d. Ceritakan organisasi apa saja yang anda geluti dengan jabatan apa?
Organanisasi yang digeluti saya adalah Lembaga Solidaritas Anak Yatim
(LSAY), Organisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam penyantunan
anak yatim, selain itu organisasi ini bergerak di dunia keagamaan. dalam
organisasi ini saya sebagai pengurus,
Selain itu saya bergabung dalam organisasi Komunitas Desain dan Batik
Pamekasan (KDBP). Organisasi ini diprakarsai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Pamekasan. Adapun anggota KDBP adalah orang-orang
yang bergelut di dunia batik. KDBP dibentuk untuk menciptakan agar batik
pamekasan dapat bersaing dengan batik-batik daerah lain. KDBP dalam
kiprahnya mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu selalu menjadi pemenang
dalam event Desain Batik Se Jawa Timur. Keanggotaan saya dalam KDBP ini
sebagai koordinator
e. Sebutkan minimal 3 (tiga) nama orang (selain keluarga dan kerabat kerja
kantor) dan ceritakan bagaimana berinteraksi dengan orang tersebut?
1. Zini
Zini merupakan sosok teman yang pertama kali memberikan pengetahuan
tentang batik, dan dari beliaunya saya mempelajari tentang batik
bagaimana cara memproses batik sehingga menghasilkan batik yang bagus.
2. Rasul
1. Pernyataan:
“Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
sering kali terjadi pelanggaran (kecurangan/manipulasi) dengan berbagai modus
operandi yang seolah-olah tidak dapat terelakan. Ada pelanggaran yang bisa
ditoleransi dan ada pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi.”
a. Setujukah anda atas pernyataan di atas? SETUJU
b. Jelaskan dan uraikan alasannya yang disertai contoh pada kasus-kasus yang
pernah diketahui atau dialami!
Pelanggaran yang bisa ditoleransi.
Sebenarnya tidak ada pelanggaran yang bisa ditoleransi. Akan tetapi
toleransi dalam hal ini adalah memberikan pencegahan agar pelanggaran
ini tidak terjadi. Salah satu contoh pelanggaran yang bisa di toleransi
dengan proses pencegahan adalah penyelenggara yang tidak melakukan
tugasnya, misalkan penyelenggara tidak mensosialisasikan tahapan Daftar
Pemilih, penyelenggara bekerja dibawah meja tidak kroscek ke bawah.
Untuk mengantisapasi pelanggaran itu, Langkahnya yaitu menghimbau
kepada PPK agar penyelenggara ditingkat bahwa dalam hal ini PPS dan
PPDP segera melaksanakan tahapan tersebut dan lakukanlah dengan sebaik
mungkin, selain itu yang sering saya sampaikan adalah bahwa keberhasilan
pelaksanaan Pilkada ditentukan oleh keberhasilan tahapan pemutahiran
data. Jika pemutahiran data tidak dilakukan secara baik maka tahapan-
tahapan berikutnya akan menghasilkan hal yang tidak baik.
Pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi.
Pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi dan dialami oleh saya saat
menjadi pengawas pemilu kecamatan, adalah pelanggaran yang dilakukan
oleh penyelenggara dalam hal ini adalah PPS. Dimana PPS melakukan
tindakan ancaman dan pungli terhadap pengawas pemilihan lapangan
(PPL). Mengetahui hal tersebut, saya selaku devisi Hukum Penindakan dan
Pelanggaran, memanggil PPS untuk mengklarifikasi kejadian terebut. Dari
hasil klarivikasi tersebut maka kami memberikan surat peringatan dua (SP2)
agar kejadian itu tidak terulang kembali. Alhamdulillah PPS tersebut tidak
melakukan lagi hal tersebut.
2. a. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seperti harus melakukan
pelanggaran (kecurangan/manipulasi) untuk mencapai sesuatu?
Pernah
b. Adakah cara yang anda lakukan untuk mengatasinya, bila tidak, mengapa?
Cara mengatasi hal tersebut, saya mencoba berfikir tentang imbasnya
kedepan jika pelanggaran itu dilakukan. Selain hal itu saya akan member
sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran.
3. Dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Bawaslu Provinsi, terdapat suatu
peristiwa yang apabila tidak ditangani akan mengganggu proses
penyelenggaraan Pemilu, sementara dasar hukum yang melandasinya kurang
jelas. Jika anda mengalami peristiwa demikian, apa yang menjadi pedoman bagi
anda?
Untuk mengatasi masalah-masalah penegakan hukum pemilu, materi
peraturan perundang-undangan pemilu harus dilengkapi, diperjelas, dan
dipertegas. Yang tak kalah penting adalah memperkuat lembaga-lembaga
penegak hukum pemilu agar mampu bekerja secara efektif.
BAGIAN KETIGA