mengukur kebisingan di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sound
Level Meter. Ada tiga cara atau metode pengukuran akibat kebisingan di lokasi kerja.
Pengukuran ini dilakukan bila kebisingan diduga melebihi ambang batas hanya pada satu
atau beberapa lokasi saja. Pengukuran ini juga dapat dilakukan untuk mengevalusai
Jarak pengukuran dari sumber harus dicantumkan, misal 3 meter dari ketinggian 1 meter.
Selain itu juga harus diperhatikan arah mikrofon alat pengukur yang digunakan.
Pengukuran dengan membuat peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur kebisingan,
karena peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan dalam cakupan
area. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat gambar isoplet pada kertas berskala yang
sesuai dengan pengukuran yang dibuat. Biasanya dibuat kode pewarnaan untuk
menggambarkan keadaan kebisingan, warna hijau untuk kebisingan dengan intensitas
dibawah 85 dBA warna orange untuk tingkat kebisingan yang tinggi diatas 90 dBA, warna
Untuk mengukur dengan Grid adalah dengan membuat contoh data kebisingan pada lokasi
yang di inginkan. Titik–titik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang sama
diseluruh lokasi. Jadi dalam pengukuran lokasi dibagi menjadi beberpa kotak yang
berukuran dan jarak yang sama, misalnya : 10 x 10 m. kotak tersebut ditandai dengan baris
Nilai ambang Batas Kebisingan adalah angka 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian besar
tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Nilai Ambang Batas untuk kebisingan
di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima
tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus-menerus
tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja adalah
sebagai berikut
Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempat
Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan
dan rekreasi.
Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan
pasar.
Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA,
Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga
1. Penilaian pribadi dan penilaian subyektif sangat menentukan untuk mengenali suara
sebagai pencemaran kebisingan atau tidak, dan
2. Kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran air dan
pencemaran udara (Bising pesawat udara merupakan pengecualian).
Threshold
Knob ini memiliki level yang bervariasi pada saat alat ini memulai untuk
memodifikasi sinyal dinamik dari suatu sumber bunyi. Semakin kecil level yang diset untuk
menentukan threshold (kurang dari 0 dB) maka suara akan semakin “mengecil” demikian pula
sebaliknya.
Ratio
Knob ini menentukan seberapa sinyal yang akan “ditekan” pada saat mencapai
threshold. Biasanya knob ini memiliki beberapa variasi mulai dari tanpa kompresi (1:∞),
kompresi yang lebih soft ( 2:1 sampai 3:1), kompresi medium (3:1 sampai 6:1), kompresi yang
lebih berat (6:1 sampai 8:1) dan hard limiting (10:1 sampai ∞:1). Cara membaca ratio yang lebih
mudah seperti ratio kompresi 3:1, artinya input level sebesar 3 dB akan dikompresi sedemikian
sehingga output level menjadi 1 dB. Karena suara akan lebih mengecil maka perlu disesuaikan
output gain dari compressor/limiter yang digunakan untuk disesuaikan dengan kebutuhan yang
ada.
Output/Output Gain
Knob ini mengontrol output gain dari compressor yang dipakai. Sebagai contoh,
apabila digunakan threshold yang rendah dan rasio sebesar 10:1, maka volume secara
keseluruhan dari sebuah sinyal akan hilang. Untuk mengatasi hal ini maka knob ini digunakan
untuk “menaikkan” volume yang “tertekan” tanpa harus merasa was-was sinyal yang akan
dikeluarkan over.
Perhatian!!! Jangan menaikkan output gain dari compressor lebih dari 3 sampai 4 dB di atas
gain unity (0 dB) dari level mixer kecuali Anda memiliki kemampuan ekualisasi yang sangat
baik.
Knob attack berarti seberapa cepat compressor akan bereaksi untuk mengurangi
sinyal dan knob release berarti seberapa cepat compressor akan bereaksi untuk kembali ke
normal. Dalam bahasa yang lebih sederhana, knob attack berfungsi untuk mengukur seberapa
cepat sinyal yang “tertutup” dan knob release berfungsi untuk mengukur seberapa cepat sinyal
yang “terbuka” kembali.
