Anda di halaman 1dari 65

BAB III

PERHITUNGAN BEBAN GEMPA DAN PENULANGAN

3.1. Data-data Input program ETABS

3.1.1. Data – data Desain


Mutu Bahan
 Beton, f’c : 25 MPa
Ec : 4700 x √𝑓′𝑐 = 23.500 MPa
 Baja, fy : 400 MPa
 Lokasi Bangunan : Padang, Provinsi Sumatera Barat
 Jenis Tanah : Sedang
 Kategori Gedung : Apartment
 Tinggi Lantai : Lantai 1 – 8 = 32000 mm = 32 m

Beban yang Bekerja

 Beban Mati (DL) : 125 kg/ m2


 Beban Hidup (LL) : 250 kg/ m2

Data Penampang Gedung 1

 Ukuran Kolom : 700 x 700 mm


 Ukuran Balok : 300 x 425 mm
 Tebal Pelat : 120 mm

Data Penampang Gedung 2

 Ukuran Kolom : 650 x 750 mm


 Ukuran Balok : 300 x 425 mm
 Tebal Pelat : 120 mm
3.1.2. Lokasi Bangunan

Seperti yang sudah disebutkan, gedung apartment akan dibangun di pulau Sumatera
dan bertempat di Jl. Mohammad Yamin, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.

Gambar 21. Pulau Sumatera

Gambar 22. Sumatera Barat


Gambar 23. Kota Padang

Gambar 24. Lokasi Pembangunan

Gambar 25. Street View Jl. Moh Yamin


3.1.3. Data Desain Spektra Indonesia Puskim

Gambar 26. Data Garis Lintang dan Garis Bujur Lokasi Apartement

Gambar 27. Input Garis Bujur dan Garis Lintang Lokasi Apartemen di Puskim
Gambar 28. Hasil Perhitungan Nilai Spektra Lokasi Apartement di Kota Padang

T (detik) Sa (g) T (detik) Sa (g)


0 0.228 TS+1.6 0.173
Variabel Nilai
T0 0.571 TS+1.7 0.166
PGA (g) 0.291
TS 0.571 TS+1.8 0.16
SS (g) 0.684
Tabel 3. Nilai Respon Spektrum
TS+0 Gempa0.503
Rencana TS+1.9 0.154
S1 (g) 0.389
TS+0.1 0.449 TS+2 0.148
CRS 1.087
TS+0.2 0.406 TS+2.1 0.143
CR1 0.9
TS+0.3 0.37 TS+2.2 0.139
FPGA 1.217
TS+0.4 0.34 TS+2.3 0.134
FA 1.253
TS+0.5 0.315 TS+2.4 0.13
FV 1.622 TS+0.6 0.293
TS+2.5 0.126
PSA (g) 0.355 TS+0.7 0.274
TS+2.6 0.122
SMS (g) 0.857 TS+0.8 0.257
TS+2.7 0.119
SM1 (g) 0.631 TS+0.9 0.242
TS+2.8 0.116
SDS (g) 0.571 TS+1 0.229
TS+2.9 0.113
SD1 (g) 0.421 TS+1.1 0.217
TS+3 0.11
T0 (detik) 0.147 TS+1.2 0.207
TS+3.1 0.107
TS (detik) 0.736 TS+1.3 0.197
4 0.105
TS+1.4 0.188
- -
TS+1.5 0.18 - -

Tabel 1. Nilai Spektra Lokasi Apartement di Kota Padang


3.1.4. Membuat Grafik Secara Manual

Data nilai spektral percepatan di Kota Padang :

Ss = 0.684 g (percepatan batuan dasar pada periode pendek)

S1 = 0.389 g (percepatan batuan dasar pada periode 1 detik)

Tabel 2. Koefisien Situs, Fa

Dari tabel 2, untuk kelas situs Tanah Sedang (SD) dengan


Ss = 0.684, dimana nilai tersebut derada di antara 0,5 dan 0,75
Fa = 1,2528, nilai koefisien situs Fa di peroleh dari hasil interpolasi
Tabel 3. Koefisien Situs, Fv

Dari table 3, untuk kelas situs Tanah Sedang (SD) dengan


S1 = 0.389, dimana nilai tersebut derada di antara 0,5 dan 0,75
Fv = 1,6220, nilai koefisien situs Fv di peroleh dari hasil interpolasi

Berdasarkan data-data dipeoleh hasil :

Fa = 1,2528
Fv = 1,6220
SMS = Fa x Ss = 1,2528 x 0,684 = 1,622
SM1 = Fv x S1 = 1,6220 x 0.389 = 0,631
SDS = 2/3 x SMS = 2/3 x 1,622 = 0,571
SD1 = 2/3 x SM1 = 2/3 x 0,631 = 0,421
T0 = 0,2 x SD1 /SDS = 0,2 x 0,421/0,571 = 0.147
Ts = SD1 /SDS = 0,421/0,571 = 0.736
Catatan :
1. Untuk perioda yang lebih kecil dari T0, spectrum respons percepatan desain, Sa,
maka:
𝑇
Ss = SDS (0,4 + 0,6 )
𝑇0

2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari atau
sama dengan Ts, spectrum respons percepatan desain, Sa, sama dengan SDS
3. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spectrum respons percepatan desain, Sa maka
Sa = SD1/T

TABEL RESPON SPEKTRUM TANAH SEDANG DI KOTA PADANG


T 0 0.0736 0.1473 0.7363 0.9363 1.1363 1.3363 1.5363 1.7363 1.9363 2.1363 2.3363 2.5363
Sa 0.2285 0.3999 0.571 0.571 0.4492 0.3702 0.3148 0.2738 0.2423 0.2172 0.1969 0.18 0.1658

