Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme dengan sel
kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak
dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus
mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam
tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot
untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.
Memerlukan Oksigen
Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di uraikan di bawah ini:
1. Bentuk Tubuh
BENTUK TUBUH
a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang sama jika ditarik bidang
melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di
bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.
b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang pembelahan yang dapat
membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan
dibelah pada bagian tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri bilateral.
2. Jaringan Dasar
a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan dasar diantaranya yaitu
lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm), contohnya pada porifera.
b. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh diantaranya yaitu ecdoderm,
nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya Acelomata, pseudocelomata dan celomata.
Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan selomata.
RONGGA TUBUH
Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya Plathyhelminthes (cacing
pipih). Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya yaitu Pseudoselomata dan selomata.
Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu (rongga tubuh yang tidak
terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Porifera dan Nemathelminthes
(cacing gilig), dan
Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang secara keseluruhan dibatasi oleh
mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata
3. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya. Reproduksi secara seksual terjadi
dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina yang akan menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus,
kucing, anjing dan hewan mamalia lain.
Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan pembentukan tunas, contohnya
pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang
bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi
oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai
tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.
1. Invertebrate
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
a. Porifera
PORIFERA
Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta saluran
air.
Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui pori.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan regenerasi.
Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida,
Demospongiae dan Calcaera.
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri,dan Klasifikasi Porifera
b. Coelenterata
COELENTERATA
Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa
dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki
system ekskresi.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara seksual dengan
pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa,
Scyphozoa dan Anthozoa.
c. Platyhelminthes
PLATYHELMINTHES
Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf,
system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan
fragmentasi yang diikuti regenerasi.
Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
d. Nemathelminthes
NEMATHELINTHES
Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula
dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system
respirasi dan ekskresi.
Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial
dan cacing
Trichinella
e. Annelida
ANNELIDA
Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan
lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu
sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang
menembus segmen tubuh
serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat
kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
f. Mollusca
MOLLUSCA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar
maupun darat.
Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap,
system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi
dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau
eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau
monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
g. Arthropoda
ARTHROPODA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai
habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah
anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (
sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang
menembus segmen tubuh
, system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi
pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat
dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual
secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda,
Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
ECHINODERMATA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar
laut.
Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang
bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan
reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang pada
bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya yaitu:
a. Pisces
PISCES
Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi oleh
eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada tubuhnya.
Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya
dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.
b. Amfibi
AMFIBI
Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan amfibi
yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang hidup
di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut kecebong. Kecebong mirip
dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang. Amfibi merupakan
hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur Tubuh, Ciri, dan Klasifikasi Amfibi
c. Reptilia
REPTILIA
Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat autotomi
yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya,
alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.
d. Aves
AVES
Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Bulu burung
terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae (untuk terbang).
Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki Saccus pneumaticus (kantung
hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras
suara dan membungkus organ dalam agar tidak dingin ketika terbang.
e. Mammalia
MAMALIA
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut yang
menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus), Mammalia
berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar (melahirkan) (ex:kucing,
anjing, harimau, hyena dll). Ordo dari Kelas Mammalia yaitu, Karnivora, Monotremata, insectivore,
pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae, artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia,
Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan Primata.
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton. Eksoskeleton
adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ
dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton dibungkus oleh
kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.
Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem Pernapasan
Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut lainnya seperti udang,
kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu)
menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung memiliki paru-
paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).
Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran darah terbuka
dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada
dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh
darah.
Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya memiliki tiga
ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat
antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat
ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara Aseksual,
Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara
pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara
aseksual yaitu amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan dan
gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua,
fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh, contoh
hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang
terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi
individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.