METODE PENELITIAN
experimental design).
manitol.
46
47
4.4.1 Bahan
cellulose, polyvinylpyrrolidone.
4.4.2 Alat
timbangan, spektrofotometer, flodex tester, alat uji waktu hancur, alat uji
kekerasan tablet, alat uji keregasan tablet, alat uji disolusi, pH meter, kaca arloji,
ayakan, kuas, jangka sorong digital, mortir, stamper, waterbath, beaker glass,
1. Disolusi atau pelarutan adalah proses dimana suatu bahan kimia atau
2. Dispersi padat adalah sistem dispersi satu atau lebih bahan aktif ke
3. Polimer hidrofilik adalah bahan yang mudah larut dalam air yang
5. Harga Q adalah jumlah obat yang larut dalam suatu waktu tertentu yang
pada monografi
efektif dan efisian untuk mencapai hasil yang diinginkan serta dapat
melewati membran biologis dan kelarutan yang rendah. Banyak dari obat golongan
AINS berada pada kelas ini. Laju disolusi pada cairan gastrointestinal
Asam mefenamat termasuk zat aktif yang memiliki sifat-sifat tersebut dan
osteoartritis, sakit kepala, sakit gigi, dysmenorrhea, serta nyeri setelah operasi dan
melahirkan (Shaik, et al, 2013). Salah satu teknik yang telah dikembangkan untuk
meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut adalah dispersi padat dengan
pembawa hidrofilik (Rao et al, 2011). Dispersi padat didasarkan pada konsep
bahwa obat hidrofobik tersebut terdispersi pada pembawa yang larut air
(Vasconcelos, 2007).
50
dari golongan gula dalam sistem dispersi padat. Pemilihan manitol sebagai
pembawa adalah sifatnya yang hidrofilik dan mampu meningkatkan kelarutan zat
aktif, bersifat nontoksik, dan kompatibel dengan asam mefenamat (Pankaj, 2013).
sangat baik pada dosis rendah dalam metode kempa langsung. Croscarmellose
sodium juga memiliki sifat pengikatan dan kompresi yang baik. Bahan bersifat
sebagai disintegran untuk tablet, kapsul dan granul. Pada formulasi tablet,
croscarmellose sodium dapat digunakan baik dalam proses kempa langsung atau
proses kempa langsung dan 3% untuk granulasi basah (Rowe, 2009). Pada
bersama dengan magnesium stearat atau asam stearat sebagai lubrikan (Rojas,
et al, 2013).
alir yang baik, sudut diam minimum, menghasilkan fines yang lebih sedikit dan
daya kompaktibilitas yang lebih baik (Rowe et al, 2009). Dalam penelitian ini,
Talk adalah glidan yang paling banyak digunakan dan memiliki sifat
antiadherent yang baik. Talk juga dapat menurunkan muatan statis pada
permukaan partikel serbuk. Muatan statis pada partikel menjadi salah satu
penyebab sifat alir yang buruk. Talk dalam formulasi tablet berfungsi sebagai
glidan dengan konsentrasi 1–10 % dari bobot total tablet (Rowe, 2009). Dalam
penelitian ini, talk digunakan sebagai glidan dengan konsentrasi 1% dari bobot
total tablet.
partikel lebih sering digunakan untuk mengukur karakteristik lubrikan. Hal ini
terutama disebabkan karena pengukuran ukuran partikel lebih cepat dan mudah
tablet melekat pada cetakan. Magnesium stearat memiliki sifat antiadherent yang
baik. Magnesium stearat digunakan sebagai lubrikan pada pembuatan kapsul atau
tablet dengan konsentrasi antara 0,25 hingga 5,0 % dari bobot total tablet (Rowe,
2009). Pada penelitian ini, magnesium stearat digunakan sebagai lubrikan dengan
cellulose merupakan pengisi yang paling baik untuk metode kempa langsung.
Hasil
Analisis Statistik
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka Alur Kerja Tablet Asam Mefenamat Murni (FA)
54
Asam mefenamat, microcrystalline cellulose, polyvinylpyrrolidone,
crosscarmellose sodium, magnesium stearat, talk
Digerus dan ditimbang sesuai formula pada tabel 4.1 dan 4.2
o
Dilebur diatas waterbath suhu 100 C
sambil di aduk rata hingga homogen
Campuran dispersi padat
Gambar 4.2 Kerangka Alur Kerja Tablet Dispersi Padat Asam Mefenamat
dengan Metode Melting (FB)
55
hingga homogen;
Melting (FB)
Tujuan
Metode
Interpretasi
Tujuan
Metode
Interpretasi Hasil
Tidak adanya peak tajam yang muncul atau memiliki peak tajam
yang lebih sedikit dari asam mefenamat murni pada pola difraksi
sinar X.
