Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN PERTAMA

1. a. Deskripsi tentang tentang riwayat hidup


Nama saya RAHMAD HIDAYAT, sering dipanggil DAYAT. Saya beragama
Islam dan berjenis kelamin laki-laki. Dan hobi saya memancing dan senang
bermain bulu tangkis. Saya terlahir dari pasangan Bapak Junaidi Halikul Munir
dan Ibu Sumarni. Saya adalah anak satu satunya dari ke dua orang tuaku.
Saya mulai masuk sekolah dasar umur 7 tahun, saya dimasukkan di SDN
Barurambat Kota VI yang berada di Kabupaten Pamekasan tidak jauh dari
tempat tinggal saya. Setelah lulus dari SD, pada tahun 1984 saya melanjutkan
ke SMP Negeri 2 Pamekasan, sewaktu SMP saya tinggal dengan Nenek saya di
Kelurahan Barurambat Timur Kecamatan Pademawu. Setelah lulus dari SMP
Negeri 2, pada tahun 1988 saya melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2
Pamekasan dan lulus tahun 1991. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1991
saya melanjutkan ke Universitas Islam Malang. Saya memilih Jurusan
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Administrasi dan lulus pada Tahun 1995.

b. Bagaimana anda tumbuh menjadi dewasa?


Ketika masih kecil usia 3 tahun saya sudah tidak bersama dengan bapak
saya. Bapak dan ibu bercerai. Bapak saya seorang TNI dan dipecat dari
kesatuannya karena jarang melaksanakan tugas. Perceraian Bapak dan Ibu
saya bukan dikarenakan bapak dipecat, akan tetapi kelakuan bapak saya yang
salah. Kelakuan Bapak saya itu diakibatkan karena terlalu dimanja oleh nenek
saya. Sedangkan kakek Saya bersikap disiplin karena kakek saya seorang TNI
berpangkat Kapten yang bernama HAMBALI HALIKUL MUNIR.
Pada usia 3 tahun saya di asuh oleh ibu saya. Untuk menghidupi saya Ibu
berjualan sambil menjahit. Pada Usia 6 tahun saya ditinggal oleh ibu dan saya
bersama nenek dari ibu. Pada usia tersebut Ibu merantau ke Surabaya dan
tinggal bersama paman. di Surabaya ibu bekerja di salah satu pendidikan yaitu
SMP Taman kemudian pindah ke SMP Gotong royong sebagai Tata Usaha.
Pada usia 6 tahun tersebut saya di asuh oleh kakek dan nenek, dan ikut
membantu nenek di sawah. Kehidupan pada saat itu sangat sulit, untuk makan
saja sulit, karena kakek dan nenek saya selain membiayai hidup saya juga
membiayai putra putrinya atau adik-adik ibu, yang semua berjumlah 10 orang.
Dalam masa sulit itu saya sudah bisa membantu kakek dan nenek di sawah,
selain itu saya menjual layang-layang hasil saya sendiri. Semua berkat
pelajaran dari kakek dalam membuat layangan.
Menginjak saya sekolah di SMP, saya tetap menjalankan tugas saya
selaku pelajar dan tugas saya membantu kakek dan nenek bersama adik-adik
ibu atau putra putri kakek dan nenek, dan pada masa itu saya tetap berjualan,
kadang berjualan layang-layang kadang juga berjualan kelereng dan lain-lain
(tergantung musim) untuk modal jualan itu saya dapatkan dari Ibu saya.
Kakek dan nenek merupakan sosok yang luar biasa. Beliau berpikiran
jauh kedepan, dimana beliau menghendaki anak-anaknya harus punya
pendidikan. Dan Alhamdulillah cita-cita kakek dan nenek tercapai, dimana
semua putra-putrinya berpendidikan minimal sekolah lanjutan atas bahkan
ada yang lulus perguruan tinggi.
Pada saat memasuki pendidikan SMA, lambat laun perubahan sedikit
demi sedikit berubah, itu dikarena ibu saya diangkat menjadi PNS di Surabaya
pada tahun 1988, dan kehidupan bertambah bagus lagi saat ibu berumah
tangga lagi dan menemukan sosok laki-laki yang bertanggungjawab.
Kemudian setelah lulus dari SMA, pada tahun 1991 saya melanjutkan lagi
ke perguruan tinggi yaitu di Universitas Islam Malang mengambil jurusan
Administrasi Negara dan lulus pada tahun 1995.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, saya tidak langsung kembali ke
Pamekasan, tetapi saya mencoba buka usaha rental computer tepatnya pada
tahun 1998. Dalam menggeluti usaha ini dengan modal pas pasan, saya
berjuang untuk hidup di malang, sedikit demi sedikit ada hasilya. Dan pada
tahun 1999 tepatnya bulan Oktober saya menikah dengan seorang istri yang
bernama MURTININGSIH seorang wanita asal dari Bali. Kami hidup di malang
dengan penghasilan dari Rental Komputer. Semakin hari persaingan usaha
rental komputer semakin dahsyat, akhirnya saya bangkrut. Dan karena untuk
hidup di Malang harus membutuhkan keungan yang tidak sedikit dan saya