2-way crossover artinya alat ini hanya memisahkan frekuensi low dan high saja
3-way crossover artinya alat ini memisahkan frekuensi low, mid dan high
4-way crossover artinya alat ini memisahkan frekuensi low, low mid, high mid dan high
atau frekuensi sub, low, high dan super high.
masing-masing komponen speaker memiliki kapasitas frekuensi yang berbeda-beda,
seperti:
Komponen loudspeaker yang berukuran 18” atau 15” biasanya dipakai untuk SUB atau
LOW speaker
Komponen loudspeaker berikutnya yang berukuran 15”, 12” atau 10” biasanya dipakai
untuk LOW MID atau MID speaker
Sebuah compression driver yang berukuran antara 1” – 2” dan sebuah horn dipakai untuk
HIGH MID atau HIGH speaker
Bila sebuah crossover tidak dipakai dalam sebuah sistem sedangkan pada sistem
tersebut terdapat 3 jenis komponen speaker tersebut maka yang terjadi adalah suara yang
dihasilkan tidak dapat terdefinisi dengan baik atau bahkan akan mengakibatkan terjadinya
speaker blow-out alias putus.
Salah satu alasan logis yang dapat dijadikan acuan adalah loudspeaker yang berukuran 18” tidak
didesain untuk menerima frekuensi tinggi dan demikian dengan compression driver yang secara
ukuran lebih kecil, tidak didesain untuk menerima frekuensi rendah.
Oleh karena itu, dalam membangun sebuah sistem tata suara yang baik, salah satu
pertimbangan yang perlu kita lakukan adalah pada saat instalasi sistem tersebut adalah saat
pemasangan kabel speaker pada power amp dan proses setting dari crossover itu sendiri.
Satu kesalahan yang terjadi pada saat proses instalasi maka akan mengakibatkan
terjadinya kerusakan seluruh sistem yang dapat merugikan kita secaramateri.
Alat berikutnya adalah power amp atau yang lebih dikenal sebagai amplifier. Alat ini
dipakai untuk men-drive sebuah atau beberapa speaker sekaligus. Beberapa pabrikan yang
memproduksi alat ini selalu mencantumkan kapasitas yang dapat dipakai untuk men-drive
sebuah speaker, seperti contoh sebuah power merek X dalam tabel berikut:
Tabel 1.1:
8Ω 4Ω 2Ω
Load impedance 280 W 450 W 650W
Arti dari tabel di atas adalah sebagai berikut:
1. Power amp tersebut memiliki kapasitas impedansi transfer daya maksimum sebesar 2
ohm yang dapat men-drive speaker dengan daya sebesar 650 WPada impedansi minimum
sebesar 8 ohm, speaker yang dapat di-drive oleh power amp ini sebesar 280 W. Berarti
jika impedansi speaker sudah sesuai dengan impedansi minimum yang ditransfer oleh
power amp maka speaker yang dipasang pada power ini setidaknya berkapasitas 280 W
dengan toleransi ± 20% dari kapasitas power amp.
2. Bila kapasitas speaker terlalu berlebihan dari kapasitas power amp maka yang terjadi
adalah under powered, yang dapat mengakibatkan power amp blow-out atau bahkan
dapat mengakibatkan speaker juga putus. Demikian juga sebaliknya, jika kapasitas
speaker lebih kecil dari kapasitas power amp maka yang terjadi adalah over powered,
yang juga dapat mengakibatkan speaker putus atau power amp terjadi blow-out.
SpeakerMonitor
Jenis speaker yang lain, berdasarkan aplikasi dan penempatannya, adalah speaker monitor.
Biasanya speaker ini diletakkan di atas panggung untuk membantu semua yang berada di
panggung agar suara yang mereka hasilkan dapat terdengar dengan baik tanpa gangguan. Yang
penting dari aplikasi speaker ini adalah keras dan jelas.