Tujuan
Uji sifat alir dan sudut diam massa serbuk dilakukan dengan tujuan
Metode
Uji sifat alir terdiri dari dua parameter yang harus dilakukan yaitu
menggunakan flodex tester. Uji waktu alir dan sudut diam massa
stopwatch. Ulangi prosedur ini sebanyak tiga kali. Tentukan sifat alir
kerucut dan ukur ketinggian (h) dan jari-jari yang terbentuk (r).
Interpretasi Hasil
Serbuk yang memiliki sifat alir yang baik harus memenuhi kriteria
waktu alir dan sudut diam yang ditentukan. Persyaratan waktu alir
yang baik adalah < 10 detik. Sudut diam massa serbuk yang diuji
dianggap baik jika sudut diam yang terbentuk tidak melebihi 50o.
Hubungan antara sudut diam dan sifat alir dapat dilihat pada tabel
4.3.
60
Tabel 4.3. Hubungan Sifat Alir dan Sudut Diam (USP, 2007)
Tujuan
Metode
100 gram massa serbuk ke dalam gelas ukur 250 mL dan dicatat
diketukkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji. Atur alat uji
(𝑉0 −𝑉𝑣 )
indeks kompresibilitas = x 100%
𝑉0
Interpretasi Hasil
Tujuan
seragam
Metode
Interpretasi Hasil
Warna : putih
Tujuan
Metode
Interpretasi Hasil
lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu
Tujuan
Metode
Interpretasi Hasil
Diameter tablet asam mefenamat tidak boleh lebih dari tiga kali dan
Tujuan
Metode
zat aktif diukur dengan merujuk hasil penetapan kadar (USP, 2007).
Interpretasi Hasil
yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif < 6,0%. Apabila
64
85-115% dari yang tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif
Tujuan
Metode
Interpretasi Hasil
Tujuan
Metode
Pada tablet dengan berat satuan < 650 mg, diambil sampel tablet
satuan > 650 mg, diambil sebanyak 10 tablet. Uji keregasan tablet
(𝑊0 −𝑊𝑡)
Keregasan = 𝑊0
x 100%
Interpretasi Hasil
Tablet asam mefenamat dianggap baik bila bobot yang hilang tidak
lebih dari 1%. Jika didapatkan tablet yang retak atau pecah, maka
diinterpretasikan atau bobot yang hilang > 1%, maka tes harus
diulangi 2 kali dan rata-rata dari tiga tes ditentukan (USP, 2007).
Tujuan
Metode
semua tablet.
Interpretasi Hasil
ada sisa yang tertinggal pada tabung, atau bila ada sisa, hanya
terdiri dari massa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas atau
massa berbusa tanpa inti padat (Depkes RI, 1995). Waktu hancur
Tujuan
Metode
Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 10, 15, 20, 30, 45,
Interpretasi Hasil
Persyaratan uji disolusi terpenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut
dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan (Tabel 4.5).
Tujuan
dari sediaan tablet secara kuantitatif pada beberapa titik waktu yang
telah ditentukan.
Metode
𝑡
Keterangan: (∫0 𝑦. 𝑑𝑡)= luas area di bawah kurva disolusi pada waktu t
(𝑦100 𝑡 )= luas daerah persegi 100% zat aktif pada waktu t.
69
Tujuan
kadar zat aktif asam mefenamat dalam tablet agar sesuai dengan
Metode
Interpretasi Hasil
tidak < 95% dan tidak >105% dari etiket (Depkes RI, 1995).
70
bermakna pada hasil uji disolusi obat adalah uji One-Way ANOVA (Analysis of
Varian) satu arah, dengan syarat uji homogenitas dan uji normalitas memenuhi
persyaratan uji One-Way ANOVA. Oleh karena itu, dilakukan uji normalitas data
dan uji homogenitas varian. Ini dikatakan berbeda bermakna jika nilai p < 0,05 dan
71
tidak berbeda bermakn bila p > 0,05. Apabila terdapat perbedaan bermakna maka
program SPSS 16. Jika kedua uji di atas tidak memiliki sebaran normal dan
dikatakan berbeda bermakna apabila nilai p < 0,05 dan tidak berbeda bermakna
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV. Universitas
1301
Indonesia. Jakarta.
Lachman, L., Herbert A. Lieberman, Kanig & Joseph L. 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri II, Terjemahan dari The Theory and Practice of Industrial
Lestari, Nuri dan Diki Zaelani. 2014. Kajian Pustaka Peningkatan Kelarutan Obat
Sukar Larut Dalam Air Dengan Dispersi Padat. Penerbit ITFB. Bandung.
Jakarta.
Rowe, Raymond C., Paul J Sheskey, and Marian E Quinn. 2009. Handbook of
Sweetman, S.C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference, 36th ed.
Syamsuni, Drs., Apt. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit
doi:10.1016/j.drudis.2007.09.005