Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan karunia
– Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul dari
Makalah kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian Nation)”. Disamping itu,
kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya
dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Sukabumi, 05 oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar
Belakang………………………………………………………………………..

2. 2. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….
3. 3.
Masalah……………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

1. 1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN…………………………………..

2. 2. Negara-Negara Anggota ASEAN……………………………………………..

3. 3. Lambang
ASEAN……………………………………………………………………

4. 4. Tujuan Dibentuknya ASEAN………………………………………………….

5. 5. Struktur Organsisasi ASEAN………………………………………………….

6. 6. Kerja Sama ASEAN……………………………………………………………….

7. 7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN…….

BAB III PENUTUP

1. 1.
Kesimpulan……………………………………………………………………………

2. 2.
Saran……………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang
yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok
semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut yang mengangkut
benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan
negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja
sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-
negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara yang
merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan
ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan perhimpunan
bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina,
Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

1. 2. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang hal-
hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah
satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan internasional, yaitu ASEAN
(Association Of South East Asian Nation).

1. 3 Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?

2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?

3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !

4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !

5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !

6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?

7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia,
Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea,
dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini
membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15
bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis,
Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan
bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa
Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia;
penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa
Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan
Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.
Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara
sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia,
malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di
tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang
yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.

1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.

2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.

3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.

4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.

5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan


Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East
Asian Nation).
2 Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei Darussalam menjadi
anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi
anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan
kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara
ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada
saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN
3. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang
ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :

1. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat dua
buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar berwarna
biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih
melambangkan kesucian dan ketulusan.

2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN. Warna


kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.

3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan persahabatan.

4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.

Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.

1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN

2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara ASEAN.

3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia umumnya.

4. tujuan Dibentuknya ASEAN


Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal
sebagai berikut.
1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih
memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas
dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan
dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;
5) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif,
dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan
investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang
bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan
buruh; arus modal yang lebih bebas;
6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN
melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan
hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan
fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara
Anggota ASEAN;
8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala
bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan
hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan
kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di
bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas
ASEAN;
11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN
melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya
manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12) Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin
bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13) Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh
lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari,
proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;
14) Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi
akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15) Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan
penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam
arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan


kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;

3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi;

4. Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan perdagangan,


perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
rakyat;

5. Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional agar


semakin mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang
akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT
merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-
Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN
Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari
wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris
jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi
HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
6. Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara anggota dalam
menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja
sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas
di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan,
pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam,
kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan
perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan
kepegawaian publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang politik
dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear
Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk
kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta
kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi
internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non
militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan
keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program
pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang
lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional
di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun
beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam
Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan
ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
2. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih
menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga


Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

Anda mungkin juga menyukai