Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH IMUNISASI DI PUSKESMAS

No. Dokumen No. Revisi 1


Halaman

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Kepala Puskesmas Gekbrong
PROSEDUR

Dr.CECEP WILLY BUDIMAN


NIP.19710915 200604 1 017

PELAKSANA Koordinator Imunisasi

PENANGGUNG Kepala Puskesmas


JAWAB

PERALATAN 1. Safety Box


2. Needle Cutter
3. Needle Burner atau Needle Destroyer

1. Penanganan limbah menggunakan safety Box


 Setelah melakukan penyuntikan masukkan ADS bekas tanpa
melakukan kembali ( recapping ) ke dalam safety Box
 Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety
box ke saran pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator
LANGKAH dengan suhu pembakaran minimal 1000 C
-LANGKAH  Apabila tidak memiliki incinerator dapat ditanam dalam sumur galian
yang kedap air ( silo ). Teknis pembuatan sumur galian yang kedap
air dapat dilihat pada pedoman penyelenggaraan imunisasi

2. Penanganan limbah menggunakan needle cutter


 Setelah selesai melakukan penyuntikan patahkan jarum dengan
needle cutter
 Masukkan potongan jarum yang terkumpul pada wadah neddle pit.
Needle pit merupakan lubang yang terbuat dari beton atau pipa
PVC, tekhnis pembuatan needle pit dapat diliat pada pedoman
penyelenggaraan imunisasi
 Masukkan bagian plastic dari alat suntuk ke dalam safety box
 Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety
box ke sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator
denga suhu pembakaran minimal 1000 C

3. Dengan Needle burner atau needle destroyer


 Setelah selesai melakikan penyuntikan hancurkan jarum dengan
needle burner atau needle destroyer
 Masukkan bagian plastic dari alat suntik ke dalam safety box
 Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim ke
sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator dengan
suhu pembakaran minimal 1000 C
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 1

Tanggal terbit Disetujui,

PETUNJUK
PELAKSANAAN
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
PENGERTIAN lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


TUJUAN 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien


2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
PROSEDUR 4. Kembangkan sistem pelaporan
5. Libatkan dan komunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui imlementasi sistem keselamatan pasien

UNIT TERKAIT Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan di Rumah sakit

ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP ) ANALISIS


AKAR MASALAH ( ROOT CAUSE ANALYSIS / RCA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
Disetujui,

PETUNJUK Tanggal terbit


PELAKSANAAN
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN 2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow up
yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden


TUJUAN keselamatan pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah
Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan pasien
berikutnya
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Identifikasi insiden keselamatan pasien yang akan diinvestigasi
2. Tentukan Tim Investigator
3. Kumpulkan data dan informasi
PROSEDUR a. Observasi
b. Dokumentasi
c. Interview

4. Petakan kronologis kejadian


a. Narrative Chronology
b. Timeline
c. Tabular timeline
d. Time person grid
PROSEDUR 5. Identifikasi CMP ( care management problem )
6. Brainstorming, Brainwriting Analisis informasi
a. 5 Why’s
b. Analisis perubahan

c. Analisis penghalang
d. Analisis tulang ikan / fishbone
7. Rekomendasidan rencana kerja untuk improvement
Tim Investigator terdiri dari :
1. Ka Instalasi / Ka Departemen / Dirlak / Ka Unit masing – masing tempat
terjadinya IKP
2. Kaurwat terkait tempat terjadinya IKP
UNIT TERKAIT 3. Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Macam – macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda harus terwakili (
dokter, perawat, personalia, manajemen, penunjang, dll )
5. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS

ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP ) ANALISIS


MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAKNYA
( AMKD / FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS / FMEA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

Disetujui,

PETUNJUK Tanggal terbit


PELAKSANAAN

Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak


disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
PENGERTIAN 2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow up
yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

1. Upaya peningkatan mutu pelayanan pasien


2. Meningkatkan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit dengan “No
Blame Culture” dan “Never Ending Process”
TUJUAN 3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Tentukan topik proses AMKD
2. Bentuk tim
3. Gambarkan alur proses
a. Jelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur yang
berlaku
PROSEDUR b. Cantumkan sub proses untuk setiap tahapan proses
4. Analisis hazard score
a. Tingkat bahaya
b. Tingkat probabilitas
c. Skor hazard
d. Analisis pohon keputusan

ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP ) ANALISIS


MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAKNYA
( AMKD / FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS / FMEA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 2

5. Tatalaksana dan pengukuran outcome


a. Tipe tindakan
b. Tindakan / alasan untuk mengakhiri
PROSEDUR c. Ukuran outcome
d. Yang bertanggung jawab
e. Manajemen tim

Tim Investigator terdiri dari :


1. Ka Instalasi / Ka Departemen / Dirlak / Ka Unit masing – masing tempat
terjadinya IKP
Kepala Perawatan terkait tempat terjadinya IKP
UNIT TERKAIT Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Macam – macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda harus terwakili (
dokter, perawat, personalia, manajemen, penunjang, dll )
Tim Mutu dan Keselamatan Pasien

MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGANYA


TENTANG PATIENT SAFETY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

Disetujui,

PETUNJUK Tanggal terbit


PELAKSANAAN
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
PENGERTIAN Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


TUJUAN 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. DPJP ( dokter penanggung jawab pelayanan ) wajib memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya secara lisan tentang patient
safety dan mencatat dalam berkas rekam medis
2. Catatan dalam berkas rekam medis merupakan bukti tentang kewajiban
DPJP memberi pendidikan
Hal – hal yang menjadi kewajiban pasien adalah :
PROSEDUR a. Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur
b. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGANYA


TENTANG PATIENT SAFETY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 2

Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan


UNIT TERKAIT

MEMBANGUN KESADARAN TENTANG


BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2
Disetujui,

PETUNJUK Tanggal terbit


PELAKSANAAN
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
PENGERTIAN Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


TUJUAN 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS.

1. Seluruh personel / staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif tentang
hal yang potensial menimbulkan kesalahan
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan, belajar
dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara terbuka
dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi
PROSEDUR 4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan
pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederahana ke staf yang terlibat.
Semua insiden berkaitan juga dengan sistem tempat orang itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang bekerja
di RS serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa yang bisa mereka
bantu untuk meningkatkan keselamatan pasien

MEMBANGUN KESADARAN TENTANG


BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 2
6. Penjelasan / pemahaman tentang aktivitas organisasi yang bersifat resiko
tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat melapor
kesalahan tanpa penghukuman
8. Pimpinan wajib berkomitmen mendukung dan memberikan penghargaan
PROSEDUR kepada staf yang melaporkan insiden keselamatan pasien, bahkan
meskipun kemudian dinyatakan salah
9. Komunikasi antar staf dan antar tingkatan harus sering terjadi dan tulus
10. Terdapat keterbukaan tentang kesalahan dan masalah bila terjadi
pelaporan
11. Pembelajaran organisasi. Tanggapan atas suatu masalah lebih difokuskan
untuk meningkatkan kinerja sistem daripada untuk menyalahkan
seseorang
12. Seluruh staf harus tahu apa yang harus dilakukan bila menemui insiden :
mencatat, melapor, dianalisis, memperoleh feed back, belajar dan
mencegah pengulangan

UNIT TERKAIT Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai