1. Air Limbah
Program Lingkungan Sehat Perumahan
- Pengadaan Truk tinja pelayanan di tiap kecamatan
- Pengembangan pengolahan limbah secara komunal baik skala desa
atau IKK
- Pengembangan SANIMAS
- Revitalisasi dan peningkatan kapasitas IPLT Sembung Gede
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
- Penyusunan Masterplan pengelolaan limbah cair di Kabupaten
Tabanan
- Penyusunan studi kelayakan pengolahan limbah skala IKK atau desa
- UKL UPL pengolahan limbah komunal skala IKK
Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Air Murni dan Air Limbah
- Intensifikasi pengawasan pengelolaan limbah cair medis dan hotel
- Pembangunan Pengolahan Limbah Terpadu khusus limbah medis
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
- Kampanye hidup bersanitasi yang baik
- Sosialisasi pengelolaan air limbah dalam upaya pelestarian kualitas
lingkungan
- Sosialisasi SNI Septic tank skala rumah tangga
- Pelatihan pembuatan septictank bagi aparat desa dan buruh bangunan
setempat
Program Standarisasi pengolahan limbah industri/UKM
- Sosialisasi standar SNI IPAL limbah industri/UKM
- Pemberian insentif dan disinsentif pada perorangan dan perusahaan
terkait pengolahan limbahnya sendiri
2. Persampahan
Program pengembangan pengelolaan sampah 3R
- Sosialisasi pemisahan sampah organik dan anorganik di tingkat rumah
tangga
- Pengembangan pelaksanaan 3R di beberapa desa
- Bantuan teknis pengembangan pengelolaan sampah 3R
- Pengadaan lahan untuk pengembangan pengelolaan sampah 3R
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
- Perluasan lahan TPA Mandung
- Review DED TPA Mandung
- Penyusunan Dokumen UKL UPL TPA Mandung
- Revitalisasi TPA Mandung
- Supervisi Pembangunan TPA
Program Peningkatan sarana dan prasarana persampahan
- Pengadaan 5 truk sampah, 2 truk tangki air dan 5 armrool
- Pengadaan alat pencacah sampah
- Penyiapan lahan TPA Kecamatan
- Pengadaan TPA skala kecamatan di 2 lokasi (Baturiti dan Selemadeg)
- Pembangunan 20 TPST Baru
Program pengembangan sarana dan prasarana pengolahan sampah medis
- Pengembangan tempat pengolahan sampah medis di tiap puskesmas
Program penguatan kelembagaan pengelola persampahan
- Pelatihan tenaga teknis pengelola sampah di TPA
- Pembentukan UPTD TPA Mandung
3. Drainase Lingkungan
Program Penyusunan Dokumen rencana pembangunan drainase
lingkungan yang kompherensif
- Penyusunan masterplan drainase lingkungan Kabupaten Tabanan
- Penyusunan DED drainase
Tabel 5.1. Program dan Kegiatan tersebut juga disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Tabanan.
Tabel 5.1 Keterkaitan Program dan Kegiatan dengan Tujuan, Sasaran, Misi dan Visi
KEBUTUHAN
No TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN TARGET SKPD Tahun
DANA
1 Meningkatkan budaya Terwujudnya 100 Promosi Kampanye 40 Sekolah Diskes 2011 –
Hidup Bersih dan % murid mulai Kesehatan dan PHBS di 200,000,000.00 dan 2015
Sehat masyarakat jenjang TK Pemberdayaan sekolah-sekolah Disdik
Kabupaten Tabanan sampai dengan Masyarakat
Sosialisasi 40 sekolah Diskes 2011 –
pada tahun 2013 SMA ber-PHBS 2015
pentingnya 200,000,000.00 PAUD dan
pada tahun 2014
CTPS bagi Disdik
kesehatan
Pembangunan 50 Sekolah Diskes 2012 –
sarana cuci 350,000,000.00 dan 2015
tangan di Disdik
sekolah-sekolah
Terwujudnya Program Sosialisasi 25 Desa KLH dan 2011 –
rumah sehat ber-peningkatan hidup sehat 250,000,000.00 Diskes 2015
PHBS diatas 90% kesadaran bersanitasi yang
di Kab Tabanan masyarakat baik
tahun 2013 untuk hidup
sehat
Terwujudnya 3 Program Sosialisasi 30 Banjar DKP 2011 –
Kecamatan Sadar peningkatan pemisahan 450,000,000.00 2015
Lingkungan pada kesadaran sampah organik
2013 masyarakat dan anorganik
Misi 2 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengelolaan air limbah, sampah, drainase dan air bersih
KEBUTUHAN
No TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN TARGET SKPD Tahun
DANA
1 Meningkatkan Terwujudnya Program Pengadaan Truk 6 Truk DKP 2012 –
kualitas lingkungan pengelolaan Lingkungan tinja pelayanan di 2,400,000,000.00 2015
KEBUTUHAN
No TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN TARGET SKPD Tahun
DANA
1 Meningkatkan Terwujudnya Program Diskusi interaktif Masyarakat Humas 2011 –
pemanfaatan kearifan penyampaian Promosi sanitasi di radio 5,000,000.00 Tabanan 2015
lokal dalam pesan-pesan Kesehatan dan global
menunjang sanitasi Pemberdayaan
pembangunan sanitasi melalui media Masyarakat
terpadu kesenian
tradisional
Publikasi sanitai di 3 media Humas 2011 –
media cetak dan 15,000,000.00 cetak 2015
jurnal
KEBUTUHAN
No TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN TARGET SKPD Tahun
DANA
1 Meningkatkan Terwujudnya Program Penyusunan Buku Dokumen 2011
sumber-sumber blue print Perencanaan Putih Sanitasi dan Buku Putih
pendanan sanitasi pembangunan Pembangunan Strategi Sanitasi Sanitasi dan
dari sektor sanitasi jangka Daerah bidang Kabupaten Stratregi
pemerintah, swasta, menengah pada Sanitasi Sanitasi Bappeda
250,000,000.00
donor/LSM dan tahun 2011 Permukiman Kabupaten
masyarakat (sudah dan
sedang dalam
pelaksanaan)
Penyusunan MPSS Dokumen 2011
Bappeda
150,000,000.00 MPSS
Terwujudanya Program Pilot project bank 1000 KK 2013
program sanitasi peningkatan Sampah di
yang inovatif sanitasi yang Kecamatan
DKP
sebagai program inovatif Tabanan 350,000,000.00
prioritas sampai
tahun 2015
pelaksanaan tugas.
Dalam aspek bentuk, untuk Tahun 2011 Pemerintah Kabupaten
Tabanan telah menetapkan bentuk lembaga koordinasi sanitasi dalam
bentuk Kelompok Kerja (Pokja). Dengan demikian maka penguatan
kelembagaan ditujukan untuk Pokja Sanitasi Kabupaten Tabanan. Desain
bentuk kelompok kerja sebagai lembaga koordinasi sanitasi kabupaten akan
dipertahankan sesuai kebutuhan Pemerintah Kabupaten.
Dalam pelaksanaan tugas, untuk tahun 2011 Kelompok Kerja
Sanitasi Kabupaten Tabanan akan menekankan pada pelaksanaan fungsi
koordinasi perencanaan, serta sosialisasi dan advokasi dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan pemerintah,
pihak swasta, LSM, perguruan tinggi dan masyarakat untuk terlibat dalam
penanganan sanitasi kabupaten. Selain di tataran pemerintah daerah, Pokja
Sanitasi Kabupaten Tabanan juga berkomitmen dalam memberikan
penguatan pada Kelompok-Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang
sudah eksis seperti KSM Sanimas, Pekaseh maupun kelompok-kelompok
lainnya yang peduli pada program/kegiatan sanitasi. Untuk tahun 2012,
prioritas pelaksanaan tugas Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Tabanan
akan diarahkan pada koordinasi monitoring dan evaluasi proses, program
dan kegiatan, serta dampak pembangunan sanitasi. Program dan
kegiatan untuk melaksanakan strategi penguatan kelembagaan
sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.2
Program Penguatan Kelembagaan
Tahun
No Program/kegiatan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Program Pembentukan
1 kelembagaan Sanitasi Lokal √ √ √ √ √ √
(KSM) di lokasi SLBM
5 Program Penguatan
Pokja Sanitasi Tabanan:
• Penciptaan instrumen
monitoring dan evaluasi
proses, rencana tindak, dan √ √ √ √ √
dampak pembangunan
sanitasi
• Pembangunan database
monitoring dan evaluasi.
5.2.2 Keuangan
Penetapan komitmen pendanaan untuk pengelolaan layanan sanitasi
perlu dibentuk. Komitmen yang dimaksud adalah besaran proporsi pendanaan
sanitasi terhadap total pendanaan internal Kabupaten Tabanan. Berdasarkan
identifikasi program serta besaran kebutuhan pendanaannya, maka
selanjutnya Pemerintah Kabupaten Tabanan akan memilah program-
program sanitasi yang akan didanai dengan pendanaan internal kabupaten
sendiri. Program-program pembangunan sanitasi yang belum ter-cover
5.2.3 Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan
dalam pembangunan sanitasi. Program kegiatan aspek komunikasi dilaksanakan
dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat melalui pemasaran sanitasi
dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Mengadakan workshop strategi komunikasi untuk pemasaran
sanitasi dengan melibatkan semua stakeholders atau pemangku
kepentingan, kelompok strategis (kelompok yang mempunyai
kekuatan pengaruh kepada kelompok sasaran) untuk duduk bersama
merancang strategi pemasaran dan mulai berpartisipasi sesuai
kemampuan dan potensi masing-masing. Kedepan pertemuan ini
dimaksudkan untuk menginisiasi wadah forum peduli sanitasi yang
nantinya terlibat dalam proses pemasaran sanitasi di Kabupaten
Tabanan.
b. Penguatan kapasitas di bidang pemasaran dan strategi komunikasi
kepada SKPD terkait dan kelompok strategis yang terlibat langsung
dalam kegiatan pemasaran dan partisipasi, baik dari sisi
pengembangan dan pengkayaan teknik komunikasi, pengembangan
pesan dan media sanitasi yang tepat sasaran dan efektif.
c. Membangun hubungan kemitraan dengan institusi media massa,
misalnya menggunakan kunjungan maupun media dialog sehingga
bersedia menjadi mitra dalam pemasaran sanitasi di Kabupaten
Tabanan. Termasuk dalam hal ini optimalisasi media sosialisasi PHBS
diantaranya adalah dengan :
• Kampanye sosialisasi sanitasi melalui media elektronik dan
media cetak
• Program kerjasma dengan sanggar-sanggar seni tradisional
• Pesta seni lingkungan yang disponsori dana CSR
• Leaflet, booklet dan pamflet tentang PHBS untuk
didesiminasikan kepada keluarga dan komunita
sasaran diikuti dengan pertemuan-pertemuan kelompok.
d. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS pada tatanan
(sasaran) dengan pendekatan PHBS yaitu:
• Rumah tangga, melalui Tim Penggerak PKK di seluruh
kecamatan dan desa;
• Tempat-tempat umum (TTU), melalui pembuatan dan
penegakan regulasi PHBS di tempat-tempat umum, di
samping itu dengan adanya komitmen para pengelola fasilitas
umum untuk menyediakan fasilitas PHBS contohnya: tempat
sampah, toilet/jamban umum dan lain-lain.
• Institusi pendidikan/sekolah, melalui optimalisasi tim UKS
sebagai tim PHBS tingkatan sekolah dan memperbanyak
frekuensi penyuluhan PHBS di sekolah- sekolah. Disamping
itu usaha untuk meningkatkan PHBS di sekolah tersebut juga
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI
kerja monitoring proses, dengan langkah pertama adalah identifikasi proses mana
yang perlu dimonitor, juga identifikasi beberapa indikator proses yang sederhana.
Prosedur yang diusulkan untuk melakukan ini adalah sebagai berikut:
• Membuat daftar proses-proses utama yang harus dimonitor dan kenapa;
• Mengidentifikasi indikator sederhana untuk mengukur setiap proses ini;
• Mengamati proses utama dan memakai indikator untuk monitoring dan
evaluasinya;
• Menganalisis temuan;
• Memutuskan tindakan apa yang diperlukan untuk mengubah proses
sebagai akibat temuan tersebut;
• Melakukan tindakan.
di masing-masing SKPD, atau yang biasa dikenal dengan RFK berdasarkan DPA
SKPD. Monev ini yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Tabanan.
Monev juga dilakukan pada saat atau pasca pelaksanaan kegiatan oleh Badan
Pengawas Keuangan Daerah.
Memperhatikan monev implementasi program pembangunan kota saat ini,
maka pengintegrasian monev untuk implementasi pembangunan sanitasi
tampaknya tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Informasi yang
terkumpul dari masing-masing SKPD dipakai untuk mengukur pelaksanaan
proyek sesuai indikator kinerja yang jelas. Di dalam project digest hal ini telah
diidentifikasikan. Pencapaian kinerja diukur bukan dari apa yang telah dibangun
melainkan dari apakah tujuan program/proyek telah tercapai. Dengan kata lain
bahwa kinerja menunjukkan pencapaian tujuan proyek, bukan keluaran proyek.
Disamping itu, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh SKPD
terkait adalah mengintegrasikan hasil-hasil monev implementasi program sanitasi
ini kedalam siklus perencanaan pembangunan sanitasi berikutnya guna
memperbaiki kualitas pembangunan sanitasi. Selain itu, hasil dari monev
implementasi ini juga dapat mencerminkan kinerja dari SKPD yang bertanggung
jawab untuk sektor sanitasi, dan mencerminkan kemampuan dari para staf yang
ada di lingkup SKPD tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil ini
dapat menjadi indikasi adanya kebutuhan peningkatan kapasitas di SKPD
tersebut.
6.4 Pendokumentasian
Fokus strategi monev akan diletakkan pada pendokumentasian
pengembangan dan perubahan proses, identifikasi pelajaran yang ditarik, dan
pencantuman pelajaran ini kedalam program selanjutnya atau siklus proyeksi.
Pendokumentasian proses penting artinya karena memungkinkan replikasi dan
peningkatan proses SSK dikota-kota/daerah/propinsi lain, yang selanjutnya
penting dalam mencapai keseluruhan tujuan sanitasi nasional dan regional.
faktor yang dihadapai dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai
tujuan.
Adapun tujuan khusus evaluasi adalah :
1. Memberikan gambaran umum evaluasi pembangunan sanitasi Kabupaten
Tabanan,
2. Memberikan pedoaman evaluasi proses perencanaan pembangunan
sanitasi,
3. Memberikan pedoman evaluasi proses pelaksanaan pembangunan sanitasi,
4. Memberikan pedoman evaluasi manfaat dan dampak pembangunan
sanitasi bagi Kabupaten Tabanan.
6.6 Pelaporan
Pokja sanitasi Kabupaten Tabanan akan memutuskan frekuensi/tipe
pelaporan yang diperlukan, juga bagaimana umpan balik proses musrenbang yang
dilakukan oleh pemangku kepentingan. Hal ini akan dibahas kemudian setelah
Pokja memutuskan instrumen yang akan digunakan. Selain laporan, Pokja
Sanitasi mempergunakan media massa baik cetak maupun elektronik untuk
menyampaikan hasil monev kepada masyarakat dan membuka kesempatan kepada
masyarakat untuk memberikan masukan kepada Pokja sebagai umpan balik.
Disamping itu Pokja akan mengadakan “suatu acara pengetahuan sanitasi” dua-
tahunan, diamana pengalaman dalam proses perencanaan sanitasi dianalisis dan
dibahas dalam acara yang diselenggarakan dan difasilitasi dengan tepat.
Jenis Laporan yang disusun meliputi :
Laporan Kemajuan Fisik Kegiatan
Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan
Jadwal Waktu (Curva S)
Laporan Pengadaan Barang dan Jasa
BAB VII
PENUTUP
yang sehat 2015. Target yang ingin dicapai adalah perubahan prilaku masyarakat
serta peran serta mereka dalam penjagaan kualitas lingkungan mereka. Target
lainnya adalah menambah sarana dan prasarana guna menjawab tantangan
buruknya kualitas pelayanan sanitasi. Dari segi pendanaan, target yang ingin di
capai adalah keterlibatan swasta dalam pengelolaan sanitasi serta pemanfaatan
dana CSR dan atau dana lain yang dapat menunjang pembangunan sanitasi. Dari
segi pengelolaan, koordinasi antar instansi dan peningkatan kemampuan
sumberdaya manusia adalah kebutuhan untuk menunjang perencanaan yang telah
disusun.
Sebagai tindak lajut penyusunan buku Strategi Sanitasi Kabupaten Tabanan
ini, akan disusun Memorandum Program di tahun 2011. Memorandum program
ini dimaksudkan untuk menyusun rencana tindak berdasarkan strategi yang telah
dibuat pada SSK. Melalui penyusunan dokumen tersebut diharapkan peningkatan
kualitas hidup masyarakat dengan pengelolaan lingkungan yang baik akan
tercapai dan pembangunan sanitasi di Kabupaten Tabanan akan lebih terintegrasi
dan terarah menuju TABANAN SERASI (SEJAHTERA AMAN DAN
BERPRESTASI).