi


1) Pembinaan gizi di Sekolah
a) Tujuan kegiatan ini aadalah memperbaiaki status gizi anak sekolah
b) Sasaran kegiatan ini adalah peserta didik PAUD, Taman Kanak-kanak,
SD/MI, SMP/MTS, SMA/ MA, Pondook pesantren dan yang sederajad.
c) Bentuk-bentuk kegiatan perbaikan gizi di Sekolah
- Edukasi gizi/ penyuluhan
- Penjaringan status gizi di sekolah
- Pemberdayaan peserta didik sebagai dokter kecil dan anggota Saka
Bhakti Husada.
- Pengawan dan pembinaan kantin sehat
j. Kerjasama lintas sektor dan lintas program
1) Tujuan : meningkatkan pencapaian indikator perbaikan gizi di tingkat
puskesmas melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program.
2) Sasaran : seksi pemberdayaan masyarakat kantor camat, penyuluh pertanian
lapangan, TP PKK, Dinas Pendidikan , Kepala Desa, program KIA, bidan
koordinator, tenaga sanitarian, tenaga promosi kesehatan, perawat, dll.
3) Fungsi tenaga gizi Puskesmas dalam kerjasa lintas sektor dan lintas program
adalah:
a) Merencanakan kegiatan sensitif yang memerlukan kerjasama
b) Mengidentifikasi sektor dan program yang perlu kerja sama
c) Melakukan pertemuan untuk menggalang komitmen bersama
d) Melakukan koordinasi dalam menentukan indikator keberhasilan kerjasama
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama
f) Membuat laporan hasil kerjasama.

2. Alur pelayanan gizi di luar gedung


Penanganan masalah gizi memerlukan pendekatan yang komprehensif (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan pelayanan gizi di luar gedung
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Alur pelayanan gizi luar
gedung disesuaikan dengan jenis kegiatan, sasaran dan keadaan wilayah setempat
BAB IV
PENCATATAN , PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI

Pencatatan, pelaporan, monitoring daan evaluasi dilaksanakan di Puskesmas, data dan


informasi dari hasil pencatatan dioalh dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Blitar.

A. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan untuk mendokumentasikan pelayanan gizi di dalam dan di
luar gedung menggunakan intrumen antara lain:
1. Buku register pasien
2. Rekapitulasi hasil sistem informasi Posyadu
3. Dokumentasi asuhan gizi
4. LB3 gizi
B. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan pelayanan gizi baik didalam gedung maupun
di luar gedung. Cara melakukan monitoring dan evaluasi perlu memperhatikan jenis
dan waktu kegiatan yang dilaksanakan.
1. Monitoring dan evaluasi kegiatan di dalam gedung
Kegiatan yang dimonitor dan dievaluasi:
a. Edukasi gizi
Frekuensi edukasi yang direncanakan diselenggarakan di Puskesmas per
tribulan, semester, tahun
b. Penyelenggaraan makanan
1) Data jumlah pasien rawat inap yang dilayanai perbulan , smester, tahuanan
2) Jenis diet yang diberikan kepada pasien per bulan, semester dan tahunan
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan luar gedung
Kegiatan yang dimonitor dan dievaluasi:
a. Penyuluhan gizi
1) Frekuensi penyuluhan gizi yang direncanakan diselenggarakan di luar
gedung Puskesmas.
2) Materi penyuluhan yang diberikan perbulan/ pertahun

b. Pengelolaan pemantauan pertumbuhan di Posyandu


1) Data SKDN meliputi jumlah balita yang ada (S), jumlah balita yang punya
KMS (K), jumlah balita yang ditimbang (D), jumlah balita yang naik berat
badannya (N) per bulan, per triwulan, semester, tahun.
2) Persentase D/S dan N/D per bulan, per triwulan, semester, tahun.
3) Jumlah balita BGM dan 2T per bulan, per triwulan, semester, tahun.
c. Pemberian kapsul vitaamin A
1) Data jumlah sasaran yang seharusnya mendapat vitamin A
2) Data jumlah sasaran yang telah mendapat vitamin A
d. Pemberian tablet tambah darah
1) Data jumlah sasaran yang seharusnya mendapat TTD
2) Data jumlah sasaran yang telah mendapat TTD
e. Pengelolaan MPASI dan PMT
1) Data jumlah sasaran yang seharusnya mendapat MPASI, PMT Pemulihan
2) Data jumlah sasaran yang telah mendapat MPASI,PMT Pemulihan
f. Pembinaan gizi institusi
1) Data jumlah edukasi gizi yang direncanakan per bulan dan per tahun di
Institusi di luar Puskesmas.
2) Data jumlah edukasi gizi yang dilaksanakan per bulan dan per tahun di
Institusi di luar Puskesmas
g. Surveilen gizi
1) Jenis kegiatan surveilen yang perlu dilakukan di Puskesmas
2) Jenis kegiatan surveilen yang telah dilakukan di Puskesmas
h. Kerjasama lintas program/ lintas sektor
1) Jumlah rencana rapat LP/LS per bulan dan per tahun
2) Jumlah realisasi rapat LP/LS per bulan dan per tahun
BAB V
PENUTUP

Penyusunan buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Udanawu diharapkan dapat


digunakan sebagai acuan bagi tenaga gizi untuk meningkatkan kualitas pelayanan gizi di
Puskesmas Udanawu. Semoga buku pedoman ini daapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai