BAB I. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan disusunnya Buku Pedoman ini adalah:
1. Pabrik Gula
• Luas tanaman awal bulan: jumlah tanaman tebu yang ada di lahan
pada awal bulan laporan.
• Luas tanaman rusak: jumlah tanaman tebu yang rusak dikarenakan
oleh hama/penyakit, kebanjiran, kekeringan, dll pada periode bulan
laporan.
• Luas penanaman baru: jumlah penanaman tebu yang ada pada
periode bulan laporan. Penanaman tebu bisa berupa PC, R1, R2, R3,
R4, maupun BR.
• Tanaman plant cane (PC): tanaman tebu yang pertama kali di tanam
pada lahan yang belum pernah ditanam tebu sebelumnya. Misalnya
dari bukaan hutan yang sudah di landclearing atau lahan eks
komoditi lain. Karena sifatnya yang pertama kali tanam tebu,
diharapkan produktivitas ton/ha tebu bisa lebih dari 90-150 ton/ha.
• Tanaman ratoon cane (R): tanaman tebu yang yang berasal dari
tanaman tebu sebelumnya yang telah ditebang, kemudian
tunggulnya dibiarkan bertunas lagi dan dilakukan perawatan tanpa
perlu menanam bibit lagi dari awal.
• R1: tanaman ratoon yang berasal dari keprasan tanaman PC yang
telah ditebang sebelumnya (baru sekali dikepras).
• R2: tanaman ratoon yang berasal dari RC1 yang dikepras setelah
ditebang sebelumnya(dua kali dikepras).
• R3: tanaman ratoon yang berasal dari RC2 yang dikepras setelah
ditebang sebelumnya (tiga kali dikepras).
• R4: tanaman ratoon yang berasal dari RC3 yang dikepras stelah
ditebang sebelumnya (empat kali dikepras).
• Bongkar Ratoon (BR): tanaman tebu yang ditanam dari
pembongkaran tanaman tebu yang sudah ada sebelumnya. Lahan
tebu yang sudah ditebang terlebih dahulu dilakukan persiapan dan
pengolahan tanah baru kemudian dilakukan penanaman
menggunakan bibit.
• Varietas Genjah (masa awal): varietas yang mencapai masak
optimal < 12 bulan.
• Varietas Sedang (masa tengah): varietas yang mencapai masak
optimal pada umur 12-14 bulan.
• Varietas Dalam (masa akhir): varietas yang mencapai masak optimal
pada umur lebih dari 14 bulan.
• Luas Areal Tebu : jumlah areal untuk usaha budidaya tanaman
berupa kegiatan perluasan, peremajaan (bongkar ratoon) maupun
intensifikasi (rawat ratoon) yang dinyatakan dalam satuan Ha.
• Luas Panen Tebu : jumlah areal yang dipanen sekali atau lebih pada
periode bulan laporan, yang dinyatakan dalam satuan Ha.
• Produksi Tebu : jumlah tebu yang dihasilkan dari areal kebun tebu
yang dipanen dinyatakan dalam satuan ton.
• Produktivitas Tebu : jumlah tebu yang dihasilkan dibagi areal yang
dipanen, dinyatakan dalam satuan ton/ha.
8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Buku Pedoman Pengelolaan Data Tebu Nasional Secara Online 2017
Blok IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PRODUKSI TEBU YANG
DIGILING
A. Tuliskan target produksi gula Kristal putih yang akan diproduksi
selama periode tahun ini dalam satuan ton
B. Tuliskan luas tanaman tebu yang diusahakan oleh PG yang berasal
dari kebun sendiri dalam satuan Ha, yang meliputi:
• Kolom (1) Luas tanaman awal bulan laporan,
• Kolom (2) Luas penamanan yang dilakukan pada bilan laporan,
• Kolom (3) Luas yang dilakukan pemanenan pada bulan laporan,
• Kolom (4) Luas tanaman yang rusak yang terjadi pada bulan
laporan, dan
• Kolom (5) Luas tanaman pada akhir bulan laporan, yang dihitung
dari Kolom (5) = Kolom (1) + (2) – (3) – (4).
Uraian kolom (2) Luas Penanaman Baru pada bulan ini akan
berdasarkan :
• Kolom (1) Isikan rincian luas untuk masing-masing penanaman
baru
14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Buku Pedoman Pengelolaan Data Tebu Nasional Secara Online 2017
• Hitunglah jumlah gula Kristal putih hasil giling dalam satuan ton
pada Kolom (6) = Kolom (3) x Kolom (5)
• Hitunglah produktivitas gula kristal hasil giling dalam satuan
Ton/ha pada Kolom (7) = Kolom (6) / Kolom (2)
• Tuliskan jumlah Tetes pada Kolom (8).
F. Mekanisme pembelian tebu yang digiling
Mekanisme pembelian tebu yang digiling dibedakan berdasarkan
atas TS, TR Kemitraan dan TR mandiri. Isikan proporsi dalam persen
(%) untuk masing-masing kepemilikan tebu tersebut berdasarkan
metode pembelian, yakni secara bagi hasil pada Kolom (2), Beli
Putus pada Kolom (3), dan Jumlah pada Kolom (4).
2. Dijual di luar negeri: isikan jumlah gula Kristal putih yang dijual
ke luar negeri (dalam ton).
3. Rusak/hilang/susut: isikan jumlah gula Kristal putih yang
rusak/hilang/susut (dalam ton).
4. Lainnya: isikan jumlah gula Kristal putih digunakan untuk
kepentingan lainnya (dalam ton).
C. PERSEDIAAN PADA AKHIR BULAN INI: merupakan hasil perhitungan dari
(A1 + A2 - B1 - B2 - B3 - B4).
D. RATA-RATA HARGA LELANG: Isikan rata-rata harga lelang gula kristal putih
yang terjadi pada bulan laporan (Rp/kg).
Luas Tanaman Awal Luas Penanaman Baru Luas Panen dalam Luas Tanaman Rusak Tanaman Akhir Bulan ini
Bulan ini Bulan ini Bulan ini
Bulan ini Luas Rata-rata umur
(1) (2) (3) (4) (5)=(1)+(2)-(3)-(4) Tanaman(6)(Bulan)
100 25 50 0 75 2
c. Pengolahan
1. Rekapitulasi tingkat Kabupaten/Kota yaitu RKLD-TG, dilakukan
dengan menjumlahkan data luas tanam, luas panen , dan
produksi yang terdapat di Daftar LD-TG.
2. Rekapitulasi tingkat Provinsi yaitu RPLD-TG, dilakukan dengan
menjumlahkan data luas tanam, luas panen , dan produksi
yang terdapat di Daftar LD-TG menggunakan program
pengolahan Sistem Pengelohan Data Tebu Nasional Secara
Online.
B. Tingkat Provinsi
Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah peramalan produksi tebu dan
produksi gula Kristal putih dengan menggunakan data luas tanam atau
dengan menggunakan data luas tanam akhir bulan ini dan informasi
umur rata-rata tanaman.
Luas Panen Total Provinsi = Luas Panen KS bulan ke (t+8) + Luas Panen
KR dan KB bulan ke-(t+8)
Lampiran 1.
TABEL 1.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT PABRIK GULA
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN NEGARA
Kabupaten :
Bulan
PG
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PG-1
PG-2
….
…..
Jumlah
TABEL 2.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT PABRIK GULA
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN SWASTA
Kabupaten :
Bulan
PG
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PG-1
PG-2
….
…..
Jumlah
Contoh Draft
Contoh Draft
TABEL 1.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT KABUPATEN
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN NEGARA
Kabupaten :
Bulan
Kabupaten
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kabupaten-1
Kabupaten-2
….
…..
Jumlah
TABEL 2.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT KABUPATEN
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN SWASTA
Provinsi :
Bulan
Kabupaten
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kabupaten-1
Kabupaten-2
….
…..
Jumlah
Contoh Draft
TABEL 1.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT PROVINSI
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN NEGARA
INDONESIA
Bulan
PROVINSI
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Provinsi-1
Provinsi-2
….
…..
Jumlah
TABEL 2.
REKAP LUAS TANAM TEBU MENURUT PROVINSI
HASIL KEBUN SENDIRI / PERKEBUNAN SWASTA
INDONESIA
Bulan
PROVINSI
Juli Agustus September Oktober November Desember
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Provinsi-1
Provinsi-2
….
…..
Jumlah