Anda di halaman 1dari 9

Dioda adalah salah satu komponen aktif elektronika semikonduktor yang

memiliki fungsi menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
sebaliknya. Atau berfungsi untuk menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi
arus searah (DC).
Dioda memiliki 2 terminal yaitu terminal Anoda (+) dan katoda (-)
Memiliki prinsip kerja dapat mengalirkan arus listrik dari terminal Anoda menuju
katoda tetapi tidak dapat mengalirkan dari arah terminal sebaliknya.
Dioda Penyearah (Dioda Rectifier) = berfungsi sebagai penyearah arus AC. Agar
rangkaian elektronika dapat berfungsi seperti radio, TV dll, perlu diselaraskan
dahulu arusnya sehingga bisa berfungsi.
Dioda Zener = DIoda Zener berfungsi sebagai penyearah tegangan yang diterima
maupun yang dikeluarkan diode Zener tersebut misalnya. Jika nilai kapasita dari
diode tersebut adalah 5,1 V . Jika diode tersebut menerima tegangan lebih dari 5
V maka keluarannya akan dimanipulasi agar keluarannya menjadi 5 V, begitu
pun sebaliknya.
Photodioda
Light Emitting Dioda (LED) = Lampu indicator
Dioda Schottky.
Diode Varactor.
A. Semua bahan memiliki daya hantar yang berbeda ada yang mempunyai daya
hantar besar seperti semua jenis logam, ada yang mempunyai daya hantar sangat
kecil seperti karet kayu plastik dan lain lain. Daya hantar suatu benda akan
berbanding terbalik dengan tahanannya, maksudnya jika suatu benda
mempunyai daya hantar baik, maka tahanan benda tersebut sangat kecil. Jika
dibedakan berdasarkan daya hantarnya, maka bahan dibedakan menjadi:
Isolator; Konduktor; Semi konduktor (bahan yang bersifat antara penghantar
dan penyekat).
B.Sifat Daya Hantar.
Bila sebuah bahan semikonduktor pada kristal silikon yang memiliki valensi 4
dipanaskan, maka salah satu elektron dalam ikatan tersebut akan lepas dari
ikatannya dan akan menjadi elektron bebas karena meninggalkan tempat
semula (elektron berada) dan terbentuklah lubang (hole). Lubang tersebut
akan diisi oleh elektron

Demikian seterusnya keadaan ini berlangsung sehingga akan terjadi gerakan


elektron sedangkan di sisi lain terjadi gerakan hole. Semakin tinggi suhu kristal,
maka kecepatan gerak elektron dan jumlah elektron yang bergerak semakin
besar pada gambar di atas gerakan elektron dan hole yang diakibatkan oleh
pemanasan tidak terarah karena yang terjadi hanya selepasnya elektron dari
tempatnya akan diisi oleh elektron yang lain . Akan menjadi lain jika Kristal
silicon tersebut dihubungkan pada sumber tegangan DC yang nampak seperti
gambar 1.5 . elektron yang bermuatan negatif pada atom paling kiri yang
paling dekat dengan kutub positif (+) akan tertarik oleh kutub positif dan
terlepas dari tempatnya, setelah ditinggal elektron maka menjadi hole,
elektron dari atom silicon yang ada disebelah kanannya juga akan lepas dan
mengisi lubang disebelah kiri yang lebih dulu ditinggalkan elektronnya,
demikian hal ini berlangsung terus menerus selama tegangan diberikan pada
Kristal tersebut.

Gambar 1.6 . di atas menjelaskan 2 perbedaan pergerakan elektron yang


disebabkan oleh pemanasan dan yang diakibatkan oleh pemberian tegangan
DC pada ujung ujungnya. Akibat dari pemanasan nampak pergerakan elektron
tidak terarah, sedangkan pergerakan elektron yang disebabkan oleh
pemberian tegangan atau medan listrik terarah dari kutub negatif ke kutub
positif

C.Dopping Semikonduktor
Daya hantar bahan semikonduktor sangat tergantung pada temperatur dan jenis
bahan semikonduktor. Namun daya hantar bisa dibuat agar tidak tergantung dari
temperatur maupun jenis bahan. Caranya adalah dengan sistem dopping. System
dopping adalah memasukkan atom asing pada bahan semikonduktor, atom asing
yang dimasukkan dipilih yang mempunyai valensi 3 atau 5 agar dapat
menghasilkan bahan semikonduktor type positif atau negatif.
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda
pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda
(-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke
sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Gambar 1. Sususan Dan Simbol Dioda

Gambar 2. Komponen Dioda


Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang
masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis
n. Anoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron
yang terkandung lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung
dengan silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih banyak. Pertemuan
antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut P-
N Junction.
Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa silikon atau
germanium. Adapun semikonduktor jenis p diciptakan dengan menambahkan
material yang memiliki elektron valensi kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan
semikonduktor jenis n diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki
elektro valensi lebih dari 4 (Contoh: Fosfor).

Gambar 3. Prinsip Kerja Dioda


Prinsip kerja diode adalah berdasarkan pada mekanisme bahan diode tersebut
yaitu semikonduktor silica pn. Arus akan mengalir apabila arus bergerak
melewati kaki anoda diode menuju kaki katoda diode, apabila arus mengalir
melalui kaki katoda diode menuju kaki anoda diode maka diode tersebut akan
menghambat arus listrik.
Mekanisme pada semikonduktor ada 3 kondisi yang pertama kondisi tanpa
tegangan (unbiased), tegangan positif (forward bias) dan tegangan negative
(reverse bias).
1. Tanpa tegangan (Unbiased)
Gambar 4. Prinsip kerja diode tanpa tegangan

Dioda yang tidak mendapat tegangan listrik, akan membentuk pembatas


pada arena (PN Junction). Pada awalnya akan terjadi proses difusi yaitu
bergeraknya electron bebas dari sisi N ke sisi P sehingga electron-elektron
tersebut akan menempati sisi P yang disebut dengan holes. Pergerakan
tersebut akan menghasilkan ion positif di sisi N, sebaliknya terisinya sisi P
membuat sisi P bermuatan negative. Ion-ion tidak bergerak ini akan
menghasilkan medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan
electron pada diode.

2. Forward bias

Gambar 5. Prinsip Kerja Dioda tegangan positive (forward biased)


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya
tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran
listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke
sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang
negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan
pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti
pada rangkaian tertutup.
3. Reverse bias

Gambar 6. Prinsip kerja diode tegangan negative (reverse diode)


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber
listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya
tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran
listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif
akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi
tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi
tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis
yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan
semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda
dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

Jenis-Jenis Diode
1. Dioda Penyearah (Dioda Rectifier) = berfungsi sebagai penyearah arus AC.
Agar rangkaian elektronika dapat berfungsi seperti radio, TV dll, perlu
diselaraskan dahulu arusnya sehingga bisa berfungsi.
2. Dioda Zener = DIoda Zener berfungsi sebagai penyearah tegangan yang
diterima maupun yang dikeluarkan diode Zener tersebut misalnya. Jika
nilai kapasita dari diode tersebut adalah 5,1 V . Jika diode tersebut
menerima tegangan lebih dari 5 V maka keluarannya akan dimanipulasi
agar keluarannya menjadi 5 V, begitu pun sebaliknya.
3. Photodioda
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah
komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda.
4. Light Emitting Dioda (LED) = Lampu indicator. Lampu penerangan
rumah. Pemancar Infamerah pada TV,AC, dll. Photodiode atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah komponen Elektronika
yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan
komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong
dalam keluarga Dioda.
5. Dioda Schottky.
Dioda Schottky atau Schottky Diode ini biasanya digunakan pada
rangkaian switching berkecepatan tinggi, rangkaian Frekuensi Radio (RF),
Mixer dan rangkaian Penyearah Pencatu Daya
6. Diode Varactor.
Dioda Varactor adalah dioda yang memiliki nilai kapasitansi seperti
kapasitor. Nilai kapasitansi dioda jenis ini dapat diubah dengan mengatur
tegangan bias pada dioda. Aturan pemberian tegangan bias pada dioda
jenis ini adalah dengan cara terbalik (reverse), artinya tegangan bias
dimasukkan ke kaki katoda.
Nilai kapasitansi dioda akan naik jika tegangan bias turun dan akan turun
jika tegangan bias naik. Dan sebaliknya, nilai kapasitansi dioda akan
menjadi nol pada batas maksimal tegangan kerjanya.
Dioda Varactor banyak dipakai pada perangkat elektronika yang
menggunakan sistem komunikasi frekuensi tinggi seperti radio dan
televisi. Dioda ini terutama sekali digunakan pada rangkaian tuner, yaitu
rangkaian penguat RF dan Osilator.

7. Tunnel Diode

8. Laser Diode
9. DIAC
10.TRIAC
Harga Batas Dioda
Yang dimaksud dengan harga batas dari dioda adalah batas kemampuan arus dan
tegangan maksimum dari suatu dioda, sedangkan peak inverse voltage adalah
batas tegangan reverse (break down voltage) dari dioda.Contoh : Dioda 1N4001
dengan melihat data book dari dioda maka harga batas tegangan dan arus dapat
diketahui harga batas arus= 1 Ampere dan harga batas tegangan= 50 Volt
Contoh Penerapannya :
Untuk peralatan elektronika yang membutuhkan arus di bawah 1 Amper dengan
tegangan di bawah 50 V maka dioda penyearah yang digunakan cukup dengan
memakai dioda dengan type 1N 4001.
Penggunaan Dioda sebagai Penyearah Setengah Gelombang
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 0o sampai dengan 180o, dioda on
sehingga arus mengalir dari dioda ke beban RL dan kembali ke sumber (-). Pada
saat gelombang sinus bergerak dari 180o sampai dengan 360o, dioda off,
sehingga arus tidak mengalir. Dengan demikian pada beban hanya dilewati arus
setengah perioda saja (perhatikan gambar 2.9 warna merah).
Penggunaan Dioda sebagai Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah gelombang penuh bisa dibentuk dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan empat buah dioda dan dua buah dioda. Bila dipakai dua buah
dioda, maka diperlukan transformator dengan center tap (CT). Cirinya
transformator dengan CT adalah mempunyai tegangan yang sama disamping
Centre Tapnya, misalnya 24V – 12V – 9V – 6V – CT – 6V – 9V – 12V – 24V,
tegangan yang sama berbeda fasa satu dengan yang lainnya sebesar 180o seperti
yang terlihat pada gambar 2.12
1. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Dua Buah Dioda
Penyearah gelombang penuh dengan dua buah dioda ditunjukkan seperti pada
Gambar 2.11. Tegangan U1 dan U2 berbeda fasa 180o.
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 0 sampai dengan 180o, diode D1 on dan
dioda D2 off, sehingga arus mengalir dari D1 ke beban RL dan kembali ke sumber
CT. Pada saat gelombang sinus bergerak dari 180o sampai dengan 360o, dioda
D2 on dan dioda D1 off, sehingga arus mengalir dari D2 ke beban RL dan kembali
ke sumber CT. Dengan demikian pada beban dilewati arus dari D1 dan D2,
sehingga bentuk output pada beban adalah penyearahan gelombang penuh.

Anda mungkin juga menyukai