Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam menghadapi era globalisai dan perdangangan bebas saat ini,
setiap perusahaan akan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin
dinamis dengan tingkat intensitas kemajuan yang lebih tinggi. Agar dapat
bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang kompetitif tersebut, hal
ini memacu perusahaan untuk meningkatkan efisien dan meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia agar perusahaan mampu dapat
bertahan dan berkembang. Untuk bisa mencapai tujuan perusahaan di
perlukan sumber daya manusia yang mempunyai motivasi dan semangat
kerja yang tinggi.
Dalam usaha perdagangan bebas ini sesungguhnya koperasi
mendapatkan peluang untuk tampil lebih eksis. Pada dasarnya telah
banyak ketentuan-ketentuan dasar termasuk yang bersifat legalitas yang
mendorong koperasi untuk berperan sebagai lembaga bisnis. Dalam Pasal
4 UU No. 25/1992 mengisyaratkan dua hal pokok yang sangat besar
artinya untuk mewujudkan koperasi sebagai badan usaha memenuhi arus
utama perekonomian nasional.
Koperasi adalah Badan Usaha yang unik karena didirikan oleh
banyak individu. Koperasi merupakan kumpulan dari individu-individu
yang memiliki kesamaan visi, misi, dan didasari oleh solidaritas atau kerja
sama untuk mencapai tujuan tetentu. Pada dasarnya pengelolaan koperasi
yang profesional di dasari oleh kemampuan pengurus atau manajemen
koperasi untuk menjalankan keputusan dan kebijakan yang telah dibuat
secara demokratis dalam rapat anggota koperasi dan ditunjang oleh
pengawasan yang kontinyu atas realisasi dan implementasi kebijakan-
kebijakan tersebut. Koperasi sendiri sejauh ini berkembang menjadi
beberapa klasifikasi atau jenis berdasarkan atas kebutuhan, kesamaan
aktivitas, dan kepentingan ekonomi. Menurut (Anogara,2007:19) koperasi
yang dapat dibagi menjadi bebrapa golongan : Koperasi Konsumsi,
Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Produksi, Koperasi Jasa, dan Koperasi
Seba Usaha. Dalam perkembangannya koperasi di Indonesia
membutuhkan Sumber Daya yang mencukupi baik itu berupa permodalan,
sumber daya anggota, sumber daya manajemen, dan jaringan usaha.
Dengan begitu maka koperasi akan dapat mencapai tujuan yaitu
mensejahterakan anggota.
Koperasi juga sebagai sistem ekonomi yang mempunyai
kedudukan yang cukup kuat karena memiliki dasar konstitusional, yaitu
berpegang pada pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Dalam penjelasan UUD 1995 dijelaskan bangun usaha yang
paling cocok dengan asas kekeluargaan adalah koperasi, pada penjelasan
kontitusi tersebut juga dikatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia
didasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi.
Dalam rangka pengembangan koperasi sebgai badan usaha pada
dasarnya yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana pemilihan
sistem kelembagaan yang tepat yang lebih mendukung pengembangan
aktivitas ekonomi dengan tujuan adanya keberpihakan kepada
kesejahteraan masyarakat secara luas. Dengan kata lain, penekanan akan
memperjelas pentingnya keberadaan bentuk badan usaha yang dikelola
dari oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pengembangan aktivitas
ekonomi yang sesuai dengan konteks ini adalah aktivitas ekonomi yang
juga bertujuan selain untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya yang
tersedia yang dikembangkan dengan pendekatan bisnis, juga aktivitas
ekonomi yang berkembang ke arah terjaminnya partisipasi yang tinggi dari
masyarakat. Dalam hal ini, bukan saja partisipasi dalam ikut serta
menikmati hail pembangunan aktivitas ekonomi itu, dan lebih jauh
keberadaan koperasi dipandang penting jika pengembangan aktivitas
ekonomi tersebut juga berwawasan ke arah untuk meningkatkan martabat
dan harkat masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kaitan inilah pembahasan pengembangan koperasi menjadi sangat
relevan serta perlunya komitmen dan dukungan yang kongkret dari
berbagai pihak yang memiliki kompetensi, seperti dari perguruan tinggi
dalam turut serta secara nyata mendukung pengembangan koperasi.
Tujuan koperasi masih bersifat umum karena itu setiap koperasi
perlu menjabarkannya kedalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi
koperasi sebagai badan usaha, tujuan yang jelas agar dapat memudahkan
pihak manajeme dalam mengelola koperasi. Pada kasus anggota juga
bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan pemodal akan dapat lebih
mudah melakukan penugasan terhadap proses pencapaian tujuan koperasi,
sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih cepat
diketahui. Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya M.G Suwarni menyatakan bahwa koperasi
berkembang apabila koperasi tersebut baik dan sehat. Dengan demikian
koperasi harus mepunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat
dan tangguh, sehingga cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat
dengan baik. Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya juga dapat
diukur dengan peninngkatan anggota, akan tetapi dalam pelaksanaannya
dibutuhkan perencanaan yang benar-benar matang agar dapat
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Untuk mencapai perencanaan
yang menghasilkan keputusan yang tepat dibutuhkan suatu strategi atau
rumusan strategi yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan suatu
perencanaan.
Agar dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi
perusahaan maka perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang ada di dalam
lingkup perusahaan, baik yang menjadi kekuatan maupun yang menjadi
kelemahan, serta faktor-faktor yang ada diluar perusahaan yang dapat
menjadi peluang dan ancaman bagi perkembangan perusahaan.Para
pembuat strategi diharuskan untuk membuat suatu formulasi strategi yang
harus dikembangkan dan diaplikasikan dalam lingkungan bisnis dan
industrinya guna mencapai tujuannya.
Menurut David (2009:5) Manajemen strategis merupakan seni
dan ilmu untuk informasi, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Pada dunia bisnis, manajemen strategi umumnya dikenal dengan ist ilah
perencanaan strategis agar didapatkan suatu keputusan strategi yang tepat.
Langkah pertama manajemen strategis adalah formulasi atau kumpulan
rumusan formula perencanaan yang digabungkan menjadi satu, dan
formulasi strategis dilakukan agar mendapatkan suatu keputusan strategis
dari perencanaan strategis yang tepat.
Menurut Rangkuti (2011) Keputusan penentuan formulasi
strategi apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan tema
strategis dilakukan dengan membahas masalah-masalah yang sedang
terjadi, apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut, dan potensi
masalah yang mungkin akan terjadi, serta penentuan tema strategis
berpedoman pada visi dan misi yang sudah dimiliki dimana dalam
pelaksanaannya formulasi strategis mengidentifikasi kondisi internal yang
merupakan kekuatan dan kelemahan koperasi serta kondisi eksternal yang
merupakan peluang dan ancaman. Formulasi strategi pada koperasi
diperlukan karena dengan adanya strategi yang tepat, yang didapatkan
melalui Analisis SWOT, yakni mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman.
Maka akan dapat merumuskan suatu strategi pengembangan usaha
koperasi, baik itu strategi Strenght Opportunity (SO) memaksimalkan
kekuatan untuk meraih peluang, Strenght Thread (ST) memaksimalkan
kekuatan untuk menghindari ancaman, Weakness Opportunity (WO)
meminimalisir kelemahan untuk meraih peluang, serta Weakness Thread
(WT) yakni meminimalisir kelemahan untuk menghindari ancaman.
Sehingga dengan adanya rumusan strategi tersebut koperasi akan dapat
memperkuat usahanya, mengatasi kelemahannya, memperoleh peluang
dan menghindari ancaman. Dapat dipastikan apabila suatu koperasi dapat
mengembangkan usahanya maka akan dapat mensejahterakan anggotanya
dengan lebih baik.
KP-RI Karya Husada merupakan suatu usaha koperasi karyawan di
RSUD Padangan yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, usaha jasa,
dan usaha pertokoan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya
khususnya karyawan RSUD Padangan. Dari anggota untuk anggota,
ungkapan sederhana yang sangat pas untuk menggambarkan kegiatan
koperasi tersebut. Karena seperti yang kita ketahui koperasi dihidupkan
dari iuran anggota dan pada akhirnya akan menghidupkan ekonomi
anggotanya. (Ika Agustina : 2018)
KP-RI Karya Husada di RSUD Padangan yang berdiri pada
tanggal 15 Oktober 2008 dan berbadan hukum No. : 13, tanggal 6
November 2008, Alamat Jl. Dr. Soetomo No. 2 Padangan-Bojonegoro.
Menurut pengamatan saya pirbadi di KP-RI Karya Husada RSUD
Padangan masih jauh dari kata sempurna. Dari manajemen koperasinya
yang belum berjalan dengan lancar, struktur organisasi pengurusnya masih
berubah-ubah, dan ruang lingkup usahanya masih sangat kecil.
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk membuat
skripsi dalam bidang manajemen koperasi. Dengan judul skripsi
“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KP-RI KARYA HUSADA
DI RSUD PADANGAN”.

B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada masalah Strategi Pengembangan
Usaha KP-RI Karya Husada di RSUD Padangan.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah dan Fokus penelitian diatas,
maka Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana Strategi Pengembangan Usaha KP-RI Karya Husada di RSUD
Padangan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin
mengetahui Strategi yang digunakan untuk mengembangkan usaha KP-RI
Karya Husada di RSUD Padangan.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak :
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan Teoritis dari penelitian ini adalah sebagai bahan
informasi dan pengetahuan yang dapat dijadikan sumbangan pemikiran
bagi jurusan manajemen terutama tentang strategi pengembangan
usaha khususnya koperasi.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan Praktis dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan refrensi bagi KP-RI Karya Husada untuk
mengembangkan usaha dalam mewujudkan kesejahteraan anggota
koperasi.

Anda mungkin juga menyukai