Tabel 4. Respon Spektrum Tanah Sedang

GRAFIK RESPON SPEKTRUM : KOTA PADANG, TANAH SEDANG


Spektral Percepatan (g)
0.8

0.6
SA

0.4

0.2

0
0 1 2 3
T (detik)
Gambar 29. Grafik Respon Spektrum Manual : Kota Padang, Tanah Sedang
3.2. Perhitungan Gaya Geser Tingkat

3.2.1. Data-data Program Etabs

Data Program Etabs Gedung 1

ETABS v9.5.0 File:RENATHA TAROREH G1 Units:Kgf-m November 5, 2016 1:34 PAGE 1

CENTERS OF CUMULATIVE MASS & CENTERS OF RIGIDITY

STORY DIAPHRAGM /----------CENTER OF MASS----------//--CENTER OF RIGIDITY--/


LEVEL NAME MASS ORDINATE-X ORDINATE-Y ORDINATE-X ORDINATE-Y

STORY8 D1 4.795E+04 12.500 12.500 12.500 12.500


STORY7 D1 1.455E+05 12.500 12.500 12.500 12.500
STORY6 D1 2.431E+05 12.500 12.500 12.500 12.500
STORY5 D1 3.407E+05 12.500 12.500 12.500 12.500
STORY4 D1 4.383E+05 12.500 12.500 12.500 12.500
STORY3 D1 5.358E+05 12.500 12.500 12.500 12.500
STORY2 D1 6.334E+05 12.500 12.500 12.500 12.500

Data Program Etabs Gedung 2

ETABS v9.5.0 File:RENATHA TAROREH G2 Units:Kgf-m November 5, 2016 21:38 PAGE 1

CENTERS OF CUMULATIVE MASS & CENTERS OF RIGIDITY

STORY DIAPHRAGM /----------CENTER OF MASS----------//--CENTER OF RIGIDITY--/


LEVEL NAME MASS ORDINATE-X ORDINATE-Y ORDINATE-X ORDINATE-Y

STORY8 D1 4.619E+04 15.000 10.000 15.000 10.000


STORY7 D1 1.403E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY6 D1 2.345E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY5 D1 3.286E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY4 D1 4.227E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY3 D1 5.169E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY2 D1 6.110E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
STORY1 D1 7.051E+05 15.000 10.000 15.000 10.000
3.2.2. Perhitungan Berat Per Lantai

Berat per lantai dari gedung dicari berdasarkan massa bangunannya dikalikan dengan
percepatan gravitasi bumi (g = 9,81). Hal ini disebabkan oleh komponen struktur serta beban
mati dari suatu bangunan.

Massa Lantai
LANTAI MASSA (kg) Gravitasi Berat (kg) Wi
(kg)
Story 8 4.80E+04 4.80E+04 9.81 470,390
Story 7 1.46E+05 9.76E+04 9.81 956,966
Story 6 2.43E+05 9.76E+04 9.81 957,456
Story 5 3.41E+05 9.76E+04 9.81 957,456
Story 4 4.38E+05 9.76E+04 9.81 957,456
Story 3 5.36E+05 9.75E+04 9.81 956,475
Story 2 6.33E+05 9.76E+04 9.81 957,456
Story 1 7.31E+05 9.76E+04 9.81 957,456
Berat Total Σ𝑊= 7,171,110

Tabel 5. Perhitungan Berat Per Lantai Gedung 1

LANTAI MASSA (kg) Massa Lantai Gravitasi Berat (kg) Wi


(kg)
Story 8 4.62E+04 4.62E+04 9.81 453,124
Story 7 1.40E+05 9.41E+04 9.81 923,219
Story 6 2.35E+05 9.42E+04 9.81 924,102
Story 5 3.29E+05 9.41E+04 9.81 923,121
Story 4 4.23E+05 9.41E+04 9.81 923,121
Story 3 5.17E+05 9.42E+04 9.81 924,102
Story 2 6.11E+05 9.41E+04 9.81 923,121
Story 1 7.05E+05 9.41E+04 9.81 923,121
Berat Total Σ𝑊= 6,917,031

Tabel 6. Perhitungan Berat Per Lantai Gedung2


3.2.3. Taksiran Waktu Getar Alami, Ta

Perioda fundamental pendekatan (Ta), dalam detik, harus ditentukan dengan :


Ta = Ct (hn)x
Keterangan :
Ta = Waktu getar alami struktur
Ct dan x = diperoleh dari tabel 15 SNI-03-1726-2012 sesuai dengan tipe struktur
hn = tinggi total bangunan (dalam meter)

Tabel 7. Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x

Ta = Ct x (hn)x

= 0,0466 x (32) 0.9

= 1,0544 detik
3.2.4. Periode Getar Struktur Maksimum yang Diijinkan, T

Waktu yang dimaksud adalah periode getaran fundamental dari gempa akan
menyebabkan pergeseran pada struktur gedung, selama beban tersebut menimpa bangunan
haruslah bangunan tersebut dapat berdeformasi maupun berdefleksi tanpa terjadi keruntuhan.

T = Ta x Cu
= 1,0544 x 1,4
= 1,4762 detik
Keterangan :
Ta = Waktu getar alami struktur
Cu = Diperoleh dari table 14 SNI-03-1726-2012 sesuai dengan nilai SD1
Untuk SD1 = 0,421 berdasarkan table 14 SNI 03-1726-2012 dimana nilai
SD1 ≥ 0,4 sehingga diperoleh nilai Cu = 1,4.

Tabel 8. Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung

3.2.5. Gaya Geser Gempa Dasar, V

Gaya geser gempa dasar merupakan nilai beban gempa yang direncanakan akan
terjadi menimpa struktur gedung selama periode getaran fundamental (taksiran waktu getar
alami Ta).

V = Cs x Wt
Keterangan :
𝑆𝐷1
Cs = koefisien respons seismic 𝑅
𝑇𝑎 (𝐼𝑒)

R = faktor modifikasi respons Tabel 9- R, Cd, dan Ω0 untuk sistem penahan gaya
gempa (SNI 03-1726-2012)

Ie = faktor keutamaan gempa (table 1 dan table 2 SNI 03-1726-2012) terlampir


10 dan table 11

Wt = berat bangunan

Tabel 9. R, Cd, dan 𝜴0 untuk sistem penahan gaya gempa


Tabel 10. Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa

Tabel 11. Faktor Keutamaan Gempa


𝑆𝐷1
Cs = 𝑅
𝑇𝑎 ( )
𝐼𝑒

= 0,421/1,0544 x (8/1)

= 0,04987

 Gedung 1

V = Cs x Wt

Cs = 0,04987

Wt = 7.171.110

V = 357.589,45 kg

 Gedung 2

V = Cs x Wt

Cs = 0,04987

Wt = 6.917.031

V = 344.919,72 kg

3.3. Distribusi Gaya Geser

Gaya geser merupakan penguraian dari beban gempa yang direncanakan sebelumnya,
hal tersebut distribusikan pada seluruh tingkatan gedung untuk mendapatkan deformasi dari
tiap lantai.

Fi = Wi .(hi)k . V
Σ Wi .(hi)k
Keterangan

Fi = Gaya geser yang terdistribusi pada setiap tingkat ke-i

Wi = Berat tiap lantai ke-i


hi = Tinggi tingkat ke-i

V = Gaya geser gempa dasar

k = eksponen yang terkait dengan periode struktur berikut ini

struktur dengan periode T=0.5 atau kurang, k=1

struktur dengan periode T=2.5 atau lebih, k=2

struktur dengan periode T antara 0.5-2.5, k=2 atau interpolasi linear antara 1
dan 2

Karena periode Ta = 1,0544 detik berada diantara 0.5 s/d 2.5 maka dilakukan interpolasi
linear, antara nilai 1 dan 2, didapat k = 1.2772

Lantai Hi (m) Wi (kg) Wi.Hik Fi (kg) V (kg)


8 32 470,390 39,342,664.47 49,998.64 49,998.64
7 28 956,966 67,489,158.76 85,768.62 135,767.26
6 24 957,456 55,456,294.45 70,476.65 206,243.92
5 20 957,456 43,935,852.25 55,835.89 262,079.81
4 16 957,456 33,040,281.98 41,989.26 304,069.07
3 12 956,475 22,857,272.98 29,048.17 333,117.24
2 8 957,456 13,632,092.21 17,324.35 350,441.59
1 4 957,456 5,624,465.86 7,147.85 357,589.4459
Total 7,171,110 281,378,082.96

Tabel 12. Gaya Geser Tingkat Gedung 1

Lantai Hi (m) Wi (kg) Wi.Hik Fi (kg) V (kg)


8 32 453,124 37,898,595.87 48,165.40 48,165.40
7 28 923,219 65,109,223.27 82,747.43 130,912.83
6 24 924,102 53,524,415.34 68,024.28 198,937.11
5 20 923,121 42,360,283.78 53,835.76 252,772.88
4 16 923,121 31,855,435.81 40,485.13 293,258.01
3 12 924,102 22,083,642.20 28,066.14 321,324.15
2 8 923,121 13,143,236.45 16,703.76 338,027.92
1 4 923,121 5,422,768.83 6,891.81 344,919.7241
Total 6,917,031 271,397,601.54

Tabel 13. Gaya Geser Tingkat Gedung 2


3.4. Kontrol Drift
3.4.1. Data Simpangan Struktur Akibat Beban Gempa Arah X dan Arah Y

 Gedung 1

ETABS v9.5.0 File:RENATHA TAROREH G1 Units:Kgf-cm November 5, 2016 21:42 PAGE 2


DISPLACEMENTS AT DIAPHRAGM CENTER OF MASS
STORY DIAPHRAGM LOAD POINT X Y UX UY RZ

STORY8 D1 FX 63 1500.000 1000.000 7.6666 0.0000 -0.00047


STORY8 D1 FY 63 1500.000 1000.000 0.0000 7.6804 0.00071

STORY7 D1 FX 64 1500.000 1000.000 7.3078 0.0000 -0.00045


STORY7 D1 FY 64 1500.000 1000.000 0.0000 7.2705 0.00067

STORY6 D1 FX 65 1500.000 1000.000 6.6821 0.0000 -0.00041


STORY6 D1 FY 65 1500.000 1000.000 0.0000 6.6092 0.00061

STORY5 D1 FX 66 1500.000 1000.000 5.7757 0.0000 -0.00035


STORY5 D1 FY 66 1500.000 1000.000 0.0000 5.6767 0.00053

STORY4 D1 FX 67 1500.000 1000.000 4.6329 0.0000 -0.00028


STORY4 D1 FY 67 1500.000 1000.000 0.0000 4.5141 0.00042

STORY3 D1 FX 68 1500.000 1000.000 3.3211 0.0000 -0.00020


STORY3 D1 FY 68 1500.000 1000.000 0.0000 3.1934 0.00030

STORY2 D1 FX 69 1500.000 1000.000 1.9378 0.0000 -0.00012


STORY2 D1 FY 69 1500.000 1000.000 0.0000 1.8246 0.00017

STORY1 D1 FX 70 1500.000 1000.000 0.6697 0.0000 -0.00004


STORY1 D1 FY 70 1500.000 1000.000 0.0000 0.6094 0.00006

BASE D1 FX 71 1500.000 1000.000 0.0000 0.0000 0.00000


BASE D1 FY 71 1500.000 1000.000 0.0000 0.0000 0.00000
 Gedung 2

ETABS v9.5.0 File:RENATHA TAROREH B Units:Kgf-cm November 5, 2016 21:42 PAGE 2


DISPLACEMENTS AT DIAPHRAGM CENTER OF MASS

STORY DIAPHRAGM LOAD POINT X Y UX UY RZ

STORY8 D1 FX 63 1500.000 1000.000 7.6666 0.0000 -0.00047


STORY8 D1 FY 63 1500.000 1000.000 0.0000 7.6804 0.00071

STORY7 D1 FX 64 1500.000 1000.000 7.3078 0.0000 -0.00045


STORY7 D1 FY 64 1500.000 1000.000 0.0000 7.2705 0.00067

STORY6 D1 FX 65 1500.000 1000.000 6.6821 0.0000 -0.00041


STORY6 D1 FY 65 1500.000 1000.000 0.0000 6.6092 0.00061

STORY5 D1 FX 66 1500.000 1000.000 5.7757 0.0000 -0.00035


STORY5 D1 FY 66 1500.000 1000.000 0.0000 5.6767 0.00053

STORY4 D1 FX 67 1500.000 1000.000 4.6329 0.0000 -0.00028


STORY4 D1 FY 67 1500.000 1000.000 0.0000 4.5141 0.00042

STORY3 D1 FX 68 1500.000 1000.000 3.3211 0.0000 -0.00020


STORY3 D1 FY 68 1500.000 1000.000 0.0000 3.1934 0.00030

STORY2 D1 FX 69 1500.000 1000.000 1.9378 0.0000 -0.00012


STORY2 D1 FY 69 1500.000 1000.000 0.0000 1.8246 0.00017

STORY1 D1 FX 70 1500.000 1000.000 0.6697 0.0000 -0.00004


STORY1 D1 FY 70 1500.000 1000.000 0.0000 0.6094 0.00006

BASE D1 FX 71 1500.000 1000.000 0.0000 0.0000 0.00000


BASE D1 FY 71 1500.000 1000.000 0.0000 0.0000 0.00000
3.4.2. Simpangan Arah X dan Y
 Gedung 1

Lantai dx (cm) dy (cm)


8 7.6682 7.6682
7 7.2855 7.2855
6 6.6435 6.6435
5 5.7252 5.7252
4 4.573 4.573
3 3.2566 3.2566
2 1.88 1.88
1 0.6383 0.6383

Tabel 14. Simpangan arah x dan arah y Gedung 1

 Gedung 2

Lantai dx (cm) dy (cm)


8 7.6666 7.6804
7 7.3078 7.2705
6 6.6821 6.6092
5 5.7757 5.6767
4 4.6329 4.5141
3 3.3211 3.1934
2 1.9378 1.8246
1 0.6697 0.6094

Tabel 15. Simpangan arah x dan arah y Gedung 2

3.5. Analisa Kontrol Drift ∆s

Berdasarkan pasal 7.8.6 SNI 03-1726 story drift perlantai Δ, harus dihitung dan
dibandingkan dengan story drift design yang diijinkan. Story drift design, dapat dihitung
dengan :

𝐶𝑑 . 𝛿𝑥
∆ =
𝐼𝑒

5.5 . 𝛿𝑥
=
1
Keterangan :

Cd = Faktor amplifikasi defleksi, berdasarkan tabel 9 SNI 03-1726-2012 untuk


SRPMK adalah 5.5

δx = Defleksi tiap lantai struktur (mm)

Ie = Faktor keutamaan gempa, berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 SNI 03-1726-2012

Untuk bangunan apartemen dengan facktor resiko II besarnya = 1

Hasil perhitungan diatas tidak boleh melebihi story drift yang diijinkan berdasarkan
tabel 16 SNI 03-1726-2012, yaitu untuk SRPMK dengan kategori resiko II (apartement)
untuk semua struktur lainnya dinyatakan dengan :

Tabel 16. Simpangan antar lantai ijin

Syarat drift ∆ = 0.020 x hx

= 0. 020 x 4000 mm

= 80 mm
3.5.1. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 1

 Gedung 1 Arah X

Lantai hi x ∆ ix drift ix antar tingkat ∆ Syarat drift ∆x Keterangan


(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
8 4000 76.682 3.827 21.0485 80 OK
7 4000 72.855 6.420 35.31 80 OK
6 4000 66.435 9.183 50.5065 80 OK
5 4000 57.252 11.522 63.371 80 OK
4 4000 45.73 13.164 72.402 80 OK
3 4000 32.566 13.766 75.713 80 OK
2 4000 18.8 12.417 68.2935 80 OK
1 4000 6.383 6.383 35.1065 80 OK

Tabel 17. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 1 Arah X

 Gedung 1 Arah Y

Lantai hi y ∆ iy drift iy antar tingkat ∆ Syarat drift ∆y Keterangan


(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
8 4000 76.682 3.827 21.0485 80 OK
7 4000 72.855 6.420 35.31 80 OK
6 4000 66.435 9.183 50.5065 80 OK
5 4000 57.252 11.522 63.371 80 OK
4 4000 45.73 13.164 72.402 80 OK
3 4000 32.566 13.766 75.713 80 OK
2 4000 18.8 12.417 68.2935 80 OK
1 4000 6.383 6.383 35.1065 80 OK

Tabel 18. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 1 Arah Y


3.5.2. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 2
 Gedung 2 Arah X

Lantai hix ∆ ix drift ix antar tingkat ∆ Syarat drift ∆x Keterangan


(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
8 4000 76.666 3.588 19.734 80 OK
7 4000 73.078 6.257 34.4135 80 OK
6 4000 66.821 9.064 49.852 80 OK
5 4000 57.757 11.428 62.854 80 OK
4 4000 46.329 13.118 72.149 80 OK
3 4000 33.211 13.833 76.0815 80 OK
2 4000 19.378 12.681 69.7455 80 OK
1 4000 6.697 6.697 36.8335 80 OK

Tabel 19. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 2 Arah X

 Gedung 2 Arah Y

Lantai hi y ∆ iy drift iy antar tingkat ∆ Syarat drift ∆y Keterangan


(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
8 4000 76.804 4.099 22.5445 80 OK
7 4000 72.705 6.613 36.3715 80 OK
6 4000 66.092 9.325 51.2875 80 OK
5 4000 56.767 11.626 63.943 80 OK
4 4000 45.141 13.207 72.6385 80 OK
3 4000 31.934 13.688 75.284 80 OK
2 4000 18.246 12.152 66.836 80 OK
1 4000 6.094 6.094 33.517 80 OK

Tabel 20. Analisa Kontrol Drift ∆s Gedung 2 Arah Y


3.6. Data Luas Tulangan Kolom dari Etabs
3.6.1. Data Luas Tulangan Gedung 1

Lantai As (mm2) Ø Tulangan Jumlah Tulangan (bh) As Terpasang (mm2)


1 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
2 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
3 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
4 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
5 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
6 5161 D 23 13.58372375 → 16 6079.04
7 5161 D 24 13.58372375 → 16 6079.04
8 5161 D 25 13.58372375 → 16 6079.04

Tabel 21. Data Luas Tulangan Kolom dari Etabs

3.6.2. Data Luas Tulangan Gedung 2

Lantai As (mm2) Ø Tulangan Jumlah Tulangan (bh) As Terpasang (mm2)


1 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
2 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
3 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
4 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
5 5161 D 22 13.58372375 → 16 6079.04
6 5161 D 23 13.58372375 → 16 6079.04
7 5161 D 24 13.58372375 → 16 6079.04
8 5161 D 25 13.58372375 → 16 6079.04

Tabel 22. Data Luas Tulangan Kolom dari Etabs

3.7. Gambar Penulangan Kolom


3.7.1. Denah Kolom Gedung 1 dan Gedung 2

Gambar 30. Denah K1 – K8 Gedung 1 dan Gedung 2


3.7.2. Gambar Penulangan K1 – K8 Gedung 1

As = 5161 mm2

D. Tulangan = 22 mm

n tulangan = 13.58372375 bh

Desain = 16 bh

As Desain = 6079.04 mm2

D. Sengkang = 10 mm

Gambar 31. Penulangan K1 – K8 Gedung 1

3.7.3. Gambar Penulangan K1 – K8 Gedung 2

As = 5161 mm2

D. Tulangan = 22 mm

n tulangan = 13.58372375 bh

Desain = 16 bh

As Desain = 6079.04 mm2

D. Sengkang = 10 mm

Gambar 32. Penulangan K1 – K8 Gedung 2


3.8. Data Luas Tulangan Balok
3.8.1. Data Luas Tulangan Balok Gedung 1 Arah X

Nama As Ø As
Lokasi Jumlah Tulangan
Balok (mm2) Tulangan terpasang
atas 1583 D 22 4.1664 → 5 1901.429
kiri
bawah 1034 D 22 2.7215 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BX-1 tengah
bawah 537 D 22 1.4134 → 2 760.571
atas 1583 D 22 4.1664 → 5 1901.429
kanan
bawah 1034 D 22 2.7215 → 3 1140.857
atas 2074 D 22 5.4588 → 6 2281.714
kiri
bawah 1363 D 22 3.5874 → 4 1521.143
atas 445 D 22 1.1712 → 2 760.571
BX-2 tengah
bawah 641 D 22 1.6871 → 2 760.571
atas 2073 D 22 5.4561 → 6 2281.714
kanan
bawah 1363 D 22 3.5874 → 4 1521.143
atas 2105 D 22 5.5403 → 6 2281.714
kiri
bawah 1373 D 22 3.6137 → 4 1521.143
atas 450 D 22 1.1844 → 2 760.571
BX-3 tengah
bawah 640 D 22 1.6845 → 2 760.571
atas 2104 D 22 5.5377 → 6 2281.714
kanan
bawah 1373 D 22 3.6137 → 4 1521.143
atas 1910 D 22 5.0271 → 6 2281.714
kiri
bawah 1233 D 22 3.2452 → 4 1521.143
atas 416 D 22 1.0949 → 2 760.571
BX-4 tengah
bawah 586 D 22 1.5423 → 2 760.571
atas 1909 D 22 5.0245 → 6 2281.714
kanan
bawah 1233 D 22 3.2452 → 4 1521.143
atas 1597 D 22 4.2033 → 5 1901.429
kiri
bawah 999 D 22 2.6294 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BX-5 tengah
bawah 513 D 22 1.3502 → 2 760.571
atas 1596 D 22 4.2007 → 5 1901.429
kanan
bawah 1000 D 22 2.6320 → 3 1140.857
atas 1223 D 22 3.2189 → 4 1521.143
kiri
bawah 704 D 22 1.8529 → 2 760.571
atas 375 D 22 0.9870 → 1 380.286
BX-6 tengah
bawah 420 D 22 1.1054 → 2 760.571
atas 1222 D 22 3.2163 → 4 1521.143
kanan
bawah 705 D 22 1.8556 → 2 760.571
atas 851 D 22 2.2398 → 3 1140.857
kiri
bawah 399 D 22 1.0502 → 2 760.571
atas 268 D 22 0.7054 → 1 380.286
BX-7 tengah
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
atas 851 D 22 2.2398 → 3 1140.857
kanan
bawah 399 D 22 1.0502 → 2 760.571
kiri atas 452 D 22 1.1897 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
tengah atas 146 D 22 0.3843 → 1 380.286
BX-8
bawah 204 D 22 0.5369 → 1 380.286
kanan atas 452 D 22 1.1897 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571

Tabel 23. Data Luas Tulangan Balok Gedung 1 Arah X

3.8.2. Data Luas Tulangan Balok Gedung 1 Arah Y

Nama As Ø As
Lokasi Jumlah Tulangan
Balok (mm2) Tulangan Terpasang
atas 1583 D 22 4.1664 → 5 1901.429
kiri
bawah 1034 D 22 2.7215 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BY-1 tengah
bawah 537 D 22 1.4134 → 2 760.571
atas 1583 D 22 4.1664 → 5 1901.429
kanan
bawah 1034 D 22 2.7215 → 3 1140.857
atas 2074 D 22 5.4588 → 6 2281.714
kiri
bawah 1363 D 22 3.5874 → 4 1521.143
atas 445 D 22 1.1712 → 2 760.571
BY-2 tengah
bawah 641 D 22 1.6871 → 2 760.571
atas 2073 D 22 5.4561 → 6 2281.714
kanan
bawah 1363 D 22 3.5874 → 4 1521.143
atas 2105 D 22 5.5403 → 6 2281.714
kiri
bawah 1373 D 22 3.6137 → 4 1521.143
atas 450 D 22 1.1844 → 2 760.571
BY-3 tengah
bawah 640 D 22 1.6845 → 2 760.571
atas 2104 D 22 5.5377 → 6 2281.714
kanan
bawah 1373 D 22 3.6137 → 4 1521.143
atas 1910 D 22 5.0271 → 6 2281.714
kiri
bawah 1233 D 22 3.2452 → 4 1521.143
atas 416 D 22 1.0949 → 2 760.571
BY-4 tengah
bawah 586 D 22 1.5423 → 2 760.571
atas 1909 D 22 5.0245 → 6 2281.714
kanan
bawah 1233 D 22 3.2452 → 4 1521.143
atas 1597 D 22 4.2033 → 5 1901.429
kiri
bawah 999 D 22 2.6294 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BY-5 tengah
bawah 513 D 22 1.3502 → 2 760.571
atas 1596 D 22 4.2007 → 5 1901.429
kanan
bawah 1000 D 22 2.6320 → 3 1140.857
kiri atas 1223 D 22 3.2189 → 4 1521.143
bawah 704 D 22 1.8529 → 2 760.571
tengah atas 375 D 22 0.9870 → 1 380.286
BY-6
bawah 420 D 22 1.1054 → 2 760.571
kanan atas 1222 D 22 3.2163 → 4 1521.143
bawah 705 D 22 1.8556 → 2 760.571
kiri atas 851 D 22 2.2398 → 3 1140.857
bawah 399 D 22 1.0502 → 2 760.571
tengah atas 268 D 22 0.7054 → 1 380.286
BY-7
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
kanan atas 851 D 22 2.2398 → 3 1140.857
bawah 399 D 22 1.0502 → 2 760.571
kiri atas 452 D 22 1.1897 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
tengah atas 146 D 22 0.3843 → 1 380.286
BY-8
bawah 204 D 22 0.5369 → 1 380.286
kanan atas 452 D 22 1.1897 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571

Tabel 24. Data Luas Tulangan Balok Gedung 1 Arah Y


3.8.3. Data Luas Tulangan Balok Gedung 2 Arah X

Nama As Ø As
Lokasi Jumlah Tulangan
Balok (mm2) Tulangan terpasang
atas 1583 D 22 4.1664 → 5 1901.429
kiri
bawah 1021 D 22 2.6873 → 3 1140.857
atas 338 D 22 0.8896 → 1 380.286
BX-1 tengah
bawah 536 D 22 1.4107 → 2 760.571
atas 1582 D 22 4.1638 → 5 1901.429
kanan
bawah 1021 D 22 2.6873 → 3 1140.857
atas 2028 D 22 5.3377 → 6 2281.714
kiri
bawah 1317 D 22 3.4663 → 4 1521.143
atas 437 D 22 1.1502 → 2 760.571
BX-2 tengah
bawah 630 D 22 1.6582 → 2 760.571
atas 2027 D 22 5.3351 → 6 2281.714
kanan
bawah 1316 D 22 3.4637 → 4 1521.143
atas 2036 D 22 5.3587 → 6 2281.714
kiri
bawah 1305 D 22 3.4348 → 4 1521.143
atas 438 D 22 1.1528 → 2 760.571
BX-3 tengah
bawah 623 D 22 1.6397 → 2 760.571
atas 2035 D 22 5.3561 → 6 2281.714
kanan
bawah 1305 D 22 3.4348 → 4 1521.143
atas 1842 D 22 4.8481 → 5 1901.429
kiri
bawah 1164 D 22 3.0636 → 4 1521.143
atas 403 D 22 1.0607 → 2 760.571
BX-4 tengah
bawah 568 D 22 1.4950 → 2 760.571
atas 1841 D 22 4.8455 → 5 1901.429
kanan
bawah 1165 D 22 3.0663 → 4 1521.143
atas 1541 D 22 4.0559 → 5 1901.429
kiri
bawah 938 D 22 2.4688 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BX-5 tengah
bawah 494 D 22 1.3002 → 2 760.571
atas 1540 D 22 4.0533 → 5 1901.429
kanan
bawah 939 D 22 2.4714 → 3 1140.857
atas 1181 D 22 3.1084 → 4 1521.143
kiri
bawah 652 D 22 1.7161 → 2 760.571
atas 363 D 22 0.9554 → 1 380.286
BX-6 tengah
bawah 404 D 22 1.0633 → 2 760.571
atas 1180 D 22 3.1058 → 4 1521.143
kanan
bawah 653 D 22 1.7187 → 2 760.571
atas 821 D 22 2.1609 → 3 1140.857
kiri
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
atas 259 D 22 0.6817 → 1 380.286
BX-7 tengah
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
atas 821 D 22 2.1609 → 3 1140.857
kanan
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
kiri atas 419 D 22 1.1028 → 2 760.571
bawah 356 D 22 0.9370 → 1 380.286
tengah atas 136 D 22 0.3580 → 1 380.286
BX-8
bawah 189 D 22 0.4974 → 1 380.286
kanan atas 419 D 22 1.1028 → 2 760.571
bawah 356 D 22 0.9370 → 1 380.286

Tabel 25. Data Luas Tulangan Balok Gedung 2 Arah X

3.8.4. Data Luas Tulangan Balok Gedung 2 Arah Y

Nama As Ø As
Lokasi Jumlah Tulangan
Balok (mm2) Tulangan terpasang
atas 1573 D 22 4.1401 → 5 1901.429
kiri
bawah 1039 D 22 2.7346 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BY-1 tengah
bawah 536 D 22 1.4107 → 2 760.571
atas 1573 D 22 4.1401 → 5 1901.429
kanan
bawah 1039 D 22 2.7346 → 3 1140.857
atas 2107 D 22 5.5456 → 6 2281.714
kiri
bawah 1401 D 22 3.6874 → 4 1521.143
atas 451 D 22 1.1870 → 2 760.571
BY-2 tengah
bawah 651 D 22 1.7134 → 2 760.571
atas 2106 D 22 5.5430 → 6 2281.714
kanan
bawah 1400 D 22 3.6848 → 4 1521.143
atas 2164 D 22 5.6956 → 6 2281.714
kiri
bawah 1432 D 22 3.7690 → 4 1521.143
atas 461 D 22 1.2133 → 2 760.571
BY-3 tengah
bawah 655 D 22 1.7240 → 2 760.571
atas 2163 D 22 5.6930 → 6 2281.714
kanan
bawah 1433 D 22 3.7716 → 4 1521.143
atas 1973 D 22 5.1929 → 6 2281.714
kiri
bawah 1296 D 22 3.4111 → 4 1521.143
atas 427 D 22 1.1239 → 2 760.571
BY-4 tengah
bawah 605 D 22 1.5924 → 2 760.571
atas 1972 D 22 5.1903 → 6 2281.714
kanan
bawah 1297 D 22 3.4137 → 4 1521.143
atas 1651 D 22 4.3454 → 5 1901.429
kiri
bawah 1058 D 22 2.7847 → 3 1140.857
atas 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
BY-5 tengah
bawah 532 D 22 1.4002 → 2 760.571
atas 1650 D 22 4.3428 → 5 1901.429
kanan
bawah 1059 D 22 2.7873 → 3 1140.857
kiri atas 1266 D 22 3.3321 → 4 1521.143
bawah 756 D 22 1.9898 → 2 760.571
tengah atas 387 D 22 1.0186 → 2 760.571
BY-6
bawah 436 D 22 1.1475 → 2 760.571
kanan atas 1265 D 22 3.3295 → 4 1521.143
bawah 756 D 22 1.9898 → 2 760.571
kiri atas 885 D 22 2.3293 → 3 1140.857
bawah 437 D 22 1.1502 → 2 760.571
tengah atas 278 D 22 0.7317 → 1 380.286
BY-7
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
kanan atas 885 D 22 2.3293 → 3 1140.857
bawah 438 D 22 1.1528 → 2 760.571
kiri atas 489 D 22 1.2870 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571
tengah atas 158 D 22 0.4159 → 1 380.286
BY-8
bawah 220 D 22 0.5790 → 1 380.286
kanan atas 489 D 22 1.2870 → 2 760.571
bawah 388 D 22 1.0212 → 2 760.571

Tabel 26. Data Luas Tulangan Balok Gedung 2 Arah Y


3.9. Gambar Penulangan Balok
3.9.1. Denah Balok Gedung 1 dan Gedung 2

Gambar 33. Denah Balok Lantai 1

Gambar 34. Denah Balok Lantai 2

Gambar 35. Denah Balok Lantai 3


Gambar 36. Denah Balok Lantai 4

Gambar 37. Denah Balok Lantai 5

Gambar 38. Denah Balok Lantai 6


Gambar 39. Denah Balok Lantai 7

Gambar 40. Denah Balok Lantai 8


3.9.2. Penulangan Balok Gedung 1 Arah X
Penulangan BX-1

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 41. Penulangan Tumpuan BX-1 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 42. Penulangan Lapangan BX-1 Gedung 1


