Hingga sekarang tercatat tidak kurang dari seratus teori dan model
Dibawah ini adalah teori dan model komunikasi yang digunakan oleh penulis :
memilih media massa yang sesuai dengan kebutuhannya, tetapi orang sering kali
Salah satu efek penting yang menandai penggunaan media massa oleh
mempengaruhi orang untuk berubah sikap tetapi dengan fungsinya sebagai gate
keeper (penjaga gawang atau penyaring) yang memilih suatu topik dan persoalan
tertentu dan mengesampingkan yang lain, media membentuk citra atau gambaran
dunia seperti yang disajikan dalam media massa (Rakhmat, 1989;259-260), ini
berarti media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang dan
Bernard Coher, (1963) seorang ahli politik dengan singkat menyatakan asumsi
“Media massa lebih sekedar memberi informasi atau opini media massa
mungkin saja kurang berhasil mendorong orang untuk memikirkan sesuatu, tetapi
media massa sangat berhasil mendorong khalayak untuk menentukan apa yang
penting media dianggap penting oleh masyarakat dan apa yang dilupakan oleh
Penelitian empiris tentang teori agenda setting dilakukan oleh Mc. Combs
dan Shaw ketika mereka meneliti pemilihan presiden pada tahun 1972 mereka
agenda setting dan komunikasi massa. Disinilah terletak efek komunikasi, yang
bahwa media massa menyaring berita, artikel, tulisan yang akan disiarkan, setiap
kejadian atau isu diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian (ruang dalam
surat kabar atau waktu televisi dan radio), dan cara penonjolan (ukuran judul
pada surat kabar, frekuensi penyiaran pada televisi dan radio), (Rakhmat,
1994:229)
Salah satu teori yang muncul dalam kajian komunikasi massa adalah teori
Uses and Gratifications. Teori ini membahas tentang penggunaan media massa
oleh khalayak aktif. Dengan kata lain, penggunaan media oleh khalayak
diasumsikan sebagai sebuah perilaku aktif dimana khalayak dengan sadar memilih
dan mengkonsumsi media tertentu. McLeod dan Backer (dalam Baran dan Davis,
akan memilih media mana yang akan dikonsumsinya dan mendapatkan timbal
Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan
oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail
khalayak.
3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif,
kebutuhan audiens.
Gurevitch (dalam Rakhmat, 2005), uses and gratifications meneliti asal mula
motif secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media
massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang
kognitif dan motif afektif. Motif kognitif terdiri dari konsistensi , atribusi,
Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik personal seseorang.
apakah cara yang digunakan untuk memenuhi motif-motif ini bias memuaskannya
atau tidak.
sejak tahun 1940an ketika para peneliti tertarik untuk mengetahui mengapa
Dominick, 1987). Penelitian tentang uses and gratifications pada awalnya hanya
Upaya atau bisa diartikan sebagai usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga (pikiran atau badan) untuk mencapai
suatu maksud. Kadang dalam kehidupan sehari-hari kita pun bisa mendengar kata
upaya. Dalam ruang lingkup tertentu, pengertian upaya bisa disamakan dengan
daya upaya untuk mencapai sesuatu. Disini upaya Kaltim Post selaku media cetak
anak dari jawa post ini memberitakan rubrik-rubrik yang memuat budaya
Pengertian Masyarakat
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
kelompok tersebut. Kata “Masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
Didalam masyarakat juga terdapat berbagai macam unsur – unsur yang terdapat
a. Harus terdapat perkumpulan manusia dan harus dalam jumlah tertentu atau
banyak.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama pada suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang – undang yang mengatur masyarakat untuk menuju
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menrurt Edward
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
diciptakan oleh manusia sebagai mahluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
Unsur Kebudayaan
b. sistem ekonomi’
c. keluarga
d. Kekuasaaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok
yang meliputi :
a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
b. Organisasi ekonomi.
c. Alat – alat dan lembaga – lembaga atau petugas – petugas untuk pendidikan
yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
b. Aktivitas (tindakan)
dari manusia masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial .
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
c. Artefak (karya)
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-
benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur
dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Kebudayaan nonmaterial
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan
lagu atau tarian tradisional. Didalam penelitian ini saya mengambil tentang
budaya yang berasal dari kebudayaan nonmaterial. Hal ini saya ambil karena
tentang budaya Kalimantan seperti. Rubrik Metropolis, Rubrik Event dan Rubrik
Ragam.
2.2 Definisi Konsepsional
penulis rumuskan dalam penilitian ini yaitu peranan Kaltim Post dalam