Oleh :
Muhamad Yusuf Bin Mohd Sharif (112016393)
Muhammad Zulyusri Bin Ghazali (112016381)
Syawaluddin Zulfitri Bin Zulkarnain (112017492)
Penguji :
dr Carlamia H. Lusikooy, SpKJ
dr Imelda Indriyani, SpKJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Tempat lahir : Jakarta
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Budha
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Bangsa/Suku : Indonesia
Alamat : Jakarta
Masuk RS tanggal : 16 April 2018
Ruang perawatan : Ruang Rawat Inap Derawan
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Dirujuk dari Rumah Sakit Palma di Bandung
II.RIWAYAT PSIKIARTIK
Autoanamnesis :
Data didapatkan dari autoanamnesis pasien pada tangga 20, 24 dan 25
April 2018, di ruang rawat inap Dherawan,
Alloanamnesis :
Data didapatkan dari alloanamnesis perawat pada tanggal 25 April 2018,
Keluarga sulit untuk dihubungi.
A. KELUHAN UTAMA
Pasien ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta karena
dirujuk oleh Rumah Sakit Palma di Bandung dengan riwayat pemakaian
alkohol.
4.
Masa remaja
Sewaktu pasien SMP pasien mengaku tidak pernah mengalami masalah
pembelajaran yang serius dan setiap tahun dapat naik kelas tanpa perlu
mengulang. Namun pasien mengaku bukanlah antara pelajar cemerlang.
Sewaktu SMP pasien masih merokok dan sering kumpul sama teman-teman.
Sewaktu kelas 1 SMA pasien mulai menggunakan obat-obatan akibat
pengaruh dari teman dan rasa ingin mencoba. Pasien mengaku tidak mampu
untuk meneruskan pembelajaran karena hilang minat untuk belajar dan
akhirnya berhenti sekolah. Pasien mengaku senang berkumpul sama teman-
temannya.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien mendapat Pendidikan awal di SD. Namun saat SD pasien mengaku
sudah tersalah pilih teman sehingga pasien coba merokok seawal kelas 5 SD.
Selanjutnya pasien melanjutkan pelajaran ke SMP. Saat SMP pasien tidak
mempunyai masalah dari segi pembelajaran dan tidak pernah gagal untuk naik
kelas. Namun saat SMA kelas 1 pasien salah milih teman dan mengaku saat
pertama kali diberikan patau oleh temannya, temannya bilang zat tersebut
adalah rokok. Setelah pasien mencoba pertama kali zat tersebut pasien
menjadi ketagih. Sewaktu pasien SMA prestasi pembelajarannya menurun dan
pasien sempat hampir tidak naik kelas tetapi diberikan ijin dari Kepala
Sekolah untuk mengikuti remedial dengan syarat setelah itu pasien ditukarkan
sekolah. Setelah pasien tukar sekolah pasien tidak mampu untuk meneruskan
pembelajarannya dan akhirnya tidak meyelesaikan pendidikan SMA nya.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku mulai kerja seawal usia 13 tahun sebagai penjual tiket loteri.
Pasien pernah bekerja sabagai tour guide di Korea Selatan dari tahun 2002
hingga 2004 dan juga bekerja sebagai buruh konstruksi di Korea Selatan.
Pasien bekerja secara illegal pada awalnya tetapi dikasi pemutihan oleh
pemerintah Korea Selatan pada tahun 2002. Namun sewaktu bekerja di Korea
pasien pernah mengamuk, merusak dan membanting barang karena berantem
sama teman. Pasien kemudian dihantar ke Rumah Sakit Incheon di Korea
Selatan dan diarahkan oleh majikannya untuk dibawa pulang ke Indonesia
untuk dirawat. Di Indonesia pasien mengaku berkerja menjual loteri di Kasino
di Tarakan, Kalimantan Utara. Selain itu pasien pernah bekerja di beberapa
kasino di Pulau Jawa.
6. Kehidupan perkawinan/psikoseksual
Pasien belum menikah tapi mengaku sudah pernah berhubungan seksual.
Pasien mengaku pernah terfikir untuk bekeluarga namun pasien sadar tentang
ketergantungan terhadap narkoba dan ingin untuk sembuh terlebih dahulu.
E. RIWAYAT KELUARGA
Laki-laki
Perempuan
Pasien
B. Alam Perasaan
1. Mood : Disforik
2. Afek
a. Arus : Koheren
b. Stabilisasi : Tenang.
c. Kedalaman : Dangkal
d. Skala diffrensisasi : Sempit
e.Keserasian : Serasi
f. Pengedalian impuls : Cukup
g. Ekspresi : Sesuai dengan mood.
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Baik
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Saat ini belum ditemukan
2. Ilusi : Saat ini belum ditemukan
3. Depersonalisasi : (-) Tidak Ada
4. Derealisasi : (-) Tidak Ada
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Asosiasi longgar
b. Kontinuitas : Mengelak
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : Waham disangkal untuk saat ini.
b. Preokupasi : Ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
F. Pengendaliam Impuls
Cukup baik (Saat diwawancara pasien bersikap tenang dan dapat
mengendalikan diri, serta tidak melakukan tindakan tindakan yang
membahayakan diri dan orang lain di sekitarnya.
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik ( Pasien mampu menilai situasi pasien di
RS dan bertindak sesuai arahan perawat sehari-hari.)
2. Uji daya nilai : Baik (pasien mengatakan bahwa jika terjadi
kebakaran dia akan menolong dengan cara memanggilkan warga yang
disekitar untuk menyelamatkan warga yang terkena musibah)
3. Daya nilai realitas : Baik (tidak ada waham dan halusinasi untuk
saat ini)
H. Tilikan
Tilikan Tilikan 3. Pasien sadar bahwa dirinya sakit namun menyalahkan
keluarga yang kurang memperhatikannya sebagai sebab ia sakit.
I. Realibilitas
Secara umum pasien dapat dipercaya.
B. Status Neurologik
Saraf kranial : Tidak dilakukan
Gejala rangsang meningeal: Tidak dilakukan
Mata : Tidak dilakukan
Pupil : Tidak dilakukan
Oftalmoskopi : Tidak dilakukan
Motorik : Tidak dilakukan
Sensibilitas : Tidak dilakukan
Sistem saraf vegetatif : Tidak dilakukan
Fungsi luhur : Tidak terganggu
Gejala Khusus : Akatinasia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-),
resting tremor (-), distonia (-)
V. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan 23 Mei 2016
CD4 : 521 sel/uL
Pemeriksaan darah, (16 April 2018)
Hb : 17,1 g/dL
Ht : 48%
Leu : 7900 sel/uL
Trombosit : 168 ribu sel/uL
Eritrosit : 4,55 juta sel/uL
SGOT : 32 u/L
SGPT : 74 u/L
Ureum : 35 mg/dL
Kreatinin : 0,91 mg/dL
Pemeriksaan zat pada urin, (18 April 2018)
Benzodiazepin : Negatif
Cannabis : Negatif
Amfetamin : Negatif
Opiate : Negatif
IX. Prognosis
Ad funtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad vitam : bonam
X. Daftar Masalah
o Organobiologik : Tidak ada
o Psikiatrik : Proses piker terdapat asosiasi longgar.
o Sosiobudaya : Pasien merasa kecewa terhadap keluarga karena
merasa tidak diperhatikan, tidak disayangi dan ibunya tidak mengerti fungsi
keluarga dalam program rehabilitas yang diikutinya selama ini.
XI. Terapi
1. Farmakoterapi :
Abilify 1 x 10 mg
Clozapine 1 x 50 mg
2. Psikoterapi :