Anda di halaman 1dari 5

PREPLANING RONDE KEPERAWATAN

PADA KLIEN NY. E DENGAN CA MAMAE dan EFUSI PLEURA

A. LATAR BELAKANG
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. E pada tanggal 8 April 2016 keadaan umum
pasien mengalami kelemahan pada ekstremitas atas bawah sinistra, kelemahan
disebabkan karena klien terjatuh . Saat pengkajian klien tampak sakit sedang,
kesadaran composmentis, mempunyai riwayat bisu tuli, N : 82 x / menit, isi dan
0
tegangan cukup, RR : 24 x / menit,S : 37,5 C, TD : 150/70 mmHg, terpasang
infus pada tangan kanan RL 16 tts/ mnt, terpasang kateter dan nasogastrik tube.
Masalah keperawatan yang muncul adalah Gangguan mobilitas fisik behubungan
dengan Kerusakan neuromuskuler, hemiparese, Resiko tinggi perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Penurunan refek menelan, tidak
adekuatnya intake nutrisi, Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Tidak
efektifnya sirklulasi perifer, immobilisasi,Defisit perawatan diri berhubungan
dengan Kelemahan fisik, Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pemasang alat
invasif, Gangguan pola eliminasi BAB: konstipasi berhubungan dengan
Imobilisasi, penurunan reflek spinter ani.
Implementasi telah dilakukan dari tanggal 8-11 April disesuaikan dengan masalah
yang muncul. Dari implementasi yang telah dilakukan ternyata masih terdapat
masalah keperawatan yang belum teratasi seperti Gangguan mobilitas fisik
behubungan dengan Kerusakan neuromuskuler, hemiparese,Defisit perawatan diri
berhungan dengan Kelemahan fisik. Sedangkan masalah keperawatan yang sudah
teratasi adalah Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Tidak efektifnya
sirkulasi perifer. Sedangkan untuk masalah resiko tinggi tidak timbul pada Ny E.
Sehingga dari adanya masalah keperawatan yang masih belum teratasi dari pihak
keperawatan memunculkan ide untuk mengadakan ronde keperawatan untuk
memecahkan maslah keperawatan.

B. TUJUAN
1. Umum :
Setelah dilakukan Ronde keperawatan didapatkan adanya pemecahan masalah
sehubungan dengan masalah klien
2. Khusus :
Setelah dilakukan ronde keperawatan adalah :
a. Menjustifikasikan masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain

C. METODE PELAKSANAAN
1. Memberikan penjelasan tentang ronde keperawatan (pengertian, tujuan,
metode, tahapan pelaksanaan)
2. Melakukan bedside teaching ke pasien/ memonitor keadaan pasien
3. Melakukan diskusi tentang masalah klien

D. SASARAN
Klien Ny. E km 204-2 ruang Cempaka Rumah Sakit Ra Kartini Jepara

E. STRATEGI
1. Waktu : Hari Senin, tanggal : 11 April 2016, pukul : 10.00 WIB
2. Tempat : Ruang Cempaka Rumah Sakit Ra Kartini Jepara

F. MEDIA
1. Status pasien /Catatan keperawatan

G. SETTING TEMPAT

H. PENGORGANISASIAN
1. Kepala Ruangan : Ni Wayan Yunik Wintari
2. Perawat Primer PAGI) : Rima Milantika
3. Perawat Asosiet : Novika
4. : Rainold
5. Pasien :
I. SUSUNAN ACARA
Ronde keperawatan :
a. Pukul 10.00 - 10.10 : Pembukaan dan penjelasan
b. Pukul 10.15 – 10.25 : Bed Side teaching
c. Pukul 10.30 - 11.15 : Diskusi
d. Pukul 11.20 - 11.30 : Penutup

J. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
 Kontrak dengan klien dan keluarga, Karu
 Persiiapan ronde keperawatan
 Menyiapkan materi preplaning
b. Evaluasi proses
 Klien dan keluarga dapat bekerja sama selama ronde keperawatan
 Pelaksanaan diskusi tentang masalah keperawatan yang timbul pada klien
 Peran perawat primer/perawat associate saat ronde
 Peran perawat primer/perawat associate dalam pelaksanaan
pengorganisasian ronde
c. Evaluasi hasil
 Identifikasi masalah klien
 Adanya pemecahan tentang masalah klien
 Adanya respon dari tindakan yang telah kita lakukan
MATERI
RONDE KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konsuler, kepala ruang, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
Karakteristik:
 Klien dilibatkan secara langsung
 Klien merupakan fokus kegiatan
 perawat primer dan atau konsuler, perawat associate melakukan diskusi
bersama
 Konsuler memfasilitasi kreatifitas
 Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat associate, perawat
primer dalam mengatasi masalah

B. TUJUAN
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah kklien
3. Meningkatkan validitas data klien
4. Menilai kemampuan justifikasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan

C. PERAN
1. Perawat Primer dan Perawat Associate
Dalam menjalankan perkerjaannya perlu adanya peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan , yang bisa disebutkan antara lain :
a. Menjelaskan data dan demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan dilakukan
2. Peran Perawat lain atau Konsuler:
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

D. LANGKAH-LANGKAH

1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
b. Pemberian onform consent kepada klien/keluarga
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusik antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau perawat konselor / kepala
ruangan tentang masalah kl.ien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan
3. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai