Anda di halaman 1dari 6

PENYELAMATAN JIWA

Pedoman dan Hal – hal yang perlu dipahami


 “ Penguasaan medan “
1. Periksa dan tahu letak pintu keluar ( exit ).
2. Kenali lokasi bangunan.
3. Keluarlah !!! saat pertama ada asap.
4. Kunci pintu / kamar  Letakkan / siapkan ditempat yang mudah di jangkau.
5. Jangan sekali – sekali menggunakan Lift !.
6. Merangkaklah di atas lantai demi keselamatan  asap biasanya di atas.
7. Jika meninggalkan ruang / kamar  langsung tutup.
8. Bertingkat = Bila tidak mungkin turun  naik.
9. Amati dengan baik ! sebelum melompat ke bawah.
10. Jika tidak dapat keluar dari kamar / ruang  Lawanlah api dengan hati-hati !!.

Langkah – langkah

1. Yakinkan kemampuan diri untuk menyelamatkan.


2. Cakupan ( potensial ) luas  informasikan yang terkait.

“ kerja Tim / Regu “
3. Perhatikan  “ Prioritas “
 Penyelamatan jiwa
 Harta / Gedung
 Potensi  supaya tidak menjadi besar.
4. Pemadaman dan penyelamatan.
 Sesuai prosedur ( APAR, mengangkat dan mengangkut PX / korban )
API  kuasai dan lokalisir

JIWA  Amankan / Selamatkan

Lokasi yang benar- benar AMAN !!


PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA
DI UGD UMUM DAN BEDAH
RS. EMMA MOJOKERTO

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


RS. EMMA MOJOKERTO
Jl. Raya Ijen 67 Telp. (0321) 328737, 396747, Fax. (0321) 334021

Mojokerto
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keadaan musibah dengan korban masal baik disebabkan oleh bencana alam maupun
disebabkan oleh faktor kecelakaan sering terjadi pada kehidupan disekitar kita. Kondisi demikian
ini diperlukan kesiapan untuk dapat menangani korban secara cepat, tepat dan cermat agar bisa
mencegah terjadinya kecacatan dan kematian.
Secara keseluruhan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia adalah daerah rawan
bencana gempa, tanah longsor, letusan gunung berapi dan banjir. Sedangkan dari dokumentasi
medic UGD RS. EMMA Mojokerto musibah yang sering ditangani adalah Kecelakaan lalu lintas
dan keracuan masal.
Dalam kejadian luar biasa / bencana hampir selalu terjadi korban yang besar baik jumlah
maupun derajat keparahannya sehingga memerlukan kesiapan penanganan baik secara organisasi
maupun sarana dan prasarana pendukungnya. Untuk hal tersebut maka diperlukan suatu program
yang berisi tentang petunjuk teknis dan pengorganisasian agar apabila terjadi bencana / kejadian
luar biasa UGD dapat memerankan fungsinya secara optimal.
Program ini merupakan rangkaian metode yang dilakukan dalam penanganan musibah
masal oleh team UGD tergabung dalam suatu team penanggulangan gawat darurat terpadu dan
terus mengalami penyempurnaan seiring perkembangan Rumah Sakit EMMA Mojokerto sampai
sekarang.

Tujuan
1. Tujuan umum
Menyiapkan sistem, sarana / prasarana dan sumber daya manusia di RS. EMMA
Mojokerto agar selalu siap siaga dalam menghadapi kejadian luar biasa / bencana
2. Tujuan khusus
a. Terbentuknya organisasi team penanggulangan bencana yang mampu bekerja
secara efektif dan efisien.
b. Kemantapan koordinasi team saat terjadi musibah masal.
c. Kesiapan team UGD secara teknis dalam menangani musibah masal.
d. Kesiapan sarana dan prasarana UGD dalam menghadapi KLB
e. Angka kematian dan kecacatan akibat bencana dapat ditekan seminimal mungkin.
TATA OPERASIONAL

A. Metode Penanganan Bencana / Musibah Masal


Pada dasarnya suatu keadaan bisa digolongkan dalam keadaan luar biasa apabila kejadian
tersebut sudah tidak mampu lagi ditangani oleh team kesehatan yang ada sehari–hari
sehingga memerlukan koordinasi dan mobilisasi serta pendekatan multi disiplin dan lintas
sektor.

B. Sistem
Sistem yang digunakan adalah Kerja Team Work yang melibatkan lintas sektor, dengan
mengutamakan kecepatan baik saat evakuasi maupun penanganan di rumah sakit / UGD.

C. Organisasi Satkorlak PB UGD Umum dan Bedah


Penanggung jawab : Direktur RS. EMMA Mojokerto
Koordinator : Kepala IRD Terpadu
Wakil Koordinator : Kepala UGD
Seksi Medis : Kepala Bidang Pelayanan Medis
Seksi Perawatan : Kepala Keperawatan IRD Terpadu
Seksi Keamanan : Kepala IPMS
Seksi Logistik : Bagian Rumah Tangga / Farmasi
Seksi Transportasi : Bagian Umum

D. Perencanaan SDM
Komponen utama SPGDT adalah SDM yang terlatih dalam penanganan gawat darurat
dan terbagi dalam :
1. Pertolongan medis ditempat kejadian, terdiri :
a. Dokter UGD untuk bedah : 1 orang
b. Perawat mahir prehospital : 1 orang
c. Perawat pelaksana : 1 orang
d. Operator radio medik : 1 orang
e. Sopir ambulan : 1 orang
2. Pertolongan medis dirumah sakit, terdiri :
a. Dokter jaga : 1 orang
Dokter pendukung :semua dokter konsultan
b. Team perawat : 4 orang
c. Team lapis siaga I : 5 orang
d. Team lapis siaga II : 5 orang

E. Perencanaan logistik
1. Obat dan alat kesehatan : 3 set almari
2. Ruang tindakan UGD : kapasitas 4 orang
3. OK Emergensi : 2 ruang
4. Ruang perawatan intensif : kapasitas 3 orang
5. Obat dan peralatan ambulan : 1 set
F. Perencanaan komunikasi
1. Operator radio medik terlatih : 2 orang
2. Telepon 3 line : 1 buah

G. Perencanaan Transportasi
1. Ambulan : 1 buah

H. Pola operasi pertolongan


1. Siaga : masuknya informasi terjadinya musibah
2. Tindakan pendahuluan : penyampaian informasi keseluruh anggota SPGDT untuk
siaga
3. Perencanaan : koordinasi singkat untuk operasi pertolongan disesuaikan dengan
masalah yang ada.
4. Evakuasi : penugasan staf ke lapangan beserta perlengkapannya sesuai kebutuhan dari
informasi yang masuk.
PENUTUP
Letak geografis Indonesia yang rawan bencana terutama faktor alam yaitu banjir dan
tanah longsor dan faktor non alam yaitu kebakaran, keracunan dan kecelakaan. Untuk itu petugas
UGD dituntut untuk dapat memberikan pertolongan pada saat terjadinya bencana. Selain itu juga
perlu pemahaman yang benar petugas terhadap SPGDT dan SPGDB. Oleh sebab itu penting
sekali diadakan pelatihan penyegaran SDM agar team selalu siap siaga dan diperlukan juga
pertemuan dan kerja sama lintas sektor untuk menyamakan persepsi dalam penanggulangan
bencana. Dalam koordinasi lintas sektor diperlukan dukungan dari pemerintah daerah terutama
sarana, dana maupun kebijakan sehingga dalam mengatasi bencana dapat tercapai secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai

  • TXHER@
    TXHER@
    Dokumen1 halaman
    TXHER@
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Kebijak 123 Rin
    Kebijak 123 Rin
    Dokumen1 halaman
    Kebijak 123 Rin
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Beda 34 Rin
    Beda 34 Rin
    Dokumen1 halaman
    Beda 34 Rin
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • TEHE1
    TEHE1
    Dokumen1 halaman
    TEHE1
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • TX 7@wdr
    TX 7@wdr
    Dokumen1 halaman
    TX 7@wdr
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Te 209 Wdha
    Te 209 Wdha
    Dokumen1 halaman
    Te 209 Wdha
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • App 2 Xntrnsmts
    App 2 Xntrnsmts
    Dokumen2 halaman
    App 2 Xntrnsmts
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Hil rdw1
    Hil rdw1
    Dokumen2 halaman
    Hil rdw1
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Lubakrdw 123
    Lubakrdw 123
    Dokumen2 halaman
    Lubakrdw 123
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • App 2 Xntrnsmts
    App 2 Xntrnsmts
    Dokumen2 halaman
    App 2 Xntrnsmts
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • RDW 78 Comb
    RDW 78 Comb
    Dokumen2 halaman
    RDW 78 Comb
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • Nex 109 FTD
    Nex 109 FTD
    Dokumen1 halaman
    Nex 109 FTD
    rina dwi
    Belum ada peringkat
  • App 2 Xntrnsmts
    App 2 Xntrnsmts
    Dokumen2 halaman
    App 2 Xntrnsmts
    rina dwi
    Belum ada peringkat