Penulangan BX-2

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 43. Penulangan Tumpuan BX-2 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 44. Penulangan Lapangan BX-2 Gedung 1


Penulangan BX-3

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 45. Penulangan Tumpuan BX-3 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 46. Penulangan Lapangan BX-3 Gedung 1


Penulangan BX-4

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 47. Penulangan Tumpuan BX-4 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1

= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 48. Penulangan Lapangan BX-4 Gedung 1


Penulangan BX-5

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 49. Penulangan Tumpuan BX-5 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 50. Penulangan Lapangan BX-5 Gedung 1


Penulangan BX-6

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 51. Penulangan Tumpuan BX-6 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 52. Penulangan Lapangan BX-6 Gedung 1


Penulangan BX-7

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 53. Penulangan Tumpuan BX-7 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 54. Penulangan Lapangan BX-7 Gedung 1


Penulangan BX-8

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
1
= 300 - 2(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 55. Penulangan Tumpuan BX-8 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 56. Penulangan Lapangan BX-8 Gedung 1


3.9.3. Penulangan Balok Gedung 1 Arah Y
Penulangan BY-1

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 57. Penulangan Tumpuan BY-1 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 58. Penulangan Lapangan BY-1 Gedung 1


Penulangan BY-2

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 59. Penulangan Tumpuan BY-2 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 60. Penulangan Lapangan BY-2 Gedung 1


Penulangan BY-3

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 61. Penulangan Tumpuan BY-3 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 62. Penulangan Lapangan BY-3 Gedung 1


Penulangan BY-4

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 63. Penulangan Tumpuan BY-4 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1

= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 64. Penulangan Lapangan BY-4 Gedung 1


Penulangan BY-5

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 65. Penulangan Tumpuan BY-5 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 66. Penulangan Lapangan BY-5 Gedung 1


Penulangan BY-6

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 67. Penulangan Tumpuan BY-6 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 68. Penulangan Lapangan BY-6 Gedung 1


Penulangan BY-7

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 69. Penulangan Tumpuan BY-7 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 70. Penulangan Lapangan BY-7 Gedung 1


Penulangan BY-8

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
1
= 300 - 2(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 71. Penulangan Tumpuan BY-8 Gedung 1

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 72. Penulangan Lapangan BY-8 Gedung 1


3.9.4. Penulangan Balok Gedung 2 Arah X
Penulangan BX-1

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 73. Penulangan Tumpuan BX-1 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 74. Penulangan Lapangan BX-1 Gedung 2


Penulangan BX-2

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 75. Penulangan Tumpuan BX-2 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 76. Penulangan Lapangan BX-2 Gedung 2


Penulangan BX-3

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 77. Penulangan Tumpuan BX-3 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 78. Penulangan Lapangan BX-3 Gedung 2


Penulangan BX-4

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 79. Penulangan Tumpuan BX-4 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1

= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 80. Penulangan Lapangan BX-4 Gedung 2


Penulangan BX-5

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 81. Penulangan Tumpuan BX-5 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 82. Penulangan Lapangan BX-5 Gedung 2


Penulangan BX-6

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 83. Penulangan Tumpuan BX-6 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 84. Penulangan Lapangan BX-6 Gedung 2


Penulangan BX-7

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 85. Penulangan Tumpuan BX-7 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 86. Penulangan Lapangan BX-7 Gedung 2


Penulangan BX-8

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
1
= 300 - 2(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 87. Penulangan Tumpuan BX-8 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 88. Penulangan Lapangan BX-8 Gedung 2


3.9.5. Penulangan Balok Gedung 2 Arah Y
Penulangan BY-1

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 89. Penulangan Tumpuan BY-1 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 90. Penulangan Lapangan BX-1 Gedung 2


Penulangan BY-2

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 91. Penulangan Tumpuan BY-2 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 92. Penulangan Lapangan BY-2 Gedung 2


Penulangan BY-3

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 93. Penulangan Tumpuan BY-3 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 94. Penulangan Lapangan BY-3 Gedung 2


Penulangan BY-4

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 95. Penulangan Tumpuan BY-4 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 96. Penulangan Lapangan BY-4 Gedung 2


Penulangan BY-5

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 97. Penulangan Tumpuan BY-5 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 98. Penulangan Lapangan BY-5 Gedung 2


Penulangan BY-6

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 4D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
3
= 300 - 4(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
3
= 31 > 25 mm . . . OK

Gambar 99. Penulangan Tumpuan BY-6 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 100 Penulangan Lapangan BY-6 Gedung 2


Penulangan BY-7

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 3D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
2
= 300 - 3(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
2
= 57 > 25 mm . . . OK

Gambar 101. Penulangan Tumpuan BY-7 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 102. Penulangan Lapangan BY-7 Gedung


Penulangan BY-8

Tumpuan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm
1
= 300 - 2(22) - 2(50) - 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 103. Penulangan Tumpuan BY-8 Gedung 2

Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan

b - 2D Tulangan - 2S - 2Ø Sengkang > 25 mm


1
= 300 – 2(22) – 2(50) – 2(10) > 25 mm
1
= 136 > 25 mm . . . OK

Gambar 104. Penulangan Lapangan BY-8 Gedung 2

Anda mungkin juga menyukai