merasa tidak mampu akhirnya saya kembali ke Pamekasan, saya ajak istri ke
Pamekasan.
Di Pamekasan saya hidup menumpang di rumah kakek dan nenek tidak
ke rumah Bapak dan ibu, itu dikarena saya begitu betah dan sangat dekat
dengan kakek dan nenek, maklum saat usia 5 tahun sampai menikah saya
selalu bersama kakek dan nenek.
Dalam mengarungi dan memenuhi kebutuhan saya dan istri saat itu saya
dibantu oleh kedua orang tua, namun dalam hati, saya harus bisa menafkahi
istri dimana saat itu istri sedang hamil. Usaha yang dilakukan saya waktu itu
membantu mahasiswa dalam membuat tugas akhir sambil lalu saya
berdagang.
Pada tahun 2001 saat usia kandungan istri menginjak 9 bulan tepatnya
pada bulan Juni saya pindah rumah. Rumah yang ditempati saya merupakan
pemberian orang tua. Dan dirumah inilah saya mulai mandiri penuh dan
lahirlah bayi laki-laki sebagai penyemangat hidup, pada tahun 2003 lahirlah
juga putra yang kedua, dan pada tahun 2004 lahir juga seorang putri.
Lengkaplah hidup ini. Dalam mengarungi dan memberikan nafkah anak dan
istri saya berdagang dan sambil membantu mahasiswa. Pada tahun 2001 saya
juga menjadi Guru Honorer di SMAN 1 Galis Pamekasan, saya mengajar Teknik
Informatika Komputer (TIK) dengan gaji yang diperoleh perbulan 150.000 ribu.
Saya menjadi tenaga honorer selama 5 tahun, dan pada tahun 2006 saya
keluar sebagai tenaga pendidik.
Dalam hal pekerjaan, saya selalu mengalami naik turun, berbagai
pekerjaan saya kerjakan, namun hasilnya selalu saja tidak maksimal. Saya
mencoba berfikir dan berfikir, apa yang harus saya kerjakan untuk anak dan
istri, akhirnya pada suatu hari saya diajak teman bermain ke sebuah desa
tepatnya di Desa Toket dimana desa itu merupakan tempat pengrajin Batik
terbesar di Pamekasan. Saya tertarik melihat para pengrajin itu bekerja, dan
sambil lalu mencoba membatik dan mencoba mewarnai batik. Dari hal itulah
saya menemukan dunia baru dalam bekerja, dan ternyata saya menemukan
kelebihan saya dalam dunia batik ini, yaitu saya medesain batik lalu hasil
desain saya batik sendiri dan saya suruhkan ke pengrajin untuk membatik.
Alhamdulillah sampai saat ini saya menggeluti dunia batik. Alhamdulillah saat
ini saya punya pekerja Batik sebanyak 8 orang sedangkan untuk proses
mewarnai saya tangani sendiri.
Modal yang diperoleh dalam usaha batik ini hasil dari pekerjaan saya
menjadi Pegawas Pemilu Lapangan pada tahun 2009, saya menjalani dua
pekerjaan ini dengan baik. Selesai menjadi pengawas pemilu lapangan saya
focus pada batik, 2009, 2010, 2011, 2012 dan pada tahun 2013 saya mencoba
ikut tes sebagai Panwascam, Alhamdulillah saya keterima, jadi PANWASCAM
dan terpilih menjadi ketua, dan kembali dua pekerjaan saya lakukan dengan
baik.
Dalam kehidupan ini mesti kita akan menemukan kebahagiaan dan
ketidakbahagiaan. Pada tahun 2017 tepatnya bulan April, saya mendapat
sebuah ujian yang luar biasa. Dimana pada bulan itu Orang Tua saya Bapak
Kandung saya sakit keras, dan dirawat di RSAL Surabaya. Kabar itu saya
peroleh dari Istri atau keluarga Bapak, dan beliau menyampaikan bahwa bapak
keluar darah dari mulutnya dan dibawa ke RSAL, dan beliau menyatakan
bahwa ruang SAL di RSAL sangat penuh. Tanpa pikir saya suruh Istri Bapak agar
tetap dirawat diruang manapun, akhirnya bapak dirawat di VIP RSAL selama 15
hari dengan pengeluaran yang cukup besar. Pada hari ke 16 Bapak minta
pulang ke Pamekasan, dan dibawalah Bapak ke Pamekasan dan dirawat di RS
Paru-paru Pamekasan. Lagi-lagi ruangan SAL penuh dan yang ada VIP. Saya
hanya tersenyum dengan keadaan itu. Padahal keuangan saya menipis dan
demi orang tua saya harus bisa. Dalam proses pengobatan itu saya keluarkan
semua uang, sampai sampai hanya tertinggal lembaran-lembaran batik, dan
semuanya habis. Seiring habisnya batik Bapak meninggal dunia. Kejadian itu
saya sikapi dengan tabah dan sabar. Dan saya meyakini bahwa apa yang saya
lakukan adalah sebuah ibadah dan pasti ada hikmahnya nanti.
Alhamdulillah pada bulan Nopember 2017 saya terpilih kembali di
Pengawas Pemilu Kecamatan untuk mengawasi PILKADA LANGSUNG
mengawasi Pemilihan Gubernur dan Bupati. Dan pada tahun awal tahun 2018
saya mencoba ikut tes sebagai PANWASKAB PAMEKASAN, dan gagal masuk 3
besar hanya masuk di 6 besar, dan di proses rekrutmen BAWASLU
KABUPATEN ini, semoga saya terpilih. AMIN.
Cerita hidup inilah yang menjadikan saya seperti sekarang ini.

c. Bagaimana aktivitas anda sehari-hari di luar waktu pekerjaan resmi


Aktivitas sehari-hari saya pada jam 06.30 mengantar anak-anak sekolah,
dan pada jam 12.55 menjemput anak-anak sekolah, selain itu saya mendesain
batik untuk dibatik oleh pengrajin batik.

d. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
Organanisasi yang digeluti saya adalah Lembaga Solidaritas Anak Yatim
(LSAY), Organisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam penyantunan
anak yatim, selain itu organisasi ini bergerak di dunia keagamaan. dalam
organisasi ini saya sebagai pengurus,
Selain itu saya bergabung dalam organisasi Komunitas Desain dan Batik
Pamekasan (KDBP). Organisasi ini diprakarsai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Pamekasan. Adapun anggota KDBP adalah orang-orang
yang bergelut di dunia batik. KDBP dibentuk untuk menciptakan agar batik
pamekasan dapat bersaing dengan batik-batik daerah lain. KDBP dalam
kiprahnya mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu selalu menjadi pemenang
dalam event Desain Batik Se Jawa Timur. Keanggotaan saya dalam KDBP ini
sebagai koordinator

e. Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
1. Zini
Zini merupakan sosok teman yang pertama kali memberikan pengetahuan
tentang batik, dan dari beliaunya saya mempelajari tentang batik
bagaimana cara memproses batik sehingga menghasilkan batik yang bagus.
2. Rasul

Bapak rasul seorang yang berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan


tentang Kepengawasan, beliau merupakan kakak tingkat di Kampus Unisma
Malang dan beliau merupakan Ketua Pengawas Kabupaten Sidoarjo. Kami
selalu berinteraksi lewat Watshapp. Dalam berinteraksi yang selalu dibahas
tentang kepengawasan, selain itu juga beliau menanyakan tentang
keluarganya (orang tuanya) karena beliaunya merupakan Asli Pamekasan
Madura.
3. Ummiyah
Ummi ini merupakan pengrajin batik pertama kali yang ikut saya, kami ber
interaksi seputar batik dan bagaimana batik menghasilkan batik yang bagus.
2. a. Apakah terdapat orang-orang yang pernah atau masih menjadi acuan kuat
anda sampai sekarang tentang nilai-nilai atau karakter? ADA

b. Bila ada, siapakah mereka?, Ceritakan!


1. Ibu Sumarni (Orang Tua)
Ibu adalah adalah sosok yang luar biasa dalam kehidupan saya. Ibu
saya adalah sosok perempuan tangguh yang selalu tangguh dan tegar
ketika badai kehidupan menghempas. Ibu secara fisik boleh saja
merupakan sosok yang lemah, namun ketika harus menyelamatkan anak-
anaknya, ia bisa berubah menjadi jiwa pemberani dan tegas. Rela pasang
badan tatkala membela anak-anaknya dari ancaman dan bahaya apa pun.
Dan tak jarang pula tampil menjadi sosok penyelamat keluarga.
Semuanya itu, dilakukan hanya untuk anaknya yang dicintainya.
Betapa rida dan keikhlasan doa ibu begitu meringankan langkah seorang
anak dalam mengarungi kehidupan. Sehingga tidak sedikit orang yang
sukses dalam kehidupannya adalah orang-orang yang sangat dekat
dengan ibunya. Ya. Allah, terima kasih ya Allah.
2. Kakek dan Nenek
Begitupun dengan Kakek dan nenek, jasa besarnya untuk ibu dan
anak-anaknya serta cucunya takkan bisa dibeli dengan harta sebanyak
apapun. Oleh karena itu memberikan kasih sayang terbaik untuknya
adalah suatu kewajiban bagi ibu dan kami cucu-cucunya.
Beliau merupakan sosok yang mempunyai pandangan kedepan.
Beliau berusaha keras agar anak-anaknya dan saya mempunyai
pendidikan yang tinggi. Terima kasih kakek dan Nenek, semoga nenek
selalu diberi panjang umur dan melihat cicit-cicit berkembang menjadi
manusia yang berguna bagi bangsa, agama, dan Negara. Untuk sang
kakek semoga segala amal ibadah kakek diterima di sisi Allah dan semoga
dilapangkan kuburannya dijauhi dari siksa kubur. Amin amin amin ya
robbal alamin.
c. Nilai atau karakter yang bagaimana yang menjadi acuan, teladani, dan anda
praktekan
Kesabaran, kegigihan, keagamaan dan wawasan kedepannya,
terutama wawasan tentang betapa pentingnya pendidikan.
3. a. Yakinkah anda berintegritas (bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme)
Kurang yakin
b. Jika diberikan skor nilai 0 – 100 yang menggambarkan skor integritas anda
(dengan skala 100% sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas),
seberapa besar persentase (%) integritas anda?
Nilai integritas saya awali 75%
c. Jelaskan skor nilai integritas anda!, mengapa anda menilai integritas anda
demikian?
Manusia tidak lepas dari sebuah kesalahan, akan tetapi kita wajib berusaha
menjadi orang yang baik. Saya tidak menentukan 100% saya berintegritas
dalam hal itu, sebab yang menilai sebuah integritas menurut saya adalah
masyarakat, teman atau keluarga maupun kerabat. Merekalah yang bisa
menilai baik dan buruknya saya. Dengan penilaian dari masyarakat itu yang
bisa membuat seseorang berusaha untuk menjadi sosok yang bermanfaat
sosok yang mempunyai integritas.
BAGIAN KEDUA

1. Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
sering kali terjadi pelanggaran (kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus
operandi yang seolah-olah tidak dapat terelakan. Ada pelanggaran yang bisa
ditoleransi dan ada pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi.”
a. Setujukah anda atas pernyataan di atas? SETUJU
b. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang
pernah diketahui atau dialami!
Pelanggaran yang bisa ditoleransi.
Sebenarnya tidak ada pelanggaran yang bisa ditoleransi. Akan tetapi
toleransi dalam hal ini adalah memberikan pencegahan agar pelanggaran
ini tidak terjadi. Salah satu contoh pelanggaran yang bisa di toleransi
dengan proses pencegahan adalah penyelenggara yang tidak melakukan
tugasnya, misalkan penyelenggara tidak mensosialisasikan tahapan Daftar
Pemilih, penyelenggara bekerja dibawah meja tidak kroscek ke bawah.
Untuk mengantisapasi pelanggaran itu, Langkahnya yaitu menghimbau
kepada PPK agar penyelenggara ditingkat bahwa dalam hal ini PPS dan
PPDP segera melaksanakan tahapan tersebut dan lakukanlah dengan sebaik
mungkin, selain itu yang sering saya sampaikan adalah bahwa keberhasilan
pelaksanaan Pilkada ditentukan oleh keberhasilan tahapan pemutahiran
data. Jika pemutahiran data tidak dilakukan secara baik maka tahapan-
tahapan berikutnya akan menghasilkan hal yang tidak baik.
Pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi.
Pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi dan dialami oleh saya saat
menjadi pengawas pemilu kecamatan, adalah pelanggaran yang dilakukan
oleh penyelenggara dalam hal ini adalah PPS. Dimana PPS melakukan
tindakan ancaman dan pungli terhadap pengawas pemilihan lapangan
(PPL). Mengetahui hal tersebut, saya selaku devisi Hukum Penindakan dan
Pelanggaran, memanggil PPS untuk mengklarifikasi kejadian terebut. Dari
hasil klarivikasi tersebut maka kami memberikan surat peringatan dua (SP2)
agar kejadian itu tidak terulang kembali. Alhamdulillah PPS tersebut tidak
melakukan lagi hal tersebut.
2. a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
Pernah
b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
Cara mengatasi hal tersebut, saya mencoba berfikir tentang imbasnya
kedepan jika pelanggaran itu dilakukan. Selain hal itu saya akan member
sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran.
3. Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Provinsi, terdapat suatu
peristiwa yang apabila tidak ditangani akan mengganggu proses
penyelenggaraan Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasinya kurang
jelas. Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang menjadi pedoman bagi
anda?
Untuk mengatasi masalah-masalah penegakan hukum pemilu, materi
peraturan perundang-undangan pemilu harus dilengkapi, diperjelas, dan
dipertegas. Yang tak kalah penting adalah memperkuat lembaga-lembaga
penegak hukum pemilu agar mampu bekerja secara efektif.
BAGIAN KETIGA

1. a. Pernahkah anda melakukan kegiatan pada bidang sosial, politik, ekonomi,


dan/atau budaya yang penting menurut anda?
Pernah
b. Uraikan tujuan kegiatan penting tersebut!
Tujuan Kegiatan Sosial Santunan Anak Yatim
1. Mewujudkan kepedulian terhadap anak yatim,
2. Meningkatkan ukhuwah islamiyah,
3. Membiasakan untuk bersedekah.
Tujuan Kegiatan Budaya (Batik)
Mendorong kecintaan terhadap seni dan budaya luhur bangsa Indonesia
untuk membangun karakter individu dan memberikan inspirasi untuk
melestarikan batik dengan mengembangkannya menjadi berbagai kreatifitas
c. Sebagai apa anda berperan dalam kegiatan tersebut?
Kegiatan Sosial Anak Yatim
Perlu diketahui bahwa keluarga besar kami mempunyai lembaga anak yatim
yang diberi nama LSAY (Lembaga Solidaritas Anak Yatim), keberadaan LSAY
ini awalnya di danai oleh keluarga besar saya. Di LSAY kepengurusan di
tangani oleh keluarga besar, sedang saya sebagai wakil ketua.
Kegiatan Budaya (Batik)
Kegiatan Komunitas Desain dan Batik Pamekasan (KDBP) bekerja sama
dengan Kantor Disperindag Pamekasan, saya sebagai koordinator
d. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan bagi kehidupan masyarakat dan
negara? Jelaskan!
Pengaruh Kegiatan Sosial Anak Yatim
Pengaruh yang dihasilkan dalam kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap anak yatim, serta mendidik masyarakat
untuk meningkatkan hubungan manusia antar manusia, dan untuk
memperbanyak amal ibadah, dan membantu Negara dalam upaya
menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh Kegiatan Budaya (Batik)
Bagi Masyarakat
Budaya dikenal sebagai bentuk dari pola suatu kebiasaan bermasyarakat
yang dilakukan berulang-ulang dalam suatu kumpulan masyarakat dan terus
berlangsung dari zaman ke zaman. Dan budaya yang dilangsungkan
kelestariannya tentunya akan membawa dampak positif yang bermanfaat
bagi kehidupan masyarakat yaitu pendapatan ekonomi suatu masyarakat.
Bagi Negara
Batik erat kaitannya dengan warisan budaya yang menjadi daya tarik
masyarakat domestik dan asing untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh
lagi akan budaya kain batik tersebut, dengan demikian keuntungan bagi
Negara adalah menambah devisa Negara.
e. Apakah terdapat dukungan atau kendala yang dihadapi untuk mencapai
tujuan yang diimpikan? Jika ada, ceritakan!
Kendala dalam kegiatan sosial dalam pemberian santunan kepada anak
yatim adalah besar santunan yang diberikan yang selama ini jumlah nominal
yang diberikan hanya sedikit.
Sedangkan kendala dalam kegiatan budaya membatik adalah kurangnya
promosi dan marketing pemasaran
Apa ekspektasi anda ke depan dari kegiatan tersebut?
Untuk kegiatan sosial anak yatim, ekspektasi kedepan ingin mempunyai
tempat atau naungan tempat tinggal bagi anak yatim.
Untuk kegiatan budaya batik, diharapkan Pamekasan menjadi tuan rumah
Batik di Indonesia, karena Pamekasan merupakan Pengrajin batik tulis
terbesar di Jawa Timur bahkan di Indonesia.
2. Ceritakan peran pihak-pihak yang ikut berperan dalam kegiatan anda tersebut!
Untuk kegiatan kegiatan sosial santunan anak yatim pihak-pihak yang berperan
adalah yang pertama keluarga besar saya, kemudian masyarakat sekitar serta
beberapa donator.
Untuk kegiatan budaya batik, pihak yang berperan adalah anggota komonitas
dan Kantor Disperindag Pamekasan.
3. Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi selama ini
dapat bermanfaat pada saat anda menjadi Anggota Bawaslu Provinsi? Uraikan
alasan anda!
Kegiatan saya dalam berorganisasi selama ini sangatlah berguna, pada saat saya
menjadi salah seorang anggota Panwascam,dengan alasan:
a. Dengan aktif didalam kegiatan berorganisasi melatih kita dalam
menyelesaikan setiap masalah atau melatih dalam mengambil keputusan,
sehingga bila saya terpilih menjadi anggota Bawaslu Kabupaten akan sangat
berguna dalam menyelesaikan setiap permasalahan- permasalahan yang
terjadi pada saat tahapan Pemilu telah jalan.
b. Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk bekerja secara kelompok, sehingga
apabila saya terpilih menjadi anggota Bawaslu Kabupaten, bila terjadi
permasalahan, maka permasalahan tersebut dapat dengan mudah diatasi
secara cepat, karena terbiasa dalam melakukan kerjasama secara
berkelompok.
c. Dengan berorganisasi saya belajar tentang pengelolaan administrasi surat-
menyurat, hal ini sangat membantu saya bila menjadi anggota Bawaslu
Kabupaten, karena pengalaman yang didapat dalam berorganisasi dapat
diterapkan di Bawaslu Kabupaten terutama mengenai kerjasama dengan
stakeholder yang menyangkut pelaksanaan tahapan Pemilu.
d. Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk berani bicara dalam
menyampaikan pendapat, hal ini sangat bermanfaat bila saya menjadi
anggota Bawaslu Kabupaten, terutama ketika melakukan sosialisasi dan
Rapat Pleno
e.
BAGIAN KEEMPAT

Anda mungkin juga menyukai