ANESTESI Jl. Raya Tlekung No No. Revisi Halaman No. 1 Dokumen Batu 35.01.08 1 1/2 Ditetapkan oleh, Tanggal Direktur RS. Baptis Batu Terbit 03 Mei 2014 STANDAR PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS. OPERASIONAL PENGERTIAN Suatu yang dilakukan mulai dari perawatan perawatan ruang sampai diruangan operasi sebelum tindakan operasi dilakukan di meja operasi 1. Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien TUJUAN 2. Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien 3. Mengetahui akibat tindakan anestesi yang akan dilakukan 4. Mengantisipasi dan menanggulangi penyulit yang mungkin timbul Pelayanan anestesi yang adekuat, reguler dan nyaman harus selalu KEBIJAKAN berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien. (Sesuai dengan SK Direktur No. 65/21/VIII/SK_DIR_Keb/2013 tentang Pelayanan Anestesi.) 1. Persiapan informed consent. 2. Edukasi dan persetujuan tindakan medik dan pembiusan. - Penyuluhan diberikan untuk mempersiapkan mental dan mengetahui akibat yang mungkin timbul selama tindakan pembedahan dan anestesi. - Dalam persetujuan tindakan medik, syarat – syarat hukum dan administratif harus dipenuhi dan dicatat dalam lembar catatan medik. 3. Pemeriksaan fisik dan laboratorium. a. Dilakukan minimal dalam periode 24 jam sebelum tindakan anestesi, untuk menentukan : b. Fungsi tubuh pasien normal atau tidak. c. Bila fungsi tubuh pasien tidak normal, maka : - ditentukan derajat dan cadangan fungsi yang ada - diupayakan perbaikan sampai optimal PROSEDUR d. Pada pembedahan darurat pemeriksaan fisik dan laboratorik dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin. e. Persiapan harus ditujukan untuk resusitasi dan fungsi vital stabil agar tercapai definitif dan pembedahan dapat segera dilakukan. 4. Puasa, Infus, dan pengosongan lambung. a. Puasa untuk dewasa dari makanan padat 6 – 12 jam pra bedah, minum susu 6 jam dan air putih 4 jam • Pada anak – anak < 6 bulan puasa susu atau makan padat 4 jam dan air putih 2 jam. • Pada anak – anak 6 – 36 bulan puasa susu atau makan padat 6 jam dan air putih 3 jam. • Pada anak – anak > 36 bulan puasa susu atau makanan padat 8 jam dan air putih 3 jam. b. Infus cairan pengganti puasa dan pencahar diberikan pada periode 24 jam pra anestesi sebagai larutan klorida atau dextrose. RS. BAPTIS BATU PERSIAPAN PRA ANESTESI Jl. Raya Tlekung No No. Revisi Halama No. 1 Dokumen n Batu 35.01.08 1 2/2 Ditetapkan oleh, Tanggal Direktur RS. Baptis Batu Terbit 03 Mei 2014 STANDAR PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS. OPERASIONAL 5. Premedikasi. Pemberian obat premedikasi berdasarkan instruksi tertulis dari dr. Sp.An dan kemudian mencatat nama obat, dosis obat, cara danwaktu pemberian, tanda tangan dan nama jelas PROSEDUR perawat yang memberikan obat. Obat yang digunakan : sedative, narkotika, antikolinergik 6. Persiapan alat dan obat. Sebelum melakukan tindakan anestesi, pastikan obat – obatan dan alat anestesi, obat – obatan dan alat resusitasi serta tenaga terlatih siap dan bekerja dengan baik. Instalasi Kamar Operasi. UNIT TERKAIT Bagian Anestesi. IRJ. IRNA.