A.3.4 Apakah CEO / Managing Director / Presiden V Frekuensi Rapat dan Kehadiran Hal 50 (52)
menghadiri RUPS terbaru? Direksi
Selama 2016, Direksi mengadakan
rapat internal
sebanyak 11 (sebelas) kali dan rapat
gabungan Direksi
dengan Bisnis Unit sebanyak 12 (dua
belas) kali, tercermin
pada tabel berikut ini :
A.3.5 Apakah ketua dewan direksi / komisaris V Frekuensi Rapat dan Kehadiran Hal 47 (49)
hadir dalam RUPS terbaru? Dewan Komisaris
Selama 2016, Dewan Komisaris
mengadakan rapat internal
sebanyak 6 (enam) kali dan rapat
gabungan Dewan Komisaris
dengan Direksi sebanyak 4 (empat) kali
dengan tingkat
kehadiran 100% untuk setiap anggota.
A.3.6 Apakah perusahaan mengungkapkan daftar V
anggota dewan yang menghadiri RUPS
terbaru?
A.3.7 Apakah perusahaan memungkinkan untuk V Tidak ada informasi
voting in absentia?
A.4 Pasar untuk kontrol perusahaan harus
diizinkan untuk berfungsi dalam cara yang
efisien dan transparan.
A.4.1 Dalam kasus merger, akuisisi dan / atau V Tidak ada informasi
pengambilalihan, apakah direksi / komisaris
perusahaan menunjuk pihak independen
untuk mengevaluasi kewajaran harga
transaksi?
A.5 Pelaksanaan hak kepemilikan oleh seluruh
pemegang saham, termasuk investor institusi,
harus difasilitasi.
A.5.1 Apakah perusahaan terbuka mengungkapkan V Tidak ada informasi
kebijakan untuk pemegang saham termasuk
pemegang saham institusional untuk
menghadiri AGM (annual general meeting) ?
A.5.2 Apakah kepemilikan saham oleh investor V Komposisi pemegang saham yang Hal 32 (34)
institusi, selain pemegang saham pengendali, memiliki 5% (lima
lebih besar dari 5%? persen) atau lebih saham yang
ditempatkan dan
disetorkan penuh serta Komisaris
Perseroan dan Kelompok
Masyarakat adalah sebagai berikut :
A 3 10 4%
B 3 10 4%
C 6 3 7%
D 9 8 11%
E 10 21 12%
JUMLAH 31 52 38%
Bonus Item 2 2
Penalty 6 1
Dengan data diatas, dapat disimpulkan bahwa PT SLJ Global Tbk dalam menerapkan ASEAN Corporate Governance dikatakan
sangat buruk. Terdapat 38% dari pertanyaan-pertanyaan scorecard yang menerapkan ASEAN Corporate Governance dan 62% tidak
menerapkan ASEAN Corporate Governance. Dengan demikian masih perlu dilakukan peningkatan standar corporate governance.