DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINGAPARNA
Jln. Pancawarna No. 07 Telp. (0265) 7541365
A. PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya sampai sekarang terus
mengalami peningkatan dan penyeberannya bertambah luas. Hal ini disebabkan karena
semakin meluasnya virus dengue oleh nyamuk penularannya di berbagai wilayah
Indonesia. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan
dengan semakin lengkap fasilitas transportasi yang modern.
Penyebab DBD dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering
menimbulkan wabah. Pencegahan DBD digalkkan dan dilaksanaan secara terorganisisr di
kota maupun desa, dengan cara penyuluhan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan dan
sosialisasi bagi kader jumantik dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
dengan peran serta masyarakat, sehingga diharapkan DBD di Indonesia dari tahun ke
tahun menurun.
B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal,
masih banyak masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Upaya pencegahan
penyakit khususnya yang ditularkan vektor tidak hanya menjadi tanggung jawab instansi
pemerintah, tetapi peran serta masyarakat juga perlu ditingkatkan sehingga program
pengndalian bisa berhasil secara maksimal. Bentuk pran serta masyarakat dalam
mewujudkan lingkungan yang sehat bebas dari vector penyait selain upaya menjaga
kebersihan bagi setiap masyarakat di lignkungan masing-masing, perlu juga adanya
partisipasi aktif dan kepedulian masyarakat sendiri untuk ikut membantu mengawasi
lingkungan dari kehidupan binatang atau vector penyakit. Salah satu benruk partisipasi
dan kepedulian masyarakat terkait dengan pengawasan terhadap kehidupan vektor
penyakit khususnya keberadaan nyamuk aedes aegypti adalah keterlibatan masyarakat
dalam JUMANTIK.
Jumantik merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat terhadap
pengawasana keberadaan dan kehidupan vektor khususnya pengawasaan terhadap
kehidupan jentik nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit demam
berdarah. Keberadaan jumantik sangat diperlukan untuk deteksi dini adanya vektor
penyakit di wilayah kerja Puskesmas Singaparna. Dengan dibentuknya JUMANTIK
diharapkan masyarakat akan menyadari bahwa tugas untuk mencegah penyakit bukan
hanya tugas pemerintah tetapi peran serta masyarakat memiliki pengaruh besar dalam
penurunan tingkat kesakitan khususnya yang disebabkan oleh vektor penyakit.
1. TUJUAN UMUM
Terbentuknya Kader Juru Pemantau Jentik di wilayah kerja Puskesmas Singaparna
sebagai wujud peran serta masyarakat dalam emncegah timbulnya kejadian penyakit
yang disebabkan oleh vektor Nyamuk Aedes Aegypti.
2. TUJUAN KHUSUS
a) Jumantik sebagai pelaksana kegiatan pemantauan terhadap jentik nyamuk Aedes
aegypti di masing-masing wilayah kerja Puskesmas Singaparna
b) Jumantik memahami tugas, tujuan dan sasaran dari kegiatan pemantauan jentik
Nyamuk Aedes aegypti sehingga diharapkan capaian hasil kegiatan lebih akurat
dan valid.
c) Jumantik diharapkan dapat menajdi perpanjangan tangan dari Puskesmas
Singaparna sebagai sumber informasi terhadap kejadian penyakit yanga da di
masyarakat di lingkungan Puskesmas Singaparna.
E. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah seorang pria atau wanita yang berdomisili di setiap RW yang ada
di Desa binaan Puskesmas Singaparna.
3 Koordinasi
dengan kader di
setiapdesa
4 Pembuatan
surat dan
pendistribusian
pada peserta
5 Mempersiapkan
materi
G. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Waktu : selesai pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksana :
a) Petugas Surveilance
b) Petugas Kesling
c) Programer DBD
3. Dokumen laporan yang berisin : Daftar Hadir, KAK Kegiatan, laporan hasil
pelaksanaan kegiatan.
Singaparna.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Singaparna