Abstrak
Penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional dengan pedoman terapi, akan
meningkatkan berkembangnya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui rasionalitas pemberian obat antibiotik pada pasien rawat jalan di
Puskesmas Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat dengan kriteria tepat
diagnosa, tepat dosis, tepat indikasi, tepat cara penggunaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Retrospektif,
sampel dalam penelitian ini adalah semua resep diare yang datang berobat di Puskesmas
Lailangga Periode 2016, Sampel penelitian bagian dari populasi yang memenuhi kriteria
inklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan metode
observasi. Data diolah secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas peresepan antibiotik untuk
pengobatan diare di Duskesmas Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat pada
masing-masing kriteria yaitu Tepat Diagnosa 100%, Tepat Dosis 55,6%, Tepat Indikasi
100%, Tepat cara penggunaan 100%.
Kata Kunci : Rasionalitas, Antibiotik, Diare
Abstact
Antibiotic drugs use was irrasional with terapy guide, will raise the bactery resistance
against antibiotics. Purpose of this research was to know the rasionality of antibiotic drugs
was given to the outpatients in Lailangga public health center distric Wadaga distric West
Muna with criteria right diagnose, right dose, right indication and right used.
This research was used descriptif method with retrospektif approach. Sample in this
research is all diarrhea prescription in Lailangga public health center on period 2016. The
research sample was a part of population was complete the inclution criteria. The research
sampling was used purposive sampling method with observation method. The file was
analyzed with descriptif.
Result of this research was show that rasionality of antibiotic prescription to diarrhea
treatment in Lailangga public health center distric Wadaga distric West Muna on each criteria
are right diagnose 100%, right dose 55,6%, right indication 100% and right used 100%.
1
PENDAHULUAN menghemat biaya perawatan pasien, serta
kematian anak di dunia dan menjadi terbukti dari 2494 individu di masyarakat,
pneumonia pada anak d ibawah lima berbagai jenis antibiotik antara lain:
tahun. Diare dapat berlangsung selama ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan
beberapa hari, sehingga tubuh dapat kloramfenikol (25%). Hasil penelitian 781
kehilangan cairan yang penting seperti air pasien yang dirawat di rumah sakit
dan garam yang diperlukan untuk didapatkan 81% Escherichia coli resisten
antibiotik. Akan tetapi, munculnya Barat, bahwa yang menulis resep dan yang
2
METODOLOGI Alat dan Bahan
Penelitian dilakukan dengan dalam penelitian ini yaitu alat tulis (buku
adalah suatu metode penelitian yang dalam penelitian adalah resep pasien diare
resep dan rekam medis pasien diare secara retrospektif meliputi jenis kelamin,
adalah semua Resep yang masuk diapotek diagnosa, ketepatan dosis, ketepatan
yaitu sebanyak 144 pasien, Sampel Muna Barat, wilayah jangkauan pelayanan
3
diare yang mendapatkan terapi obat yang ada sebelumnya. Populasi dalam
antibiotik di Apotek Puskesmas Lailangga, penelitian ini adalah semua Resep yang
pasien rawat jalan yang mendapatkan Kecamatan Wadaga Periode 2016. Sampel
terapi obat antibiotik. Penelitian ini dalam penelitian ini yang digunakan
study yaitu peristiwa yang terjadi pada datang berobat di Puskesmas Lailangga
objek penelitian diukur dan dikumpulkan Kecamatan Wadaga periode 2016, Sampel
Presentase
No Jenis Kelamin Jumlah Kasus
(%)
1 Laki-Laki 43 29,8%
2 Perempuan 101 70,2%
Total 144 100%
Dari tabel distribusi pasien diare persentase 70,2 %. Hal Menunjukan pasien
bahwa pasien laki-laki berjumlah 43 orang Laki-laki, Alasan perempuan lebih banyak
dengan persentase 29,8 %, dan pasien terjangkit diare karena perempuan banyak
perempuan sebanyak 101 orang dengan terlibat dalam kegiatan rumah tangga,
4
seperti memasak, membersihkan rumah rumah tangga serta dari berbagai dari
kasus yang paling banyak terkena diare anak akan mulai mengenal jajanan
umur 0-10 tahun yaitu dengan jumlah 39 terpapar infeksi akibat foodborne (Rohim
kasus (27%). Hal ini disebabkan karena dan Soebijanto,2002) Hal ini berbanding
pada usia tersebut sistem kekebalan anak terbalik dengan penelitian yang dilakukan
belum berkembang sempurna dan belum oleh Astuti (2016), bahwa pasien yang
menyadari arti pentingya kebersihan berusia 51-65 tahun adalah pasien yang
perorangan atau hygiene dan sanitasi. Hal paling banyak terkena diare, khususnya
5
2. Distribusi Pasien diare berdasarkan keluhan non spesifik
penyakit yang dialami oleh pasien adalah dan dapat disebabkan oleh lambung yang
diare sebanyak 132 pasien (100%), mual meradang atau gangguan keseimbangan
dan muntah sebanyak 33 pasien (25%), asam basa dan elektrolit. Gejala non
pusing sebanyak 13 pasien (9,8%), demam spesifik pada pasien diare adalah mual
sebanyak 21 pasien (16%), nyeri perut muntah Akan tetapi muntah dapat
sebanyak 19 pasien (14,3%), nyeri ulu hati disebabkan oleh karena organisme yang
sebanyak 2 pasien (1,5%), Gejala mual menginfeksi saluran cerna bagian atas
6
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dengan pemberian Cotrimoxazole
dua tahap yang berurutan pada mikroba, jenis antibiotik golongan penisilin yang
7
4. Distribusi Pasien Diare Berdasarkan Penggunaan Antibiotik
Tabel 4. Distribusi pasien diare berdasarkan penggunaan antibiotik di Puskesmas
Lailangga periode 2016
8
5. Hasil Penilaian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Diare
Jumlah
Kriteria Rasional Rasional Tidak Rasional
N % N %
Tepat Diagnosa 144 100% 0 0%
Tepat Dosis 80 55,6% 64 44,4%
Tepat Indikasi 144 100% 0 0%
Tepat Penggunaan 144 100% 0 0%
Tabel hasil penilaian rasionalitas Dalam penelitian ini diperoleh dari
penggunaan obat antibiotik yang dilakukan data puskesmas lailangga menunjukan
di Apotek puskesmas lailangga kecamatan bahwa tepat indikasi mencapai angka
wadaga terdapat empat variabel yang telah 100%. Dikatakan tepat indikasi karena
diteliti : seperti pada resep no 1,3,4,5,12,16,14,22(
1. Tepat Diagnosa Lampiran 2) yang dimana keluhan dari
Ketepatan diagnosis dari 144 pasien pasien tersebut adalah mencret atau diare,
diare mendapatkan hasil 100% tepat dalam dan jenis obat yang diberikan adalah Obat
diagnosis dan 0 % tidak tepat diagnosa. jenis Cotrimoxazole, ini berarti pasien
2. Tepat Dosis tersebut sudah tepat indikasi. Karena salah
Penelitian ini kriteria Tepat Dosis satu indikasi dari obat cotrimoxazole ini
diperoleh hasil tepat dosis 55,6 % dan yaitu infeksi saluran pencernaan yang
tidak tepat dosis 44,4 %, Tepat dosis disebabkan oleh bakteri e,colli, shigella,
diperoleh dengan membandingkan dan salmonella penyebab diare.
frekuensi pemberian dalam resep dengan (Hardjasaputra,2002).
literature yang ada dan melihat 4. Tepat cara penggunaan
berdasarkan umur. Dan yang tidak tepat dari identifikasi kerasionalan Tepat
dosis seperti pada no responden 8, dosis Cara Penggunaan diperoleh hasil 100%,
yang diberikan adalah 3x1 untuk obat jenis hal ini karena semua resep menerangkan
cotrimoxazole 480 pasien umur 28 tahun, sudah sesuai dengan cara penggunaannya
seharusnya dosis yang diberikan adalah seperti sesudah makan dan diminum secara
2x2 (Hardjasaputra, 2002) oral yang diberikan sesuai dengan
3. Tepat indikasi diagnosa jenis penyakit pasien
9
KESIMPULAN Hanifah Cahya Wardati.2014.Evaluasi
Ketepatan diagnosa dalam Penggunaan Antibiotik Pada
Pasien Diare Anak di
peresepan antibiotik diperoleh hasil
Instalasi Rawat Inap Rsud
persentase sebanyak 100%, Ketepatan Dr Moewardi. Surakarta
Hardjasaputra.2002. Data Obat di
dosis 55,6%, Ketepatan indikasi 100%,
Indonesia Edisis Kesepuluh.
Ketepatan cara penggunaan 100% Jakarta
Ian Tanu.2012. Farmakologi dan Terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia
Agistah Isti, dkk.2013. Penggunaan Isti Agistah, dkk. 2012. Penggunaan
Antibiotik Pada Terapi Diare Antibiotik Pada Terapi
Akut Anak Di Instalasi Rawat Diare Akut Anak di Instalasi
Jalan Puskesmas Bendan Rawat Jalan Puskesmas
Tahun 2012. Pekalongan Bendan. Pekalongan
Departemen Kesehatan RI.2006. Nasry Noor, N,2006.Pengantar
Direktorat Bina Farmasi
Epidemiologi Penyakit
Komunitas dan Klinik
Departemen Kesehatan RI.2009. Undang Menular,Rineka Cipta.
UndangDasar Republik Indonesia Tentang
Jakarta
Kesehatan. Jakarta
Notoatmijo.Soekidjo.2005.Metodologi
Dinkes Provinsi Sul-tra.2015.Profil Penelitian Kesehatan. Jakarta
Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara. Kendari Novi Anggraina Sarlita.2013.Gambaran
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Pemberian Antibiotik Pada
dan Alat Kesehatan, Jakarta. Pasien Diare di Puskesmas
Ranomeeto, Kendari.
Fahrial Syam,A,2006, Pengobatan Diare
yang Tepat: Jakarta Nurindrani Rumbin, dkk.2012. Ketepatan
Penggunaan Antibiotik Pada
Fithria Fillah, dkk.2014. Rasionalitas Kasus Diare Akut Disertai
Terapi Antibiotik Pada Infeksi Bakteri Pada Anak
Pasien Diare Akut Anak Usia Usia 1-6 Tahun Pasien
1- 4 Tahun Di Rumah Sakit Rawat Inap Di RSI Klaten
Banyumanik Semarang Tahun 2011. Klaten
Tahun 2013. Semarang
Fras Korompis, dkk. 2013. Studi Tan & K.Raharja.2002. Obat-Obat
Penggunaan Obat Pada Penting Edisi ke Empat. Jakarta
Pasien Diare Akut di
Instalasi Rawat Inap Blu Tan & K.Raharja.2007. Obat-Obat
Rsup Prof.Dr.R.D. Kandou Penting Edisi ke Enam. Jakarta
Manado Periode Januari-
Juni 2012.Manado Tim Penyusun.2016.Profil Puskesmas
Ganiswara,2012. Farmakologi dan Terapi Lailangga.Muna Barat
Edisi Kelima. Fakultas
Kedokteran Universitas Wijoyo Yosef.2013.Diare Pahami
Indonesia : Jakarta Penyakit dan Obatnya. Yogyakarta
10